Kamis, 28 April 2011

Puisi: Perjalanan ini

Puisi: Perjalanan ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 29 April 2011

Perjalanan ini...terasa semakin berat...
semakin menaik dan semakin berliku
semakin aku paksakan diri...
semakin terbebani rasa hati ini...

Hari-hari kemarin telah berlalu dari lingkaranku...
telah banyak ku temui kendala yang ada....
namun...ada juga kemudahan yang kudapatkan...
semuanya berimbang...dan saling melengkapi...

Perjalanan ini semakin menanjak ....
tapi...aku tetap harus terus melangkah ke depan...
memajukan kakiku satu langkah lagi ke arah kemajuan...
agar daku ..tetap berjalan...ke depan...

Aku tak peduli lagi dengan sang awan yang tak memayungiku lagi
daku sudah tak peduli lagi dengan gemirisiknya suara dedaunan...
juga desir angin pada ranting dan pepohonan yang tinggi dan besar...
yang menginginkan daku agar tetap diam di tempat ...tanpa melangkah lagi...
namun...daku tetap melangkah....maju...dan maju....

Meski tenaga dan semangatku sudah mulai menurun...
daku harus tetap melangkah ke depan...
berjalan dan terus berjalan... maju....
meski langkah ku semakin merapat dan berat...

Selama sang bintang masih bersinar di angkasa
daku tak kan berhenti untuk melangkah...
apa pun yang kan terjadi...aku tak kan peduli lagi...
kan ku raih sang bintang ...dalam genggaman tanganku...
kan ku persembahkan buat sang kekasih hatiku...
yang menantiku...dalam kerinduan yang membalut....

Puisi: Kawan biasa

Puisi: Kawan biasa
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 29 April 2011

Sudah ku katakan ke padamu...
bahwa ..daku bukanlah pilihan hatimu...
meski kau berusaha untuk meyakinkan diriku...
bahwa aku adalah pilihan hatimu yang terbaik....

Aku hanya bisa memandangmu ...dengan terpana...
tak kuasa untuk menjawab seribu jawabmu yang memburu...
aku lebih baik...terdiam ...seribu bahasa...
karena...kau terus merajuk diriku...

Sudah ku katakan ke pada sang bumi...
juga pada sang langit yang ada di atas kita...
bahwa...kita tidaklah berjodoh...
kita hanyalah kawan biasa....kawan biasa saja...

Cobalah mengerti tentang isi hatiku yang sebenarnya...
yang sejatinya....
jangan hanya termakan oleh rasa dan gejolak asmaramu...
kita...adalah teman....sekali lagi ...teman biasa...

Jangan samakan daku dengan bayang impianmu...
karena daku bukanlah sang impian sejatimu...
daku adalah kawanmu...dalam perjalan hidup ini...
dan bukanlah hati yang ingin kau satukan dengan hatimu..

Ingatlah...
jiwa ini terasa tertekan...
hati ini terasa hambar....
karena ...semua yang ada di bayang mimpimu ...
adalah angan dan khayalmu...semata...
jadi...
lupakanlah daku...dari hati indahmu...
karena ...daku hanyalah kawan biasa mu ..saja...

Puisi: Selayang pandang

Puisi: Selayang pandang
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 29 April 2011

Kemesraan ini semakin memancar dalam pesona indah bola mata mu....
merasuk sukma dalam sanubari ku yang menghimpit rindu...
membalut dan melilit seluruh sendi jiwaku...
menyatu dalam relung kalbuku yang terdalam....

Indah senyummu telah mengguratkan tuts jemariku
untuk memulas selusin kata puitis untuk mu yang ada di sini...
yang selalu mengenangmu...siang dan malam...
dalam kerinduan yang semakin memuncak....

Pesona indah bola matamu...telah membuatku terkenang selalu...
akan dirimu yang jauh di sana....
di balik bukit....
di balik gunung...
di balik samudra nan luas...
dan di balik seruat wajah ayu nan mempesona diri ku....

Engkau lah cinta pertama ku....
yang tak kan pudar termakan usia ku...
yang tak kan lekang tersibak kan oleh kulit tegarku...
kau tetaplah dirimu...
yang selalu ku nanti bayang indahmu dalam sejuta mimpi ku..

Kusadari ....
meski telah terlambat...
kita tak kan mungkin kan bersatu...
karena....
kau dan aku....telah terpisah ...
jauh dan jauh sekali...
selayang pandang mata memandang...
hanya bayang indahmu yang nampak di pesona mata ku...

Puisi: Pagi merekah

Puisi: Pagi merekah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 29 April 2011


Pagi merekah dengan riangnya....
mengucapkan salam pagi untuk seluruh alam ...
yang mendendangkan senandung lagu kasmaran
pada sang kekasih yang dilanda kerinduan...

Mentari pagi tersenyum dengan anggunnya....
menyaksikan sang dedauan saling bertautan dengan sang bunga
merenda kasih dalam kemesraan yang merekah
menandai sebuah kenangan baru...yang terindah...

Sang kumbang beterbangan dengan cerianya...
mencari sang bunga indah yang molek mempesona
untuk disapa dalam keceriaan yang memuja
betapa cantiknya sang bunga mawar yang memerah...

