Selasa, 29 November 2011

Puisi: Berlarilah

Puisi: Berlarilah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 30 Nopember 2011

Berlarilah dengan kencang walaupun kau tak kan tahu rintangan yang ada di depanmu...
namun...dengan terus berlari..., kau kan tahu...betapa jauh kau telah berlari
membelah sang bayu dan membangkitkan asa nan selalu merindukanmu
untuk menemanimu melangkah ke depan..., ke arah mata air mu kan tertuju...

Berlarilah tanpa mengenal lelah....
karena kau kan tahu...sampai di mana batas kemampuanmu untuk terus berlari
tanpa itu..., kau tak kan tahu akan rerumputan hijau di depan sana...
yang kan menyambutmu ...dalam kalungan sejuta bunga nan indah di pelukmu...

Berlarilah dengan perencanaan nan matang...
tanpa itu..., kau kan meraba dalam gelapnya malam...
dan berlari tanpa arah mata angin nan memandumu
ke arah sinar Mentari pagi nan menyambutmu dengan kehangatannya...

Berlarilah dan terus berlari...
karena...kau kan temukan sejuta pesona di depan mata indahmu..
seribu pepohonan nan rindang dengan lusinan bunga yang memayungimu...
untuk selalu meraih dan menggapai asa nan bergelora di hati indahmu nan terelok....

Puisi: Kebekuan hati

Puisi: Kebekuan hati
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 30 Nopember 2011

Kebekuan di hati ini mulai mencair dengan sangat perlahan....
meleleh menimpa hati nan sedang dilanda keterdiaman
memeluk erat pada sang kalbu yang memendam rasa
rasa yang semakin lama...semakin menutup kabut di sanubari...

Apakah keheningan malam ini akan semakin menipis di rongga dada
aku tak tahu dengan pasti...
karena ...engkau telah memutuskan mata rantai langkah diri ini
untuk selalu menuju ke arahmu nan ayu dan anggun

Kubiarkan sang malam berlalu tanpa Purnama merindu lagi..
kubiarkan sang air mengalir dalam beningnya sungai nan menggeliat
sudah terlalu sulit untuk kukejar kembali hati indahmu.. di bayangmu
karena...dirimu sudah terbang jauh...melintasi sejuta harapanku nan luruh...

Kubiarkan segala angan sirna dalam sekejap peluk diri ini
menidurkan asa yang lama terbangun dalam mahligai rasaku
untuk melenakan sang rerumputan pagi nan bersinar gemerlap...
meski sang burung Merpati tak kan lagi mengepakkan sayapnya...
ku kan tetap memandang sang Pelangi yang berpendar dalam kabut indahnya...

Minggu, 27 November 2011

Puisi: Kau hadir untuk ku

Puisi: Kau hadir untuk ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Yogyakarta, 27 Nopember 2011

Indahnya malam ini membuat diriku makin berdegup
seakan kau telah hadir dalam hati ku nan terbuka untukmu
merasakan sentuhan senyum indahmu dalam peluk pandangku
menyongsong masa depan nan penuh keantusiasan jiwa

Wajahmu telah memulas seluruh sendi kehidupanku
yang semula redup dan tanpa keindahan
kini...berubah menjadi ceria dan penuh makna hidup
keindahan kini telah menjadi bagian dari hidupku
sejak kau hadir dalam sejuta impian hatiku nan bergairah

Luka lama nan penuh derita lara
kini tergantikan oleh seribu pesona senyum indahmu
menorehkan sejuta kepercayaan diri nan menggebu
memudarkan seribu hati nan penuh kesenduan

Kini...kau hadir untuk diriku
untuk sejuta semangatku yang kembali bergemuruh
untuk meraih seribu angan dan impian yang telah lama hilang
tertelan oleh gumpalan awan nan penuh dengan riak gelombang

Kau hadir pada saat daku membutuhkanmu
kau hadir di hatiku...saat ku dalam kegundahan
dan kau muncul di kalbuku...saat ku ingin mencurahkan sejuta anganku
dan kau hadir untuk ku...karena...ku ada ...untuk dirimu...

