Minggu, 14 Juli 2013

Puisi: senja nan temaram

Puisi: senja nan temaram
Oleh: Andin Adyaksantoro
Kandangan, 15 Juli 2013

senja nan temaram telah pergi menjauh dari ku...
meninggalkan diriku dalam sepinya sang waktu yang berpendar...
menatap hampa pada sang malam yang mulai beranjak dari pembaringannya...
terdiam dalam kelunya sang nafas yang terpana dalam peluk hangat sang rembulan purnama....

kesenduan di hati telah memecah kesunyian hati yang menepi...
melambai pada sang malam yang beranjak pergi perlahan dari sang bintang gemerlap
melupakan kesenjangan hati yang terpaut sejuta rasa rindu dan kasih...
menepis kegalauan nan menatap diri dalam ketiada berdayaannya....

akankah sang waktu terus mengukur diri dalam kelembutannya...
akankah sang waktu kan jua terus menemani dalam heningnya sang malam yang membias...

embun pagi mulai tertatih bangun dari tidur lelapnya yang melenakan...
menatap ceria pada sang mentari pagi yang tersenyum manis ke padanya...
mengucap salam persahabatan pada sang rerumputan kering di hamparan hatinya...
mengajak menari pada sang semut dan kumbang yang menatapnya dengan terpana....

akankah sang pagi kan selalu ceria di hatinya....
akan kah sang malam kan selalu memeluk hangat dalam keterdiamannya...

mungkin sang waktu kan terus menemaninya, di saat sang Purnama melupakan dirinya....
hingga sang fajar memeluk hangat dirinya, dalam keterpanaan hati yang tersentuh sejuta rasa....
oleh seribu sang rasa rindu ke padanya yang selalu dia impikan...
oleh sejuta rasa cinta yang menggelora di hatinya...
yang kesemuanya itu, kini kian melekat erat dalam relung kalbunya yang terpesona pada nya...
pada sang rembulan purnama di langit nan menatap lembut ke padanya....