Keindahan alam semakin terbuai dalam lelapnya...
merangkai bait puisi yang semakin merunai...
meronce bunga dan dedauan hijau yang menyegarkan...
untuk semerbak mewangi dalam keharuman yang menebar....

Puisi: Kidung senja

Puisi: Kidung senja
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 28 April 2011

Tak ada lagi rasa sesalku di hati ku ....
karena ...kau telah hadir di sini...
di pembaringan mimpiku yang terindah...
yang selalu ada dalam bayang pelupuk mata ku yang berbinar....

Cintaku...., kasih ku...
betapa hati ini amat merindukan dirimu....seorang...
yang selalu bergejolak dan merintih...dalam heningnya sang malam...
dalam riuhnya sang pagi yang tersenyum lirih ...pada sang Awan..yang berarak....

Kidung senja telah mulai melangkah mendekati sang Purnama malam...
menjalin kasih dalam keakraban yang bermesraan...
merajut kata indah dalam senandung malam yang terbuai...
menantikan saat-saat sang ranting menggesek pada sang dedauan yang menyegarkan

Adakah rasa cinta itu juga tersimpan di hatimu...
yang selaku ku angankan dalam cerianya hati nan merindu...
adakah rasa sayang mu...pada sang Pelangi yang terdiam lirih...
pada saat sang awan putih bersanding dengan sang mentari yang tersenyum merekah...

hanya hatimulah yang tahu...betapa hati ini..amat merindukanmu....

Puisi: Cinta ku

Puisi: Cinta ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 28 April 2011

Cintaku...., kasih ku....
Aku cinta pada mu..., kasih...
jangan kau ragukan lagi akan kasihku ...padamu...
karena...aku ada...adalah untuk dirimu...seorang...
yang selalu ada...dan selalu akan ada...untuk mu...seorang...

Jangan pernah ragukan akan rasa cintaku padamu...
aku bukanlah sejumput rumput liar yang hidup di tepi sungai...
dan ...aku bukanlah setangkai dedauan yang luruh di lapuknya sang pohon yang besar...
aku adalah sosok yang selalu ada...untuk mu ..kapan pun...kau memerlukan daku...

genggam dan pandanglah diriku dalam-dalam...
akan kau temukan rasa cinta yang indah dalam ketegaran jiwaku...
akan kau dapatkan rasa kasih yang tersembunyi dalam gelapnya rerimbunan nafasku...
yang itu semua...kan ku persembahkan buatmu..seorang....

Tiada yang lain di hatiku...kecuali dirimu..., kasih...
maka dari itu....setialah engkau ke padaku...
karena...cintaku tulus dan sangat menyentuh untuk hatimu yang suci...
yang kan ku pegang erat dalam seluruh jiwa dan nafasku....

Janganlah kau sia-siakan rasa cintaku ini...., kasih...
karena ku tak mau..., ada yang lain di hatimu...
aku pun juga demikian....
tiada yang lain di hatiku ..selain dirimu...yang ku cintai....selamanya....

Puisi: Terus berlari

Puisi: Terus berlari
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 28 April 2011

Masa muda adalah masa yang indah dan penuh harapan ....
sejuta harapan telah menanti dalam dekap eratku...
menanti untuk ku raih dan ku genggam...
meski masih samar ku memandangnya...

Kini...diriku sudah semakin berlanjut...
lanjut dengan usiaku yang semakin senja...
semakin redup dengan temaramnya sinar mentari pagi...
dan semakin terluruh dalam dekap sang rembulan malam....

Saat kini....
diriku hanya dapat menantikan terbitnya mentari yang tersenyum indah untuk ku...
menantikan sang rerumputan hijau yang mulai menguning dari akarnya...
namun....aku tak hanya akan terus menanti dalam ketiadaan arti...
ku ingin tetap ada dalam senubari sang Pelangi yang berpendar....

Kini....hanya ada satu langkah yang harus ku tempuh di jalan ini...
langkah yang membuatku semakin mempercepat lari langkahku...
seakan tiada hari lagi yang dapat ku nanti di esok hari...
yaitu...meraih sang bintang yang tinggi di angkasa sana....
yang mungkin...apakah aku dapat meraihnya.....?

Apapun jalan setapak yang ku lalui...dan ku jalani ini...
aku sudah tak peduli lagi...
karena...langkah ini tak mau berhenti hanya duduk termangu di sini...
aku harus bangkit dan terus berlari...
hingga daku merasa lelah ....
dan tak dapat lagi berlari .....secepat kilat....

Puisi: Cinta pertama

Puisi: Cinta pertama
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 28 April 2011


Ku dengarkan musik alunan gitarmu yang merdu mendayu....
mengingatkan daku akan seseorang yang pernah ada di hatiku...
yang pernah menyentuh rasa kalbuku yang terdalam...
yang hingga kini...entah berada di mana...dirinya....

instrumentalia a time for us atau romeo and juliet....
merupakan musik yang membuatku terhanyut dalam keheningan diri...
mengalir dan terbang bersama anganku yang melambung...
menembus segala batas ruang dan waktu...yang ada di khayalku..

