Senin, 27 Desember 2010

Puisi: Betapa indah nya

Puisi: Betapa indahnya
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 28 Desember 2010

Betapa indahnya ....nuansa hidup ini...
sejak ku bertemu dengan mu...
sejak kau nyatakan cinta tulusmu...pada ku..
sejak ku nyatakan pula..rasa cinta ku...pada mu...

Sungguh indah...dan mempesona...
saat kau genggam jemari tanganku...
saat ku gandeng dirimu...dengan halus...
engkau tertawa...ceria...dan tersenyum...indah...

Sungguh mempesona wajah cantik mu...
membuat diriku...tak ingin berpisah dari mu...
tak ingin meninggalkan mu...meski sejenak...
aku ingin..selalu bersama mu...

Semoga...cinta kita kekal selamanya..
tak lekang oleh sang waktu...yang melirik tercenung...
tak hapus oleh derai rintik hujan yang mengguyur...
tetap indah....dari awal hingga akhir...perjalan cinta kita...
hanya berdua....selama nya..., kasih ku...

Puisi: Saat daku memandang potret mu

Puisi: Saat daku memandang potretmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 28 Desember 2010

Kasih...
saat daku memandang potretmu ....
saat ku terbang ke angan yang tertinggi...
ku ingin..selalu dapat menyertaimu...
kemana pun..dikau berada....

Kasih...
kucurahkan segala beban di jiwa ku...
seluruh jiwa raga ku...
ke pada mu...
agar kau mengerti...
betapa ...daku amat merindukan mu....

Kasih...
Mungkin..kau anggap diriku...biasa saja...
seperti kawan-kawan mu yang lain..
namun...
perhatikanlah...sinar cahaya sorot mata ku...
di sana....akan kau lihat...
betapa...aku amat ...ingin..selalu bersama mu...

Kasih....
di sorot mata ku...kan kau lihat...
cahaya semangat yang berkobar penuh kasmaran...
penuh gejolak rasa cinta...
penuh dengan ...rasa ingin memiliki mu...
namun...apakah daku bisa...menggapai mu...
yang terlalu ...jauh...antara bumi dan rembulan di angkasa...

Kasih...
ku pasrahkan semua nya...pada yang Maha Pencipta...
yang telah mempertemukan ku...dengan dirimu...
dalam temaramnya senja yang berkilau...
dalam indahnya...malam yang penuh pesona...
ku tahu...
hanya ...sang waktu...yang kan merasakannya...
seluruh gejolak jiwa...yang ada pada diriku...
yang telah menggetarkan sukma jiwa ku...sepenuhnya....

Puisi: Ku tak bisa memungkirinya

Puisi: Ku tak bisa memungkirinya
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 28 Desember 2010

Kasih....
ku tak bisa lagi memungkirinya...
ku tak bisa lagi berkata ..tidak..pada mu..
karena...sejujurnya...daku cinta pada mu...

Kasih...
aku memang selalu bersikap acuh ..pada mu..
ku coba untuk berpura pura pada mu...
saat kau di depan ku...
saat kau memandang wajah ku...
bahwa ...aku tak memperdulikan dirimu...

Namun...
semakin ku bertahan pada sikap ku...
semakin...daku ingin ada di dekatmu...
ingin...selalu ...bersama mu...
selalu...dan selalu....selama nya...

Kasih...
mungkin...daku takut...kau tak peduli pada ku...
mungkin...daku..khawatir...kau tak menyukai daku...
namun...ternyata....kau selalu...peduli ..padaku...
aku...tersentuh...dan ...aku sayang ..pada mu...

Kasih...
ku ketuk pintu hatimu...untuk ku...
bukalah selalu...untuk diri ku...
tataplah...senyum indah ku...untuk mu...
agar ku selalu...dapat menikmati wajah ayu mu...
yang tak kan pernah pudar oleh kerlingan sang waktu...

Puisi: Untuk mu, Kasih ku

Puisi: Untuk mu, Kasih ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 27 Desember 2010

Kupersembahkan sekuntum bunga melati ini untuk dirimu, kasih…
Sebagai rasa cintaku ….
Sebagai rasa sayang ku…. Pada mu…seorang…
Yang selalu setia menemani ku….

Ku persembahkan jiwa raga ku….untuk mu…
Untuk segala kasih sayangmu…
Untuk segala pengorbananmu… pada ku…
Yang selalu…ada …untuk mu….

Kasih…
Hati ini tak bisa berpaling darimu…
Rindu ini …tak bisa memungkiri semuanya…
Hanya ke pada mu lah…daku ..ada…
Hanya..untuk mu lah…hati ku…bersenandung riang…
Seperti mentari dan rembulan di langit yang tersenyum ceria…pada kita…

Puisi: Hanya satu pinta ku

Puisi: Hanya satu pinta ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 27 Desember 2010

Hanya satu pinta ku…ke padamu…
Yang selalu ku pendam dalam jiwa ku…
Yang selalu ku simpan di dalam kalbuku…
Cintaku..janganlah …kau sia-siakan….

Hanya satu pinta ku …ke padamu…
Temanilah daku…
Perhatikanlah..daku..
Dan ….rindukanlah daku…
Agar ..dikau selalu …ada di hatiku…

Hanya satu pintaku….
Yang tak kan mudah ku abaikan…
Yang selalu ada untuk mu…selamanya…
Hatimu….hanya ..untuk ku…selalu…

Puisi: Mungkin...

Puisi: Mungkin …
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 27 Desember 2010

Mungkin…kau lah cintaku yang sejati…
Yang selama ini selalu ku cari…
Dari ujung langit ….
Hingga ke ujung bumi ini…

Mungkin…hanya dirimulah cinta sejatiku..
Yang tak kan luruh di telan waktu
Yang tak kan pudar di makan usia
Yang selalu abadi…di sini…di hatiku…

Mungkin…kau lah berlian permataku…
Yang selalu ku rindu di malam sepi
Yang selalu ku angankan di kala sunyi…
Cinta sejatiku …hanya lah untuk mu… seorang…

Puisi: Hanya dirimulah kasih ku

Puisi: Hanya dirimulah kasihku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 27 Desember 2010

Tak kan pernah lagi ku cari emas permata ku kini…
Karena telah ku temukan dirimu…
Kasih ku…
Rindu ku…

Segala upaya ku telah usai…
Segala daya ku telah tertutup…
Setelah ku temukan dirimu…
Kasih ku….
Cinta ku…yang selalu ada di hatiku…

Hanya dirimu lah anganku kan melambung…
Hanya tatapan sejuk mu lah…daku tersenyum ceria…
Saat kau pandang I daku…
Saat kau tersenyum indah …padaku….

Puisi: Kau selalu ada di hati ku

Puisi: Kau selalu ada di hatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 27 Desember 2010

Kasih…
Tersenyumlah selalu ..untuk ku…
Yang selalu …mendamba mu…
Yang selalu merindukan dirimu…
Di saat daku terluka…
Mau pun…di saat daku…tersentuh ceria…

Kasih…
Ku tak kan mampu…tanpa dirimu..
Ku tak kan seperti ini…tanpa kebanggaanmu…
Semangatmu…telah memac u diriku…
Hingga ku dapat meraih…kebanggaanku…

Kasih…
Hari ini…
Hari kemarin…
Maupun…hari yang akan datang…
Kau lah…jiwa hatiku…seluruhnya…

Ku tak kan bisa berlari kencang seperti ini…
Ku tak kan bisa terbang tinggi…
Tanpa dirimu….di sisiku..
Yang selalu…memuji dan memacu diriku…

Kasih…
Terima kasih ku ucapkan …pada mu…
Karena mu lah…daku dapat tertawa…
Karena mu lah…daku dapat mandiri….

Ku berharap…saat ini…akan tetap seperti ini…
Seperti …saat ku bersamamu…
Seperti …saat ku duduk menyendiri ..di sini..
Bersama bayang indahmu…yang selalu menyertai ku…selalu…

Kasih…
Kau selalu ada di hatiku….selamanya…
Hingga sang waktu…kan terbang bersama ku….
Menggapai sang Pelangi yang berpendar…
Ceria dan ber cahaya…indah dan indah sekali….

Rabu, 22 Desember 2010

Puisi: Anak ku

Puisi: Anak ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Desember 2010

Anak ku...
Bapak selalu sayang padamu...
Bapak selalu memperhatikan dirimu...
Bapak selalu berdoa untuk mu...
untuk kebaikan mu...
untuk masa depanmu....
agar engkau selalu bahagia dan sejahtera...
sehat selalu...
dan selalu riang ceria dan penuh dengan semangat...

Anak ku...
teruslah tekun belajar dan mandiri..
agar engkau jadi makin bijak
makin cerdas...
dan makin tahu akan arti makna hidup ini...

Anak ku...
Bapak dan Mama selalu menyayangi dirimu...
teruslah berkreasi dengan hati nuranimu...
selalu lah berdoa pada-Nya...
agar engkau selalu di kasihi-Nya...
dan selalu dilindungi-Nya....

Anak ku...
Pupuklah rasa kemandirian mu...
teruslah mempunyai rasa optimis yang tinggi...
hidup ini penuh dengan tantangan dan ...peluang...
karena hidup ini...sungguh teramat indah
untuk orang yang selalu mensyukuri nikmat-Nya...
untuk orang yang selalu berdoa pada-Nya...
dan...Allah pun...akan selalu menyayangi dirimu..selamanya...
hingga akhir menutup mata....

Puisi: Di saat ini

Puisi: Di saat ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Desember 2010

Betapa indahnya hidup ini
bila kau selalu ada di sampingku
di saat daku terdiam...
maupun ..di kala daku...ceria

Tetapi...engkau tiada di sini
di saat daku memerlukan hatimu
di saat daku ingin memeluk dirimu
di saat daku ingin berbagi waktu dengan mu...

Tak apalah ...
waktu memang tak memungkinkan untuk bersama
saat ini...
aku hanya berbagi dengan hatiku sendiri....

Sampai kapankah...
ku harus seperti ini..
menyendiri ..
dan menyepi...
tanpa dirimu ...di sisiku...

Ku harus melalui semua ini..
dengan segenap hatiku
dengan seluruh jiwa ragaku
agar ku tetap ceria dan bersemangat...selalu...

Puisi: Ibu ku

Puisi: Ibu ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Desember 2010

Sekuntum bunga melati yang harum mewangi ini...
kupersembahkan buat ibu ku seorang
yang telah memberiku semangat hidup
yang telah mendidik ku menjadi orang yang bijak...

Ku persembahkan rasa sayangku pada ibu ku
ku persembahkan semua hakekat diriku pada ibu ku...
yang telah memberiku rasa kemandirian
yang selalu membuatku rasa ceria dan optimis diri....

Hari demi hari ku lalui hidupku dengan penuh dinamis
waktu demi waktu ku langkahkan hidupku dengan penuh semangat
yang penuh dengan aneka warna dan bermartabat
untuk ku jadikan pegangan hidup yang terindah

Ibu ku ...yang tersayang...
terima kasih ku ucapkan ke pada mu...
yang telah memberiku rasa kemandirian
yang telah memberiku rasa kebanggaan...
dalam mengarungi hidup ....yang penuh dengan aneka keindahan ini....

Terima kasih ya Allah...
Engkau telah memberikan daku seorang ibu yang baik hati
seorang ibu ....yang penuh dengan perhatian ...
seorang ibu ...yang penuh dengan kasih sayang yang tulus....
yang selalu memperhatikan diriku..
di saat daku terluka maupun di kala daku ...tersenyum ...ceria....



Selamat Hari Ibu...
22 Desember 2010

Minggu, 12 Desember 2010

Puisi: Hari yang indah

Puisi: Hari yang indah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 13 Desember 2010

Bila dulu kita tak bersua
mungkin tak ada rasa ini di diri
rasa yang menyelimuti
rasa yang hanya ada dalam bayangku...

Apakah rasa akan ada di hati
bila rasa ini mengikutiku
kemana pun daku melangkah
bahkan kemana pun daku menjauh...

Daku tak ingin...rasa ini menutup semua anganku
dan ...daku juga tak ingin rasa ini menutup rasa ku
untuk berpaling dari bayang indahku
yang selalu bersinggasana di hati indahku...

Ku biarkan rasa ini menghilang sendiri
tak perlu daku menanggapinya...
tak perlu daku pedulikan lagi..
karena...rasa ini..hanya lah rasa semu belaka
yang mencoba merobek kalbuku yang berPelangi...

Indah benar hari ini...
hari yang selalu menyertai kemana pun daku beranjak
hari yang penuh dengan aneka rasa
rasa yang indah..., rasa yang selalu ada di hatiku...

Puisi: Selalu ada

Puisi: Selalu ada
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 13 Desember 2010


Ku merasa telah jauh melangkah pergi meninggalkanmu...
menjauh dan melupakanmu..
kuyakin...ini harus kulakukan
agar tak ada rasa lagi ....di hatimu....

alam kan menjaga...
dan...sang waktu telah membantuku...
membantu ..tuk melupakanmu...
dan ...meninggalkanmu...

