Senin, 05 Desember 2011

Puisi: Lirikan sang waktu

Puisi: Lirikan sang waktu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Desember 2011

Lirikan sang waktu telah menepuk pundak semangat sang Pujangga untuk terus berlari
mengejar sejuta warna Pelangi yang berpendar di atas sang Langit
menebar senyum merekah pada sang Awan yang memandang penuh kekaguman
menepis segala rasa yang menumpuk pada seribu butir peluh rintik sang hujan...

Kegamangan hati telah meluruhkan segala sendi kesetiaan jiwa
namun...asa tetaplah harus terus berpijar dalam gelora yang berhembus lirih
menapak terjalnya bukit dan ngarai yang landai berliak liuk
menembus batas penantian hati yang terbias pada sang Pujangga hati yang merindu

Adakah hati sang Pelangi berpalung di hatinya yang tersipu
adakah kerinduan ini tergumpal dalam sejuta asa nan tak bergeming...
hanya sang Pelangi lah yang kan mengerti...
mengapa sang rintik hujan selalu turun bersamanya...di saat sang mentari tak mengikutinya...

Kerinduan pada sang bulan purnama tak tergoyahkan pada sang mentari pagi
meski sang malam menyelimuti sejuta hati nan terpekur lirih..
namun sang Pujangga tetaplah menarikan sepuluh jemarinya untuk melukis kata indahnya..
untuk sang kekasih hati yang terasa memeluknya ...
di saat sang rembulan turun dari singgasananya....
untuk mengucapkan salam sayang...darinya yang tersipu malu....