Cintaku yang pertama telah ku dapatkan dari mu...
cinta yang membuatkan bagaikan orang yang linglung..
kadang bersemangat....namun...kadangkala...membuatku luruh...
inikah cinta pertama yang abadi...adanya.....
ku tak tahu....

Cinta pertama memang indah dan menggelorakan denyut nafasku...
membuatku bergejolak dan membara...
tanpamu....tiada hari yang indah....
denganmu....serasa hari terasa indah dan cepat berlalu...

Kini...ku tak tahu....ada dimana dirimu seorang....
yang ku tahu...
kau tak lagi tahu...aku ada dimana...
yang kini ku tahu...
kau dan aku..tak pernah bersama lagi....

Biarlah...kenangan lama terlena dalam kehanyutannya...
biarlah berlalu.. bersama dengan sang waktu yang berlari menjauh...
karena....kini...hanya tinggal kenangan indah yang terlukis di benakku...
kau tentunya ...semakin cantik dalam peluk rinduku yang membayang....

Sabtu, 16 April 2011

Puisi: Untuk mu...seorang

Puisi: Untuk mu ...seorang
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 16 April 2011

Kala malam menjelang...
dan sang dewi malam telah keluar dari peraduannya...
kau datang kembali dalam peluk rinduku...
yang selalu berusaha untuk menatapku dengan penuh kerinduan....

Ranting dan dedaunan telah saling bersentuhan dengan mesranya...
mengisahkan tentang indahnya rasa cinta yang tergapaikan
dalam keremangan malam yang menghangatkan sanubari
menguatkan nada-nada kerinduan yang makin menempel diri..

Pepohonan telah lelah bercerita tentang masa lalunya...
juga rerumputan telah resah untuk merebahkan dirinya...
dalam peluk sang embun malam yang menggodanya...
meresap dalam dinginnya sang tanah yang terpekur lirih...

Adakah rasa cinta yang abadi dalam peluk rindumu...
adakah senyum mu yang terindah itu...untuk ku....
aku belum bisa memaknai arti semua ini...
karena ...kau selalu hadir..disaat ku terlena dalam keheningan malam...

Malam makin menjauh dari belahan jiwa sang bumi....
berputar mengikuti porosnya yang makin meredup
menuai sinar sang rembulan malam yang tersenyum merekah...
menggelorakan semangat untuk saling bermimpi di hari nan terang...

Inikah angan yang lama tak terjangkaukan ...
inikah khayal yang semakin memudar dalam lingkarannya...
mungkin saja...tidak...
namun...yang pasti....
cinta itu ada....di saat kau ada bersama ku....
duduk di sampingku dan memeluk ku dengan segala rasa rindumu....

Saat kau tiada di sampingku...
cinta itu tetap ada ...dan terpatri dalam segenap rasa cintaku
yang tulus dan murni...
segalanya kupersembahkan untukmu...seorang..., dirimu...sayang ku...

Bagaimana memberikan pelayanan yang prima ke pada konsumen

Bagaimana memberikan pelayanan yang prima ke pada konsumen[1]

Banyak orang yang bermimpi mempunyai cita-cita yang tinggi, yang melayang di angkasa, yang akan segera diraihnya, dalam sekali raih. Itu adalah impian yang indah dan mempesona. Setiap orang pasti menginginkan mimpinya dapat terwujudkan dengan mudahnya, tanpa harus bersusah payah dalam dunia nyata. Memang mudah untuk bermimpi dan meraih cita-citanya itu dalam impian. Namun, dalam dunia nyata, diperlukan usaha dan kerja keras yang sungguh-sungguh, terfokus dan serius. Karena kalau tidak, maka impian hanyalah tinggal impian belaka, tanpa makna yang sesungguhnya.

Mimpi dapat terwujud apabila kita mempunyai perencanaan, maksud dan tujuan yang jelas dari pada mimpi itu pada akhirnya. Misalnya saja, kita bermimpi menjadi seorang pengusaha yang sukses dan handal, tentu diperlukan usaha yang keras dan terfokus. Misalnya saja, kita harus tahu, mau jadi pengusaha apa, apakah mau menjadi pengusaha bangunan, atau pengusaha penyewaan kendaraan roda empat, dan lain sebagainya.

Ini tentunya tidak mudah dan penuh lika liku yang rumit, namun, itu bukanlah menjadi halangan untuk segera menyerah dan tak mau berusaha. Justru sebaliknya, kalau ingin jadi pengusaha sewa menyewa kendaraan, harus tahu dulu harga sewa kendaraan, punya kendaraan sendiri, misalnya saja usaha sewa menyewa kendaraan mobil atau roda empat.

Apabila kita sudah mempunyai kendaraan roda empat, maka yang perlu dijalani adalah mencari pangsa pasar, menghubungi relasi di sekitar hotel atau penginapan atau tempat wisata, atau tempat-tempat lain yang memerlukan kendaraan carteran atau sewa kendaraan. Dan, usahakan pula untuk mempunyai beberapa teman yang seprofesi, agar bisa saling kerjasama di dalam usahanya tersebut, misalnya, apabila temannya membutuhkan kendaraan lain, maka dia bisa menghubungi anda, karena kendaraannya sendiri sudah habis tersewa sedangkan penyewa yang lain masih memerlukan kendaraan, dan anda akan ditarik untuk membantunya menyewakan kendaraan anda, demikian seterusnya atau sebaliknya, sehingga ini merupakan kerjasama yang saling menguntungkan bagi semua pihak, baik itu bagi penyewa kendaraan, karena urusannya jadi lancar, maupun bagi pihak yang disewa kendaraannya, karena dapat pemasukan dana.