Daku tak memahami...
mengapa ini harus terjadi..
dan terjadi lagi...
aku harus bertemu dengan rasa ini..

Rasa ini..kan selalu ada..
bukan saja...saat kau dalam taman indahku
namun...juga ...saat ku terlelap dalam lamunanku..
agar kau selalu ada di sampingku ...selalu...

Kamis, 09 Desember 2010

Puisi: Hati kita

Puisi: Hati kita
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Desember 2010


Gemericik rintik hujan membasahi bumi
membasuh nafas baru yang lama menghilang
mengusap peluh rindu yang menerpa hati
melantunkan nada puitis yang merdu...mendayu...

Ku dendangkan lagu kasmaran pada dirimu
pada hatimu..
pada rasa rinduku
yang lama tak tersentuhkan pada dinding hatiku

Ku guratkan seuntai kata indah untuk mu
pada senyum indahmu...
pada canda tawamu...
pada rasa rindumu...padaku...

Kini ...kau hadir kembali di sisiku
mengupas rasa rinduku yang terpendam
membelai rasa kangenku yang membeku lirih
menguatkan rasa cinta yang telah lama tumbuh di hatiku

Kini...
rasa ini makin melilitkan hatiku
untuk selalu dekat denganmu
untuk selalu membelai hati indahmu
agar tak kan lagi ada kebekuan di hati kita...

Waktu yang lalu..., biarlah berlalu
biarlah tertutup oleh debu dan pasir nan putih
yang tak kan lagi ...timbul dalam hati kita..
waktu yang telah membuat daku sejenak melupakan dirimu...

Kini...hamparan emas berlian telah menanti kita
dalam genggaman angan dan impian yang meruntuhkan rasa ini
yang lama tak terkupaskan dalam sanubari hati kita
kini...kita telah saling mengerti dan memahami
bahwa ...kita saling memerlukan bersama...

Puisi: Raihlah hati ku

Puisi: Raihlan hati ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Desember 2010

Raihlah hati ku...
dan peliharalah jiwaku
agar kau dapat menatap lembut wajahku
dan menerangi kalbuku yang menantikan kehadiranmu...

Genggamlah jemari hatiku
agar ku tak berpaling darimu
agar ku tak melangkah jauh darimu
karena kau lah jiwaku seutuhnya....

Di pagi nan sejuk...
ku selalu memperhatikan mata hatimu
yang selalu tersenyum indah padaku
agar ku selalu dapat melekat erat pada jiwamu yang cantik

Di siang nan terik...
ku selalu menatap ceria pada hatimu
agar ku dapatkan seuntai berlian hati yang indah
darimu...yang selalu ada di jiwa ku yang bergelora

Di malam nan sepi...
ku selalu menatap lembut wajah indahmu
agar kau selalu ada di hatiku
yang tak kan terpisahkan oleh sang waktu yang berpendar...

Puisi: Malam terasa sepi

Puisi: Malam terasa sepi
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Desember 2010

Malam ini...terasa sepi dalam kalbuku
meratap dalam kelunya malam nan dingin
menatap hampa pada dinding langit yang membisu
mengusap peluh diri pada sang malam yang bermimpi...

Sudah berpuluh malam ku lalui jalan ini
jalan yang kadang terasa kelam...
namun..., kadang pula terasa terang...
tanpa rasa beku dan kelu di hati yang terdiam sepi...

Malam tanpa bintang berkelip telah usai ku lalui
malam dengan sejuta bintang pun..telah luruh dalam langkahku
namun...tak ku temukan jua rasa itu di hatiku
rasa yang pernah ada dalam bayang mimpiku yang membias

Hari demi hari terus ku coba tapaki diri
mencari dan terus mencari makna hidup ini
makna yang membuat hidupku makin terasa bersinar
menerangi hati terdiamku yang lama tak tersuratkan lagi

Makna hidup terasa indah dan makin indah...
saat kau hadir kembali dalam rengkuhan jiwaku...
dalam bayang mimpiku yang pernah pudar
yang kini..hadir di pelupuk mataku...
bagai sang bidadari cantik yang menjelma dalam hidupku

Pepohonan rindang di jalanan makin terasa rimbun
dahan dan ranting makin terasa sejuk di mata
saat kau tersenyum ceria dan menyapa hatiku yang terpana
yang lama teduh dalam damai yang terbiaskan diri

Puisi: Ku mencoba

Puisi: Ku mencoba
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Desember 2010

Entah mengapa rasa ini masih terus mengelilingiku..
entah mengapa...rasa rinduku pada sang rembulan terus menyinariku
membuat hidupku makin bersemangat untuk melangkah lagi...
menyusuri langkah kecilku...yang terus melangkah mendekati diriku...

Kucoba untuk menepi kan hati ini dalam pangkuan diriku
ku coba untuk melepaskan rasa gundahku dalam peluk mesraku
dalam kejap bola mata dan kata hatiku...
yang menjelma dalam rasa rinduku pada mu...

Rasa ini terus menempel dengan eratnya dalam anganku
menyusup dan membelai rasa rinduku yang terbiaskan...
dalam angan dan rasa yang tak pernah usang dan usai..
terus meluruh dalam dekap eratku yang menggenggam...

Ku renungkan diri ini...
mengapa harus terus menepi dari curahan embun pagi
yang mencoba menyegarkan sang rerumputan hijau yang mendamba
namun...tak kan pernah tersirami dalam dinginnya udara malam
yang menggayut mesra pada dinding relung hatiku...

Ku biarkan sang dinginnya malam terus menepuk lirih dalam dekapku
ku biarkan sang mentari pagi terus membelai dalam kalbu rinduku
namun...
tak kan kubiarkan sang Pelangi indah pergi meninggalkan diriku..
walau...sang langit biru tersenyum manis padaku....

Rabu, 24 November 2010

Puisi: Biarlah Nuansa Ini

Puisi: Biarlah nuansa ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 25 Nopember 2010

Biarlah nuansa ini ...seperti yang dulu...
saat kau masih mematut diri dalam cermin di hatimu..
saat kau masih terlena dengan citra rasa dirimu...
saat kau...dengan wajah cantikmu...memandang diriku.....

Biarlah...angin ini membawa untaian kata berlian untuk dirimu..
biarlah...sang rintik hujan terus mengguyur basah bumi ini..
agar sang rerumputan hijau tetap segar mempesona hati...
agar nuansa ini..tetap abadi..di sanubari jiwamu yang anggun..


Ku biarkan semuanya berlalu dari mimpi indahku...
ku biarkan sang awan memutih tanpa noda di jendela hatiku
biarlah...lembaran kertas ini tetap putih berseri ...
biarlah sang Pujangga tetap menawan dengan sejuta puisinya...
asalkan...dirimu...tetap tersenyum ceria padaku...
itu sudah membuatku...selalu bergelora...ke padamu...

Memang ...hidup ini makin terasa indah..
makin terasa bermakna...
saat ku bertemu dengan dirimu..
dalam nunasa yang menyejukkan jiwaku...

Ku tatap sang langit yang membiru...
sinar mentari tersenyum ceria padaku...
menyambut pagi hari ku yang selalu mengucap syukur pada-Mu..
pada sang Pencipta langit dan bumi yang Maha Agung....

Sungguh indah hidup ini...
penuh dengan aneka bunga dan warna warni kehidupan...
yang harum mewangi..
dengan selalu memuji nama Indah-Mu yang Maha Kuasa
Sang Ilahi, yang Maha Agung

Puisi: Tak ada lagi

Puisi: Tak ada lagi
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 25 Nopember 2010

Tak ada lagi rasa ini di hatiku...
juga tak ada lagi...rasa itu di hatimu...
karena...kita telah sepakat untuk mengakhirinya...
tanpa ada lagi kata yang melenakan hati...

Ku akui...aku tak mampu untuk terbang tinggi lagi...
ku sadari...aku tak lagi mampu bernyanyi indah...
seperti yang kau inginkan...
seperti yang kau ...angankan...dariku...

Kini...ku harus menerima semua itu dengan kelegaan hati..
kebesaran jiwa...
dan ....
aku harus menerima dengan suka cita...tanpa ada kata ..tapi...

Kini..ku harus berlayar lagi..
mengarungi samudra kehidupan lagi...
yang pernah membawaku...ke laut yang bergelora
memecah ombak...dan menerjang badai...

Meski...kini...aku harus berlayar tanpa diri mu lagi..
namun...kenangan indah itu...tak mudah ku lupakan...
kenangan yang pernah membawaku terbang melayang...
ke angkasa nan indah...menggapai sang Pelangi yang tersenyum..padaku...

Indah dan indah...saat ku bersamamu...
bagai dalam bayang mimpi yang terlenakan..
yang membawaku terbang bersamamu...
dalam nuansa taman hati yang berbunga mewangi...

Selasa, 23 November 2010

Puisi: Engkaulah Cinta ku

Puisi: Engkaulah cintaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Tiap ku sebut namamu…
Terasa ada dirimu…di depanku..
Terasa ada bayang indamu…
Yang tersenyum indah…padaku…

Saat sungging senyum indahmu…menerpaku…
Ku tersanjung….
Bagai terbang ke awan nan tinggi…
Menggapai segala angan indahku..yang terbentang…

Ku merasa…
Dirimu…adalah milik ku…
Adalah sejoliku…
Yang ku jaga selalu…
Bersama..detak jantung yang menenamiku…

Ku ingin…dan ku harap selalu…
Bahwa…kau mau…menemaniku…
Dalam terangnya mentari pagi…
Maupun di saat redupnya …sang bulan purnama…

Ku tak ingin…
Kau menjauh dari diriku..

Yang ku inginkan…
Kau selalu…ada di hatiku…
Di sisiku…yang selalu mendambamu…

Ku mengharapmu…selalu..ada ..untuk ku…
Dan..ku juga…selalu..ingin ada ..untuk mu..
Kau dan aku…saling ada…
Dan saling mengasihi….dengan sejuta rasa…indah…

Puisi: Aku ada untuk mu

Puisi: Aku ada untuk mu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Saat kau terluka…
Aku ada untuk mu…

Saat kau ceria hati…
Ku juga ada di sisimu…

Aku tak menginginkan yang lainnya…
Juga tak ingin hati yang lainnya…
Ada di dirimu…..
juga ada ….di diriku…

Yang ku inginkan…
Adalah dirimu…hatimu…
Yang kan ku jaga…di setiap langkah hidupku…

Ku tak ingin kau bersedih…hati…
Ku juga tak ingin…kau meneteskan air mata…
Karena…kau adalah belahan jiwaku…
Yang selalu ku sirami dengan segenap jiwa ragaku…

Kau adalah bidadari impianku…
Juga malaikatku…
Juga…dewiku…
Yang selalu ada…di hatiku…selalu…

Tak kan ada angin yang kan menerpamu…
Tak kan ada rasa lain yang kan mengikutimu…
Karena…ku selalu ada di sampingmu…
Yang selalu…merekatkan rasa cintaku…padamu…
Yang tak kan goyah…oleh gelombang hidup yang membias…
Yang selalu..ingin…melepaskan rasa ini di hatiku…juga di dirimu…

Satukan rasa ini ..pada diri mu…
Juga pada ku…
Karena…kau dan aku..adalah satu rasa…
Rasa saling memiliki dan mengasihi…
Hingga sang waktu…kan tersenyum pada kita….
Dalam peluk mesranya…yang merindu….

Puisi: Bilakah kau hadir di hatiku

Puisi: Bilakah kau hadir di hatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Bilakah kau hadir di hatiku…
Di hati yang selalu merindukan mu…
Di hati yang selalu mengasihimu…
Yang selalu…ada untukmu…seorang…

Bilakah kau hadir di dalam mimpiku..
Saat ku termenung sendiri…
Saat ku tersenyum….pada wajah indahmu…
Yang selalu…ada ..untuk ku ..di sini…

Rindukanlah daku…selalu…
Karena…daku pun…juga merindukan mu…
Rindu akan senyum indahmu…
Rindu pada kata bijakmu…yang menyentuh rasa ini…

Biarlah…sang angan ini ..terbang ke tempatmu…
Biarkanlah…sang cita-cita ini…bersentuhan dengan rasa indahmu…
Karena…semuanya itu…hanya …ku peruntuk kan buatmu…
Yang selalu ada…untuk diriku…di sini…, di hatimu….

