Kamis, 24 Juni 2010

Puisi: Tak kan pudar

Puisi: Tak kan pudar
Oleh: Andin Adyaksantoro
Palangka Raya, 24 Juni 2010


Teramat sering kau menyakiti hatiku...
setelah kau campakkan diriku dalam kesepian yang mendera
menjauhi daku ....dan meninggalkanku seorang diri....
mengapa harus sekarang ...kau katakan itu ...padaku....

Dulu....saat kita bersama...
kau selalu memanjakan daku...membuatku terlena
membuatku berdiri di atas emas permata yang langka
sehingga daku lupa akan diriku yang sedang dilanda kasmaran....

Kini...semuanya telah berlalu...bersama perginya dirimu dari daku...
tanpa pemberitahuan ....tanpa pesan...kau tinggalkan daku....
kemana ku harus mencarimu lagi....
kemana daku kan harus berdiri kokoh lagi...seperti saat bersamamu....

Kusesali diri...
mengapa ...dulu..daku tak mandiri ...
seperti yang kuangankan dan kucita-citakan...
menjadi sosok yang mandiri...tanpa merepotkan dirimu....
kini....semuanya telah terjadi....
dan aku harus memulai dari mana lagi....?
aku tak tahu.....

Kini...kusadari itu...meski telah terlambat...
namun...bagaimana lagi...aku harus berusaha mandiri lagi....
kalau tak mau diterjang ombak di tepi pantai yang tenang.....
jangan berumah di tepi pantai....

tak apa...aku harus memulai dari bawah lagi...
kalau aku ingin menjadi sosok yang mandiri....
tak apa...sakit-sakit dahulu...., senang-senang kemudian....
semoga angan dan cita-citaku tak kan pudar karenanya....