Rabu, 22 September 2010

Puisi: Terdiam sejenak

Puisi: Terdiam sejenak

Oleh: Andin Adyaksantoro

22 September 2010



Kadang ….keterdiaman menjadi kan emas berlian di pangkuan hatiku....

Kadang…keheningan …bagaikan mutiara di laut yang dalam dan dingin menghanyutkan...

Yang semuanya …kan membuat rasa arif dan bijak dalam berpendirian…

Pada sang alam dan Pencipta-Nya Yang Maha Abadi….



Kadang …malam hari…kan menyibak kebekuan yang terpana

Kadang…sang rembulan kan melepaskan lelah dalam singgasananya…

‘Tuk meraih hatimu yang sedang kasmaran…pada sang kekasih hati

Yang sedang merajut elok nama indahmu yang tersampirkan….di hatinya…



Buatlah…keheningan ini…hening yang bermakna…dan bernilai

Buatlah…keterdiaman ini…rasa yang membanggakan pada sang Merpati yang terbang di angkasa

Pada mentari pagi yang menyejukkan…jiwa rindumu...

Pada sang rerumputan hijau yang basah dan menyegarkan ….terkena embun pagi yang merangkulnya…



Keindahan alam ini…sungguh elok dan menakjubkan…

Membuat hati yang bersedih….menjadi gembira dan ceria…

Membuat hati yang luruh…kembali bersemangat dan melonjak kegirangan…

Saat sang mentari pagi mengunjungi hati beningmu yang indah bercahaya….



Susunlah…rasa keindahan ini dalam sanubarimu…

Teruslah bersemangat menyongsong pagi yang indah dan gemerlap ini…

Karena…esok hari …tak kan datang seperti hari ini…

Sambutlah hari ini dengan semangat hidupmu yang tinggi dan terhormat…



Hari ini lebih baik dari hari kemarin…

dan hari esok lebih baik dari hari ini…

sedangkan kemarin…adalah lebih baik dari lusa kemarin….



terus perbaiki nllai diri dan terus bersemangat pagi….

Menyongsong pagi yang indah dan ceria….

seperti hari ini…yang indah dan mempesona….

Bersama mentari pagi yang terus mengibarkan sinarnya yang menghangatkan jiwa….

Dalam peluk mesra…sang rengkuhan hati yang tersanjung ……