Sabtu, 10 September 2011

Puisi: Terketuk hati

Puisi: Terketuk hati

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 09 September 2011

Terketuk sudah pintu hati ini...saat kau ketuk di layar kacaku...

tersungging senyum indah menghias di palung hati inti...

mengisyaratkan arti makna yang tak terungkap

terurai dalam desah kata nan tak terjawab....

Keengganan hati tuk menyusul sang waktu telah kugadaikan...

telah hilang dari sepinya sang Pelangi yang berpendar

telah lenyap dari nuansa kharisma yang mengganjal

semuanya telah luruh dalam bisik lembut sang mentari pagi...

Hanya satu sentuhan di hati yang masih membekas di jiwa ini...

betapa lama sang rembulan meniti dalam langkah nan nyata...

menggurat senyum yang membias dalam sejuta kasih

tanpa kata dan tanpa sapa yang menjerat hati...

Pelangi beraneka warna telah menoleh pada sang rintik hujan...

membasahi seribu pesona pada sang rerumputan hijau

penuh dengan angan dan selayang pandang...

namun...apakah sang awan masih juga menaungi sang bumi...

itulah yang selalu kutanyakan pada anak sungai di pematang sawah...

di pinggir kali....

yang selalu menemaniku...dalam pandangan nan jauh di sana...

tanpa kata dan tanpa jawab....

sepi .....namun...penuh irama kerinduan...yang membelai...