Rabu, 22 September 2010

Puisi: Terdiam sejenak

Puisi: Terdiam sejenak

Oleh: Andin Adyaksantoro

22 September 2010



Kadang ….keterdiaman menjadi kan emas berlian di pangkuan hatiku....

Kadang…keheningan …bagaikan mutiara di laut yang dalam dan dingin menghanyutkan...

Yang semuanya …kan membuat rasa arif dan bijak dalam berpendirian…

Pada sang alam dan Pencipta-Nya Yang Maha Abadi….



Kadang …malam hari…kan menyibak kebekuan yang terpana

Kadang…sang rembulan kan melepaskan lelah dalam singgasananya…

‘Tuk meraih hatimu yang sedang kasmaran…pada sang kekasih hati

Yang sedang merajut elok nama indahmu yang tersampirkan….di hatinya…



Buatlah…keheningan ini…hening yang bermakna…dan bernilai

Buatlah…keterdiaman ini…rasa yang membanggakan pada sang Merpati yang terbang di angkasa

Pada mentari pagi yang menyejukkan…jiwa rindumu...

Pada sang rerumputan hijau yang basah dan menyegarkan ….terkena embun pagi yang merangkulnya…



Keindahan alam ini…sungguh elok dan menakjubkan…

Membuat hati yang bersedih….menjadi gembira dan ceria…

Membuat hati yang luruh…kembali bersemangat dan melonjak kegirangan…

Saat sang mentari pagi mengunjungi hati beningmu yang indah bercahaya….



Susunlah…rasa keindahan ini dalam sanubarimu…

Teruslah bersemangat menyongsong pagi yang indah dan gemerlap ini…

Karena…esok hari …tak kan datang seperti hari ini…

Sambutlah hari ini dengan semangat hidupmu yang tinggi dan terhormat…



Hari ini lebih baik dari hari kemarin…

dan hari esok lebih baik dari hari ini…

sedangkan kemarin…adalah lebih baik dari lusa kemarin….



terus perbaiki nllai diri dan terus bersemangat pagi….

Menyongsong pagi yang indah dan ceria….

seperti hari ini…yang indah dan mempesona….

Bersama mentari pagi yang terus mengibarkan sinarnya yang menghangatkan jiwa….

Dalam peluk mesra…sang rengkuhan hati yang tersanjung ……

Selasa, 21 September 2010

Puisi: Hilangkan rasa sedih

Puisi: Hilangkah rasa sedih

Oleh: Andin Adyaksantoro

22 September 2010



HIlangkahkan rasa sedih di hatimu

Yang meronta dan ingin lepas dan lari kenyataan yang ada…

Yang merasa diri tak mampu ….merasa diri tak berdaya…

Pada keadaan yang menghimpit mu…yang menekan jiwamu…



Kesedihan tak ada gunanya…

Karena itu akan menambah beban di hatimu…

Berpalinglah darinya….jangan pedulikan lagi…

Teruslah bersemangat …



Lihatlah di atas sana….tataplah langit di atas sana…yang membiru

Indah dan bersinar keelokan….

Yang kan mengajakmu untuk bergembira ria lagi….

Bersama sang Pelangi yang beraneka warna…mengelilingimu….

Bernyanyi bersama …dirimu yang terpana …terdiam diri…..



Teruslah berkarya dengan tekun dan tekun….

Jangan terhenti di senandung impian …

dan jangan berhenti di tengah hamparan pematang yang berjalan…

Karena …tak ada usaha yang kan sia-sia…

Bila dibarengi dengan doa dan usaha yang tekun dan rajin…



Belajarlah terus….hingga akhir batas usia kan menjelang….

Karena pengetahuan adalah pembuka jendela dunia

Yang tak kan pernah pudar oleh sang waktu

Dan tak kan lekang oleh usia yang bertambah….



‘Kan…kau dapatkan rasa bahagia yang bernilai

Yang dapat membuatmu bangga dan tersenyum ceria…

Saat mutiara dan berlian berkumpul dalam genggamanmu…

Menari bersama….berdendang bersama…melantunkan lagu kasmaran

Pada hatimu yang tersanjung oleh hasil keringatmu yang mendamba…

Puisi: Ingatlah

Puisi: Ingatlah

Oleh: Andin Adyaksantoro

22 September 2010



Ingatlah …di kala kau saat menderita…

Ingatlah ….di kala kau di putus cinta dari kekasihmu….

Ingatlah….di kala kau tak memiliki apa pun…

Tetapi….tetaplah bersyukur ke pada-Nya….yang memberikan hidup ini ….sangat indah…



Ingatlah…di saat kau sakit…

Ingatlah…di saat kau tak punya semangat lagi….

Ingatlah…di saat kau menangis …karena rasa pilu di hati…

Namun…tetaplah ingat pada Yang Maha Esa, yang memberimu umur yang panjang…



Semuanya itu …adalah kisah hidup yang harus selalu kau kenang…

Agar dirimu segera bangkit dan berusaha lagi…

Berusaha untuk menapak langkah yang terhenti sesaat…

Melangkah lagi….dan melangkah lagi…hingga akhirnya …kau dapat berlari kencang…

Seperti angin yang berhembus semilir…di malam hari….yang dingin….



Teruslah berusaha dan berusaha…menggapai mimpimu….

Jangan hiraukan masa yang lalu…

Yang melambaikan tangannya…agar kau kembali terpuruk….



Teruslah melangkah ke depan…yang terang dan benderang…

Tuk meraih cita dan cintamu yang jadi impianmu….

Meraih…bayang impanmu yang melambai indah …padamu….

Karena Kesuksesan menanti mu ....di depan langkah terdepanmu…..raihlah…gapailah….

Teruslah berusaha dan berdoa…selalu….

