Puisi: getar jemariku
Oleh: Andin Adyaksantoro
01 September 2010
Getar-getar jemariku yang menarikan tuts komputer
telah terasa letih....terasa lelah...
entah sudah berapa puluh huruf yang ku torehkan dalam bait kata ini
hanya untuk dirimu yang selalu ada dalam angan dan bayangku
Ku ingin memberikan yang terbaik ...untukmu...
ku ingin mempersembahkan sesuatu yang indah ...untuk mu
seuntai dua untai kata puisi indah untuk mu
yang jauh di sana....
Hatiku terasa kangen saat ku tulis kata ini
terasa jauh...dan terasa ingin dekat denganmu...
meski ...itu sangat tidak mungkin ...untuk kulalui...
namun...dengan untaikan kata indah ini...kuharap sudah mewakili rasa kangenku ...padamu...
kasihku yang jauh di mata
tak ada lagi yang dapat kupersembahkan buatmu....kecuali hati ini
hati yang hanya satu jiwa...yang tak terbagi dalam rasa yang indah...
yang dapat membuatku pusing tujuh keliling....
Seandainya...kau ada di sini...
mungkin...daku tak akan seletih ini...
tak akan terus bermimpi tentang dirimu
namun...itu kusadari...betapa indahnya...mimpi indahku...
Mimpi yang hanya akan membuat luka di hatiku
luka yang dapat mematahkan semangat hidupku
dan ...aku tak menginginkannya....
maka ..dari itu...aku tak akan bermpimpi tentangmu...lagi...
Kini...kenyataan yang ada di depanku ...adalah kenyataan yang dinamis
dinamis dengan tantangan dan peluang yang ada
yang menatap tajam pada ku...yang melambai pada hatiku
dan ...aku kan menjemput peluang dan tantangan itu...
untuk kupersembahkan ...buatmu yang ada di sana....
Hidup ini memang membutuhkan tantangan...
agar daku berpiikir dan terus berpikir...
bagaimana agar daku dapat bertahan dan berlanjut
dengan segala kebanggaanku yang tersirat di dada...
Aku senang dengan kemampuanku kini...
aku tenggelam dalam keasyikan hidupku
yang berusaha membagi jalinan waktu dalam kesendirianku
agar dapat kutorehkan tinta emasku di jalanan hidupku...
Tunggulah daku di sana...
kan ku perlihatkan ke padamu...
betapa aku telah menorehkan bias-bias warna indah
di pelupuk mata mu yang indah dan berkedap-kedip itu...
bagaikan sang bintang di langit yang melambai pada hati kangenku...
yang selalu memandang mu...dalam kejauhan yang membinarkan bola mataku....