Minggu, 28 Agustus 2011

Puisi: Tak perlu disesali

Puisi: Tak perlu disesali
Oleh: Andin Adyaksantoro
Yogyakarta, 29 Agustus 2011

Apakah daku harus menangis...
menangis dalam nada penyesalan...
menangis dalam ketukan tuts komputerku..
yang semuanya tersimpan di hati yang terdalam ini...

Penyesalan...mengapa harus berjumpa dengan dirimu...
dan tak kan pernah bertemu dalam keremangan senja...
yang tak kan bisa bersua dalam gegapnya hari nan indah...
karena...daku hanyalah bayang indahmu ...yang terlampirkan rasa

Tak mengapa...penyesalan tak berarti harus disesali...
tak mengapa ...tidak bersua dengan dirimu...
dan juga...tak mengapa mengapa....
karena...daku bukanlah pahlawan hatimu...
dan juga bukan...siapa siapa yang dapat membantumu...

Daku hanyalah sebutir perasaan yang terkulai luruh
yang tak kan mampu menampung sejuta tangis di hatimu...
yang tak kan bisa meredam semua gejolak di hatimu...
karena...ku tak bisa....menjawab semua pertanyaan di hatimu...

Biarkanlah semua ini terjadi begini saja...
tanpa perlu disesali...
dan tanpa perlu di pikirkan dalam-dalam...
karena...nanti perasaan hanya akan berubah ubah...
dan itu semua...hanyalah ilusi perasaan hati saja...
yang tak perlu untuk di jawab....

Biarkanlah...sang angin berhembus dengan sendirinya...
biarkanlah sang laut bergelora dengan gemuruhnya...
karena...memang itulah yang bisa dikerjakannya...
seperti...perasaan yang bergejolak di hati...
biarkan dan biarkanlah...tanpa perlu di tanggapi...