Sabtu, 11 September 2010

Puisi: Tersenyum kembali

Puisi: Tersenyum kembali

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

http://pelangipelangiku.blogspot.com/

http://adyaksantoro.blogspot.com/

05 September 2010



gunung es ini kembali mencair ...mengalir deras

menuruni bukit yang terjal dan curam

membelah bongkahan es yang membeku

melewati sejuta rintihan pecahan es yang mencair



Tak lagi ku dapat memendam kegundahan batu karang ini

kegundahan yang dapat membekukan isi hatiku

yang makin lama ....semakin mendinginkan hati

hati yang selalu bersemangat dalam menapak harapan...



kulalui jalan setapak yang tak pernah kulewati

kucari cara agar kudapat melepaskan kepenatan ini

yang telah mengurung jiwaku sekian lama

dalam kehampaan pikiran yang menggerogoti relung jiwaku



Ku tak dapat melenakan diriku seperti ini

terlena dalam kekosongan alam yang bernyanyi

terlelap dalam tidur yang nyenyak ...tanpa mimpi...

ku harus kembali bangun dan menari kan jiwaku yang membeku



Kugapai serumpun rumput ilalang yang tegak berdiri

tertiup sang bayu yang berhembus lirih

agar ku dapat menyandarkan jemari hatiku untuk sesaat

agar ku tak terjatuh lagi dalam mimpi indahku yang melenakanku....

dengan harapan...ku dapat bangkit kembali dari tidur lelapku....

yang terpeluk erat dalam rangkulan sang waktu yang menggapaiku....



Sesaat ku sadari diri ini

daku telah berjalan cukup jauh untuk melewati gurun tandus ini

yang kemarin nampak segar dan menyilaukan hati ku

kini...tak lagi terlihat senyum sang mentari pagi yang menyambutku...

karena...daku terlepap dalam tidur ku yang panjang...

dalam pesona jiwa yang terbiaskan rasa indah....



Mimpi tetaplah mimpi yang indah...yang mempesona dan anggun....

semuanya kini...harus diwujudkan dalam tarian tuts komputerku

untuk meraih masa depan yang lebih ceria

seceria mimpi indahku yang bergelut dengan cucuran keringat simpatiku...

yang tersenyum mesra ....bersama sang Pelangi yang berpendar....