Senin, 19 Juli 2010

Puisi: Senja mulai beranjak

Puisi: Senja mulai beranjak
Oleh: Andin Adyaksantoro
13 Juli 2010

Senja mulai beranjak dari langkahnya
Berjalan dengan gontai…tanpa arah…
Melenggak…melenggok …dalam nada tertatih
Menggapai dedauan yang mulai layu tertunduk luruh

Kesempatan untuk bertemu denganmu…telah pupus
Telah hilang dalam keterpanaanku yang terjuntai …kaku…
Menggelar senyum yang tak lagi terasa indah
Menebar mewangian yang hanya terisap oleh sang semut nakal….

Ranting ini sudah lama tak tersirami lagi…
Dahan ini sudah lama tak memanjat lagi…
Mengapa dirimu masih jua mau tersenyum indah padaku…
Padahal daku…sudah lama tak berlari lagi…merengkuh hatimu….

Adakah hari-hari indahku kan makin indah bercahaya lagi….
Ataukah …kan kelam seperti debu yang tertiup sang bayu ….yang menghilang…
Tanpa pernah ada kenangan indah lagi …di sisiku….
Saat kita masih bersama….bercanda dan menari bersama….

Kerlap-kerlip cahaya lampu terus mengalunkan nada indah di relung hatiku
Meski kini kurasa tak seindah dulu lagi…
Namun….cahaya ini masih juga mau menyinariku dengan lembutnya…
Selembut sentuhan jemarimu di hatiku yang tandus dan gersang….

Mungkin….esok …kita kan bakal bersua…
Dalam keheningan dan keterdiaman yang anggun…
Ataukah ….tersemaikan dalam keheningan yang merintih….
Menapak dalam keteduhan hati yang tersentuh …diam….