Puisi: Senandung Malam
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 11 September 2011
Sang Purnama tersenyum dengan indahnya...
memancarkan sinarnya yang terang benderang
seterang hatiku di malam ini
yang tengah membaca suratmu nan indah mewangi
Indah nian kata-kata yang engkau goreskan di dedaunan putih ini
begitu memukau dan kadang membuatku tersenyum sendiri
namun...kadang harus meluangkan sebongkah hatiku untuk merajutnya
agar dapat membawa semua beban di hati yang kau senandungkan....
Sejuta perasaan hati yang tersentuh rasa telah kau cairkan dengan beningnya...
seribu pesona nuansa telah kau alirkan ke dalam intan permata hati yang membeku
agar dapat meresap dalam dinginnya hati yang mengendap di ujung penantian
yang tak kunjung tertuang ke dalam sejumput rasa kasih nan terpendam....
Sejuta perasaan hati telah membekas dalam selimut senja ku
membuka kembali seutas sinar nan kemilau menapak hati
menggores pada sebongkah hati nan kaku
membeku..
tanpa sentuhan tangan nan halus di permukaan air kehidupanku...
membuatku semakin terbawa hanyut dalam irama kerinduanmu....
yang mengalir dalam relung hati nan terdalam...
sehingga ku hanya bisa menatap bayang indahmu dalam gemulai senandung nan terbiaskan...