Ada lagi, anda pun bisa mempunyai planning atau rencana, kapan hari-hari yang ramai untuk kunjungan wisata, liburan naisonal, atau pun hari-hari yang ramai misalnya, maka kendaraan anda siap untuk dioperasionalkan atau disewakan, dengan asumsi, kendaraan anda sehat dan layak jalan, lengkap dengan surat-surat jalannya.

Dalam setiap bentuk usaha yang profesional, anda dituntut untuk tidak mudah putus asa atau patah arang, apabila suatu ketika atau suatu hari tidak ada konsumen yang menyewa kendaraan anda, misalnya, dikarenakan, berbagai faktor misalnya saja, bukan pada hari kunjungan wisata, bukan pada hari libur nasional atau hari libur biasa atau memang tidak ada yang menyewa sama sekali, karena bagaimana pun setiap usaha pasti ada hari baik, dan hari yang kosong untuk mendapatkan penghasilan, namun, bagaimana pun, anda tetap harus berjiwa optimis menghadapi hari-hari yang sedang berjalan tersebut, untuk selalu berusaha menawarkan usaha dagangannya ke berbagai relasi atau teman, atau mitra usaha, karena anda telah memilih jalan hidup anda untuk usaha yang seperti ini, maka hari-hari anda akan menjadi hari-hari yang terindah untuk selalu berusaha mencari penyewa kendaraan anda. Ibaratnya, tiada hari yang mendung bagi anda setiap harinya, apabila anda selalu optimis dan berusaha serta berdoa kepada-Nya, untuk selalu diberikan rejeki dan karunia-Nya untuk usaha anda, aamiin.

Ada kalanya, jika anda menginginkan tambahan konsumen, iklankan promosi anda, dengan cara diantaranya apabila ada hari-hari yang menurut anda baik, misalnya pada hari ulang tahun anda, atau hari ulang tahun usaha kendaraan anda, maka anda dapat mempromosikan diskount untuk biaya sewanya dan lain sebagainya, sehingga mau tak mau, orang lain akan merasa tertarik untuk menyewa kendaraan anda, dikarenakan ada diskount yang meringankan biaya sewanya.

Disamping itu, berikan pelayanan yang prima dan memuaskan bagi konsumen anda, karena bagaimana pun, konsumen adalah raja, yang merupakan semboyan yang patut dipegang, dengan syarat, konsumennya tidak mengambil keuntungan di balik kebaikan anda, misalnya saja, minta yang tidak-tidak, yaitu misalnya di kendaraan anda hanya ada tape mp3, namun konsumen anda minta yang ada layar televisinya. Ini tentunya, tidak mungkin, karena yang sudah ada di kendaraan hanya ada tape mp3 saja, kecuali anda tergerak untuk segera merespon saran kritiknya yang membangun tersebut, di lain kesempatan anda lengkapi dengan layar televisi sebagai kelengkapan service atau pelayanan anda yang prima. Dan, masih banyak lagi cara untuk meraih konsumen yang terbaik bagi anda dan konsumen anda.

Demikian pula dengan usaha-usaha yang lain, yang menawarkan berbagai pilihan yang menarik untuk konsumen, misalnya saja usaha travel, usaha penginapan atau hotel, maka unsur utama kesuksesan adalah pelayanan yang prima, ramah, memuaskan dan membahagiakan.

Ada kalanya, suatu penginapan memberikan hadiah ulang tahun berupa buah-buahan atau bunga bagi konsumen yang sedang menginap di penginapannya, pada saat konsumen tersebut berulang tahun, atau sedang merayakan malam tahun baru di penginapan anda, dan lain sebagainya. Intinya adalah, bagaimana caranya agar konsumen anda tersebut senang dan terkesan serta puas dengan pelayanan di penginapan atau hotel anda tersebut dan apabila suatu ketika mereka datang lagi ke kota anda tersebut, mereka mau dan senang untuk kembali menginap di tempat anda tersebut sebagai bagian dari hasil dari pelayanan prima anda yang lalu, yang pernah anda berikan padanya.

Terlepas dari pada itu semua, berdoa ke pada Tuhan Yang Maha Esa dan usaha yang sungguh-sungguh disertai dengan keikhlasan serta rasa syukur ke pada-Nya atas karunia-Nya yang terbaik adalah modal yang utama untuk meraih impian mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dalam memberikan pelayanan yang prima pada konsumen.

Ini sebenarnya merupakan jembatan layang atau jalan tol bagi anda dan konsumen anda untuk menjalin hubungan usaha yang lebih baik lagi di masa masa mendatang. Dan, yang patut untuk diingat bahwa setiap usahawan atau pengusaha yang sukses selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi setiap pelayanannya ke pada konsumennya, agar usahanya tetap terjaga kelanggengannya, selamanya.

