Kamis, 04 Agustus 2011

Puisi: Embun Pagi

Puisi: Embun Pagi
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Agustus 2011

tak mengapa kau berlalu dari diriku...
tak mengapa sang awan terus memayungi sang alam...
karena memang...kau bukan untuk sang mentari pagi...
namun...untuk sang rembulan yang ada di atas sana....

Kehidupan ini akan terus merangkak perlahan
berjalan apa adanya...
tanpa pernah terputus sedetik pun...
karena itu...nikmatilah hidup ini...
dengan sejuta karya yang indah dan mempesona...

Rembulan senja telah menampakkan rasa rindunya...
pada sang Pelangi yang tersenyum beraneka warna
namun...tak mudah untuk saling bertemu...
karena sang alam telah memisahkan mereka
untuk saling merindu pada waktu yang berbeda....

Mentari pagi telah terbangun dari mimpi indahnya...
menampakkan diri pada sang rerumputan indah yang tergetar
memulas embun pagi agar tak lagi terdiam diri dalam pesona hampa
merekah dan mematut jati diri nan anggun dan mempesona
agar kembali meraih mimpi yang tergolek di sandaran kalbunya...