Selasa, 19 Juni 2012

Artikel Motivasi: Kenalilah diri sendiri

Artikel Motivasi: kenalilah diri sendiri
Oleh: Andin Adyaksantoro
Makassar, 29 Mei 2012

terkadang kita tidak tahu, mengapa kita jadi seperti ini, jadi seorang pekerja yang disiplin dan punya banyak inovasi serta kreatif, padahal dulu, sewaktu kita masih di sd, dan smp, hanyalah seorang yang duduk malas di pojok paling belakang kelas, tanpa peduli pelajaran apa hari ini dan apakah ada pelajaran lagi di esok hari.

Dengan seiringnya waktu yang berjalan, pastilah selalu ada perubahan yang menggelitik di hati kita, apakah kita akan tetap demikian seterusnya atau akan ada perubahan. Selalu bersikap biasa dan tak pernah ada perubahan yang signifikan, padahal perubahan selalu ada di setiap pagi, baik itu di cuaca dingin maupun di musim panas yang selalu berubah, di setiap detik dan waktu yang selalu mengiringinya.

Tak selamanya yang dulu di kenal sebagai pemalas, akan seterusnya menjadi pemalas hingga kini. Banyak bukti yang membuat orang terpana sejenak, mendengar temannya yang dulu di kenal sebagai orang yang jago mbolos dan ngantukan, sekarang berubah, sudah menjadi orang yang ternama dan beken. Semua itu pasti ada yang membuatnya berubah secara signifikan.

apakah perubahan itu ?

Tentunya kita tahu, bahwa yang namanya perubahan tentunya berubah dari suatu keadaan tertentu menjadi suatu keadaan yang baru, yang dikehendaki bagi pembuat perubahan itu.

Demikian pula dengan perubahan yang terjadi pada diri seseorang. Dan, yang jelas, perubahan itu pasti didasari oleh semangat untuk berubah ke arah yang lebih baik daripada sebelumnya, yang membuat dirinya akan lebih terpacu untuk memperbaiki diri, baik itu kehidupan dirinya maupun sikapnya yang tidak seperti dulu lagi. Tentunya perubahan itu ada yang didasari dengan kesadaran dari dalam diri sendiri, maupun karena terpaksa. Namun, itu semuanya adalah merupakan suatu perubahan ke arah yang lebih baik.

Perubahan yang terjadi karena kesadaran dari diri sendiri, merupakan pengejawantahan dan aplikasi dari kehidupan yang stagnan, berubah menjadi kehidupan yang lebih dinamis dan cerah, dengan jalan kerja keras dan disiplin yang tinggi, agar cita-cita yang diidamkannya dapat tercapai, dan ini memerlukan suatu perjuangan hidup yang ulet dan tekun serta dipacu dengan semangat yang bergelora demi sebuah cita-cita yang muluk dan indah.

Perubahan yang karena terpaksa atau dipaksakan bisa terjadi, apabila kita bekerja di suatu tempat, dimana pimpinan kita menginginkan suatu pekerjaan harus selesai dalam waktu satu hari, padahal biasanya pekerjaan tersebut diselesaikan oleh dirinya dalam waktu satu minggu. namun karena adanya ancaman apabila tidak selesai akan di phk, maka dengan terpaksa, dia pun harus mengerjakannya dalam waktu satu hari, dan memang selesai, namun itu karena terpaksa, karena adanya rasa takut dan khawatir di phk. 

Adanya dua macam perubahan yang berbeda tersebut, tentunya kita menginginkan perubahan yang pertama, tanpa adanya keterpaksaan, namun apabila kita cermati dengan seksama, maka tak ada perubahan yang sempurna sesuai yang kita inginkan, oleh karena itu, campurkanlah perubahan itu, menjadi lebih manis dan indah, dengan cara memaksa diri sendiri untuk berubah ke arah yang lebih baik, dengan jalan melakukan planning atau perencanaan yang matang, melalui tahapan-tahapan waktu yang berjenjang, dengan ancaman dari diri kita sendiri, bahwa kita harus mampu memenuhi target yang telah kita canangkan tersebut, apabila tidak bisa, maka jangan berharap kita sudah melakukan perubahan yang siginifikan. Untuk itu, kita harus terus memacu diri sendiri untuk melakukan perubahan pada diri kita sendiri ke arah yang lebih baik dari pada sebelumnya.

Banyak orang yang semula berpikir tidak bisa melaksanakan suatu pekerjaan yang sulit dilaksanakan (karena terlama lama dipikirkan), namun setelah dilaksanakan dengan mengerahkan segenap kemampuan yang ada, maka apa yang terjadi ? Ternyata pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan sukses, lebih  cepat daripada yang dipikirkannya berhari-hari sebelumnya.

Oleh karena itu, kerjakanlah yang ada di depan mata kita, dan jangan terlena untuk mengatakan 'tidak bisa' apabila belum dicoba. Lakukan dan llhatlah hasilnya ! anda sendiri kan terkagum karenanya.

Untuk itu, kita harus mengenali diri sendiri, kekuatan dan kelemahan kita, juga peluang dan tantangan yang ada di depan kita, kemudian buat perencanaan untuk menyiasati kehidupan ini, agar, tantangan dan kelemahan itu berbalik menjadi peluang dan kekuatan kita yang sebenarnya, yang menjadikan kita mempunyai sikap dan semangat hidup yang lebih bergelora di banding sebelumnya.

Bagi orang yang optimis, yang ada di depan matanya adalah peluang dan kekuatan, yang membuatnya menundukkan sang waktu yang bergelora di hatinya.

sedangkan bagi orang yang lemah, maka yang ada di benaknya adalah tantangan dan kelemahan yang tak pernah terjawabkan hingga sang waktu meninggalkannya.

Terima kasih.

Oleh: Andin Adyaksantoro
Makassar, 29 Mei 2012