Disamping itu, setiap pengusaha atau usahawan selalu berusaha untuk tetap memupuk sikap dan rasa untuk tidak pernah merasa putus ada alias pantang menyerah terhadap kendala atau hambatan yang ada, karena semua permasalahan dapat diselesaikan dengan cara yang bijak dan profesional, dengan terus berusaha tetap fokus pada usahanya.

Ini merupakan salah satu ciri dari pada usahawan yang sukses, dengan tidak lupa pula untuk tetap selalu menjalin hubungan kemitraan usaha yang baik dan saling menguntungkan bagi semua mitra kerjanya secara profesional dan proporsional demi kebaikan bersama.

Dengan demikian, impian akan jadi kenyataan yang terindah, apabila kita mau bekerja keras dan cerdas dalam setiap usaha kita, dengan tetap tidak lupa untuk selalu berdoa kepada-Nya atas segala karunia-Nya pada usaha kita, yang sungguh-sungguh dan terfokus, aamiin.

Demikianlah selintas mengenai cara berusaha yang mengedepankan pelayanan yang prima kepada semua konsumennya secara profesional dan proporsional.

Terima kasih.



[1] Oleh: Andin Adyaksantoro, Jakarta, 16 April 2011

Kamis, 14 April 2011

Puisi: Terasa bergetar

Puisi: Terasa bergetar
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 15 April 2011


Terasa bergetar hati ini
saat menatapmu dalam wajah ayumu nan elok...
saat kau memanggil namaku dalam kerinduan sang awan...
yang menggelora dalam relung kalbuku yang terjauh...

Entah mengapa...hati ini makin merindukanmu....
rindu akan nasehat dan saranmu yang menggugah jiwa...
rindu akan semangat mu...yang menerjang sang batu karang...
hingga ku tak dapat memejamkan hatiku yang membias karena mu...

Kupandang sang awan yang memutih dan berombak....
bergulung dalam warna yang mempesona pada hati yang mendamba...
mendamba akan kasih sayangmu...pada ku...
yang kini...selalu ku nanti dalam benak mimpiku yang tersentuh....

Andaikan kau ada di sini...
di pembaringan hatiku...yang merindumu...
ku tak akan pergi menjauh dari nuansa kerinduan ini...
karena...rinduku..hanyalah ada pada dirimu..seorang...
yang kini...entah ada di mana....

Namun...ku tahu....
bahwa...aku tak dapat hanya duduk termenung memandang sang awan yang mempesona...
daku harus bangkit dari lamunanku...yang membias tak terarah...
daku harus fokus pada mimpi dan anganku yang tergapaikan...
menuju alam mimpi nan nyata...
yang ada di jemari tanganku yang terkepal...
untuk meraih angan dan cita-citaku...yang pernah ada di sanubariku....
meraih impianku yang terbaik....

Bagaimana menjaga hubungan dengan pasangannya

Bagaimana menjaga hubungan dengan pasangannya[1]

Kalau kita ditanya seseorang tentang bagaimana hubungan anda dengan pasangan anda, saat ini, baik-baik saja bukan? Tentu jawaban kita, pastilah…, baik-baik saja. Ini lumrah dan logis, karena kita tidak ingin hubungan kita dengan pasangan kita diketahui oleh umum, meski mungkin, kita baru mengalami keretakan dalam membina hubungan dengan pasangan kita. Untuk itulah, maka artikel ini, akan membahas mengenai bagaimana menjaga hubungan yang baik dengan pasangan kita. Sebenarnya, caranya mudah dan ringan-ringan saja, kalau kita bisa menjaganya dengan baik.

Cara menjaga hubungan kita dengan pasangan kita, agar tetap berjalan dengan baik dan langgeng, dibutuhkan suatu kerjasama yang harmonis dan saling ada pengertian kita diantara keduanya. Sifat egois salah satu pasangan kita, sebaiknya harus kita mengerti dengan sebenarnya, dan bisa kita sarankan, agar dia tidak terlalu egois dengan ke-aku-annya. Diantaranya, dengan cara kata-kata yang merendah dan manis, tidak menyakitkan, namun sampai pada tujuan akhirnya, yaitu mengerti dan memahami apa yang anda maksudkan.

Kita sebenarnya memiliki sifat egois atau individu dan sifat sosial. Ini memang berasal dari diri kita sendiri, yang tidak bisa terbantahkan. Sifat egois atau ke-aku-an kita akan menjadi baik, bila kita hidup sendiri atau sedang mengerjakan tugas-tugas pekerjaan kita, secara sendiri, hal ini akan menghasilkan output yang berkualitas. Namun, bila kita hidup bersama dengan pasangan kita, kita harus menjaga ke-aku-an kita itu pada tempatnya, tidak semuanya kita pergunakan ke-aku-an kita itu di depan pasangan kita, karena hal ini akan membuat pasangan kita menjadi tersisihkan atau tak dianggap. Oleh karena itu, hargailah pasangan kita dengan sebaik-baiknya, buatlah dia bahagia dan berharga di depan anda, maupun di depan umum.