Mungkin…aku terlalu…merindukanmu…
Sehingga ku tak ingin…kau berpaling dariku…
Berpaling ke hati yang lain…
yang lebih indah dariku…

Raihlah hatiku…
Sentuhlah rasa mu…pada rasa ku…
Agar …ku dapat merasakan getar nadimu…
Yang selalu…bergetar …untuk diriku…
Di saat seperti ini…, saat rasa ini ingin bersua denganmu…
Rasa yang selalu ada…
Yang selalu…melambung tinggi…
Terbang ke langit yang terindah…
Dalam gapaian…sang mentari pagi…yang menyejukkan jiwa ku..
Saat kau hadir ..di sini…dalam dekap eratku…yang merindumu…

Puisi: Cobalah untuk mengerti

Puisi: Cobalah untuk mengerti
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Memang berat terasa…bila kau tak ada di sini…
Terasa ada gejolak yang tak bisa ku pertahankan diri…
Gejolak yang mencoba ingin…meraihmu…
Meraih sentuhan lembutmu…yang menggoda diriku…

Entah…sudah berapa kali…ku coba menahannya…
Rasa yang selalu ingin melepas diriku terbang ke awan…
Rasa yang selalu ingin…menggapai indahnya sang Pelangi di langit..
Namun…ku coba pula untuk tetap bertahan…
Agar diriku…tetap ada di pjakan ini…., di bumi kepasrahan ini….

Tak terasa…waktu terus berlari dengan cepatnya…
Meninggalkan tapak tapak kaki yang terbias rasa..
Meninggalkan jejak yang tak terhapuskan oleh sang airmata…
Hanya…karena rasa yang ingin….yang tak perlu di pertanyakan lagi…

Memang diri ini…sudah terlalu jauh berlari…
Meninggalkan sejuta malam yang indah…
Meninggalkan sejuta warna sang Pelangi…
Yang bertaburan gemerlap bintang di angkasa malam….

Diri ini…sudah semakin memutih…
Semakin memudar dalam gejolak rasa indah…
Yang tak lagi…kuat berlari mengejar angan…
Yang semakin lama…semakin ingin berlari menjauh dariku…

Kubiarkan sang angan meninggalkan daku…
Karena…memang itulah yang dicarinya..
Mengejar bayang semu…nan tak terbiaskan…
Yang selalu mengejar..bayang malam…tanpa batas…

Kurebahkan diri ini dalam senandung rasa puisiku…
Yang semakin temaram dalam lelapnya …mimpiku…
Dalam penantian yang tak terhempaskan oleh sang waktu…
Melangkah dalam ketidak pastian….yang pasti…

Ku terduduk dalam lamunan jiwaku…
Mencoba membaca makna yang tersendirikan di sudut hati…
Yang menggayut mesra pada lengan asa ku yang tegar…
Menepis rasa kemandirianku yang tersulamkan sutera indah….
Mencoba dan terus berusaha…agar tetap ada di sini…
Dalam kemandirianku…yang tersenyum ceria..pada sang Kupu2 nan elok…

Puisi: Hanya satu arah

Puisi: Hanya satu arah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Satu demi satu rasa ini terhapus dari jiwaku…
Satu demi satu…keinginanku…makin terkikis oleh sang waktu…
Satu demi satu…arah langkah ku …mulai tertuju ke satu arah…
Hanya satu arah saja…ku melangkah dengan pasti….

Tak ada lagi…rasa ini di hatiku…
Perlahan namun…pasti…
Rasa ini makin…menjauh dari sanubariku…
Terhempas oleh sang waktu yang menjauh dariku…

Hanya satu arah saja…yang kini ku tuju…
Arah yang tak lagi membatasi ruang hatiku…
Arah yang hanya dirimu yang tahu…
Ke mana ku melangkah …dalam pijak kalbuku…

Perjalanan ini…makin lama…makin menjauh dari rasa ini…
Namun…sebaliknya…makin mendekati arah angan ku yang tersampirkan..
Yang dulu pernah hilang tertelan oleh derainya tawa sang waktu…
Yang kini…terpekur lirih dalam kehampaan yang menggurat sayu…

Ku mulai langkah baru dalam hidupku…
Perlahan namun pasti…
Ku susuri langkah arah yang baru…
Yang daku sendiri…masih belum tahu…
Ke mana ku kan menuju…
Namun…yang pasti…
Ku melangkah dalam kedamaian dan kesejukan hati ..
yang menemaniku…
dalam kelembutan jiwa nan tegar….
Yang tak lagi…sendu dalam bisik sang angin malam….

Puisi: Kenangan Indah Bersamamu

Puisi: Kenangan indah bersamamu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Kenangan indah telah berlalu…bersamamu…
Saat kau rengkuh lenganku dalam peluk mu…
Saat kau sentuh daku dalam sepimu…
Saat kau tersenyum ramah….menggoda anganku…

Malam telah berlalu ….
Bersama sang purnama yang memancar redup
Bersama sang kabut malam yang temaram…
Meredup bersama angin nan berhembus….lirih…

Kesunyian kembali berbisik lirih dalam hembusan nafasmu…
Menggoda hati nan resah dalam kelelapan mimpi…
Merajuk manja bersama redupnya sang malam yang menepi…
Merajut tali kasih dalam keterdiaman yang syahdu…..

Hati yang bening menjadi hening…
Mengundang malam semakin larut …
Dalam keterdiaman yang menggurat
Menepiskan rasa lelah dalam keindahan bayang mu…
Menggetarkan senyum merekah dalam cahaya nan berkilau….
Saling merindu dalam dekap erat yang menyatu …
yang tak kan terpisahkan lagi…

Puisi: Cintaku tak terbatas waktu

Puisi: Cintaku tak terbatas waktu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Nopember 2010


Cintaku...
tak hanya terbatas pada wajah indahmu...semata...
tak hanya terbentur pada sebatas kalimat indah darimu...
juga tak terbatas oleh sang waktu yang mengekang langkah hidupku...
namun...cintaku...terbang bebas...merengkuh segala harapanku..padamu...

Cintaku...
hanya ku berikan pada dirimu...seorang...
pada dirimu...yang selalu memberiku...semangat hidup...
pada dirimu...yang selalu datang di setiap mimpi indahku...
pada senyum indahmu...yang selalu menggelorakan pernik-pernik cintaku...

Cintaku...
hanya dapat ku torehkan pada bait puisi indahku yang mengalir lepas...
hanya ku lukiskan pada sebutir kapas yang putih tanpa noda...
hanya ku persembahkan ...padamu..yang selalu menatap indahnya hidup ini...
yang selalu ....menemaniku...di setiap detak langkahku...yang terjurai...

Cintaku...
janganlah pergi...dari sisiku...
janganlah terbang ...tanpa diriku..disampigmu...
karena...dirimulah...cintaku yang sesungguhnya...
yang selalu menguatkan langkah pijakku yang tersentuh rasa..olehmu...

Puisi: Cintaku

Puisi: Cintaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Nopember 2010

Kasih...
aku tak bisa lagi menutup rasa ini padamu...
aku tak bisa lagi menyembunyikan rasa ini ...untuk mu..
meski ..ku harus melangkah jauh ke arahmu...
agar ku bisa memandang wajah indahmu yang kurindu...

Kasih...
ku akui ...aku tak bisa memberimu...sebingkai awan indah...
ku juga tak bisa terbang melayang menggapai angan citamu...
namun...ku akui ..sejujurnya...padamu...
yang ku miliki hanya...satu...yaitu...cintaku ...padamu...

Ku tak bisa pergi jauh...darimu...
ku tak bisa...menoleh ke arah hati yang lain...
karena...dirimu selalu ada di hatiku...
di setiap detak jantungku...
hingga ke setiap nafas hidupku...yang ku lalui...

Kasih...
aku amat sayang padamu...
aku amat mencintai...dirimu...
hanya satu ...pintaku...padamu...
cintailah...daku..seutuhnya...untuk ku...seorang...

Kaulah cintaku..yang pertama...dan yang terakhir...

Rabu, 10 November 2010

Puisi: Melepas mu pergi ...

Puisi: Melepas mu pergi…
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 10 Nopember 2010

Telah tetap sudah hati ini …
Untuk melepasmu pergi…meninggalkanku…
Pergi melangkah tanpa diriku ..di sampingmu…
Karena…diriku...ada yang memiliki…

Ku lepas dirimu pergi…dengan kata indah ..buatmu..
Kaulah sahabatku yang terbaik…yang dapat mengerti tentangku..
Tentang luruh dan semangatnya diriku…
Tentang awan nan putih yang elok...dan pelangi yang beraneka warna…

Daku...telah ada yang memiliki…
Bunga melati indah nan putih dan berseri…
Yang mekar sepanjang masa…
Menaungi ranting dan dahan yang menebar pesona…

Ku lepas dirimu menjauh dariku…
Karena ku tahu…dirimu pun…sudah mengerti tentang ku…
Tentang…rasa indah yang ada di hatiku..…hanya untuk sang melati indahku…
Yang….bersemayam indah …dalam sejuta relung jiwaku….selamanya…
Yang kudamba selalu….

Puisi: Kubiarkan dirimu pergi

Puisi: Kubiarkan dirimu pergi
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 10 Nopember 2010

Kini…ku biarkan dirimu terbang tinggi…
Menggapai awan yang melambai padamu…
Yang tersenyum indah padamu…
Yang selalu membuai angan dan impianmu…

Kini…ku biarkan dirimu..tak lagi bersamaku…
Tak lagi bersenandung riang di malam yang temaram…
Atau di pagi yang ceria bersama sang mentari dan embun pagi..
Yang memeluk jiwa …di rerumputan hijau permadananimu….

Kini…ku biarkan semuanya berlalu …dan pergi…
Bersama sang angin yang bertiup sepoi …lirih…
Bersama sang rembulan malam yang bersenandung kasmaran
bersama sang ranting pepohonan hijau …
Yang menatapku dengan penuh pesona….

Kini…daku melangkah terus....
Menyusuri jalan ini…
Jalan setapak yang harus kulalui…
Yang penuh dengan kelokan dan tanjakan…
Yang semuanya …harus tetap ku lalui …
Dalam cerianya hati yang bersenandung riang….
Bersama ketulusan jiwaku…yang semakin ringan…membelaiku…

Puisi: Andaikan engkau tahu

Puisi: Andaikan engkau tahu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Nopember 2010

Andaikan engkau mengerti isi hatiku….
Engkau kan tahu…betapa besarnya cintaku padamu..
Yang sangat ingin ..meraih hatimu yang indah…untuk ku…
Untuk ku semaikan dalam relung hatiku yang terdalam…

Andaikan …engkau tahu….diriku
Betapa aku amat mendambakan…niat hatimu..
Untuk bersamaku…merengkuh kebahagian bersama…
Dalam sepoinya angin nan semilir....di lubuk hatiku…

Andaikan kau mengerti…betapa aku amat mencintaimu…
Engkau kan terpana…
Betapa…hati ini…tak kan goyah..oleh derunya ombak di samudra..
Dan tak kan lekang oleh waktu yang menggoda jiwaku…
Yang kesemuanya itu…ku peruntukkan buatmu….
Buat bidadariku…yang tercantik…di sanubariku….

Puisi: Rasa ini

Puisi: Rasa ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Nopember 2010

Sudah sekian lama..ku pendam rasa ini..
Rasa yang terus menggoda hatiku…
Menggoda jiwaku…
Yang tak kan pernah luruh dalam pendar anganku…

Kau telah membuat hatiku…terpana…
Membuat hatiku…tak kan lagi terpekur lirih…
Membuat hatiku…selalu bernyanyi…senandung kerinduan…
Yang tak kan usai oleh senyum indahmu…

Sudah kutuliskan dalam nada kerinduanku…
Bahwa …dirimu…adalah kekasih hatiku…
Kekasih yang selalu menemaniku…selalu…
Meski…dalam bayang indah..yang membelai batu karang yang kokoh…

Rasa ini…tak kan pernah lagi…terpaut olah kupu kupu nan cantik…
Rasa ini …kini sudah tak lagi…tergoda oleh sang embun pagi...yang melambaiku...
Karena…rasa ini…telah menyentuh..rasa di hatiku...…
Rasa yang selalu ada....meski kau tiada…di sisiku…

Puisi: Bukalah pintu hatimu

Puisi: Bukalah pintu hatimu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Nopember 2010

Kucoba untuk mengerti..segala keresahan jiwamu…
Yang selalu bergejolak…
Yang selalu menghempas buih di samudra yang luas…
Yang selalu …ingin terbang tinggi di awan putih…

Kucoba untuk selalu mengerti…tentang dirimu..
Meski …ku tahu…kadang…aku pun…juga tak mengerti…
Namun…ku selalu mencoba untuk mengerti tentangmu…
Tentang segala keluh kesahmu…dan canda riamu…

Memang benar..terasa sejuk di kalbu ini..
Saat kau menyapu rona tersipu di wajah ku…
Saat kau tertawa canda ria ..bersama ku…
Meski…ku tahu…itu hanyalah sekedar pelepas gundah mu…semata…

Biarkanlah…angin sepoi membelai wajah indahmu…yang cantik.
Biarkanlah..hati kasmaranmu…terbang bersama sang angin yang tersenyum…padamu…
Namun…ku meminta mu….dengan sangat….
Janganlah…hatimu..untuk yang lainnya…, selain diriku…yang mendambamu..…

Bukalah pintu hatimu….hanya untuk diriku..seorang…
Yang tak kan pernah pergi…meninggalkanmu…seorang diri…
Yang tak kan pernah …membuatmu bersedih hati…
Biarkanlah…hatiku…memasuki pintu hatimu…
dengan segenggam bunga melati indah….di tanganku…, untuk mu…seorang…

Kamis, 04 November 2010

Puisi: Kulalui buih di laut

Puisi: Kulalui buih di laut
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Nopember 2010

Betapa telah ku lalui buih-buih ombak di laut
Yang saling bertaut dan bergandengan…
Merajut tali kasih sayang yang indah dan elok
Sebagaimana dirimu dengan diriku …saat ini…

Ku sadari….hidup ini begitu indahnya…
Sebagaimana burung camar di atas laut …yang bersenandung riang
Saling beterbangan…
Saling mengepakkan sayap cantiknya…untuk saling mempesona pasangannya…..
Seperti kita berdua….
Saling mengerti dan penuh kasih sayang….

