Selasa, 14 Juni 2011

Puisi: Terhening

Puisi: Terhening
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 15 Juni 2011

Tiada lagi keheningan yang menyapu sang Awan putih...
dan ...tiada lagi senandung kasmaran dari sang Murai yang cantik...
yang tinggal adalah kesunyian dalam keterlenaan yang melambai..
yang memberi tempat pada sang Bayu yang sepoi mengusap....

Kelembutan yang pernah ada dalam jemari sang akar rumput
telah tertelan dalam luruhnya sang tanah yang merintih pedih...
menapak jejak sang Burung Bangau yang tiada lagi terbang tinggi...
kini...hanyut dalam pusaran jiwa yang tersedu penuh liku....

Ketinggian bukit dapatlah di daki...
ke dalaman laut...dapatlah di selami...
namun... ketinggian hati...tidaklah dapat diterka
juga...kedalaman jiwa...tak dapatlah di duga...

Sang hutan rimba telah luluh dalam tangisnya...
merenung dalam keterpanaan yang merindu kasih...
namun...tak tampak jua bukit yang menjulang tinggi..
yang ada...hanyalah bukit yang membentang luas...
dalam hamparan sawah yang menghijau ....melambai...
Tiada lagi...nyanyian dari sang Merak yang indah dan cantik....