Jumat, 29 Oktober 2010

Puisi: Ku ketuk pintu hatimu

Puisi: Ku ketuk pintu hatimu

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 Oktober 2010



Ku memang akui...aku tak pantas untuk dirimu...

ku sadari pula...aku tak seindah yang kau perkirakan...

karena ...itu hanyalah bayang mimpimu yang tergolek rasa...

yang tak terjamah oleh rasa indah di hatimu yang sejujurnya...



Daku ada...mungkin...bukan untuk mu...

namun...bukan berarti...aku tak memahami perasaan indahmu...padaku...

perasaan mu..sangat halus, anggun dan lembut...

bagaikan sehelai benang sutera ....yang teruntai dalam kain yang anggun...dan cantik...



Ku tahu...perasaan mu...hanya tertuju padaku...

ku mengerti...perasaan itu tak mungkin tergantikan oleh sang waktu yang melangkah...

namun...ku berharap ...kau mau mengerti....tentangku...

tentang...rasa yang selalu membayang dalam peluk hangatmu...untuk ku...



Cobalah untuk menatap sang awan yang putih berarak...

yang mencoba mengurai kata indah dalam derai sang rintik hujan....

yang mencoba melantunkan nada perasaan ini...

pada sang melati putih ....yang terindah dalam tangkainya....



Cobalah untuk mengerti....tentang sang Pelangi yang berpendar...

cobalah untuk mengakui ...bahwa diri ini ...hanyalah sekedar teman bayangmu...

yang tak berarti dalam gerai lamunanmu....

yang tak bermakna dalam mimpi indahmu...

semua hanyalah angan semu...yang tak kan terjangkau oleh asa yang melambung ...tinggi....



ku ketuk pintu hatimu..

agar engkau menyadarinya...

bahwa...daku tak seindah yang engkau bayangkan...

dan ...daku...tak sekokoh yang kau angankan.....