Minggu, 27 November 2011

Puisi: Menantikanmu

Puisi: Menantikanmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Yogyakarta, 27 Nopember 2011

Mengapa harus saling berselisih paham
mengapa harus saling membalikkan telapak tangan
bila memang ada ketidak akuran dalam degup anganmu
cobalah untuk saling introspeksi diri bersama sang Pelangi nan berseri

Saling memaafkan dan saling pengertian
merupakan salah satu cara untuk saling menghargai
antara dua hati yang saling terpaut
tanpa ada rasa nan penuh kegundahan nan menyapu

Kenapa harus saling menutup hati
bila itu hanya akan mengakibatkan ketidak terbukaan
antara dua hati yang saling mendamba
tanpa ada rasa untuk saling bertemu...

yach...dua hati yang saling berbelok arah
tanpa tujuan nan pasti
bukannya akan saling bertemu pada suatu arah
namun...bisa pula tanpa tautan yang menepi...

Mengapa hati terasa terus bergetar memandangmu
saat kau dan aku saling bertemu jejak
tanpa keinginan untuk bertegur sapa
tanpa ada rasa untuk saling memanja diantara kita

Biarlah keteduhan hati yang kan menyapanya
meski sang Pelangi terus berpendar dalam naungan jiwa
tanpa ada kata yang berbisik lirih
tanpa ada nada nan merajuk memendam
semuanya terdiam dalam keheningan nan memeluk

Kurasakan ...hati ini makin meliuk dan membelok
mengikuti arah angin nan menyapu bayang indahmu
menghilir dan merunduk...tersipu malu
hingga bermuara ke hati nan sejuk mendambamu

Ku coba untuk membuka hati beningku untuk melihat keelokan wajah sang Pelangi
tapi...sang ranting yang terus menutup tabir dalam gelapnya bayang semu sang malam
tak apalah ....sang dahan terus merayap dalam peluk rinduku
asal hati indahmu tetap membungkus selimut rinduku...kepada mu

Usapan halus menerpa guratan kata puitis yang mengukir bayang elokmu
menerpa kehangatan yang lama tak tersentuhkan rasa rindu
rindu pada sang Pelangi nan beraneka warna senyumnya
rindu pada sang Purnama malam nan menggapai senyum indahmu

Kurasakan...., daku makin menjauh dari rasa itu
rasa yang lama tak kan pernah teruraikan dalam nadi jemarimu
yang mengetuk pintu hati ku yang terdiam dalam kehampaan
merasuk sukma dalam kehangatan jemari hatimu nan memelukku
dengan sejuta rasa cintamu ....ke padaku...yang kunantikan selama ini....