Masa lalu…biarlah…berlalu…dalam rindangnya pepohonan yang hijau…
Masa lalu….menjadi temarammnya sang rembulan di ufuk malam..
Masa depan…menjadi terangnya sinar mentari pagi…di kesejukan jiwa…yang merindu…
Kini…kita melangkah bersama…dalam tatapan mata yang penuh makna…keindahan…

Ke depan…kita rajut angan dan cita yang tergapaikan dalam kalbu…
Kita raih bersama…dalam langkah yang tegap dan tegar..
Mengikuti…perputaran waktu yang semakin menepi…
Memberi jalan bagi kita…untuk kita lalui …bersama-sama …
Tersenyum bersama ….
menggapai sang bintang di langit yang tinggi membiru…
bagaikan senyum sang bunga Melati nan elok…pada sang Pelangi yang berpendar…..
pujaan hatinya….

Puisi: Dingin

Puisi: Dingin
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Nopember 2010

Kasih…
Dingin kurasa kan tubuhku…
Dingin kurasakan...hatiku…
Membeku…
Tanpa dirimu…di sisiku…

Kasih…
Bergejolak…nada perasaanku…
Sedetik…
Semenit…
Dan selamanya…
Saat kau tak ada di sampingku….

Kasih…
Hidup terasa…sepi…dan kelu…
Hidup terasa tanpa makna…
Hidup terasa hambar..dan kosong…
Saat kau…tiada bersama ku…

Kasih….
Hanya dirimu…
Satu-satunya..curahan hatiku…
Belahan hatiku…
Jiwaku…yang sesuci-sucinya….

Kasih…
Datanglah …kemari…
Raihlah daku…
Peluklah daku…
Dan bawalah daku terbang bersamamu….
Berdua…, dan ……selamanya….
Hingga sang waktu…kan tersenyum padaku….

Puisi : Malam ini

Puisi: Malam ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Nopember 2010

Mengapa malam ini…terasa lain…
Terasa asing…
Terasa tak seperti biasanya…
Terasa ada yang menggoda hatiku…

Malam…yang melangkah perlahan mendekatiku..
Beranjak perlahan dan perlahan…sekali…
Mencoba menggoda dan menyentuh rasa ku..
Namun…ku coba bertahan…dan bertahan.,…

Malam…adalah senandung kerinduan…
Senandung kasih yang tersekatkan…rasa…
ku beranjak pergi…dan menjauh…
menjauh dari rasa yang ada…di sini…

Malam…bagaikan mimpi dalam bingkai mimpi ku…
Yang tak berhenti menggoda dan merajuk ku…
Dan…aku tak juga menggapainya…
Tak ku pedulikan lagi…biarlah berlalu…
Bagaikan embun pagi …yang diterpa sang mentari pagi…

Senin, 01 November 2010

Puisi: Ceriaku...

Puisi: Ceriaku...
Oleh: Andin Adyaksantoro
02 Nopember 2010

Kasih....
Kasih ku...
betapa hidup ini terasa indah...
dan indah sekali...
saat kau dan aku saling bertemu..
saling bercanda dengan riangnya...
dan saling mengerti...tentang kita ...


Kasih...
daku merasa...
kaulah berlian mutiaraku...
harta terkasihku...yang...ku miliki...
selama hayat di kandung badan....

kaulah belahan jiwaku...
yang dapat mengerti tentang diriku...
tentang segala keinginanku...
tentang...segala angan dan cita-cita ku...pada langit yang biru..
tentang asa ku...pada laut yang berombak...yang selalu bergelora..
tentang ...liuk air sungai yang tenang dan ....menghanyutkan..
juga ....tentang ...kokohnya batu karang di laut...
yang tegar terhadap terjangan ombak yang menghempas....

Kasih...
ku selalu berdoa pada Yang Maha Kuasa...
pada sang Ilahi...
agar kita selalu dapat bersama.....
meski ...dalam temaramnya malam tanpa bintang yang berkelip....
maupun ..dalam terangnya...sinar mentari pagi....yang menghangatkan jiwa...

hidup ini...menyenangkan...dan membahagiakan...
mengikuti naik dan turunnya...roda kereta angin...yang kita kayuh bersama...
dalam mengarungi...samudra kehidupan yang penuh dengan aneka rasa indah ini...

Kasih...
hidup ini penuh dengan keelokan warna...
dan teramat indah...untuk ditulis dalam nada puitis..
seperti...saat kau duduk di sampingku...
dan membelai jemari hatiku...
yang membuat daku...tak kan bisa melupakan mu..meski sejenak...

Kasih...
daku..selalu ada untuk mu...
dan ada selalu...juga ...untuk mu...
untuk dirimu...seorang...

aku selalu ada disampingmu...
saat kau mengharapkanku...menginginkanku...

seperti...daku..yang juga menginginkanmu...
selalu ada...untuk ku....seorang...

Kuncup bunga melati nan putih...yang tersayang ini...
makin bersemi dan bermekaran
menambah indahnya...panorama taman hatiku...
yang kini..merajuk manja pada mu..., kasihku..
yang selalu memandangmu...dengan penuh kasih...

Engkaulah ...yang selalu menemaniku...
mengisi hari-hari ku yang ceria..
bersamamu..., daku merasa bahagia...
dikaulah...pujaan hatiku...., Amie...Andin...

Minggu, 31 Oktober 2010

Puisi: Angan Terakhir

Puisi: Angan Terakhir

Oleh: Andin Adyaksantoro

18 Oktober 2010



Meski ku mencoba melangkah dengan perlahan ke hatimu...

namun...semakin ku coba...semakin ku tak kuat tuk melangkah...lagi..

karena...dirimu..juga makin melangkah mundur ke belakang...

menghindar dariku...melupakan diriku...yang selalu ingin dekat dangan dirimu...



Apalagi yang harus ku lakukan untuk hati indahmu...

apalagi yang harus ku lakukan untuk merangkai kata bijak untuk mu...

terasa sang awan putih tak lagi mau tersenyum padaku...

seakan ...sang rembulan malam pun..terasa makin memudar cahaya kemilaunya...untuk ku...



apakah rasa ini ...makin menjauh darimu..., kasih...

apakah daku harus selalu begini...

menunggu dan terus menunggu...

bersabar dan terus bersabar...

meski ...kesempatan itu ada...untuk ku....



Biarlah sang Bangau terbang ke langit yang tinggi

'tuk menggapai angannya yang tak berujung...

namun...daku tak ingin meninggalkan dirimu...

meski ku tahu...dirimu...tak lagi peduli padaku...



Adakah...satu kesempatan lagi...untuk ku...menggapai rasa di hatimu...

rasa yang selalu menjadi angan terindah dariku...

angan yang melambung tinggi...

angan yang selalu memberiku semangat tuk menggapainya....

meski ku tahu...itu tak mudah bagiku...namun...aku harus selalu mencobanya...

agar ku raih...asa yang menjadi angan dan harapanku ...meski ...yang terakhir...

Puisi: Tak terbalas sapa

Puisi: Tak terbalas sapa

Oleh: Andin Adyaksantoro

18 Oktober 2010



Jika cinta itu terasa indah di hati...

tidak demikian dengan diriku...

cinta terasa tak lagi membuatku bersemangat...

karena ...kau telah menolak rasa di hatiku yang mendambamu...



Rasa cinta yang ada di hatiku...untuk mu...

seakan tak berarti bagimu...yang ayu dan anggun...

terasa tak ada makna indahnya...di hatimu...

yang selalu menghindar dariku...yang berusaha menyapamu...



Cinta memang indah..bila terpaut rasa yang sama...

cinta memang menggairahkan...bila tersentuh sapa yang indah...

namun...cinta terasa menyesakkan dada...saat tak terbalas sapa...

saat kau ...menjauh dari ku...yang mendamba cinta..darimu...



Sudahlah...sudahilah rasa ini di hatiku...

aku tak lagi dapat mengejar angan nan terlalu tinggi di langit...

aku tak lagi kuat tuk berlari mengejar harapan nan terputus...

tanpa ujung dan tepi yang tak berakar...

tanpa rasa indah darimu lagi...yang selalu ku coba menyapamu...dengan mesra...

Puisi: Desah Dedaunan

Puisi: Desah Dedaunan

Oleh; Andin Adyaksantoro

18 Oktober 2010



Malam semakin larut menjelang...

desah dedaunan menuruni lereng yang terjal dan berbatu...

menguak rahasia alam nan indah dan permai

menapak kelelahan hati yang mendera ...jiwaku...



Keterdiaman ini...makin terasa menghujat relung kalbuku...

menepis gelombang rasa yang tak tersapukan asa...

merintih dalam pedih nan lara...

mengupas sosok ayu nan jauh di sana....



Keheningan ini makin terasa menggelora...

saat kau sapa daku...dalam kerinduan yang merasuk diri...

menuruni lembah nafas ku yang makin menggeliat...

menyebut nama indahmu...yang cantik dan mempesona...

menggayut asa yang tak terpendarkan...

menggapai rasa yang makin tak tertahankan...



Adakah waktu untuk kita berdua...tuk saling menyapa di sini...

dalam bayang indahmu...yang selalu menghantui mimpi miimpi indahku...

saat ku bersamamu...saat ku gandeng lengan halusmu yang lembut...

saat kau tersenyum mesra padaku...yang memandang sayu ...padamu...

meski ...itu tersekat dalam mimpi indahku...

yang selalu mengetuk pintu hatiku...yang makin merindumu...

Puisi: Dulu dan Kini ...

Puisi: Dulu dan Kini...

Oleh: Andin Adyaksantoro

28 Oktober 2010



Entah mengapa....hati ini masih ingin mengingatmu...

mengenangmu...

meski...kini kau tak lagi bersamaku...

namun...kenangan indah itu masih terngiang dalam kalbuku...



Engkau yang begitu rupawan...dan ayu...

telah memikat hati ku yang gersang...

yang kering dan tandus...

yang tak mengenal arti cinta...sebelumnya...



Engkau telah merubah semua angan tak bertepi ku..

yang selalu gelisah dan gundah...

yang selalu mengeluh...dan nyaris putus asa...

hingga...ku bertemu ..denganmu... di sini...



Betapa ...hati yang gundah ...menjadi bersemangat...

hati yang tandus dan kering...menjadi segar dan mekar berseri...

semuanya...karena dirimu...yang telah menggoda hatiku...

membuat...warna hidup ku....menjadi lebih hidup dan berwarna warni...



bersamamu....ku coba membuka angan baru...

bersamamu...ku coba meniti langkah ku yang tertatih...

melangkah perlahan...bersamamu...

sebaris dan sederet....selalu ...bersama...



Itu....dulu....



Kini....

engkau tak bersama ku lagi...

telah pergi...jauh ...dan jauh sekali...

meninggalkan daku sendiri...di sini...

dalam keterdiaman yang ...hening....

tanpa mu...lagi di sisiku.....

Puisi: Langkah ini

Puisi: Langkah ini

Oleh: Andin Adyaksantoro

27 Oktober 2010



Sahabat...

langkah ini semakin menapak ke depan...

menyusuri sungai dan laut yang luas...

menuruni tebing yang curam...

dan mendaki ...puncak gunung yang tinggi



Ku merasa...rasa lelah berusaha menghampiri daku...

ku merasa...rasa letih berusaha menggoda hatiku...

agar ku berhenti dan duduk termenung kembali...

merenungi...masa yang lalu...yang tak kan mungkin kembali lagi...



Sahabat...

terasa beban ini makin berat di pundak ku...

tapi...daku kan tetap melangkah ke depan...

apa pun yang kan terjadi....'kan ku hadapi nanti...

biarlah...ku terus melangkah... agar ku raih..angan dan ilusiku...



Mungkin...ini terlalu indah....untuk di dengar oleh mu..

tapi...bagiku...semua itu serba mungkin...

jikalau...daku berusaha dan berusaha...lagi...

pasti lah..ada hasilnya...meskipun sekecil pasir putih....di tepi pantai...



Ku tetap berusaha menggapai bintang yang berpendar di angkasa...

merajut tali kasih bersama senyumnya sang mentari pagi...

yang selalu bersinar menghangatkan gejolak di hatiku...

dan ...kadang mendinginkan sang embun pagi yang memeluk sang rerumputan hijau...