Senin, 20 September 2010

Puisi: Maukah kau menjadi kekasih ku

Puisi: Maukah kau menjadi kekasihku

Oleh: Andin Adyaksantoro

20 September 2010



Sinar rembulan memancar dengan terangnya…

Dengan indahnya…seindah bintang yang gemerlap di angkasa

Kerlap kerlip ….mengedipkan matanya yang indah dan mempesona…

Secantik dirimu yang aku impikan dalam bayang malamku yang temaram….



Keanggunan dirimu…telah membuat diriku takluk …

Kecerdasanmu…telah membuatku terpesona pada pemikiranmu yang smart…

Membuat daku tak bisa bernafas …saat kau melintas di depanku…

Dnegan lemah gemulai…mempesona seluruh sendi jiwaku yang terbang melayang….tinggi ke angkasa



Kau adalah jelmaan bidadari yang singgah ke bumi…

Untuk menengok diriku…

Untuk melihat diriku…yang sedang kasmaran pada dirimu…

Yang kini… kau makin cantik saja…saat kau duduk di depanku…memandang diriku…



Aku makin kikuk dan nafasku makin menyesakkan dadaku…

Harum mewangi…semerbak….wangi badanmu….membuat diriku tak beranjak dari sisimu…

Yang terus memandang diriku…dengan seulas senyum mu yang indah menggurat di bibirmu…

Menambah cantiknya dirimu…yang memang sudah cantik….dan anggun…



Entah kenapa hatiku tak bisa menghalau bayang indahmu dari alam pikirku…

Kenapa jiwaku begitu lemah saat memandang dirimu….yang penuh pesona…

Apakah diriku sedang di landa kasmaran pada dirimu…

Entahlah…yang ku tahu…aku jadi makin grogi dan serba salah tingkah…



Saat kau memandang diriku….aku pun pura-pura memandang ke tempat yang lain…

Namun…saat kau tak memandang diriku…aku kembali memandang dirimu…

Saat pandangan kita beradu…kau pun tersenyum…merekah…

Namun…daku makin berdegup rasa jantungku….ingin tersenyum…tapi tak bisa…

Aku terlalu jaim untuk mengumbar senyum pada kecantikan dirimu …

Yang memang ku akui sejujurnya….aku terpesona pada indahnya wajahmu….



Saat kau pergi menjauh dari diriku…

Daku tak menginginkannya….

Namun…saat kau memandang diriku kembali…

Daku ..malah tambah kacau …makin tak menentu…tingkahku…

Yang ku tahu…aku ingin selalu dekat dirimu….

Selalu…jangan jauh dari diriku….yang memang merindukan mu…

Namun…aku tak bisa berkata untuk mengatakan itu semua padamu…

Karena daku tak ada keberanian untuk mengungkapkan isi hatiku padamu…

Kau terlalu indah untuk ku…

Kau terlalu cantik untuk ku…

Namun…aku menyukai dirimu…

Maukah…kau menjadi kekasih hatiku…

Kekasih untuk hidupku ….selamanya….

Ku harap…jawabanmu…iya…, mau…mau...!

Puisi: Kau jadi milik ku

Puisi: Kau jadi milikku

Oleh: Andin Adyaksantoro

20 September 2010



Saat perasaan ini menggelora di hati

Saat perasaan ini tak ingin lepas memandangmu…

Daku …seakan tak kuasa untuk berpaling darimu…

Dari senyum indahmu…yang terbawa hingga dalam mimpiku…



Seulas senyum indahmu…telah merontokkan hati ku yang kokoh ini…

Yang tak kan pernah pudar dari rasa ego ku

Yang tak kan terjamah oleh rasa keindahan dari sang dewi malam…

Namun…dengan dirimu…hatiku…luluh…dan tak dapat bangun lagi…

Kaulah yang dapat memikat jiwaku…hatiku..dan seluruh relung kalbuku…



Entah mengapa …aku dapat terpesona pada dirimu…

Entah mengapa daku tertarik pada gerak gerikmu yang lincah dan menawan…

Membuat daku selalu terbayang akan keelokan wajahmu…yang cantik…dan ayu…

Daku…tak bisa lepas dari jeratan cintamu…yang menggebu…



Kau berikan daku surat yang indah…dan bersampul biru

Harum mewangi dan bertuliskan …tulisan yang indah dan berbunga…

Membuat daku terbawa perasaan untuk segera membukanya…

Dan ternyata surat dari dirimu….yang menyatakan…bahwa kau tertarik padaku…

Simpati …., terpesona….., jatuh cinta….dan sejenisnya….yang membuat daku kelimpungan…

Dan tak menyangka akan mendapat surat yang begitu merayu dengan sejuta geloranya….



Ku tak dapat bertahan dari kesendirianku…

Ku tak dapat melepaskan diri dari rasa inginku memiliki seorang kekasih…

Kekasih yang dapat diajak untuk bercanda ria…

Kekasih yang dapat menghibur hatiku…

Dan …kekasih yang dapat kubanggakan….



Kini…kau telah mendapatkan diriku…

Dan …aku pun juga menyukai dirimu…

Aku suka…dan kau pun…juga demikian…

Jodoh…memang tak disangka-sangka….tibanya…



Kini…ku harap kau mau menerima diriku apa adanya…

Demikian pula dirimu…., ku terima dengan seindahnya…

Cinta memang buta…

Dan cinta memang indah…

Dan aku pun ternyata pengagum …cinta sejati…cinta dari dirimu…yang kusayang…

Hingga akhir menutup mata….selamanya….

Puisi: Kini

Puisi: Kini

Oleh: Andin Adyaksantoro
20 September 2010



Hati ku sekarang terasa lega dan plong

Setelah kau memberi kan senyum mu …untuk ku

Yang sangat mengharapkanmu…

Yang selalu mendamba ….jawabanmu….



