Jumat, 14 Januari 2011

Puisi: Desah Dedaunan

Puisi: Desah Dedaunan

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 14 Januari 2011



desah dedauan malam telah melenakan hati ku...

membuat daku terlelap dalam mimpi indah ku...

bersua dengan mu...wahai bidadari ku yang tercantik

yang hanya dapat ku temui dalam bayang mimpi ku...di malam ini...



engkau menari dan bernyanyi untuk rasa rinduku yang menggunung...

meraih dan merengkuh lenganku...untuk bersama saling bersenandung riang...

melantunkan melodi memori kenangan indah ku...bersama mu...

bagai dua sejoli yang terlena dalam asmara yang saling merindu....



Kenapa ...ini ku temukan dalam bayang mimpi ku semata...

kenapa bukan di saat yang nyata...dalam kehidupan pribadiku...

yach...aku tak memungkirinya...bila daku memang menginginkanmu...

menginginkan rasa sentuhan senyum mu..yang manis membara....



Ku tahu...kalau semua ini hanyalah impian belaka...

impian yang tak nyata...dan tak kan mungkin terjadi di dekap erat ku...

karena...ini adalah gumpalan rasa yang telah melekat menjadi satu...

tak terpisahkan...

menjadikan daku...begitu merindukan mu...

rindu yang tak terbendung kan...



Ya sudah...aku tak kan lagi bermimpi tentang dirimu...

karena...jelas kau tak ada di sini...di samping ku...

dan ...ini kan membuatku makin menjadi jauh dari angan ku...

dari sentuhan cita citaku yang ada di pelupuk bola mata ku...

yang lama tak tersentuhkan oleh kehadiran ku...



Ku kan lebih terfocus lagi dengan sebongkah harapan ku...

dan sejuta impian ku...

agar ku raih...seribu pesona ku..yang lama menghilang..

dari relung kalbuku ...

dari sandaran jiwaku...

yang memancarkan hasrat untuk segera meraihmu...

dalam bayang sejuta warna Pelangi di ufuk senja....

yang temaram dan menyejuk kan diri...

dalam pelukan sehamparan semangat yang memacu ku....

'tuk memeluk mu..dalam dekap erat yang merindu...