Ku tahu...langkah ini terasa berat untuk di langkahkan lagi...

terasa pula...hatiku berontak ..ingin berhenti dan menikmati kicau burung di pepohonan yang rindang...

tapi...senandung lagu merdu itu selalu membisikan dalam tiupan sepoinya...

agar ku tetap melangkah...dan melangkah lagi...



Sahabat....

meski...badan terasa letih.., tapi...semangat haruslah tetap segar dan tegar...

demi sebuah...cita-cita ...yang tinggi di kalbuku...yang merindukanmu...

yang selalu menatap senyum indahmu...dalam bayang mimpiku yang menggebu..

yang selalu tersenyum lembut....untuk ku..seorang...

Puisi: Tak setegar dulu

Puisi: Tak setegar dulu

Oleh: Andin Adyakasantoro

27 Oktober 2010



Kini..tak ada lagi yang dapat menjadi belahan hatiku...

hati yang terbelah ...karena...rasa di hatiku...yang tak berujung..

hati yang gamang dengan keindahan di dirimu...yang mempesonaku...

yang tak lagi..dapat kunikmati dalam keterpanaanku...pada mu...



Hilang sudah rasa ini di hatimu...

rasa sayang...yang pernah kau ungkapkan ke padaku...

saat kau menyapa diriku...dalam temaramnya senja...

saat sang rembulan duduk di sanggasananya nan elok...



Mungkin...ku harus melangkah lagi...tanpa dirimu..

tanpa gejolak semangat yang pernah kau gelorakan di dadaku...

tanpa keindahan rasa di hatimu...yang pernah menyentuh rasa di diri ini...

kini...ku harus sendiri..lagi...dalam mengarungi samudra kehidupan ini...



Memang ....terasa berat..tanpa dirimu..di sisiku..

namun...kehidupan ini haruslah terus berjalan...

dan ..aku tak boleh terpana dengan ketiadaan dayaku...yang luluh...

ku harus tetap tegar dalam melangkah...ke depan...

meski ku sadari...daku tak setegar..seperti..saat dirimu..di sampingku...

namun...daku tetap harus terbang...menggapai sang awan nan tinggi di langit...

yang tersenyum...melambai pada rasa terpanaku ....yang terpesona...

Puisi: Mungkin...

Puisi: Mungkin...

Oleh: Andin Adyaksantoro

27 Oktober 2010



Mungkin...di saat seperti ini...

baru kurasakan...betapa berharganya dirimu...

betapa aku amat ingin dekat dengan dirimu...

di saat ku luruh dan tak bermakna lagi...



Mungkin....di saat seperti ini...

Engkau sudah tak peduli lagi padaku...

sudah tak ingin lagi ...dekat dengan diriku...

karena...engkau telah terluka...akan kata sapa ku ...



Mungkin...di saat seperti ini..

dirimu...tak mau lagi menyapa diriku...

karena...hati indahmu...telah menyatu dengan sang awan yang memutih...

yang jauh lebih elok di banding...sang pelangi yang berpendar di langit...

dan ...aku mengerti...akan semua ini...



Tak ada rasa di hatiku...untuk melukai hati indahmu...

tak ada maksud untuk membuatmu tersudut dengan kata bijak ku..

ku hanya ingin...kau mau mengerti...bagaimana sebenarnya...isi hatiku untuk mu..

tak ada yang lain..di mata indahku...selain dirimu...seorang yang ku damba...



Kini...dirimu telah pergi dariku...

telah jauh melangkah...menggapai asa mu...yang beterbangan...

yang tak kan mungkin...ku raih lagi ..segala keindahan dihatimu...

luluh dalam lara yang tak bertepi...

menggayut asa yang tak lagi ...menyapa diriku...dalam sepi yang menghentak...

Puisi: Ijinkanlah

Puisi: Ijinkanlah

Oleh: Andin Adyaksantoro

27 Oktober 2010



Kasih...

ijinkanlah daku mengecup keningmu...

kening yang selalu membantu perasaan hatiku..

saat ku terlena dalam keterdiaman...

saat ku ingin memandang binar bola matamu...yang indah...



Kasih...

kuungkapkan perasaan ini ...hanya ke padamu...

saat kau memandangku...dengan lembut...

saat kau duduk di sampingku...

saat kau menggamit lengan tanganku yang kokoh...



Sudah lama kita melangkah bersama...

mengarungi samudra gelombang yang berbeda...

gelombang yang kadang menghempaskan hati kita...

juga...gelombang ..yang kadang membuat kita menyatu...setia sekata...



Ini lah seninya hidup..

hidup yang indah dan penuh warna...

bagaikan kemilaunya sang Pelangi yang berpendar...

saat dirimu...dan diriku...saling memandang dengan penuh makna..



Kasih...

belailah daku...dengan kelembutan hatimu...

dengan ketulusan jiwamu...

karena...daku amat merindukanmu...

saat kau tiada di sampingku...seperti ...saat ini...

Jumat, 29 Oktober 2010

Puisi: Senyumku hanya untuk mu

Puisi: Senyumku hanya untuk mu
Oleh: Andin Adyaksantoro
29 Oktober 2010

Malam semakin larut menjelang...
meniti langkah tarian tuts komputerku...
yang lincah dan gesit...
menata langkah kata dalam untaian nada puisi yang bergejolak...
meraba dalam keremangan malam yang semakin memudar....

melanggak lenggok...mengikuti tarian jemari ku yang bergelora...
kadang meninggi...., kadang menurun..., melewati sang waktu yang terlelap...
membuai dalam angan nan tak bergeming...
merajut kasih...dalam getar sukma yang menyandar keheningan...

Keinginan 'tuk mengungkap perasaan hati...ini...terasa amat rumit..
terasa sulit untuk diurai...dalam kata indah...
terasa kelu ...untuk dicecap dalam peluh jiwa yang bergetar...
hanya...untuk menyebut nama indahmu...yang selalu ada di hatiku...

Engkau terlalu indah untuk diriku...
terlalu sentimentil...untuk di rasa dalam kerinduan diri..
bagaikan sang purnama yang menahan rasa lelahnya perjalanan ini
antara siang dan malam....dalam penantian yang tak bertepi...

Ku merasa...diri ini..tak sanggup untuk meraih angan indahku...
ku merasa...diri ini...tak pantas untuk bersanding dengan dirimu..
terlalu..indah ..untuk ku...
meski ku tahu...engkau pun ..tak kan mungkin peduli padaku...

Namun...ku masih bisa bernafas dalam sejuknya angin yang berhembus lirih..
ku masih bisa tersenyum indah...untuk sang bunga teratai yang menatapku..
meski...tanpa mu...
aku masih bisa tersenyum...
meski..ku tahu..senyumku..hanyalah untuk mu..seorang...

Puisi: P a m i t

Puisi: P a m i t

Oleh: Andin Adyaksantoro

22 Oktober 2010



Sahabat....

terima kasih daku ...ucapkan kepadamu...

yang telah mau berteman dengan diriku...

yang telah memberiku semangat yang baru ...

yang telah memberiku... rasa indah ..pada hidup ini...



Sahabat...

ku akui sejujurnya...kalau aku pernah terjatuh karena sentuhan panah asmara...

ku sadari pula..., aku bukanlah yang terbaik ...untuk mu...

juga ..ku benarkan..., kalau aku ...tak mampu ..'tuk terbang melayang terlalu tinggi...

'tuk menatap dirimu...yang melambai ..pada ku...

itu semua... dikarenakan ....daku bukanlah..temanmu...yang terbaik....

sebagaimana dalam bayang impianmu...yang melambung tinggi ke angkasa...



Sahabat....

di malam yang hening ini...

di saat sang purnama meredup ...terlelap dalam tidurnya...

di saat dedaunan hijau yang segar ....dan ranting kecil yang luruh...

saling memeluk dengan hangatnya...

daku ingin...sejenak beristirahat...dalam lelapnya bayang indahmu...

yang membuatku...sering merindukanmu...

meski pun ...ku tahu...

itu tak kan pernah tergapai ...



Sahabat...

ku ingin...dirimu mengerti ..

bahwa...aku menyukai persahabatan ini ...dengan setulus jiwaku...

dengan seluruh sisa nafas ku yang masih tersentuh...

dengan seluruh hempasan rasa hormatku...ke padamu...

yang selalu menemaniku...dalam canda dan tawa yang menyegarkan...kalbuku...



Engkau telah membangunkan daku ...dari lelapnya ..tidurku yang pulas...

engkau telah memberiku ...semangat baru yang lebih indah...

lebih hidup...dan lebih memberikan rasa gelora di hati

sehingga ...aku merasa...kau adalah bagian dari jiwaku...belahan hatiku...



Sahabat...

ku ingin...kau mengerti...

bahwa...daku amat ....ingin bertemu denganmu.. walau...hanya dalam sebutir bayang mimpiku...yang tersisa...

daku ingin...kau memandang diriku...dengan kebeningan hati berlianmu yang cantik...

menatap diriku ...dengan kelembutan sorot tajam matamu yang indah...

yang memancarkan anggunnya pesona di hatimu...

yang harum semerbak ...mewangi..., bagaikan sekuntum bunga melati putih nan elok...

yang selalu ...membuatku ..tak kan dapat melupakan dirimu...meski ..sejenak...



Sahabat...

Ku ingin ...diri ini ...pamit dari bayang indahmu..

bukanlah karena ...dirimu..., telah terbang ke awan yang tinggi......

bukan ..., bukan karena itu...

ini semua ...karena kemauan hatiku sendiri...keinginan jiwaku..yang menggebu...



daku ingin ....menggapai asaku yang pernah luruh di hati ini...

yang pernah terputus..karena...sehelai benang sutera yang tergerai...



daku ingin..kau mengerti...dan ...dapat melupakan diriku...

meski kita pernah bersapa dalam bayang semu ....dalam bayang dunia maya yang berpendar sejenak...

namun...itu cukuplah ..bagiku...untuk selalu mengenang indahnya...dunia maya ini...

bersamamu....., kita berdua...



Sahabat...

Semoga pertemanan kita tetaplah...abadi selamanya...

hingga sang bunga melati kan harum mewangi dalam singgasananya..yang anggun...

hingga sang anggrek..tersenyum ceria pada sang ranting yang terpesona ...padanya...

hingga...sang akhir waktu...kan tersenyum ..padaku...

meraihku...menggapaiku...

dan memeluk ku erat-erat....dalam peluk hangatnya yang melenakan daku...



Terima kasih sahabatku..., yang terbaik....

Puisi: Rintik Hujan

Puisi: Rintik hujan

Oleh: Andin Adyaksantoro

21 Oktober 2010



Rintik hujan telah menyentuh relung relung sang bunga melati...

menyusuri putik dan kelopaknya yang putih dan indah...

menembus batas sang waktu yang tak kan tergapaikan...

melangkah perlahan dalam keheningan yang menyapa...



kusandarkan diriku dalam keheningan malam yang memeluk ku...

kurebahkan diriku dalam bayang indahmu yang membelaiku...

merasakan senandung senyum mu yang terdiam luruh...

menyentuh rasa yang ada di sisi kalbu ku yang terbang melayang...



Malam semakin beranjak dari peraduannya...

meninggalkan jejak jejak warna hitam yang pekat dan gelap...

mencari ketenangan diri yang menyejukkan ...dan meneduhkan...

melambai pada sekumpulan serangga malam yang saling merindu...pada sang hati indahnya...



Hemmm....

daku pun juga mencoba ....'tuk meraih hati indahmu... yang mempesonaku...

namun...dirimu tak peduli ..pada rasa yang ada dihatiku...

dan ....daku pun juga tak putus asa....

untuk mencoba kembali ...meraih hati indahmu...yang mempesonaku...

namun...engkau pun juga tetap tak peduli padaku...

akhirnya...aku lah yang mengalah...demi kebaikan dirimu dan diriku...



henm..

daku menyadari...

mungkin sang Ilahi..belum memberiku ...bunga melati yang terindah ..untuk ku...

mungkin...belum saatnya...daku mendapatkan... sang bunga melati ...pujaan hatiku ...

Puisi: Saat ku sapa dirimu

Puisi: Saat ku sapa dirimu

Oleh: Andin Adyaksantoro

21 Oktober 2010



Sahabat...

saat ku sapa dirimu dalam sepi...

terasa ada perasaan yang bergejolak di dadaku...

rasa yang lain...

rasa ..untuk selalu ingin dekat dengan dirimu..

rasa yang membuatku seperti..berada di surga ....di tempat yang indah dan megah...



Sahabat...

daku menyadari ...bahwa persahabatan kita ini ..adalah persahabatan yang indah..

karena...dirimu selalu membuatku ...tertawa dan bahagia...

engkau pandai membuatku terlena dan tersipu....

hingga membuatku ....selalu ingin menyapamu...di setiap waktu...

namun...kadang kala...kehadiranku di sisimu...tak jua kau pedulikan...