Kini …kusadari …kenapa kau dulu hanya terdiam membisu

Tak menyapa daku…

Tak menjawab …cintaku…

Karena….dirimu…sedang bertanya dalam hati mu…tentang diriku…

Dapatkah …daku menjadi kekasihmu….



Kini…baru ku benar benar bahagia…

Sebahagia …saat ku mendapatkan sebutir permen coklat dari ibuku…

Saat ku masih kecil dan manja ….

Saat ku suka cengeng dan menangis…tersedu-sedu…



Dunia terasa tertawa terbahak-bahak padaku…

Dunia terasa memberikan daku pujian dan sanjungan…

Berpuluh jempol ditunjukkan padaku…

Betapa aku dapat meraih cintamu…yang berwujud berlian emas itu…



Dulu…aku pun tak menyangka akan dapat meraih cintamu…

Dulu pun…aku tak menyangka…bahwa ..daku dapat meraih hatimu…

Kini…usahaku telah berbuah hasil…

Daku akan berusaha membahagiakanmu….dan hatimu….

Hingga ku dapat jempol dua jari …dari pesonamu yang mempesona….



Engkau tersenyum…saat ku genggam jemarimu…

Engkau tertawa …saat ku pandang binar bola matamu yang indah dan menawan…

Daku amat bahagia…bahagia sekali…

Ku ingin memberikanmu…apa pun yang kau pinta….

Bahkan semalam suntuk pun aku kau minta untuk belajar pun…aku mampu…

Demi kebahagiaanmu….demi rasa banggamu…padaku….



Kini…rasa itu masih menyelimuti diriku…

Bila ku kenang saat kau bersama daku…

Saat kita masih remaja dan bersemangat untuk belajar…

Meraih prestasi di bangku sma dan kuliah….

Saat kau dan aku saling memandang…dengan indahnya….



Kini…,kita sudah tua dan sudah tak remaja lagi…

Namun…senyum mu masih kusimpan dalam hati…

Dan aku pun hingga saat ini masih sering terpana melihat senyum cantikmu …padaku…

Oh…kasihku…kemarilah…kan ku peluk dirimu…dengan mesra…

Semesra…kita saat masih remaja dulu….untuk selamanya…., cintaku…

Minggu, 19 September 2010

Puisi: Pagi ini

Puisi: Pagi ini

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 September 2010



Pagi ini…indah sekali …

Mentari pagi bersinar cerah dan cemerlang…

Menatap sang bumi yang tersenyum ceria padanya…

Memahatkan kata selamat pagi ‘tuk sang alam yang bersenandung merdu…

Menyanyikan kidung pagi yang indah untuk sang Pelangi yang berpendar….



Pagi ini...., alam telah berbisik pada sang mentari pagi

Apakah pagi ini awan mendung kan datang lagi...?

Apakah sang halilintar kan datang menyambar …?

Tidak…!, jawaban sang mentari pagi sambil tersenyum pada sang alam…



Pagi yang cerah dan bersinar gemerlap….

Awan putih berarak ….menarikan tarian Gatotkoco Gandrung…

Yang sedang kasmaran pada sang kekasih hati…

Yang jauh di sana…di seberang angkasa yang biru mempesona….



Nun jauh di sana….Burung-burung merpati beterbangan…

Bersama sang kekasih yang selalu dilindunginya…

Yang selalu berada di sampingnya….memberikan makanannya untuk pasangannya…

Agar pasangannya selalu sehat dan gembira hatinya….saling membahagiakannya….



Bunga mawar dan melati tumbuh bersemi….

Saling berkejaran dalam merangkai kata indah…

Pada sang dedaunan hijau yang selalu menghiasinya…

Agar tak pernah lelah untuk selalu memberi senyum keindahan padanya….



Gunung dan bukit saling bersalaman

Berjabat erat dalam keterpaduan yang hakiki

Tuk saling menyapa dan bersenandung riang…

Menyaksikan sang petani memanen sawahnya yang telah menguning….



Air sungai dan laut yang biru saling mengisi dan melengkapi

Saling menjaga rasa dan citra yang tergapaikan…

Memadu janji untuk saling melestarikan kasih…

Kasih yang mesra …antara air sungai dan laut yang membiru…



Kehidupan ini amatlah indah dan penuh kedamaian…

Penuh rasa bahagia dan saling menyintai…

Antara hati yang merindu dan rasa keindahan yang menjulang…

Menghasilkan citra rasa yang santun dan bermartabat…

Saling menghormati ….

Saling menghargai…

Dan saling ….jatuh cinta….pada rasa yang sama…keindahan hati….

Puisi: Apa yang harus kuperbuat untukmu

Puisi: Apa yang harus kuperbuat untukmu

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 September 2010



Apa yang harus kuperbuat untukmu…

Untuk membahagiakan dirimu

Untuk menyapa lembut hati indahmu..

Yang selalu kudamba …di setiap waktu ku….



Engkau selalu mengelak kata

Bila daku ingin meminta jawaban hatiku

Kau selalu menghindar dariku

Selalu berkelit dan tak menyapa cintaku…



Apa yang harus kuperbuat untuk menyapamu…

Meski kau ada di depanku…

Di kerling bola mataku… yang memandangmu

Yang selalu berusaha menarik perhatianmu….



Namun…itu semua sia-sia belaka…

Semua yang kuperbuat untukmu…

Selalu kau tak pedulikan…

Entah….apakah memang seharusnya demikian….?



Sudah berpuluh waktu ku sapa dirimu…

Namun…hatimu tetap membeku …tanpa meleleh sedikit pun padaku…

Tak pernah mencair …meski ku memohon padamu…

Hatimu telah membeku …sekeras batu yang dingin….



Apa yang harus kuperbuat untuk menarik pesonamu

Tak ada lagi yang dapat ku lakukan…

Aku hanya bisa pasrah dan menunggu jawabanmu….

