Puisi: tak bergeming
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
15 September 2010
Keremangan malam masih menyelimuti hatiku yang redup
menatap hampa pada sang langit yang duduk menunggu
mengitari alam sekitar dalam keheningan yang membisu
tanpa sapa .....tanpa senyum menebar awan...
Kerinduan ini masih menutup sendi relung jiwaku
menggapai sang Pelangi yang berdiri termangu
menatap nanar pada alam yang duduk tersendirikan
melamunkan hati yang gundah yang menekur lirih...
Kenapa semua terdiam sepi....?
kenapa semua hanya memandang hampa pada diriku...?
apakah yang harus ku lakukan untuk mu..?
sang bidadari ayu yang telah menusuk panah asmaraku....
yang kini....tinggal kepasrahan yang kuhadirkan ...padamu....
Seyogyanya ...aku hadir di sini...
dalam undangan ulang tahunmu...
namun...itu tak kulakukan ...padamu...
daku telah terluka ...terkena panah asmaramu...
Sejuta rasa pesona mu telah menutup semua sendi jiwaku
seakan tak bergerak ....tak bergeming dari pantulan jiwamu
jiwa yag jatuh cinta pada pandangan pertama
yang tak kan mungkin ku lupakan...meski kau tak hadir di sisiku
Sejuta gelora asmara telah menggerogi lubang nafasku
telah menutup semua jantung hatiku yang hanya kuperuntukan buatmu
namun...kau tak jua mau mengakuinya....
atau ....kau pura-pura tak merasakan lembutnya sentuhan cintaku ...padamu...
Rembulan di atas menara gading ini telah tersenyum indah padaku
memberitahuku ...bahwa aku harus kembali bangkit berdiri
memungut kembali harapan cintaku yang pernah pudar dari diriku
untuk kupersembahkan kembali ke padamu...wahai gadisku yang kusayang...
meski ku tak tahu...apakah dirimu pun mau menerima seuntai daun cintaku ini....
namun...ku percaya.... tak ada usaha yang tak kan ada hasilnya....
jikalau aku memang ditakdirkan ....untukmu...seorang....