Artikel Motivasi: kenalilah diri sendiri
Oleh: Andin Adyaksantoro
Makassar, 29 Mei 2012
terkadang kita
tidak tahu, mengapa kita jadi seperti ini, jadi seorang pekerja yang
disiplin dan punya banyak inovasi serta kreatif, padahal dulu, sewaktu
kita masih di sd, dan smp, hanyalah seorang yang duduk malas di pojok
paling belakang kelas, tanpa peduli pelajaran apa hari ini dan apakah
ada pelajaran lagi di esok hari.
Dengan
seiringnya waktu yang berjalan, pastilah selalu ada perubahan yang
menggelitik di hati kita, apakah kita akan tetap demikian seterusnya
atau akan ada perubahan. Selalu bersikap biasa dan tak pernah ada
perubahan yang signifikan, padahal perubahan selalu ada di setiap pagi,
baik itu di cuaca dingin maupun di musim panas yang selalu berubah, di
setiap detik dan waktu yang selalu mengiringinya.
Tak
selamanya yang dulu di kenal sebagai pemalas, akan seterusnya menjadi
pemalas hingga kini. Banyak bukti yang membuat orang terpana sejenak,
mendengar temannya yang dulu di kenal sebagai orang yang jago mbolos dan
ngantukan, sekarang berubah, sudah menjadi orang yang ternama dan
beken. Semua itu pasti ada yang membuatnya berubah secara signifikan.
apakah perubahan itu ?
Tentunya
kita tahu, bahwa yang namanya perubahan tentunya berubah dari suatu
keadaan tertentu menjadi suatu keadaan yang baru, yang dikehendaki bagi
pembuat perubahan itu.
Demikian pula
dengan perubahan yang terjadi pada diri seseorang. Dan, yang jelas,
perubahan itu pasti didasari oleh semangat untuk berubah ke arah yang
lebih baik daripada sebelumnya, yang membuat dirinya akan lebih terpacu
untuk memperbaiki diri, baik itu kehidupan dirinya maupun sikapnya yang
tidak seperti dulu lagi. Tentunya
perubahan itu ada yang didasari dengan kesadaran dari dalam diri
sendiri, maupun karena terpaksa. Namun, itu semuanya adalah merupakan
suatu perubahan ke arah yang lebih baik.
Perubahan
yang terjadi karena kesadaran dari diri sendiri, merupakan
pengejawantahan dan aplikasi dari kehidupan yang stagnan, berubah
menjadi kehidupan yang lebih dinamis dan cerah, dengan jalan kerja keras
dan disiplin yang tinggi, agar cita-cita yang diidamkannya dapat
tercapai, dan ini memerlukan suatu perjuangan hidup yang ulet dan tekun
serta dipacu dengan semangat yang bergelora demi sebuah cita-cita yang
muluk dan indah.
Perubahan yang karena
terpaksa atau dipaksakan bisa terjadi, apabila kita bekerja di suatu
tempat, dimana pimpinan kita menginginkan suatu pekerjaan harus selesai
dalam waktu satu hari, padahal biasanya pekerjaan tersebut diselesaikan
oleh dirinya dalam waktu satu minggu. namun karena adanya ancaman
apabila tidak selesai akan di phk, maka dengan terpaksa, dia pun harus
mengerjakannya dalam waktu satu hari, dan memang selesai, namun itu
karena terpaksa, karena adanya rasa takut dan khawatir di phk.
Adanya
dua macam perubahan yang berbeda tersebut, tentunya kita menginginkan
perubahan yang pertama, tanpa adanya keterpaksaan, namun apabila kita
cermati dengan seksama, maka tak ada perubahan yang sempurna sesuai yang
kita inginkan, oleh karena itu, campurkanlah perubahan itu, menjadi
lebih manis dan indah, dengan cara memaksa diri sendiri untuk berubah ke
arah yang lebih baik, dengan jalan melakukan planning atau perencanaan
yang matang, melalui tahapan-tahapan waktu yang berjenjang, dengan
ancaman dari diri kita sendiri, bahwa kita harus mampu memenuhi target
yang telah kita canangkan tersebut, apabila tidak bisa, maka jangan
berharap kita sudah melakukan perubahan yang siginifikan. Untuk itu,
kita harus terus memacu
diri sendiri untuk melakukan perubahan pada diri kita sendiri ke arah
yang lebih baik dari pada sebelumnya.
Banyak
orang yang semula berpikir tidak bisa melaksanakan suatu pekerjaan yang
sulit dilaksanakan (karena terlama lama dipikirkan), namun setelah
dilaksanakan dengan mengerahkan segenap kemampuan yang ada, maka apa
yang terjadi ? Ternyata pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan sukses,
lebih cepat daripada yang dipikirkannya berhari-hari sebelumnya.
Oleh
karena itu, kerjakanlah yang ada di depan mata kita, dan jangan terlena
untuk mengatakan 'tidak bisa' apabila belum dicoba. Lakukan dan
llhatlah hasilnya ! anda sendiri kan terkagum karenanya.
Untuk
itu, kita harus mengenali diri sendiri, kekuatan dan kelemahan kita,
juga peluang dan tantangan yang ada di depan kita, kemudian buat
perencanaan untuk menyiasati kehidupan ini, agar, tantangan dan
kelemahan itu
berbalik menjadi peluang dan kekuatan kita yang sebenarnya, yang
menjadikan kita mempunyai sikap dan semangat hidup yang lebih bergelora
di banding sebelumnya.
Bagi orang yang
optimis, yang ada di depan matanya adalah peluang dan kekuatan, yang
membuatnya menundukkan sang waktu yang bergelora di hatinya.
sedangkan
bagi orang yang lemah, maka yang ada di benaknya adalah tantangan dan
kelemahan yang tak pernah terjawabkan hingga sang waktu meninggalkannya.
Terima kasih.
Oleh: Andin Adyaksantoro
Makassar, 29 Mei 2012