Hargailah pendapatnya, meski kadang pendapat itu bertentangan dengan pendapat anda, namun itulah yang harus kita hargai, dan temukan jalan yang terbaik sebagai solusinya, tanpa harus meremehkan pendapat pasangan anda. Misalnya saja, pasangan anda mengajak anda untuk ikut ke suatu tempat, misalnya ke supermarket atau ke mall, namun, hati anda tidak menginginkannya, karena anda sedang capek atau letih, namun demi menyenangkan pasangan anda, anda memaksakan diri untuk mengikuti kemauannya.

Ini, pada awalnya, tidaklah menjadi masalah bagi anda, namun bila ternyata hal ini terus berlangsung berkali-kali anda mengalah, maka anda akan merasa terugikan sendiri, dan ini kurang baik bagi hati dan perasaan anda, karena anda mengalah hanya untuk menyenangkan hati pasangan anda, apalagi kalau pasangan anda tidak tahu, kalau anda sebenarnya hanya mengalah dan berbuat demikian, hanya untuk menyenangkan hati pasangan anda. Apabila hal ini terus anda lakukan, maka anda akan rugi sendiri dan memendam beban yang berat, oleh karena itu, seyogyanya, anda berterus terang pada pasangan anda, bahwa anda kali ini merasa letih dan tidak bisa mengantarkan pasangan anda ke mall atau ke supermarket, misalnya. Mungkin, pasangan anda akan terkejut dengan pernyataan anda tersebut, dan bertanya, kenapa bisa begitu. Anda jangan lalu mengalah, tetapi, utarakanlah alasannya dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dimengerti, bahwa anda kali ini merasa letih dan capek, dan apabila diteruskan, maka anda akan menjadi sakit, dan kalau anda sakit, maka yang akan rugi sebenarnya bukan diri anda sendiri, melainkan pasangan anda pun merasa kan yang demikian pula.

Kalau pasangan anda, penuh pengertian dan memahami perasaan anda, maka dia pun pasti akan introspeksi diri dan memahami pernyataan anda tersebut, dan mungkin dia akan pergi sendiri atau menunda kepergiannya tersebut di lain waktu atau malah membatalkannya.

Pada intinya, buatlah pasangan anda pun mengerti tentang anda dan perasaan anda, demikian pula sebaliknya, buatlah anda mengerti dan paham dengan sifat dan ego dari pasangan anda. Dan, alangkah lebih baiknya lagi, bila anda selalu mengingat hari-hari yang bersejarah pasangan anda, misalnya hari ulang tahunnya, hari saat pertama kali anda menyatakan cinta padanya, dan seterusnya.

Berilah pasangan anda, hati anda dan kejujuran serta kesetiaan anda sepenuhnya padanya, berilah dia kepercayaan anda, bahwa anda akan selalu ada untuknya, selalu ada bila diperlukan olehnya dan selalu ada hati anda untuk hatinya yang selalu anda sayangi dan cintai.

Semoga anda selalu terbuka dan jujur serta setia pada pasangan anda, selamanya, aamiin.

Terima kasih.



[1] Andin Adyaksantoro, Jakarta, 15 April 2011

Rabu, 13 April 2011

Bagaimana cara mengatasi emosi yang bergejolak

Bagaimana cara mengatasi emosi yang bergejolak[1]

Di saat-saat tertentu, setiap orang ada kalanya merasa ingin marah atau emosi, karena melihat sesuatu, mendengar sesuatu yang tidak sesuai yang diinginkannya. Namun, amarah ini bisa dikendalikan dengan berbagai cara, diantaranya yaitu dengan menahan emosi yang bergejolak di dada, mengambil air wudhu lalu sholat dengan tenang, atau menarik nafas panjang berkali-kali, guna menenangkan gejolak emosi yang melandanya.

Dapat pula, emosi atau amarah itu dikendalikan dan disalurkan pada tindakan yang positif, diantaranya dengan mengerjakan tugas-tugas pekerjaan rumah, menyapu, atau mengepel lantai, atau berolah raga, misalnya jogging, lari-lari kecil, atau melihat pemandangan di luar rumah yang indah, penuh dengan pepohonan yang menghijau dan bunga-bunga yang mekar berseri.

Amarah akan bisa berakibat fatal, jika tidak bisa dikendalikan secara proporsional, dan malah bisa menimbulkan berbagai penyakit, misalnya stroke, jantung, atau kepala pusing. Untuk itu, kendalikanlah amarah atau emosi yang bergejolak.

Cara termudah mengendalikan amarah sesaat adalah dengan tersenyum atau tertawa dan menarik nafas panjang sambil berdoa, mohon kesabaran hati dan mohon ampun pada Yang Maha Kuasa, atas segala yang dilihat atau didengarnya.

Amarah akan bisa bernilai positip, jikalau amarah tersebut disalurkan pada tempat yang semestinya, misalnya mencuci mobil, mencuci kendaraan, maka hasil cuciannya pun akan lebih bersih dan lebih cepat selesai, karena energi yang disalurkannya amat kuat, besar, dan apabila ini telah tersalurkan dengan baik, maka badan dan hati serta pikiran akan terasa lapang, lepas dan teduh serta sejuk.

