Kamis, 20 Oktober 2011

Puisi: Kubiarkan

Puisi: Kubiarkan
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 21 Oktober 2011

Sudah ku biarkan sang angan terus melambung tinggi...
menembus angkasa nan putih beraneka warna
menggayut pada sang Pelangi nan berpendar hati
merangkul dan memeluk dengan mesranya....

Terasa mengganjal di hati tentang kata indahmu...pada ku...
bahwa ...kau tak ingin lagi bersua dengan diriku...
meski ku tahu...itu memang tak kan mungkin...
tapi...itulah kata terindah yang dapat membuaikan hati nan berpendar rasa...

Sekian lama perjalanan hati ini untuk mengikuti arah mata hatimu....
tapi...sekian lama pula terasa ....betapa sulitnya perjalanan yang harus ku lalui ini..
penuh dengan bentangan hati nan terlalu rumit untuk diungkap ...
seperti jemari hati kita yang tak pernah terjalin dengan syahdunya...

Akankah hari hari ke depannya akan tetap berjalan melambat seperti ini...
daku sendiri tak kan pernah tahu...
karena...itulah ....demi kebahagiaan dirimu sendiri...dan diriku...
sebaiknya....biarlah sang purnama terus bersenandung mesra di malam hari...
bersama sang kabut malam yang dingin membeku....
meraih rasa kebahagiaan dirinya yang pernah terlupakan.....