Meski aku ragu …apakah itu yang terbaik …untuk ku…

Namun…aku kan tetap tabah untuk menerimanya….

Apa pun yang akan kau katakan padaku…., cintaku…



Aku memang bukan seperti yang kau inginkan…

Aku bukan pujaan hatimu…

Namun….aku berusaha menjadi yang terbaik untukmu…

Meski ku tahu dan menyadarinya….

Daku bukanlah yang terbaik….menurutmu…

Namun…aku telah mencobanya….berbuat yang terbaik…untukmu…

Apa pun hasilnya….itulah kemampuanku….

Itulah kebanggaanku….untukmu….

Yang hanya kupersembahkan…buatmu…seorang…., cintaku…

Puisi: Malam yang makin larut

Puisi: Malam yang makin larut

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 September 2010



Malam semakin larut membujur

Melintang dalam keheningan yang melarut

Menerpa kesunyian malam yang menggigit

Dingin dan membekukan jiwa….



Kusapa jemari manisku yang tertegun melirik

Menatap sayu dalam pandangan yang semakin meredup

Kuayunkan selangkah demi selangkah ke tuts komputerku

Kulukiskan wajah indahmu dalam bait kata yang mendayu kasmaran….



Sebait dua bait kata telah tersusun indah dalam pangkuan sang layar kaca

Melukiskan kemurnian cinta kasih sepasang kekasih yang dilanda kerinduan

Pada sang waktu yang melenakan dan memahat kesendirian

Terkupas oleh sapuan kata yang indah merajuk…manja….



Malam semakin memakan sang waktu yang berlari perlahan

Menaiki tangga demi tangga jarum jam yang berdentang

Mematikan langkah yang terseret arus ketermenungan

Memacu semangat yang terus berpendar dalam jiwa dinamis….



Keriinduan ku padamu…semakin terasa

Saat dirimu tak ada di sini….di sampingku…

Saat malam seperti ini….saat kesunyian mengunjungi sang Pelangi…

Saat sapa dan tawamu …tak lagi kudengarkan…dalam santun…

Dalam senyum indahmu yangmenggurat asa…di jiwaku….



Keheningan terus mengusik langkah jemariku di tuts kmputerku

Mencoba menghentikan langkahku….

Namun…hati ini semakin merindukan dirimu…

Dan tak kan berhenti dalam menuliskan bait puisi …untukmu…

Yang kuharapkan…kau kan membacanya…dalam senyum indahmu

Yang selalu mempesona jiwaku…semangatku…dan indahnya dunia ini…



Udara semakin dingin kurasakan…

Dan semakin membekukan jemari ku yang berlari kencang

Melaju….mengikuti irama batinku yang bergejolak…

Mendendangkan senandung lagu kasmaran yang tiada henti…

Dalam peluk sang dewi malam yang tersenyum indah …padaku…

Membelai lembut relung hatiku ….yang terdalam….

Yang hanya kuperuntukkan buatmu…seorang….

Tiada yang lainnya….hanya dirimu…seorang…., kasihku….,cintaku…

Yang selalu menantiku…dalam kerinduan yang tergapaikan….

Oleh asa dan senyum indahmu yang cantik dan ayu….

Membuat daku makin jatuh cinta padamu…., kasihku…., cintaku…

Puisi: Senyum sang Bidadari

Puisi: Senyum sang Bidadari

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

17 September 2010



Senyum sang bidadari telah mengembang dari bibirnya yang manis

menebar...mengusik sang alam yang terlena dalam keheningan pagi...

memancarkan sukma dalam sejuta impian pada sang rerumputan hijau

yang mengangguk liriih pada sang embun yang memeluknya....



Kicau burung Pipiet terdengar merdu mendayu

melantukan kidung kasmaran pada sang pasangannya...

yang mendengarkan dengan penuh takjub dan kagum...

betapa indah dan merdunya suara sang kekasih hatinya....



Alam berseru pada sang gunung dan bukit yang terjal

agar mendengarkan nyanyian sang bidadari yang sedang bersenandung riang

pada relung hati sang Pelangi yang bersiul merdu

mengembangkan aneka warna yang menyebar ke segala penjuru bumi....

mengetuk pintu hati pada sang burung bangau yang terbang melintas di persawahan yang menguning

menepati janjinya pada sang katak yang bersembunyi di balik genangan sang air yang menggodanya....



Lambaian sang lumut laut terus mengalir mengambang...

mengikuti alunan ombak yang bergelombang di samudara yang biru

mengikis pasir putih yang tersentuh rasa pada buih-buih airnya....

yang mendesah kehausan pada sang mentari pagi yang tersenyum melambai ...



Senandung seruling terus memaku dahan-dahan yang kering membasah...

menyirami hati sanubari yang sedang duduk melamunkan diri

mengajak untuk bergembira bersama....bernyanyi bersama...

sambil menawarkan hati yang gundah ....tuk kembali bersemangat lagi..

menapak kehidupan yang makin panjang dan berliku....

tuk selalu berdoa pada sang Maha Pencipta-Nya...

agar mensyukuri nikmat-Nya....

dan terap tawakal dalam berusaha dan berdoa pada-Nya....

dalam mengarungi lautan kebahagian hidup yang terindah ini.....

Puisi: Senyum sang waktu

Puisi: Senyum sang waktu

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

17 September 2010



ku tulis kan guratan guratan emas ini ke dalam layar kacaku...

yang ku persembahkan buatmu ...yang ada di sana...

jauh di seberang laut....

yang tak jauh dari pandangan mataku ...yang sayup memandang...