Ada kalanya, amarah bisa meningkatkan etos kerja yang semula lamban, misalnya, seseorang yang suka atau mempunyai hobi menulis, baik itu menulis puisi, atau karya ilmiah lainnya, maka di saat santai, biasanya akan sulit atau lamban untuk menuliskan karya seni atau karya ilmiahnya, namun apabila emosi atau keinginan yang menggebu itu datang, maka seyogyanya, emosi tersebut dapatlah dikendalikan dengan cara yang proporsional, dengan cara menyalurkannya pada kertas yang memutih, maka tulisannya akan meluncur dengan cepat dan deras bagaikan air bah yang mengalir deras atau pun seperti hujan deras yang mengguyur pegunungan yang tinggi di kaki langit yang menghijau, turun dengan lapangnya tanpa halangan apa pun, akhirnya akan tercipta hasil tulisan yang indah dan banyak serta berkualitas.

Maka dari itu, kendalikanlah emosi atau nafsu amarah pada tempat yang proporsional dan positip, sehingga hati akan terasa penuh keteduhan dan kedamaian.

Demikianlah sekelumit kata mengenai tulisan cara mengendalikan atau mengatasi emosi yang bergejolak.



[1] Oleh: Andin Adyaksantoro, Jakarta, 14 April 2011.

Puisi: Rasa ini

Puisi: Rasa ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 14 April 2011


Cinta ini terus menghantui pikiranku...
rasa ini terus membuntuti diriku...
kemana pun..daku melangkah...
dia selalu ada di sampingku...
mengikuti setiap langkahku yang perlahan...

Cinta ini memang indah dan mengesankan...
membuat masakan menjadi lezat semuanya...
membuat minuman menjadi nikmat rasanya...
indah dan penuh dengan pesona yang memikat...

Rasa cinta selalu ada di setiap hati yang mendambakannya...
rasa yang selalu menutup rasa di sanubari hati...
membuka dan menutup....lengahnya hati...
yang makin membaik dan merindu ....

Kini...ku sadari ...
cinta tak kan pernah punah karena asmara yang menyentuh...
cinta ada ...karena kau ada di hatiku...
dan ...selamanya....kau ada untuk ku...selalu....

Puisi: Jika dulu...

Puisi: Jika dulu...
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 14 April 2011


Jika dulu...kita tak pernah bertemu....
maka hati ini tak kan seperti ini...
meradang...mengeluh...dan merajuk...
semuanya ada di hati yang terdalam ku...

Seandainya...kita tak pernah berjumpa ...
mungkin...daku akan berlari secepat kilat...
atau...malah akan berlari selamban Siput...
semuanya ...karena ...daku jatuh hati pada mu...

Kini...ku tak mungkin lagi..dapat menjumpaimu...
karena...kau telah pergi dari ku...
dan ...aku pun...tak tahu lagi..dimana dirimu...
yang ku tahu...aku tetap berkarya dalam anganku...

Kini...yang kuhadapi adalah selembar kertas yang putih dan indah...
yang harus ku isi dengan secarik lukisan penaku...
dengan lambaian jemari tanganku....
agar menjadi kertas yang bermakna bagi hidupku...

Kini...daku harus menutup seluruh pori pori pikiranku...
akan rasa cinta dan desah nafas kehangatan jiwa....
ku rubah dengan sejuta rasa Pelangi di hatiku...
untuk selalu berkreasi dan inovatif...
menyusuri langkah langkahku yang semakin melaju...
yang tak kan pernah berhenti di persimpangan jalan....

Puisi: Rintik Hujan

Puisi: Rintik hujan
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 14 April 2011


Rintik hujan turun dengan gemulainya...
perlahan...namun pasti...
membasahi rerumputan hijau yang menantinya...
dalam pengharapan yang tak berputus asa...

Rinai gerimis meluruhkan hati nan tersedu
melupakan kenangan lama nan tak berpeluh...
menatap sang ranting yang tertunduk malu...
melepaskan rasa rindu nan tak pernah tersampaikan....

Kegamangan diri mulai menjalari pori-pori kelelahanku
menautkan rasa penat dan letih nan tak berkesudahan
merasakan sentuhan sang rerumputan hijau nan tersenyum ceria...
yang menantiku...tuk berbagi rasa ...dalam kesenduan jiwa...

Burung Kutilang bernyanyi dalam serak basahnya...
membagi hati yang sedang dilanda kasmaran
meresap dalam relung hati yang terdalam...
menepikan rasa gelisah nan tak kunjung padam....

Adakah sang Mega berarak beriringan...
mengusap keletihan nan tak berujung...
melepaskan rasa rindu yang semakin membara...
menebarkan desah-desah panah asmara yang makin menghujam...
mematahkan angan yang melambung tinggi di angkasa....
terpana dalam keterpanaan nan menjulang terbang...melayang...
menggapai sang awan yang tertunduk membisu....
dalam kesunyian diri... nan tersentuh hati....

Kesenduan hati

Puisi: Kesenduan hati
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 13 April 2011


Mentari pagi telah pergi berlalu...
mengarungi pucuk pucuk pinus nan menari
melayang dalam keharmonisan senandung nada indah
menggurat keterlenaan hati nan tergores lara....

