Selasa, 28 Februari 2012

Puisi: Sepercik Mutiara Indah

Puisi: Sepercik Mutiara Indah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Makassar, 28 Pebruari 2012

Ada sepercik mutiara indah yang jatuh menetes di pipimu...
ku coba untuk mengusap pipi indahmu dengan kelembutan hati
agar tak lagi jatuh membasahi rerumputan hijau di hatiku...
yang selalu ingin membuatmu gembira dan bahagia...

Sejuta pesonamu telah mengguratkan sendi-sendi kemandirianku...
untuk berpaling dari sang Mentari pagi yang memayungiku...
yang membuatku selalu bergelora dan bersemangat dalam meraih citaku...
ku ingin...kau tak lagi memayungi hatiku yang sudah basah oleh air mata ini...

Biarlah sang Pelangi berpendar dengan sendirinya tanpa harus bersanding dengan sang rintik hujan yang turun ke bumi...
karena ...itulah sikap dan keinginan jiwa yang menggayut di keelokan warna warninya...
biarlah sang Bayu berhembus lirih tanpa harus membelokkan arah mata angin...
agar sang Pohon tetap teduh bersama sang ranting dan dahan yang menemaninya dengan setia...

Hidup ini adalah permainan jiwa semata...
siapa yang ulet dan tekun..., dialah yang menang...
seperti mata air di Pegunungan yang tak kan pernah kering...
menyegarkan rerumputan bunga nan harum semerbak di sejuta taman hati

Biarlah sang Surya mengellilingi seisi bumi ini dengan langkahnya nan pasti...
biarlah sang Rembulan tersenyum ramah pada sang kumbang malam...
namun..., jangan biarkan hatimu didera oleh kabut sutra keemasan..
yang selalu membuatmu merasa jauh dari jangkauan cita dan cintamu....

Tetaplah focus pada arah mata angin yang kau tuju...
karena ...itulah jalan terbaik yang sebaiknya kau lalui dengan sejuta semangatmu...
abaikan rasa perih di hati....dan raihlah gelora jiwamu...
untuk menggapai sejuta angan yang ada di lubuk jiwamu nan terdalam...

Perjalanan masih jauh dari pandangan mata...
sang Pelangi pun masih belum tuntas untuk menaungi sang Padi yang menguning
Biarlah sang Pujangga bersanding dengan sang Rembulan malam...
agar torehan jiwanya dapat bermekaran di seribu pesona hati sang Dewi malam