Rabu, 13 April 2011

Bagaimana cara mengatasi emosi yang bergejolak

Bagaimana cara mengatasi emosi yang bergejolak[1]

Di saat-saat tertentu, setiap orang ada kalanya merasa ingin marah atau emosi, karena melihat sesuatu, mendengar sesuatu yang tidak sesuai yang diinginkannya. Namun, amarah ini bisa dikendalikan dengan berbagai cara, diantaranya yaitu dengan menahan emosi yang bergejolak di dada, mengambil air wudhu lalu sholat dengan tenang, atau menarik nafas panjang berkali-kali, guna menenangkan gejolak emosi yang melandanya.

Dapat pula, emosi atau amarah itu dikendalikan dan disalurkan pada tindakan yang positif, diantaranya dengan mengerjakan tugas-tugas pekerjaan rumah, menyapu, atau mengepel lantai, atau berolah raga, misalnya jogging, lari-lari kecil, atau melihat pemandangan di luar rumah yang indah, penuh dengan pepohonan yang menghijau dan bunga-bunga yang mekar berseri.

Amarah akan bisa berakibat fatal, jika tidak bisa dikendalikan secara proporsional, dan malah bisa menimbulkan berbagai penyakit, misalnya stroke, jantung, atau kepala pusing. Untuk itu, kendalikanlah amarah atau emosi yang bergejolak.

Cara termudah mengendalikan amarah sesaat adalah dengan tersenyum atau tertawa dan menarik nafas panjang sambil berdoa, mohon kesabaran hati dan mohon ampun pada Yang Maha Kuasa, atas segala yang dilihat atau didengarnya.

Amarah akan bisa bernilai positip, jikalau amarah tersebut disalurkan pada tempat yang semestinya, misalnya mencuci mobil, mencuci kendaraan, maka hasil cuciannya pun akan lebih bersih dan lebih cepat selesai, karena energi yang disalurkannya amat kuat, besar, dan apabila ini telah tersalurkan dengan baik, maka badan dan hati serta pikiran akan terasa lapang, lepas dan teduh serta sejuk.

Ada kalanya, amarah bisa meningkatkan etos kerja yang semula lamban, misalnya, seseorang yang suka atau mempunyai hobi menulis, baik itu menulis puisi, atau karya ilmiah lainnya, maka di saat santai, biasanya akan sulit atau lamban untuk menuliskan karya seni atau karya ilmiahnya, namun apabila emosi atau keinginan yang menggebu itu datang, maka seyogyanya, emosi tersebut dapatlah dikendalikan dengan cara yang proporsional, dengan cara menyalurkannya pada kertas yang memutih, maka tulisannya akan meluncur dengan cepat dan deras bagaikan air bah yang mengalir deras atau pun seperti hujan deras yang mengguyur pegunungan yang tinggi di kaki langit yang menghijau, turun dengan lapangnya tanpa halangan apa pun, akhirnya akan tercipta hasil tulisan yang indah dan banyak serta berkualitas.

Maka dari itu, kendalikanlah emosi atau nafsu amarah pada tempat yang proporsional dan positip, sehingga hati akan terasa penuh keteduhan dan kedamaian.

Demikianlah sekelumit kata mengenai tulisan cara mengendalikan atau mengatasi emosi yang bergejolak.



[1] Oleh: Andin Adyaksantoro, Jakarta, 14 April 2011.