Ku tulis kan kata-kata puitis ini untuk mu...

yang kuharapkan...kau mau membacanya....

dan ....tersenyum geli...saat ku sebut namamu...

mengapa ....getar gatar jiwa ini ...masih membumbung tinggi di kalbuku....



alunan nada musik kerinduan di hati ini terus mempesonaku...

mengalirkan bait kata yang membuatku makin terserap rasa rindu padamu...

memandang potret wajahmu yang tersenyum manis ...padaku....

membuatku ...makin sayang padamu....



Keinginanku untuk bertemu denganmu...sudah sekian lama ku pendam di hati ini...

namun....hingga kini...waktu belum jua menampakkan senyumnya ...untuk ku...

dibiarkannya daku untuk merenung diri....dalam keterlenaan yang menggugah ....

dalam kesendirian yang menyapa lembut pada sang embun pagi yang mengkristal....



Adakah...di hatimu...rasa rindu padaku ...di sini...

adakah rasa sayangmu ...padaku....yang dulu pernah menggenggam jemarimu...

meski ...itu sudah lama berlalu...namun hangatnya....masih terasa hingga kini...

saat ku pandang potretmu yang mesra ..memandangku....



Mungkin...suatu saat ...kita kan dapat bertemu lagi...

dalam suasana hati yang indah dan lebih menyejukkan...

lebih menjain rasa kemesraan yang harmonis...

seiring dengan perjalanan sang waktu yang terus menggodaku....

Puisi: Pagi yang indah

Puisi: Pagi yang indah

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

17 September 2010



Pagi ini ku berdendang riang untuk sang alam

yang indah dan berseri

menemani mentari pagi yang ceria

seceria hati indahku yang memeluk kerinduan di hati



Setelah sekian lama ku pendam rasa ini

kini lah saatnya untuk kutorehkan dalam layar kacaku

betapa aku merindukan dirimu

yang jauh di seberang lautan yang luas ini...

yang menantiku dalam kerinduan yang sama....



Ku coba mengayuh sepeda kumbangku kembali

mengenang saat-saat indah bersamamu

di sma dulu..., juga waktu kita masih smp...

indah...dan mengasyikkan bersepeda ria ...bersamamu...



Kini...sepeda itu telah jadi kenangan indah kita...

meski ku tahu...kau tak lagi bersama ku di sini..

namun...sepeda kumbang ini..masih tersenyum bila melihatku

seakan ikut tertawa geli ...saat ku jatuh saat memboncengkanmu....



Kini....peraaan rindu ini makin menguat dan memuncak...

mengapa...aku harus di sini sendirian....

tanpa dirimu yang selalu menyertai daku ..kemana pun daku pergi...

namun...kini...daku sendirian...karena ...waktu yang mengulasnya...

yang membuat hatiku makin merindukan dirimu....



Sepeda kumbang ini ...memang menjadi kenangan terindah ku

saat ku belai mesra ....saat ku bersihkan ...dia tersenyum...

seperti menyenangi hidup yang indah ini...bersamaku...

dalam nuansa yang menantikan dirimu ...tuk bersepeda gembira kembali

mengitari smp dan sma kita...yang kini makin megah dan gemerlap...

dengan bapak dan ibu guru yang makin lanjut usia dan makin indah senyumnya...

seindah pagi ini...pagi yang ceria dan menyejukkan hati...yang merindukanmu....

Rabu, 15 September 2010

Puisi: Cinta itu ada

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

16 September 2010





Cinta itu ada....selamanya....

cinta itu merajuk manja pada sang kekasih hati...

cinta itu saling menatap dengan sejuta pesonanya....

dan ....cinta itu ...akan berakhir dengan kebahagiaan yang abadi....



Cinta tak kan padam terkena air mata

cinta tak kan luruh karena hampanya udara

cinta tak kan lekang oleh sang waktu yang bergulir

cinta tetap ada ..dalam sanubari setiap insan yang selalu bersyukur pada-Nya



Karena cinta...., hati terasa damai dan bahagia...

karena cinta...., semangat jadi menyala dan berkobar...

karena cinta..., langkah terhenti..., kembali melaju...

dan karena...cinta..., dunia terasa indah sekali...



Cinta tak kan pernah menyakitkan...

cinta tak kan pernah melukai....

dengan cinta pula... hati yang terpisah ...jadi bersatu kembali...

dan ...rasa cinta ...akan menjadi kenangan yang terindah dalam hidup ....selamanya....



Ada yang bilang...cinta itu pahit...

ada yang berkata...cinta itu palsu...

dan ...ada yang bersyair....cinta itu melukai...

namun....cinta menurut daku....adalah indah dan membahagiakan....

karena dengan cinta itu..daku mendapatkan semua yang kuinginkan....

rasa bahagia...., rasa damai..., dan rasa terperhatikan...



Cinta bukanlah rasa permusuhan...

cinta juga bukan makanan yang dapat dikunyah...

namun...cinta adalah rasa rindu pada sang kekasih...

rindu pada alam ....

dan rindu pada hati yang terpaut rasa...ingin berprestasi....dan membahagiakan...

rasa ingin dihargai ....dan diperhatikan....oleh yang dicintainya....

saling membagi kaxih dan sayang....saling memberi dan melengkapi....



Cinta ada sejak manusia mempunyai rasa keindahan...

dan itulah cinta yang sejati....

cinta yang tak kan lari dari hati yang mendamba

dan tak kan jauh dari rengkuhan hati yang terpesona...

pada sang Pencipta-Nya...., yang Maha Agung dan Maha Esa....

Tuhan Semesta Alam

Puisi: Kugenggam erat jemarimu

Puisi: Kugenggam erat jemarimu

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

15 September 2010





Kucoba kembali membuka lembaran buku kenangan mu

buku yang berisi mengenai kegiatan kita bersama

kegiatan tentang rasa cinta...., rasa kerinduan pada sang alam

pada sang merpati....dan juga pada diri kita masing-masing....



