Senin, 26 September 2011

Puisi: Tersentuhkan rasa

Puisi: Tersentuhkan rasa

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 27 September 2011

Tak kala sang rembulan mulai redup dari singgasananya...

kau datang dalam bayang indahmu....menggodaku...

merengkuh diriku ...dan mengajak ku untuk menari bersama...

dalam untaian senandung tuts komputerku yang tersenyum menawan...

bait-bait puisi yang kususun dan kurangkai dengan indahnya...

telah kau bacakan dengan penuh perasaan nan bergelora...

mengikuti alur dan irama nan penuh pesona....

kadang menghentak hentak....namun...terkadang pula hanyut dalam nada sendu...

Kenangan lama kian terasa mendekati diri ini..

merajuk ku untuk melepaskan sejenak rasa penatku dalam kesendirianku...

menggapai angan nan tak kunjung bertepi ...

merajut kasih nan tak kunjung berbunga....

Mengapa ini harus ku lalui dalam liku kegundahanku...

mengapa ini tak terjadi pada sang angin malam yang menepis lara di malan nan sepi....

ku berharap ....

sang mentari pagi kan terbit dalam senandung rindunya...ke padaku...

Mungkin...hari ini sang bayu kan bersemilir lirih....

tapi....

aku tetap menanti belaian kasihmu...yang tersentuhkan rasa...

meski ku tahu...itu akan membuatku semakin merindukan dirimu....