Sabtu, 25 Agustus 2012

Puisi: sehelai kapas

Puisi: sehelai kapas
Oleh: Andin Adyaksantoro
Makassar, 26 Agustus 2012

aku berusaha tegar
meski ku tahu
aku tak setegar yang kau perkirakan
seperti yang kau pandang diriku dalam jiwamu...

aku hanyalah sehelai kapas yang beterbangan di tiup sang bayu

entah ke mana ku kan menuju
aku sendiri tak tahu..

yang ku tahu..
aku terus melangkah dan berlari dengan kencangnya...
dan terkadang terbang ke mana saja...
ke mana arah angin kan membawa diriku...sesukanya...

aku tidaklah seindah sang Pelangi yang berpendar
dan juga tidak semerdu burung Kutilang yang bernyanyi merdu
aku hanyalah sebutir debu di pasir putih nan mengkilat
dalam naungan sang mentari pagi
yang memeluk diriku dengan lembutnya...

mungkin kau berharap ini semua adalah sekedar ilusi semata..
namun memang sebenarnya...
aku tak setegar yang kau inginkan...
dan yang kau harapkan...dariku...

karena aku bukanlah kayu jati yang kokoh dan kuat...
atau sebongkah batu karang yang tegar
yang tahan akan deburan ombak yang menghempas di tepi pantai...

aku hanyalah sehelai kapas yang rapuh dan luruh...
yang hanya bisa memandang sang alam
dengan rasa syukur pada-Nya...pada sang Pencipta...
akan keagungan ciptaan-Nya...