Buku yang telah lama kusimpan di hati ini...

ku buka kembali....saat ku bertemu kembali dengan dirimu ...kemarin

saat kau memandang diriku dari kejauhan ...dan aku bergetar ..karenanya....

kini...kau telah menjadi wanita yang cantik dan anggun...seanggun bunga melati di hatiku



Kemanakah engkau selama ini ...meninggalkanku

tanpa tegur sapa lagi....

tanpa tegur pesan lagi...

yang membuatku semakin merindukan dirimu...

namun...aku tak tahu...dimanakah dirimu ...dulu...



Kini...engkau ada di depanku...menatapku dengan lembut

seulas senyum kau sunggingkan di antara bibirmu yang merekah

di antara rasa bahagia dan sejuta kenangan yang terpendam

yang kembali membangkitkan aroma cintaku padamu...wahai gadisku yang cantik...



Tak selamanya waktu terus menggodaku...

tak selamanya mendung kan menutup semua langit di atas sana...

masih ada langit yang indah dan ceria....seceria senyum indahmu ...padaku

dan ...rintik hujan pun tak kan datang menyentuh rerumputan segar yang menantimu....



Kini...hatiku kembali berdendang riang

kembali menyala-nyala dan berkobar....

tuk kembali menggapai rasa rinduku yang pernah hilang dari sisi jendela hatiku

setelah ku jabat erat jemarimu yang lentik dan halus ...serta lembut...

selembut hati indahmu yang menggenggam erat jemariku yang kokoh....

Puisi: Tak bergeming

Puisi: tak bergeming

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

15 September 2010





Keremangan malam masih menyelimuti hatiku yang redup

menatap hampa pada sang langit yang duduk menunggu

mengitari alam sekitar dalam keheningan yang membisu

tanpa sapa .....tanpa senyum menebar awan...



Kerinduan ini masih menutup sendi relung jiwaku

menggapai sang Pelangi yang berdiri termangu

menatap nanar pada alam yang duduk tersendirikan

melamunkan hati yang gundah yang menekur lirih...



Kenapa semua terdiam sepi....?

kenapa semua hanya memandang hampa pada diriku...?

apakah yang harus ku lakukan untuk mu..?

sang bidadari ayu yang telah menusuk panah asmaraku....

yang kini....tinggal kepasrahan yang kuhadirkan ...padamu....



Seyogyanya ...aku hadir di sini...

dalam undangan ulang tahunmu...

namun...itu tak kulakukan ...padamu...

daku telah terluka ...terkena panah asmaramu...



Sejuta rasa pesona mu telah menutup semua sendi jiwaku

seakan tak bergerak ....tak bergeming dari pantulan jiwamu

jiwa yag jatuh cinta pada pandangan pertama

yang tak kan mungkin ku lupakan...meski kau tak hadir di sisiku



Sejuta gelora asmara telah menggerogi lubang nafasku

telah menutup semua jantung hatiku yang hanya kuperuntukan buatmu

namun...kau tak jua mau mengakuinya....

atau ....kau pura-pura tak merasakan lembutnya sentuhan cintaku ...padamu...



Rembulan di atas menara gading ini telah tersenyum indah padaku

memberitahuku ...bahwa aku harus kembali bangkit berdiri

memungut kembali harapan cintaku yang pernah pudar dari diriku

untuk kupersembahkan kembali ke padamu...wahai gadisku yang kusayang...

meski ku tak tahu...apakah dirimu pun mau menerima seuntai daun cintaku ini....

namun...ku percaya.... tak ada usaha yang tak kan ada hasilnya....

jikalau aku memang ditakdirkan ....untukmu...seorang....

Senin, 13 September 2010

Puisi: Alam nampak makin indah

Puisi: Alam nampak makin indah

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

14 September 2010



Seisi alam mencoba merengkuh jiwa ku yang tersampirkan

Mencoba untuk mengajakku kembali bernyanyi bersama

Menarikan tarian kasmaran yang pernah hilang dari sanubariku

Melambai dan melenggok …bak penari yang lembut dan gemulai….



Awan yang putih berarak berlomba untuk ikut menari bersama

Mengajak sang merpati dan burung camar untuk turun melantai

Mendendangkan simponi yang indah dalam kegembiraan yang nyata

Saat kau ungkapkan isi hatimu….bahwa …kau cinta padaku….



Dunia serasa melonjak kegirangan dan semakin indah terasa

Saat kau genggam erat jemari ku dalam nada yang bergetar

Dalam nuansa yang sahdu …diiringi oleh heningnya sang alam yang terpana

Menatap lembut wajahmu yang ayu dan manis …di senja yang temaram….



Kuraih kembali jemariku …dan kugenggam erat jemarimu…erat-erat

Seakan tak ingin melepaskanmu…selamanya…

Karena dirimulah …panutan jiwaku

Curahan hatiku yang tersanjung karena gelora senyum indahmu yang tersungging mesra

Semesra alam yang memeluk mesra pada sang udara yang berdesir lirih di pangkuanku….



Kubersyukur…mendapatkan cintamu yang utuh …untuk diriku

Untuk rasa banggaku…..

Untuk rasa sayangku padamu…

Yang tak kan kuperoleh dalam segenggam harapanku yang nyaris sia-sia

Saat ku menunggu jawaban cintaku padamu….kemarin senja…



Kini…lega sudah relung jiwaku untuk merasakan kebahagiaan ini…

Tak ada lagi rasa bahagia…sebahagia ini…saat ku peluk dirimu erat-erat

Saat ku belai rambutmu dengan lembut

Dan saat kau memandang binar bola mataku yang memandangmu dengan mesra…



Langkah kehidupanku makin terasa ringan

Langkah ke depan ku makin terasa singkat

Karena ….engkau telah memberiku semangat yang berjuta rasa

Tuk menggapai asa yang tertanam di jiwaku yang menggelora

Untuk selalu ingin membahagiakan dirimu….selamanya….