Sahabat...

terima kasih atas sapamu yang anggun dan lembut...

yang kau sampirkan dalam relung kalbuku yang terdalam...

yang membuat diriku...melayang tinggi..dan tinggi sekali...

seakan terbang bersama sang mentari pagi yang bersinar ceria...

membuat diriku...bahagia...bersamamu...dalam canda sapamu yang cantik...



Sahabat...

mungkin...kah kita dapat bersua ...dalam canda tawa yang lebih menggoda...

mungkinkah...kita dapat bertemu...dalam binarnya bola mata indahmu...

aku tak tahu...

namun...daku menyadari...

mungkin...hanya bayang indahmu saja yang kan dapat ku gapai dalam mimpi indahku..

dalam lelapku tidurku yang tenang ...di malam yang sepi dan hening...

Puisi: Bulan Purnama

Puisi: Bulan Purnama

Oleh: Andin Adyaksantoro

21 Oktober 2010



bulan purnama kembali bersinar dengan cerianya...

menandakan hatinya sedang gembira dan riang...

menapak perlahan dalam kesenyapannya...

menyusuri sang langit yang penuh bintang di angkasa...



demikian pula dengan diriku di sini...

yang terus menahan diri ..tuk tak menyapamu...

meski ku tahu...dirimu menantikan daku...

tapi ...ku bertahan...tuk tak kan mengganggu kesibukanmu...



saat malam datang menjelang...

perasaan rindu ku ...semakin memuncak...

ingin hati ..menyapa indahnya malam ini...bersamamu...

namun...daku merasa..belum saatnya ..tuk menyapamu...



Mungkin...esok...atau bulan depan...baru ku sapa dirimu..

setelah ..kau merasa lega dan tak sibuk lagi...

saat kau merasa tenang dan terlepas dari rasa gundahmu...

ku kan hadir kembali dalam bilik hatimu yang terindah...

menyapamu...dalam pesona indahnya malam nan berbinar...

Puisi: Lihatlah embun pagi

Puisi: Lihatlah embun pagi

Oleh: Andin Adyaksantoro

20 Oktober 2010



sahabat...

lihat lah embun pagi yang menetes luruh pada dedauan hijau yang bening...

yang begitu gemulai..dan merajuk dalam kemanjaannya....

bertaut dengan sang hijau daun yang membuka hatinya...

tuk ...menyatu dalam kebersamaan yang sama... dengan mesranya...



Sahabat...

selama rintik hujan ini masih menetes di pelupuk ranting yang tegar...

selama mendung mega tak bersapa dengan sang mentari pagi...

selama itu pula...daku tetap menemanimu... dalam kejapnya mata hatiku..

yang selalu...ku peruntuk kan ...buatmu seorang...



Sahabat....

meski...kini musim telah berganti arah...

meski kini sang kumbang tak lagi mengepakkan sayapnya ...untuk mu...

namun...tangkai teratai ini tetaplah berpendar...buatmu...

yang selalu menemanimu...dalam keterdiaman yang menghening...



Sahabat...

tetaplah tegar dan bersemangat...

pancaran sinar matamu...janganlah pudar dari singgasanamu...

karena ...disitulah...,letak dari pesona indahmu...

yang menyulap diri ini....menjadi terpesona pada dirimu...yang anggun...

Puisi: Angin Malam

Puisi: Angin malam

Oleh: Andin Adyaksantoro

20 Oktober 2010



angin malam berhembus lirih menyapa diriku...

membawaku lari ...kembali ke kenangan semalam bersamamu...

bersama dalam tegur sapa yang membahagiakan...

bersama dalam canda tawa yang renyah dan menyanjung...



Ku tahu..ini hanyalah sekedar pelepas lelah dari mu...

ku tahu...ini hanyalah pelepas rasa penatmu..., di kala sepi...

namun...aku tak tahu... apakah dirimu..., menikmati canda tawa ini...

apakah dirimu pun...juga mengerti ...mengenai isi hatiku ...padamu...



yach... aku tak memungkirinya...

bila daku....lama-lama menaruh hati ke padamu...

yang pandai berbincang...dan berbagi kata nutiara...

yang membuat diriku..tak ingin melepasmu...pergi..dari ku...



yach... ini adalah ungkapan hati ...sang camar tua...

yang tak kan mungkin terjawab oleh sang waktu...yang berlari...

maupun oleh sang bayu...yang berhembus lirih...

yang menembus sisi ruang hati.... yang tersentuhkan oleh rasa sapamu...



Ku ingin ...memandang wajah indahmu...saat ini...

ku biarkan diriku... menatapmu dengan lembut ...dalam rona anganku...

seakan-akan ....engkau hadir di sisiku...di sampingku...

memeluk rasa rinduku..yang tak kan tergapaikan

dalam bayang semu indahmu...yang mempesonaku...

Puisi: Tak kan mungkin

Puisi: Tak kan mungkin

Oleh: Andin Adyaksantoro

20 Oktober 2010



kasih...

sudah ku pasrahkan hati dan keinginanku...untuk mu...

meski kau juga telah menyatakan...tak kan ingin memiliki diriku..

tapi...hati ini...masih terasa ingin meraih hati indahmu...

meski pun juga ku tahu..., kau tak kan dapat memaksakan hatimu ....untuk ku...



daku memang ..terlalu memaksakan hati ku ...untuk mu..

untuk hadir di peluk hangat jiwamu...

untuk selalu ingin menemanimu...

walau pun sesaat ...



daku juga mengerti...bahwa ini tak kan mungkin ku dapat...

tak kan mungkin ku meraih hati indahmu...

namun...daku...tetap tak ingin jauh darimu...

tak ingin berpisah ...dengan dirimu...yang kusayang,....



Kasih...

semaikanlah rasa cintaku ini di relung kalbumu...

pupuklah dalam-dalam...dan siramilah dengan airmata mutiaramu...

yang kan dapat memupuk semangat jiwaku...

tuk selalu memandangmu...

meski ku tahu...itu tak kan mungkin...bagiku....

Puisi: Ijinkanlah daku...

Puisi: Ijinkanlah daku...

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 Oktober 2010



Ijinkanlah...daku menatap wajahmu yang cantik...

ijinkanlah...daku memandang binar bola matamu yang indah...

dan ...ijinkanlah...daku merengkuh...senyum indahmu yang mempesonaku...

yang kan membuatku...bersemangat dan bergelora...dalam senyum ku yang mengembang...



Ku tahu..diriku tak kan dapat merengkuh hatimu....

dan daku juga mengerti...bahwa hati mu...bukanlah untuk hati..ku...

namun...biarlah anganku merengkuh...bayang indahmu yang melenggok di depanku...

yang menatap dirimu...dalam keheningan yang terpukau...



Biarlah...angan ini melambung tinggi ..dan melayang bebas di benak relungku...

biarkanlah...sang camar tua...terpesona pada semangat dan sorot tajam sinar matamu...

yang selalu memberi tambahan semangat pada jiwa yang tergoyahkan...

pada jiwa yang tersipu ....pada sang rembulan malam yang menggoda...



Memang ...kurasakan ...sejak ku bertemu dengan bayang semu mu...

sejak ku mengenal dirimu...dalam jabat eratmu...

daku menjadi lebih bersemangat dalam meraih angan dan cita ku...

yang dulu..terasa tak tersentuh oleh sapa anganku yang melayang tinggi....



Kehadiranmu..di relung hatiku...

telah membuat diriku...semakin ingin dekat dengan dirimu...

meski dalam bayang bayang semu yang memudar...

meski dalam nuansa alam yang tak terjamahkan...oleh rasa indah di hatiku...



dan ....itu ...sangat ku mengerti...dan kusadari...

bahwa...aku tak kan dapat meraihmu... dalam bayang indahmu yang mempesonaku...

daku hanya memintamu....ijinkanlah...daku untuk menikmati kehadiranmu...

dalam rona mimpi mimpiku yang tersemaikan diri...

Puisi: Ku ketuk pintu hatimu

Puisi: Ku ketuk pintu hatimu

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 Oktober 2010



Ku memang akui...aku tak pantas untuk dirimu...

ku sadari pula...aku tak seindah yang kau perkirakan...

karena ...itu hanyalah bayang mimpimu yang tergolek rasa...

yang tak terjamah oleh rasa indah di hatimu yang sejujurnya...



Daku ada...mungkin...bukan untuk mu...

namun...bukan berarti...aku tak memahami perasaan indahmu...padaku...

perasaan mu..sangat halus, anggun dan lembut...

bagaikan sehelai benang sutera ....yang teruntai dalam kain yang anggun...dan cantik...



Ku tahu...perasaan mu...hanya tertuju padaku...

ku mengerti...perasaan itu tak mungkin tergantikan oleh sang waktu yang melangkah...

namun...ku berharap ...kau mau mengerti....tentangku...

tentang...rasa yang selalu membayang dalam peluk hangatmu...untuk ku...



Cobalah untuk menatap sang awan yang putih berarak...

yang mencoba mengurai kata indah dalam derai sang rintik hujan....

yang mencoba melantunkan nada perasaan ini...

pada sang melati putih ....yang terindah dalam tangkainya....



Cobalah untuk mengerti....tentang sang Pelangi yang berpendar...

cobalah untuk mengakui ...bahwa diri ini ...hanyalah sekedar teman bayangmu...

yang tak berarti dalam gerai lamunanmu....

yang tak bermakna dalam mimpi indahmu...

semua hanyalah angan semu...yang tak kan terjangkau oleh asa yang melambung ...tinggi....



ku ketuk pintu hatimu..

agar engkau menyadarinya...

bahwa...daku tak seindah yang engkau bayangkan...

dan ...daku...tak sekokoh yang kau angankan.....

Selasa, 26 Oktober 2010

Puisi: Andaikan kau tahu

Puisi: Andaikan kau tahu

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 Oktober 2010



Ku tahu...perasaan ini terus mengikuti bayang indahmu...

ku tahu...kalau diriku...terpesona pada sapa indahmu...

namun...ku mencoba bertahan...tuk tak mengikuti langkah hatiku...

yang selalu...merona senja...saat menatap indah...senyum merekahmu..



Ku tahu...aku tak bisa berdiam diri di sini...

dalam sepi dan keheningan yang menggelora...

namun....aku tetap...harus bertahan...dengan gejolak yang ada...

yang selalu...ingin menyapa salammu...untuk ku...



Ku sapa diri ini sendiri...

ku sapa diriku dalam keheningan diri yang menutup pori asaku...

agar daku..merasa tak sendiri dalam sepi...

agar daku...tetap bertahan...tanpa dirimu..di sini....



Andaikan kau ada disini...

'kan kau dapatkan hati yang indah dan mempesona ...untukmu..

untuk kehadiranmu..dan lembayung senjamu...

yang selalu ku sediakan waktu...yang panjang ...untuk mu...selamanya...



andaikan kau tahu...tentang perasaanku...padamu....

Puisi: Hidup yang bermakna

Puisi: Hidup yang bermakna

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 Oktober 2010



Sahabat....

kehidupan ini indah dan menyenangkan....

mengapa dikau harus bersedih dan bermuram durja...

mengapa harus ada rasa gundah di hatimu yang terhening diam...

cobalah untuk membuka nuansa barumu...

memandang sang alam yang indah berkilau...dalam keterdiamannya....



Hidup ini lebih bermakna lagi...

seandainya ...dikau mau membuka lembaran baru dalam hidupmu...

membuka mata hati batinmu...

'tuk bersahabat dengan dedaunan yang rindang...

'tuk bersahabat dengan pepohonan yang kokoh dan tegar....



Sahabat..

bila kau terus merenung dan berdiam diri dalam kesenyapan...

lalu...apa yang kan kau cari dalam langkah hidupmu yang majemuk ini...

yang kan menerpa sang ranting yang tak tegar dalam keterdiamannya...

sapalah ...sapalah sang bayu yang berhembus lirih...padamu...

sapalah dengan santun...sang awan putih yang tersenyum indah...padamu....



Nikmatilah hidup yang menyejukkan jiwa ini....

nikmatilah apa yang telah dianugerahkan oleh sang Ilahi padamu....

isilah langkah hidupmu ...untuk lebih bermartabat dan terhormat....

bersyukurlah....pada-Nya....., karena dengan itu...langkah hatimu kan terasa lebih ringan

seringan ....sehelai kapas yang terbang di tiup sang bayu ..yang lembut....



Sahabat...

hidup ini indah dan sangat indah...

cobalah ...kau rasakan getar nadi di relung kalbumu yang terdalam...

dengarkanlah suara hatimu...yang bersenandung riang...untukmu...

untuk sang Pencipta Yang Maha Agung...

dan untuk mahluk-Nya...yang terindah....

Puisi : Makna Persahabatan

Puisi: Makna Persahabatan

Oleh: Andin Adyaksantoro

18 Oktober 2010



Sahabat....

Kuharap kau mau mengerti...tentang diriku...

ku berharap...kau menyadari..arti makna persahabatan ini...

yang tanpa di rajuk dengan bumbu yang lebih indah...

tanpa rasa yang menggayut di dada sang bunga melati...