Burung Murai berlenggak lenggok mengepakkan sayapnya...
mencari sepatah nafas yang tertinggal dalam sanubarinya...
mengupas hari nan tak pernah berujung pangkal...
menoleh ke angkasa...menuai rasa nan tak tergapai...

Bukit nan terjal telah dilaluinya dengan ketegaran hati...
ngarai nan curam telah ditinggalkannya dalam ketabahan...
semuanya telah memberinya nuansa hikmah nan mandiri
merajut dan mengupas asa nan tak pernah tersentuh hati
membeku dalam kekeringan jiwa nan terpatri lekat....

Satu demi satu...sang waktu dilaluinya dengan kesabaran diri
berkejaran dengan sang langit yang tersenyum menantang...
membuka tabir cahaya nan tertutup kesemu-an angan
menatap awan nan memutih lembut...menyapa sang bayu ....

Akankah sang waktu memihak pada sang air yang mencair....
yang mengalir dalam riak-riak kecil yang memanjang...
menjalar....mengarungi sungai nan tak bertepi...
hingga berujung ke samudra nan luas....
yang berlomba dengan sang gelombang yang mengeras
menghujam pada sang batu karang yang tegar berdiri ...kokoh...
pada hati yang tak lagi ingin menangis dalam kesenduan yang menghentak....
meski sang langit memberinya rinai hujan tuk membasahi pelupuk matanya...
agar hatinya tak lagi membeku....sekeras baja nan tak tergoyahkan....
semuanya sia-sia....hatinya telah mengeras dan membeku....

Hanya satu derai air mata yang jatuh di pelupuk pipinya...
saat dia terkenang akan sang kekasih hatinya nan pergi jauh meninggalkannya...
pergi untuk selama-lamanya....dan tak kan pernah lagi kembali ...padanya...
meski sang hati telah mengetuk jiwanya....tuk kembali padanya...
namun...sang waktu jualah yang telah memisahkan nya....
dalam pengharapannya yang terakhir....
yang tak kan pernah tersentuhkan lagi ...oleh tetesan air matanya....
yang mengering dalam kebekuan hati yang makin merindu....

Kesunyian diri

Puisi: Kesunyian diri
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 13 April 2011

Dalam hening yang mencekam...
di kesunyian diri yang menggelap
di malam yang kelam ...
tanpa bintang yang berpijar...

Kucoba mengingat kembali masa laluku..
masa yang pernah ada dalam benak kalbuku
masa yang penuh keindahan ....
masa yang pernah mereguk manisnya sang madu asmara...

Dengan dirimu...
aku merasa bagaikan dalam surga yang indah
penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan hidup
bersama dirimu...di sampingku....

Saat kau tersenyum indah padaku...
dan ...daku menyambut mu..dengan senyum yang mempesona
membuat hatiku ...makin sayang ...pada mu...
tanpamu...seakan..hidup terasa hambar di hati...

Kini...saat kau tiada lagi di sampingku...
hidup ini terasa sunyi dan sepi...
melayang dalam tiupan angin nan sepoi...
tanpa alunan nada merdu yang menggugah hatiku kembali...

Hari demi hari ku lalui dengan penuh kegalauan hati...
akankah daku akan begini selamanya....
adakah sang bunga mawar 'kan kembali berpadu dalam relung kalbuku ....
adakah sang rembulan malam kan bersinar redup kembali di hatiku.....
semuanya hanya terdiam tanpa rasa dan angan...yang membayang...
menepi dalam keterpanaan hati nan tak berkejap....

Mungkin ...sudah begini suratan jalan yang harus kulalui...
ada dan tiada ...menjadi keterpaduan yang indah...
saat kau ada...dan saat kau tiada....menjelma dalam satu bait...
mengalun merdu ...menjelma dalam benak sang bidadari cantik...
yang datang menjemputku...tuk berbagi rasa...dalam keheningan sang waktu...
yang makin lama...makin memudar...dan pada akhirnya...tak berpendar lagi....

Tanpa mu

Puisi: Tanpa mu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 13 April 2011

Lama daku merenungkan arti kata yang terucap darimu...
arti kata yang membuat diriku sedikit terpana ....
mengapa harus itu yang kau ucapkan ...pada ku...
perpisahan.... dan tak kan pernah kembali lagi...

Mengapa harus ada perpisahan di antara kita...
perpisahan yang membuat diriku harus terkulai layu...
ibarat batang pisang yang terambil buahnya..
tak berdaya....tinggal menunggu sang waktu....

Mengapa ini harus terjadi pada diriku...
setelah daku menemukan dirimu kembali...
dalam hati yang penuh kedamaian ...
penuh dengan keheningan yang mendayu...

Kini...daku harus kembali dalam kesendirian ku...
menutup luka lama yang tak pernah tersembuhkan...
luka yang pernah ada...dan kini makin..bertambah...
setelah dirimu...meninggalkan daku...seorang diri...

Mungkin...ini semua ada hikmah nya bagiku...
bagi kehidupanku kini...dan dimasa yang akan datang...
tanpamu...daku berusaha bangkit kembali...
merajut hari hari indahku...dalam kesunyian diri...
yang kan membuatku makin berkarya indah...tanpa mu...