Jumat, 18 Juni 2010

Puisi: Jangan kau rasakan lagi

Puisi: Jangan kau rasakan lagi
Oleh: Andin Adyaksantoro
Palangka Raya, 14 Juni 2010

Bisik lembut sang pasir di gurun telah membuat sang debu merayap perlahan
Membuka tabir langkah yang tergores di peluk erat sikapmu yang lembut
Menorehkan peta kecantikan yang membuatmu semakin mempesona
Dalam tafsiran keayuan yang membisik di hati yang tersenyum simpul …tersipu…

Ketandusan hatiku telah kau semaikan dalam ragamu yang lembut
Membuat kegersangan sikapku mencair dalam remasan jemari hatimu
Mengusap keterpanaanku yang memancarkan senyum keikhlasan di hati
Yang merasuk dalam sukma yang terbang melayang di kedinginan malam yang sepi mengusap

Kabut malam yang selalu menyelimuti kegundahan hatiku ….kini telah menghilang pergi
Menjauh dari keramaian bunga mawar yang menular rasa keindahan
Mendekat pada dahan dan ranting di pucuk pinus yang berkibar di lambaian pegunungan
Memeluk erat pada bukit yang menghijau pada hamparan rerumputan yang menyegarkan jiwa

Inikah kerinduan yang pernah kau rasakan di gelapnya malam yang dingin
Inikah jiwa mu yang terombang ambing dalam gelombang laut yang menderu
Ini semua …kini…jangan kau rasakan lagi dalam gelora jiwamu
Karena kau telah memiliki rasa yang pernah menghilang dari sentuhan kalbumu…
Rasa yang menggapai asa di kemilau langit yang gemerlap…..