Ku berharap...persahabatan ini ...tetaplah menjadi persahatan yang anggun...

persahabatan yang saling memisahkan antara rasa dan asa...

persahabatan yang murni ...sebagai kawan dan sobat...

tanpa persahabatan yang lebih terindah lagi...



Makna persahabatan bagiku...

adalah sebagai sahabat dalam berbagi cerita...

bukan cerita mengenai hati yang terluka...

atau hati yang sedang di landa kasmaran...



Persahabatan bagiku...

adalah perjalanan sang waktu yang menyusuri lorong yang sepi...

melewati jalan-jalan yang berkerikil..dan berbatu tajam..

namun...juga melewati jalan setapak yang mulus dan indah...

tanpa rasa di hati yang bergelora....



Sahabat....

Jangan kau sentuhkan rasa itu di hatiku yang sedang gundah...

jangan kau sampirkan rasa itu..di relung jiwaku yang terdalam ...

karena ...bagiku...persahatan akan tetap kekal dan abadi...

jika dilandasi sikap saling menghargai satu sama lainnya...dan santun dalam bersapa...

Kamis, 14 Oktober 2010

Puisi: Perjalanan Cinta

Puisi: Perjalanan Cinta

OLeh: Andin Adyaksantoro

15 Oktober 2010



Kasih....

Perjalanan cinta kita ini...sudah semakin menjauh dari waktu yang bergulir melangkah...

sudah memasuki nuansa baru dalam kehidupan asmara kita....

kita sudah tidak lagi...mengungkit sebatang ranting yang patah

maupun ...serumpun dahan yang merunduk luruh....

karena ....kita sudah merasakan rasa rindu yang memuncak...

rasa yang mengusap dan membelai kail asmara kita...



Sekarang....waktunya ...kita mengisi rasa rindu ini...dengan berkarya...

berkarya untuk anak cucu kita...

berprestasi untuk keluarga kita...

untuk kenyamanan hidup kita bersama.....ke depannya....



Kau dan aku...sudah menjadi satu...yang tak terpisahkan...

sebagai sepasang kekasih yang saling menyayang ...dan mengasihi...

saling menyinta....dalam suka dan duka....

saling setia...sehati...dan saling mempercayai....satu sama yang lainnya...

saling menyatu...dan ..saling membahagiakan bersama....



biarkanlah sang Camar terbang dengan kekasih barunya...

biarkanlah sang kumbang mencari pasangannya yang terbaru...

namun...diriku ...dan dirimu...tetaplah satu...terjalin dalam ikatan tali asmara yang indah dan suci...

menjalin kasih...nan abadi... hingga sang waktu yang kan merajuk manja pada kita...



Kasih...

ku akui sejujurnya...., kaulah bunga melatiku yang terbaik...diantara yang indah dan anggun...

ku sadari...sejujurnya....kaulah sebenarnya ...berlian mutiara cintaku...yang terindah...

yang tak kan dapat kuraih...tanpa rengkuhan hatimu...yang menyentuhku...

menyentuh relung hatiku...yang terdalam...

yang membuatku ...bahagia...selamanya.... bersamamu...., cintaku...

Puisi: Terasa Indah

Puisi: Terasa Indah
Oleh: Andin Adyaksantoro
15 Oktober 2010


Kasih...

senandung lagu kasmaran yang kau tautkan di hatiku...

terasa indah...dan lembut...selembut belaianmu...dalam bayang desah mimpiku...

yang tergerai dengan senyum indahmu...yang merajuk...padaku...

yang menginginkan ...daku ..membelaimu...dengan penuh kasih....



Kasih...

pagi ini indah sekali...seindah...binar bola matamu...yang lentik dan tajam..

membuat diriku..tak bisa bernafas...menahan gejolak rasa rindu.....

saat daku ada di depanmu...

saat kau tatap sorot binar bola mataku...

membuat diriku...terbang melayang...membuai dalam alam anganku..yang tinggi...

mengepakkan sayap-sayap kokoh ku yang kuat dan tegap....

'tuk merengkuh dirimu...dalam peluk hangatku yang kan menghanyutkan dirimu....



Kasih....

semoga kebahagiaan ini...tak kan cepat berlalu....

semoga...kita dapat menikmatinya dalam rasa rindu yang menyentuh..

yang selalu ada dan ada ....saat dirimu...ada di sampingku....

saat kau belai rambutku yang semakin memutih...menapak fajar yang makin memudar....



Kasih...

daku ada disini...untuk selalu mendampingimu...

selalu ada...untuk mu...

karena..dirimu...adalah belahan jiwaku...yang terkasih...

yang tak kan dapat ku bagi ....hingga sang mentari pagi...kan menghilang dari peluk rindu ...binar mataku....

Rabu, 13 Oktober 2010

Puisi: Genggamlah jemari hati ku

Puisi: Genggamlah jemari hatiku

Oleh: Andin Adyaksantoro

14 Oktober 2010



kasih...

aku selalu berdoa untuk mu...

untuk kebersamaan kita...

agar kita selalu...tetap bersama...

selamanya....hingga sang waktu kan tersenyum pada kita...



Sayang...

genggamlah jemari hatiku yang bergetar ini...

kan kau rasakan....betapa gemuruhnya...cintaku padamu...

cinta yang tak kan lekang oleh sang waktu yang menggodaku...



Cinta ku...

betapa daku...amat merindukan mu...di saat ku jauh dari dirimu...

di saat ku merasa sendiri dalam sepi...

di saat ku ... terpana dalam lika liku kehidupan ini...

ku ingin ...berbagi rasa ini...agar ku dapatkan ...rasa indah di hatiku...



Kasih...

dekatlah ...kemari...ke relung hatiku....

relung hati yang kan berbisik lembut pada relung kalbumu...

betapa ...ku ingin selalu dekat dengan dirimu...

ku berharap....jangan..sia-siakan rasa cintaku ini...ke padamu...

cinta yang setulus hati ...untuk mu..

cinta dari seluruh jiwa ragaku.... untuk mu...seorang....



engkaulah yang selalu ku rindukan...

di setiap daku bekerja...

di saat daku terlelap dalam mimpi...

dan di saat ku berdoa pada sang Ilahi....Yang Maha Tahu segala-Nya...

agar ...kita selalu tetap bersama ...

dalam mengarungi gelombang ombak di samudra kehidupan ....



yang selalu bergelora....

yang kadang membelai dan memecah kesunyian hati...

yang kadang pula ...membentur karang yang kokoh....

namun...itulah keindahan alam kehidupan ini.....

yang diperuntuk kan untuk semua mahluk-Nya...yang disayangi-Nya...

yang patut ...kita arungi bersama...dengan hati yang bersemangat...dan berjiwa besar...

dengan selalu tetap berdoa pada sang Ilahi ...Yang Maha Kuasa...

untuk segala perlindungan-Nya...pada kita bersama....



Kasih...

daku ingin memeluk dirimu ....lebih erat lagi

agar daku ..dapat merasakan...lembutnya kedamaian yang ada di dirimu...

atas kecintaanmu ....padaku...

atas kesetiaanmu...pada ku...

yang terindah...

dan membahagiakan ku...selalu...



terima kasih...,

cintaku....,

kasih ku...

Puisi: Bersandarlah di bahuku

Puisi: Bersandarlah di bahuku

Oleh: Andin Adyaksantoro

14 Oktober 2010



Kasih...

bersandarlah ...pada bahuku yang kokoh...

yang tegap dan nyaman...

kan kau rasakan....betapa rasa aman ini terasa di hatimu...

rasa yang selalu ada untuk mu...yang terkasih...



Kasih...

aku rindu ke padamu....

aku juga cinta ke padamu...

dan ...aku juga...kangen sangat ....pada dirimu....



Cintaku...

betapa bahagianya....daku yang mendapatkan dirimu...

rasa yang indah dan menyejuk kan hati ini...



betapa banyak kumbang lain yang beterbangan ...mengitarimu...

'tuk mendapatkan rasa pesonamu yang terindah...

dan ...aku pun termasuk kumbang yang selalu terpesona ...padamu....

namun....akhirnya... rasa bahagia itu pun...ada di pihak ku...yang selalu merindumu...



engkau ada ...mungkin...di takdirkan...untuk ku

untuk selalu mendampingiku...

untuk selalu menemaniku...

di saat ku luruh...maupun di saat ku berbangga pada mu...



engkau lah yang selalu memperhatikan daku...

engkau lah yang selalu ada di sampingku...

yang selalu tersenyum indah...untuk ku...



Sayang...

maukah kau selalu ada di dekatku...

mau kah kau selalu menemaniku...

di saat daku sedih...maupun di saat daku ceria...



hemm....

terima kasih sayang ku....,

aku semakin suka ke padamu...



kau yang selalu memandang diri ku...dengan berbinar...

membuat semangatku makin bergelora....

'tuk selalu menjaga dan membahagiakanmu... selamanya...



kasih...,

aku cinta pada mu....

Puisi: Raihlah tangan ku

Puisi: Raihlan tanganku

Oleh: Andin Adyaksantoro

13 Oktober 2010



Raihlah tanganku.... dan jemari hati indahku...yang selalu terpesona pada dirimu...yang selalu ada di hatiku...

bermain dalam lika liku...kalbuku...yang termenung menatap lembut wajahmu...yang halus dan lembut....

menawarkan air dahaga yang selalu menyelimuti relungku.. rasa rinduku...ke padamu...yang meraihku...

menyusup dan menggurat lembut pada senyum ku yang selalu...mempesona...pada dirimu..., sayang ku...



Kini...kita bersua dalam rasa yang saling bergejolak...dan merindu...

saling menyayangi...dan saling mengasihi...

bagaikan sepasang merpati yang saling bertatapan dengan mesranya...

melambaikan sayapnya yang saling menyentuh...di relung hati....



Indah dan sangat indah...nuansa yang sedang melanda hati yang bergemuruh ini...

saling memejamkan mata...dan saling menatap lembut...pada sang perindu yang dirindukan...

menyatu dalam hati yang damai dan menenangkan...

merajuk dalam kemanjaan yang saling menghargai....



Keindahan ini ...semoga kan abadi...

keindahan ini ...janganlah pergi dari diri ini...

biarkanlah....melekat erat-erat dalam mata mimpiku...

yang terkejap dalam keheningan yang tersentuh rasa indah....

Selasa, 12 Oktober 2010

Puisi: Sayang

Puisi: Sayang

Oleh: Andin Adyaksantoro

13 Oktober 2010



Sayang...

boleh kah ku genggam jemari indahmu...yang lentik ini...

kan ku genggam dalam hatiku yang menyayangimu....

yang selalu.....ingin dekat dengan dirimu...selamanya...

dalam senyum indahmu...yang lembut dan mempesonaku...



Kasih...

Betapa aku amat menyayangimu....setulus hatiku...

setulus jiwaku...yang selalu...menyebut namamu...dalam setiap detak jantungku...

bagaikan gelombang ombak di samudra yang tak kan pernah berhenti...bergelora...



Cintaku....

Betapa ...daku...amat merindukan saat saat seperti ini...

saat kita duduk bersama...dalam kelembutan rengkuhan mu yang membelai...

dalam tawa candamu...yang membuat hatiku..selalu riang gembira...bersamamu...



Hati indahku...

Janganlah... kau pergi meninggalkan daku...yang selalu ada untuk mu...

karena...tanpamu...daku tak bisa hidup dalam ketenangan yang menyejukkan.....

tanpamu...daku bukanlah diriku yang sebenarnya... yang mandiri dan penuh semangat...

karena...dirimulah...lentera di hatiku ini...selalu menyala dan menerangi hati kecilku yang terkadang luruh...



denganmu...

daku merasakan kebahagian hati yang tak tersandarkan...

yang selalu...membelai diriku...dalam rengkuhan hatimu yang cantik dan ayu...

secantik...bunga melati ...di taman bunga hatiku...

yang selalu merindukan dirimu...

Puisi: Seandainya...

Puisi:: Seandainya...


Oleh: Andin Adyaksantoro

13 Oktober 2010



Tak selamanya...mendung itu kan gelap gulita...



tak selamanya...rinai hujan kan..membuat sang alam luruh...



tak selamanya...terik sang mentari ..kan membuat gerah pada sang capung...



karena...itu semuanya....merupakan lukisan alam yang indah dalam bingkai sang langit...







Demikian pula dengan rasa inginku....untuk memandang sang pelangi tinggi ...yang terdiam lirih....



diri yang tak pernah larut dalam gelombang yang ber riak...



diri yang tak pernah menatap sang embun pagi yang tersenyum kedinginan...



diri yang selalu duduk termenung dan melamun...dalam keheningan yang terdiam...



kini...harus bersua dengan sang bidadari yang merindu pada sang rerumputan yang kering...dan layu...