Hingga akhir menutup mata…., kasihku….sayangku….

Puisi : Bunga ini hanya untukmu

Puisi: Bunga ini hanya untukmu

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

14 September 2010



Mawar merah ini kembali segar berseri

Melambai dan memanggil namaku dengan mesranya

Seakan tak ingin melepasku pergi jauh dari dirimu

Yang dulu pernah menjauhi …daku….



Kini…mawar merah ini kembali bergairah

Menyapaku..dan menyebut namaku dengan lembut

Seperti Yang pernah kau sentuhkan pada jemari hatiku

Yang pernah terluka karena mu…..



Kini…mentari pagi kembali bersinar cerah di hatiku

Secerah senyum indahmu yang kau ulaskan untuk ku…

Seperti saat pertama kali ku berjumpa denganmu…

Saat ku sapa dirimu dengan gelora asmaraku…yang merindukanmu….



Apakah sapamu ini…merupakan cerminan dari isi jiwamu…?

Ataukah hanya sekedar untuk mengobati rasa rinduku semata…?

Ku tak tahu……

Yang ku tahu…kau telah menyapaku dengan ramah dan anggun….

Ku tersanjung karenanya…..



Kini…hatiku kembali berbunga-bunga

Harapanku terhadapmu….makin menjadi terang dan nyata…

Meski ku tak tahu…bagaimana isi hatimu yang sebenarnya…

Namun…sapamu telah merubah nuansa jiwaku yang kembali bergelora

Setelah luruh tanpa daya….saat kau tinggalkan daku dalam kesendirian….sepi…



Kini…alam terasa memihakku untuk menghibur luka di hatiku

Yang pernah ada saat kau tinggalkan daku

Saat kau tak menyapa diriku

Saat kesepian menerpa diriku yang memang tak mampu tuk bertahan sendiri….



Lembayung senja nampak makin indah di kelopak mataku

Yang berbinar dan bersinar ceria

Saat menatap wajah indahmu yang anggun mempesona

Secerdas rasa indahmu ….yang menggelorakan semangatku kembali

Untuk merengkuh cintamu yang pernah kau biaskan di relung hatiku….

Yang menantimu ….dalam hati yang bergetar rasa rindu kasmaran…kepadamu….

Puisi: Tak kan tergapaikan

Puisi: Tak kan tergapaikan

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

http://pelangipelangiku.blogspot.com/

http://adyaksantoro.blogspot.com/

14 September 2010



Apakah dirimu belum juga mengerti tentang isi hatiku

Yang telah kuungkapkan kepadamu dengan sejujurnya…

Tanpa perlu ku ulangi lagi di depanmu…

Yang penuh dengan gelora asmara ….untuk mu….



Meski engkau diam membisu

Tanpa pernah menyapa diriku lagi…

Namun….itu adalah hakmu untuk mendiamkan diri

Agar daku tak lagi bergelora …kepadamu….



Engkau telah memadamkan api asmara ku

Yang kuperuntukkan buatmu …seorang…

Yang tak kan mungkin ku berikan pada yang lainnya…

Yang juga menginginkan cinta dari ku….cinta sejatiku….



Tak perlu lagi kau menghindar dariku

Dari sapa dan mimpiku…

Cukup sekali kau hindari daku…

Daku sudah mengerti akan isi hatimu yang sesungguhnya..



Lupakanlah daku….

Jauhilah daku seutuhnya…

Agar daku tak lagi dapat melihat sapa indahmu …padaku…

Seperti yang kemarin lalu kau perlihatkan ….kepadaku….



Kini…bunga mawar Indah ini kan layu lagi…

Tak lagi bergairah memandang sang anggrek di dahan indah ini

Yang kemarin kusandarkan pada tempat yang sama….di hatiku

Namun…kini…tak lagi tersirami oleh senyum indahmu ….padaku…



Biarlah ….angin ini terus menghembuskan nafasnya…

Dan tak kan pernah lagi menyapaku…dengan kemesraannya….

Seperti yang dulu pernah kau sentuhkan di relung hatiku…

Kini…tinggallah rasa kangen yang tak kan tergapaikan….selamanya….

Sabtu, 11 September 2010

Puisi: Saling Memandang

Puisi: Saling memandang

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

http://pelangipelangiku.blogspot.com/

http://adyaksantoro.blogspot.com/

06 September 2010



Tiupan angin yang menggesek guratan keningku

telah menemaniku dalam keheningan malam

dalam menarikan jemari ku di hamparan huruf komputer

untuk menyulam dan merajut rangkaian kata indah dalam simponi yang merdu



Melompat dan berlari...kadang terdiam kelu

saat tak ada lagi inspirasi yang mengajak ku tuk berdansa

menarikan tarian jemari yang serba cepat dan melaju

membentur dan menembus batas bayang sang malam purnama yang tergerai indah...



Suntingan senandung angin malam terus merayuku untuk bercanda bersama

berbincang bersama....menikmati malam yang dipandu sang rembulan malam...

dalam keterpanaan yang saling memandang berbinar

mengajak ku tuk melantukan sebait puisi indah untuk sang malam yang menantiku



Kisi-kisi sang rembulan telah memainkan gerai mahkotanya

beranjak perlahan ....menggeser sang waktu yang menariknya 'tuk melangkah lagi

melanjutkan perjalanan malam yang dihiasi senandung serangga yang berbisik lirih...

membisikkan kata-kata indah pada sang kekasih yang dirindukannya ....di malam yang hening....



Indah benar malam ini...

saat sang hujan rintik tak kunjung datang...

saat sang purnama bersinar terang

menerangi alam sekitar yang sedang terlelap dalam mimpinya....

mimpi indah yang menyanjung hati yang kasmaran......



