Minggu, 08 Mei 2011

Puisi: Tiada lagi air yang mengalir

Puisi: Tiada lagi air yang mengalir
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Mei 2011

Tiada lagi air yang mengalir di tepi sungai ini ....
tiada lagi canda tawamu ...yang mengguncangkan senyum indah ku...
tiada lagi resah gulanamu....yang dapat kau keluhkan ...pada ku...
semuanya telah tiada lagi...dalam bingkai hati nan terluka...

Kemarin...kau masih ada di sini...
di hatiku yang selalu merindukanmu...
yang selalu mendambakan mu...
kini...telah hilang tertelan embun pagi yang mendinginkan jiwa...

Kenapa ini harus terjadi pada diriku...
kenapa ini harus berulang lagi pada hati ku...
yang selalu mendamba akan arti cinta yang sejati...
yang selalu ku impikan dalam setiap tidur lelap ku...

Mungkin...impian ku adalah bunga tidurku yang terindah
yang tak kan mungkin terulang lagi ...
karena...kau bukanlah perisai hatiku...
yang selalu dapat ku tutup dan kubuka ..di setiap waktu...

Dikau adalah cahaya sang Purnama...
yang redup ...namun..indah dalam keremangan malam...

Dikau adalah mentari pagi yang menghangatkan
namun...bukanlah lentera yang dapat membakar semangat jiwaku....

Dirimu ...adalah penggugah hatiku yang sedang kasmaran...
namun...bukanlah pautan hati yang dapat meredakan impianku...
impian yang tak kan dapat kuraih dalam sekejap bayang ku...
karena...impianku...bukanlah dirimu....yang tertelan oleh sang kabut malam...
dalam keresahan hati yang menggugat jiwa....