Alangkah...indahnya dunia ini...



seandainya...ada sang bidadari yang kan terpana pada sang camar tua yang luruh merunduk



yang sudah lelah...dalam mengepakkan sayapnya yang makin berumur...



yang makin memutih...oleh rindangnya sang waktu yang menyentuhnya...



yang makin... merunduk ...pada sang bumi...yang bernyanyi merdu...







Andai...aku dapat terbang lagi...ke langit yang tinggi...

kan kuraih bintang yang gemerlap di angkasa...

kan kusentuh mentari pagi yang tersenyum ...padaku...

dan ...kan ku belai mesra sang purnama malam yang tercenung memandangku...



Namun...itu semua ...hanyalah angan dan bayang semu yang merona jiwaku...

yang tak kan dapat ku raih dalam langkah keterdiamanku yang melemah...tanpa daya...

apalagi ...jika daku tetap seperti ini...

yang hanya bisa memandang sang bunga melati yang memutih...dengan kemanjaannya yang terjuntai...

maka ...diriku kan tetap terluruh dalam keterpendaman sang bayu...yang menggodaku...

oleh karenanya... daku harus melakukan langkah yang melompat tinggi...

menggapai sang Pelangi...dalam ketekunan diri.... yang tergapai...



karenanya....daku kan melompat lebih tinggi lagi...

agar ku raih .....pesona sang camar tua ...di langit yang tinggi dan membiru...dalam peluk indahku...

yang membanggakan....

Puisi; Jangan cintai diriku

Puisi: Jangan cintai daku...

Oleh: Andin Adyaksantoro

13 Oktober 2010



Jangan cintai ...diriku..., meski...sang awan putih...merengkuh lenganku...untuk mu...

karena...diriku..bukan seperti yang kau angankan...

karena...diriku ...bukanlah ..seperti yang....kau dambakan...

diriku....tak bisa berbuat apa pun...untuk dirimu yang terlalu indah ...untuk ku...



Memang ...sudah ku sadari...diri ini...bukanlah sang langit yang menawan dan mempesona sang bidadari ayu...

dan ...itu telah ku utarakan ...pada sang angin malam yang berhembus semilir ..di rindangnya daun yang meluruh...

bahwa ...aku memang hanya ingin memandang taman bunga yang harum di sana....

namun....aku tak berani ...menyunting bunga melati ini ..untuk dirimu yang terdiam menatap sang purnama...



Sudah...sudahilah rasa indah ini di hatimu...yang menyanjung diriku...

karena ...itu akan membuat diriku..semakin tak nampak nyata di relung hatimu...

biarkanlah... rasa yang kau miliki tentang diriku... terhapus sendiri oleh sang waktu yang menggapaimu...

karena... diri ini memang tak setangkas...sang Gatotkaca....yang kau rindukan...

seperti ...yang selalu kau angan dan impikan dalam lelap tidurmu....yang terlena...



Meski..sang Murai bersenandung riang dalam peluk asmaranya..

meski ...sang bunga teratai.. termenung dalam heningnya air telaga di kesunyian malam...

namun...daku tetap...akan menghormati dirimu...dalam keterdiaman...yang menggeliat...

meski ku tahu.... hati ini tak kan dapat menyentuh dirimu...yang berkibar di angkasa..yang gemerlap...



Ku biarkan diriku...terhentak dalam rinai hujan yang menapak sang rerumputan kering di pematang ini...

ku biarkan pula ..rasa lelah ini ...di hatiku yang selalu ..ingin memandang sang Pelangi dalam cerianya...

namun...tetap saja...ku sadari...bahwa ...aku tak kan dapat menggapai butiran salju putih...

yang tersenyum indah ..padaku...



meski ...ku tahu....kau selalu ingin menyentuh rasa itu...

dalam taman bungamu....yang bergelora....

yang ...pada akhirnya...ku sadari...

daku bukanlah... panah asmaramu..

yang kan dapat membahagiakan mu...

yang dapat menemanimu...

hingga sang akhir waktu membelai diriku...

dalam keheningan yang menyatu...



karena itulah...maka ku berharap padamu....

tinggalkanlah angan dan mimpi indahmu...untuk ku...yang ada di sini....

biarkanlah... rasa indahmu...untuk sang camar indah yang selalu merindukan bunga melatimu yang terindah...

yang dapat kau sentuhkan rasa itu...dihatinya...

yang merona indah...dalam peluk hangatnya yang merindukan..mu...

hingga sang waktu kan terdiam luruh...padamu...yang tersenyum indah ..padanya... selamanya...

Senin, 11 Oktober 2010

Puisi: Malam semakin larut

Puisi: Malam semakin larut

Oleh: Andin Adyaksantoro

12 Oktober 2010



Malam semakin larut ...menemaniku..dalam ketermenungan diri..yang menggigil....

tanpa dirimu...yang selalu memberiku semangat tuk bermanja diri ... padamu...

yang selalu ...menuangkan cahaya yang indah dalam angan dan impianku yang bergelora....

meresap dalam relung hatiku yang ingin selalu dekat dengan dirimu....yang lembut dan ayu...



Kini...daku hanya bisa menengok cahaya indahmu...

lewat jemari hatiku yang selalu mengetuk pintu kasihku ...padamu...

lewat karya karya puisiku yang indah dan merindu...padamu..

meski ku tak tahu...apakah dirimu mau..menerima karya indahku ini...untuk mu...



Seandainya...dikau tak mau menerimanya.... abaikanlah dari hatimu yang indah...

namun...bila kau menyukainya....simpanlah dalam relung hatimu yang terpendam...

agar karya puisi itu dapat kau renungkan dan kau resapkan dalam lengan asmaramu...yang tersentuh...

yang selalu ada di hatimu yang kudamba selalu ...



Apabila...kau masih ada di sini...di lembutnya semilir angin yang bertiup sepoi...

maukah...dirimu...menyapa daku..dalam sepinya malam yang dingin ini....

dalam bayang mimpiku ...yang selalu menyertai dirimu..di mana pun...kini kau berada...

meski ku tahu... perasaan ini tak pernah kau pedulikan ...dariku...

namun...daku tetap berharap...kau masih mau memandang bayang indahku...dalam mimpimu yang sepoi...

bagaikan sosok Gatotkoco yang gandrung pada sang kekasih hatinya...putri yang cantik dan putih..

bagaikan seekor kumbang yang menyukai....sekuntum bunga melati ....yang semerbak harum mewangi ....

di hati yang mengharapkanmu...selamanya...

Puisi: Tanpa lentera hatimu...

Puisi: Tanpa lentera hatimu...

Oleh: Andin Adyaksantoro

12 Oktober 2010



Kawan...

Aku merasa diriku tak ada lagi artinya di depanmu...

aku merasa...tak ada lagi bola mata semangatku ..saat ada di pelupuk matamu...

semuanya...terasa sia-sia...tanpa rasa lagi...di dada ini...

karena ..dirimu...telah meninggalkan diriku...dalam kesendirian...



Kawan...

ku tahu ..dan kusadari...bahwa ..dimana ada perjumpaan...

di lain kesempatan pun...juga ada perpisahan....

dan ini...telah kau katakan padaku....

dan aku tak bisa merintangi kata indahmu...padaku...



Ku biarkan rasa luruh ini menyertai perjalanan langkahku...

ku biarkan tatapan sendu dari tangkai cemara yang menatapku...sayu...

dan ku biarkan pula...rasa lelah dan letih di hatiku...makin menyesakan rongga dadaku....

demi...rasa persahabatan yang telah kau abaikan dari diriku ...

yang kini..daku kembali ..sendiri dalam sepi...



Ku coba kembali bangkit dari rasa luruhku...

ku coba kembali tersenyum...menatap sang Camar yang beterbangan di pantai yang tak bertepi..

karena...dirimu pula..daku jatuh dan bangun...dari singgasanaku yang temaram...

dn kini...tanpamu...daku harus melangkah sendiri dalam gelapnya...malam yang pekat...

tanpa lentera hatimu..yang selalu menaungi hati indahku...yang mendambamu....

Puisi: Kawan ku...

Puisi: Kawan ku...

Oleh: Andin Adyaksantoro

11 Oktober 2010



Kawan ku...

telah lama kita saling bersua...meski dalam bayang semu sang awan yang memutih...

yang tak kan pernah pudar oleh sinar cahayanya yang kemilau di pangkuan hatiku...

namun...di balik putihnya sang awan yang tersipu...

daku merasakan...ada nada indah di dalam dirimu...tentang diriku...

yang berusaha menyentuh kalbuku...

namun... ku berharap...janganlah kau sentuh kan rasa ini di hatiku...

rasa yang menyentuh relung kalbuku yang terdalam....



Kawan...

janganlah kau paksakan rasa yang menyelimuti dirimu itu terus bergelora di hatimu...untuk ku...

jangan lagi...

dan ku berharap....janganlah kau sentuhkan rasa itu dalam diri ini...yang tak berucap sapa...

yang tak tergoyahkan oleh sang Camar yang terbang di atas pasir pantai nan putih...

tutupilah angan indahmu itu...di jemari hatimu yang terindah...

pendamlan rasa itu di hatimu yang terdalam ....

agar tak kan pernah ada lagi rasa itu...di langit yang membiru...untuk ku...

karena...daku hanya ingin berkawan dengan dirimu.....dalam untaian lembut sapamu yang santun dan anggun....



Daku tak ingin ....rasa ini menutup angan dan mata hatiku...tuk meraih asa yang berpendar di atas sana...

dan... daku tak ingin pula...rasa ini terlalu meluruh pada diri yang tak berdaya rupa...

ku hanya ingin...dirimu..tetaplah menjadi milikmu sendiri...

tanpa harus meraih hati indahku yang terdiam lirih...

karena ...daku hanya ingin sendiri disini...dalam keheningan yang mendamaikan hati....



Biarkanlah sang malam luruh tenggelam dalam lelapnya yang menyatu...di tepi mimpinya...

biarkanlah sang bunga anggrek tersipu lirih pada sang tangkai yang terpesona olehnya...

karena ...sang kupu-kupu kuning...ingin terbang bebas...dalam kesendiriannya yang membentang...

yang melenggak lenggok ....tertiup sang bayu yang menemaninya....

'tuk menggapai lengan sang mentari siang yang bersinar ceria....padanya...

'tuk menuntun langkah terbangnya ....yang tergerai anggun...dalam kemandiriannya yang bergelora....

Puisi: Sahabat ku...

Puisi: Sahabatku...

Oleh: Andin Adyaksantoro

11 Oktober 2010



Sahabatku...

sekarang engkau sudah mengetahui siapa diriku yang sebenarnya...

yang tak kan luruh tertimpa butiran mutiara hatimu...yang indah..

yang tak kan terhempas oleh debur ombak yang menerjang karang kokoh di hatiku...

yang kini...daku tetap tegar berdiri ...meski tanpa dirimu di sisiku...



Sahabat...

engkau sekarang telah mengerti tentang diriku...yang semurninya.......

setelah daku mampu berdiri sendiri ....menatap sang mentari pagi yang bersinar menyilauikan diriku...

setelah daku dapat terbang bebas ..tanpa dirimu yang selalu menjauh dari ku...

yang tak kan pernah ku tahu....mengapa engkau berbuat seperti yang demikian...tak peduli ..padaku...

kini ..daku tak lagi...memerlukan dirimu... seperti yang dulu ku damba selalu...



Mungkin...kau kan tercenggang dan tak mempercayai diriku seperti ini...

yang mampu berlari dan melompat setinggi pelangi yang berpendar...di langit nan tinggi

yang mampu melukis wajah indah sang rembulan purnama yang tersenyum indah di hatiku...

tapi..itulah diriku yang sebenarnya...

yang kini...mampu berlari kencang ...tanpa harus meminta dirimu..tuk menuntun langkah ku lagi...

tanpa harus merunduk tersipu ....dan segan pada diri ini.... yang dulu tak pernah percaya pada diri sendiri ....

yang selalu menginginkan ...kau ada di sampingku....selamanya....

namun...itu tak kan pernah ku rasakan....hingga kini....



Selama ini..dirimu selalu berusaha tak peduli padaku...

acuh dan tetap acuh....pada rintihan hatiku yang selalu ingin dekat dengan dirimu...

namun...pada akhirnya ...kusadari jua...bahwa...kau bukanlah cinta sejati ku...yang sebenarnya...

yang selaku kuimpikan dalam tidur indahku yang membelaimu....



cinta sejatiku...masih belum kutemukan dalam dirimu...

namun...aku tak kan putus asa tuk mencarinya...

meski dalam rerumputan hijau yang bergoyang...

atau mungkin pula ....pada padang ilalang yang merunduk luruh...

dan ...yang penting...aku masih tetap percaya...

bahwa cinta sejatiku...ada di dalam sini...di hati indahku..yang terus bergelora...

yang terus memompa asa ku ....yang tak kan pernah terabaikan oleh rasa lelah dan letih...

yang tak terpedulikan oleh rasa rinduku pada sang bintang yang kemilau di atas sana...

yang berkelap kelip...memanggil namaku...tuk menggapainya...dengan kemesraan yang merindu...