Sungguh merdu nyanyian malam yang mendayu merayu

melantunkan lagu indah dalam nada yang merajuk

manja dan anggun ....

menerpa sang ranting dedaunan yang saling memeluk hangat dengan mesranya....

'tuk saling memandang dengan rasa yang saling memiliki ...untuk selamanya....

seindah bulan purnama yang tersenyum menawan....

Puisi: Tersenyum kembali

Puisi: Tersenyum kembali

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

http://pelangipelangiku.blogspot.com/

http://adyaksantoro.blogspot.com/

05 September 2010



gunung es ini kembali mencair ...mengalir deras

menuruni bukit yang terjal dan curam

membelah bongkahan es yang membeku

melewati sejuta rintihan pecahan es yang mencair



Tak lagi ku dapat memendam kegundahan batu karang ini

kegundahan yang dapat membekukan isi hatiku

yang makin lama ....semakin mendinginkan hati

hati yang selalu bersemangat dalam menapak harapan...



kulalui jalan setapak yang tak pernah kulewati

kucari cara agar kudapat melepaskan kepenatan ini

yang telah mengurung jiwaku sekian lama

dalam kehampaan pikiran yang menggerogoti relung jiwaku



Ku tak dapat melenakan diriku seperti ini

terlena dalam kekosongan alam yang bernyanyi

terlelap dalam tidur yang nyenyak ...tanpa mimpi...

ku harus kembali bangun dan menari kan jiwaku yang membeku



Kugapai serumpun rumput ilalang yang tegak berdiri

tertiup sang bayu yang berhembus lirih

agar ku dapat menyandarkan jemari hatiku untuk sesaat

agar ku tak terjatuh lagi dalam mimpi indahku yang melenakanku....

dengan harapan...ku dapat bangkit kembali dari tidur lelapku....

yang terpeluk erat dalam rangkulan sang waktu yang menggapaiku....



Sesaat ku sadari diri ini

daku telah berjalan cukup jauh untuk melewati gurun tandus ini

yang kemarin nampak segar dan menyilaukan hati ku

kini...tak lagi terlihat senyum sang mentari pagi yang menyambutku...

karena...daku terlepap dalam tidur ku yang panjang...

dalam pesona jiwa yang terbiaskan rasa indah....



Mimpi tetaplah mimpi yang indah...yang mempesona dan anggun....

semuanya kini...harus diwujudkan dalam tarian tuts komputerku

untuk meraih masa depan yang lebih ceria

seceria mimpi indahku yang bergelut dengan cucuran keringat simpatiku...

yang tersenyum mesra ....bersama sang Pelangi yang berpendar....

Rabu, 01 September 2010

Puisi: Tak ingin jauh darimu

Puisi: Tak ingin jauh darimu

Oleh: Andin Adyaksantoro

02 September 2010





Masih kah dirimu mengingatnya....

tak kala ku suntingkan sekuntum melati di daun telingamu yang cantik

dan kau tersenyum ...menerimanya....

aku pun jadi ...tersenyum pula....bangga...



Senang melihatmu tersenyum ceria...

senang melihatmu ...tambah cantik...

anggun dan mempesona ....

membuat sang alam pun ikut tersenyum berbinar....



Bunyi dedaunan yang berbisik lirih pada sang ranting

telah membuatmu semakin terhanyut dalam senandung kerinduan

gita cinta telah melekat dalam-dalam di nuranimu...

membuatmu ...terlena akan nyanyian alam yang merdu merayu....



Indah benar hidup ini...

mensyukuri nikmat-Nya...membuat alam pun semakin indah

bunga-bunga bermekaran dan burung-burung berkicau dengan riangnya...

memanjatkan Doa syukur pada sang Pencipta-Nya

yang telah memberi kenikmatan hidup yang amat mengagumkan....



Senyum simpulmu membuatku semakin menyayangi dirimu...

membuat hatiku makin bergemuruh....ingin memelukmu

ingin mengungkap semua isi hati ku yang terdalam...

namun....aku tak berani ....untuk itu....



Biarlah...semua ini berjalan sebagaimana mestinya...

ku harap...pada akhirnya ...kau kan mengerti tentang isi hatiku

isi hati yang penuh berisi tentang keindahanmu...

tentang keanggunan mu...

juga tentang kecerdasanmu....

yang membuat diriku tak ingin jauh dari sisimu....

Puisi: Pagi yang Cerah

Puisi: Pagi yang cerah

Oleh: Andin Adyaksantoro

02 September 2010





pagi yang cerah telah menampak kan diri kembali

mengintip perlahan dari singgasananya....

malu-malu....namun...tetap melangkah perlahan

memeluk dedauan hijau yang tersenyum geli....



Sinar cahaya mentari pagi telah memberi ku semangat baru lagi

tuk menyingsingkan lengan dan membasuh akal

untuk menggapai angan dan khayal yang terlanjur terpana

menatap pada pandangan tajam ku yang tersenyum bersahabat....



Kusalami pagi ini dengan semangat melangkah dan berlari

demi terwujudnya api harapan yang menggebu di dada

agar tak kan padam selamanya...

dengan terus memacu harapan dan semangat yang menyala-nyala...



Ku langkahkan kakiku menapak perjalanan hidup ku....yang indah

kulewati satu persatu kesulitan hidup yang ada

ku lewati satu persatu tangga tantangan yang ada...

dan semuanya kulalui dengan rasa syukur pada-Nya....

bahwa diriku masih di beri kesempatan untuk berkarya....



pagi ini ...semangat baruku ku pacu untuk lebih tajam lagi...

ku pacu diriku dalam tantangan dan peluang yang menghadang...

kuraih harapan yang ada...

dan kuraih pula...angan dan impianku yang membias...

demi terwujudnya ...harapan ku yang utama...kesuksesan hidup....