Selasa, 12 Oktober 2010

Puisi; Jangan cintai diriku

Puisi: Jangan cintai daku...

Oleh: Andin Adyaksantoro

13 Oktober 2010



Jangan cintai ...diriku..., meski...sang awan putih...merengkuh lenganku...untuk mu...

karena...diriku..bukan seperti yang kau angankan...

karena...diriku ...bukanlah ..seperti yang....kau dambakan...

diriku....tak bisa berbuat apa pun...untuk dirimu yang terlalu indah ...untuk ku...



Memang ...sudah ku sadari...diri ini...bukanlah sang langit yang menawan dan mempesona sang bidadari ayu...

dan ...itu telah ku utarakan ...pada sang angin malam yang berhembus semilir ..di rindangnya daun yang meluruh...

bahwa ...aku memang hanya ingin memandang taman bunga yang harum di sana....

namun....aku tak berani ...menyunting bunga melati ini ..untuk dirimu yang terdiam menatap sang purnama...



Sudah...sudahilah rasa indah ini di hatimu...yang menyanjung diriku...

karena ...itu akan membuat diriku..semakin tak nampak nyata di relung hatimu...

biarkanlah... rasa yang kau miliki tentang diriku... terhapus sendiri oleh sang waktu yang menggapaimu...

karena... diri ini memang tak setangkas...sang Gatotkaca....yang kau rindukan...

seperti ...yang selalu kau angan dan impikan dalam lelap tidurmu....yang terlena...



Meski..sang Murai bersenandung riang dalam peluk asmaranya..

meski ...sang bunga teratai.. termenung dalam heningnya air telaga di kesunyian malam...

namun...daku tetap...akan menghormati dirimu...dalam keterdiaman...yang menggeliat...

meski ku tahu.... hati ini tak kan dapat menyentuh dirimu...yang berkibar di angkasa..yang gemerlap...



Ku biarkan diriku...terhentak dalam rinai hujan yang menapak sang rerumputan kering di pematang ini...

ku biarkan pula ..rasa lelah ini ...di hatiku yang selalu ..ingin memandang sang Pelangi dalam cerianya...

namun...tetap saja...ku sadari...bahwa ...aku tak kan dapat menggapai butiran salju putih...

yang tersenyum indah ..padaku...



meski ...ku tahu....kau selalu ingin menyentuh rasa itu...

dalam taman bungamu....yang bergelora....

yang ...pada akhirnya...ku sadari...

daku bukanlah... panah asmaramu..

yang kan dapat membahagiakan mu...

yang dapat menemanimu...

hingga sang akhir waktu membelai diriku...

dalam keheningan yang menyatu...



karena itulah...maka ku berharap padamu....

tinggalkanlah angan dan mimpi indahmu...untuk ku...yang ada di sini....

biarkanlah... rasa indahmu...untuk sang camar indah yang selalu merindukan bunga melatimu yang terindah...

yang dapat kau sentuhkan rasa itu...dihatinya...

yang merona indah...dalam peluk hangatnya yang merindukan..mu...

hingga sang waktu kan terdiam luruh...padamu...yang tersenyum indah ..padanya... selamanya...