Sabtu, 31 Maret 2012

Puisi: Kabut nan memutih

Puisi: Kabut nan memutih
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 01 April 2012

Terkadang ku ingin mengejar mimpi yang ada di depan hatiku
namun..., ku tak kuasa untuk meraihnya...
terkadang pula aku ingin bersama sang Pelangi yang berpendar
namun..., sang waktu tak memberiku kesempatan...

Tak apalah, mungkin aku sudah terlalu jauh melangkah
sehingga ku tak dapat berbalik lagi untuk mengejar mimpiku
atau mengikuti sang Pelangi yang berpendar
karena aku sudah tak mampu lagi untuk menyertainya...

Rintik kecil hujan telah memberiku secercah sinar harapan
telah memberiku sapa ramahnya agar ku kembali meraih mimpiku
yang pernah terlintas dalam setiap langkah gontaiku
menari di antara sepoinya angin nan sejuk melenakan...

Ku coba kembali untuk berlari dalam kesendirianku
membuka pintu harapan yang nyaris tertutup sang waktu
menggugah nuansa sejuk dalam dekapnya sang rembulan malam
agar ku dapat kembali meraih asaku nan hilang tertelan kabut nan memutih