Minggu, 19 September 2010

Puisi: Senyum sang Bidadari

Puisi: Senyum sang Bidadari

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

17 September 2010



Senyum sang bidadari telah mengembang dari bibirnya yang manis

menebar...mengusik sang alam yang terlena dalam keheningan pagi...

memancarkan sukma dalam sejuta impian pada sang rerumputan hijau

yang mengangguk liriih pada sang embun yang memeluknya....



Kicau burung Pipiet terdengar merdu mendayu

melantukan kidung kasmaran pada sang pasangannya...

yang mendengarkan dengan penuh takjub dan kagum...

betapa indah dan merdunya suara sang kekasih hatinya....



Alam berseru pada sang gunung dan bukit yang terjal

agar mendengarkan nyanyian sang bidadari yang sedang bersenandung riang

pada relung hati sang Pelangi yang bersiul merdu

mengembangkan aneka warna yang menyebar ke segala penjuru bumi....

mengetuk pintu hati pada sang burung bangau yang terbang melintas di persawahan yang menguning

menepati janjinya pada sang katak yang bersembunyi di balik genangan sang air yang menggodanya....



Lambaian sang lumut laut terus mengalir mengambang...

mengikuti alunan ombak yang bergelombang di samudara yang biru

mengikis pasir putih yang tersentuh rasa pada buih-buih airnya....

yang mendesah kehausan pada sang mentari pagi yang tersenyum melambai ...



Senandung seruling terus memaku dahan-dahan yang kering membasah...

menyirami hati sanubari yang sedang duduk melamunkan diri

mengajak untuk bergembira bersama....bernyanyi bersama...

sambil menawarkan hati yang gundah ....tuk kembali bersemangat lagi..

menapak kehidupan yang makin panjang dan berliku....

tuk selalu berdoa pada sang Maha Pencipta-Nya...

agar mensyukuri nikmat-Nya....

dan terap tawakal dalam berusaha dan berdoa pada-Nya....

dalam mengarungi lautan kebahagian hidup yang terindah ini.....