Oleh: Andin Adyaksantoro
Makassar, 29 Desember 2012
entah apa yang harus ku katakan kepadamu
bila langkah ini telah tertuju mendekat ke padamu
saat malam purnama merindukan sang bintang
di saat itulah sang hati ku tersentuh oleh nada sapamu yang indah
ku coba untuk memandang dirimu dalam dalam...
terasa air mata menitik di pelupuk mata indahmu
yang selalu aku pandang...
yang selalu aku tatap dengan kemesraan ku...
mungkin kau tak merasakan betapa aku pun demikian
merasakan betapa jauhnya kita bersanding
betapa sepinya rasa rindu yang menghujam di kalbuku
hingga ku tak dapat berkata sepatah jua pun ..pada dirimu...
tak terasa sinaran pagi menjelang asa
ku coba kembali menatap dirimu dalam sepinya rinduku
ku coba kembali membuka lembaran hatimu untuk ku
namun terasa sia dan sia....
adakah keheningan ini memang kau inginkan untuk ku
adakah kerinduan ini tak menghentak di kalbumu...
aku bertanya ke padamu... wahai sang bidadari cantik...
pada sang hati yang terdiam dalam kehampaan...
terdiamlah...dan teruslah menepikan hatimu...
agar aku kembali ke peraduan mimpiku
yang tak kan pernah ber ujung ke belahan hatimu
yang tak pernah tergapaikan oleh kilauan sutra rinduku...
cobalah untuk membuka kembali lembaran baru untuk ku
agar ku dapat mengisi dan meluapkan rasa rinduku ..pada mu..
yang sekian lama tak pernah kau usapkan di semenanjung elok mu
demi sebuah rasa asmara yang tak kan pernah kau sentuhkan lagi
masih adakah di hatimu... pintu kerinduan untuk ku
untuk sebuah nama yang telah usang dan beranjak senja
yang telah lapuk termakan keheningan dinding kebisuan
yang lama tak tersentuhkan rasa kasih dan sayang...
bila ini memang telah menjadi suratan nada simphonimu
aku hanya bisa memandang mu...tanpa kilauan sinar emasmu
betapa berat rasa yang harus aku rasakan...
andai kau tahu... betapa jauhnya rasa ini memeluk asa ku
hingga ku tak dapat terlelap dalam buaian mimpi indah ku...
walau ku telah mencoba merangkai kata indah di hatiku
untuk sebuah nama indahmu..yang terukir dengan anggunnya
namun...dirimu...
serasa tak kan pernah mau menggapaiku...
tak pernah mau mencoba merengkuh hatiku...
tak pernah mau mencoba menyentuh perasaan ku
yang ku buka segalanya.... untuk mu..
walau ku telah berlari untuk memeluk asa itu...dari mu...
mengapa .... dan mengapa....
adakah kerinduan ini akan terus menjadi kerinduan yang hampa
adakah keinginan ini hanya akan menjadi khayalan semata
aku tak mengerti...
dan ku tak tahu...
apa yang seharusnya aku lakukan untuk dirimu...
yang kucintai dengan ketulusan hatiku...
yang ku rindukan selalu...di setiap malam ku..
kini...
ku hanya bisa memandangmu...
menatapmu.... dalam ketermenungan...
untuk detak waktu... yang tak terjawabkan...
Makassar, 29 Desember 2012
entah apa yang harus ku katakan kepadamu
bila langkah ini telah tertuju mendekat ke padamu
saat malam purnama merindukan sang bintang
di saat itulah sang hati ku tersentuh oleh nada sapamu yang indah
ku coba untuk memandang dirimu dalam dalam...
terasa air mata menitik di pelupuk mata indahmu
yang selalu aku pandang...
yang selalu aku tatap dengan kemesraan ku...
mungkin kau tak merasakan betapa aku pun demikian
merasakan betapa jauhnya kita bersanding
betapa sepinya rasa rindu yang menghujam di kalbuku
hingga ku tak dapat berkata sepatah jua pun ..pada dirimu...
tak terasa sinaran pagi menjelang asa
ku coba kembali menatap dirimu dalam sepinya rinduku
ku coba kembali membuka lembaran hatimu untuk ku
namun terasa sia dan sia....
adakah keheningan ini memang kau inginkan untuk ku
adakah kerinduan ini tak menghentak di kalbumu...
aku bertanya ke padamu... wahai sang bidadari cantik...
pada sang hati yang terdiam dalam kehampaan...
terdiamlah...dan teruslah menepikan hatimu...
agar aku kembali ke peraduan mimpiku
yang tak kan pernah ber ujung ke belahan hatimu
yang tak pernah tergapaikan oleh kilauan sutra rinduku...
cobalah untuk membuka kembali lembaran baru untuk ku
agar ku dapat mengisi dan meluapkan rasa rinduku ..pada mu..
yang sekian lama tak pernah kau usapkan di semenanjung elok mu
demi sebuah rasa asmara yang tak kan pernah kau sentuhkan lagi
masih adakah di hatimu... pintu kerinduan untuk ku
untuk sebuah nama yang telah usang dan beranjak senja
yang telah lapuk termakan keheningan dinding kebisuan
yang lama tak tersentuhkan rasa kasih dan sayang...
bila ini memang telah menjadi suratan nada simphonimu
aku hanya bisa memandang mu...tanpa kilauan sinar emasmu
betapa berat rasa yang harus aku rasakan...
andai kau tahu... betapa jauhnya rasa ini memeluk asa ku
hingga ku tak dapat terlelap dalam buaian mimpi indah ku...
walau ku telah mencoba merangkai kata indah di hatiku
untuk sebuah nama indahmu..yang terukir dengan anggunnya
namun...dirimu...
serasa tak kan pernah mau menggapaiku...
tak pernah mau mencoba merengkuh hatiku...
tak pernah mau mencoba menyentuh perasaan ku
yang ku buka segalanya.... untuk mu..
walau ku telah berlari untuk memeluk asa itu...dari mu...
mengapa .... dan mengapa....
adakah kerinduan ini akan terus menjadi kerinduan yang hampa
adakah keinginan ini hanya akan menjadi khayalan semata
aku tak mengerti...
dan ku tak tahu...
apa yang seharusnya aku lakukan untuk dirimu...
yang kucintai dengan ketulusan hatiku...
yang ku rindukan selalu...di setiap malam ku..
kini...
ku hanya bisa memandangmu...
menatapmu.... dalam ketermenungan...
untuk detak waktu... yang tak terjawabkan...
Instrumental Piano ( Love Story )
www.youtube.com
