Sabtu, 19 Juni 2010

Puisi: Keheningan diri

Puisi: Keheningan diri
Oleh: Andin Adyaksantoro
Palangka Raya, 19 Juni 2010

Malam semakin dingin membeku
menaburkan mewangian yang harum semerbak
membahana dalam untaian kata yang tersendat
mengering dalam kerlipnya sang bintang yang bercahaya

kucoba untuk mengingat kembali perjalanan hidupku
yang terlampau jauh melangkah
untuk berlari dalam gelapnya malam
untuk berjalan dalam terangnya sinar mentari pagi

kutelusuri kembali jejak langkahku
yang semakin melebar dalam bayang semuku
menapak ketegaran yang makin memupus
dalam lingkaran hati yang semakin meruncing

Apakah dirimu masih jua memandang untaian hati ini ....
apakah dirimu masih jua menanti keheningan yang menyepi....
kuharap engkau mau mengerti tentang keadaan diriku
yang semakin jauh dari keramaian hati yang menyebar luruh...