Kita saling memerlukan...
kau adalah permata hatiku...
dan daku adalah mutiara hatimu...
jadikanlah daku seuntai berlian di sebongkah hatimu nan indah gemerlap

Puisi: Menantikanmu

Puisi: Menantikanmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Yogyakarta, 27 Nopember 2011

Mengapa harus saling berselisih paham
mengapa harus saling membalikkan telapak tangan
bila memang ada ketidak akuran dalam degup anganmu
cobalah untuk saling introspeksi diri bersama sang Pelangi nan berseri

Saling memaafkan dan saling pengertian
merupakan salah satu cara untuk saling menghargai
antara dua hati yang saling terpaut
tanpa ada rasa nan penuh kegundahan nan menyapu

Kenapa harus saling menutup hati
bila itu hanya akan mengakibatkan ketidak terbukaan
antara dua hati yang saling mendamba
tanpa ada rasa untuk saling bertemu...

yach...dua hati yang saling berbelok arah
tanpa tujuan nan pasti
bukannya akan saling bertemu pada suatu arah
namun...bisa pula tanpa tautan yang menepi...

Mengapa hati terasa terus bergetar memandangmu
saat kau dan aku saling bertemu jejak
tanpa keinginan untuk bertegur sapa
tanpa ada rasa untuk saling memanja diantara kita

Biarlah keteduhan hati yang kan menyapanya
meski sang Pelangi terus berpendar dalam naungan jiwa
tanpa ada kata yang berbisik lirih
tanpa ada nada nan merajuk memendam
semuanya terdiam dalam keheningan nan memeluk

Kurasakan ...hati ini makin meliuk dan membelok
mengikuti arah angin nan menyapu bayang indahmu
menghilir dan merunduk...tersipu malu
hingga bermuara ke hati nan sejuk mendambamu

Ku coba untuk membuka hati beningku untuk melihat keelokan wajah sang Pelangi
tapi...sang ranting yang terus menutup tabir dalam gelapnya bayang semu sang malam
tak apalah ....sang dahan terus merayap dalam peluk rinduku
asal hati indahmu tetap membungkus selimut rinduku...kepada mu

Usapan halus menerpa guratan kata puitis yang mengukir bayang elokmu
menerpa kehangatan yang lama tak tersentuhkan rasa rindu
rindu pada sang Pelangi nan beraneka warna senyumnya
rindu pada sang Purnama malam nan menggapai senyum indahmu

Kurasakan...., daku makin menjauh dari rasa itu
rasa yang lama tak kan pernah teruraikan dalam nadi jemarimu
yang mengetuk pintu hati ku yang terdiam dalam kehampaan
merasuk sukma dalam kehangatan jemari hatimu nan memelukku
dengan sejuta rasa cintamu ....ke padaku...yang kunantikan selama ini....

Selasa, 22 November 2011

Puisi: Pengantin Baru

Puisi: Pengantin Baru
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2011

Telah diikat dalam nada kesucian nan menyatu
untuk menjadi suami dan istri yang saling setia
saling mengerti dan saling menjaga hati
saling menghargai dan saling melindungi perasaan

Telah menyatu kasih diantara keduanya
untuk bersama menautkan hati yang saling berbeda
dalam melangkah bersama ke masa yang lebih gemilang
mengarungi bahtera rumah tangga nan sejuk dan mempesona

Telah teraih satu impian diantara dua hati nan anggun
untuk saling merajut tali asmara dengan lebih indahnya
guna menggapai buah hati nan didamba bersama
untuk meneruskan kelangsungan kebahagiaan hidupnya

Telah sepakat untuk saling seia sekata
dalam nada duka maupun senandung merdu bersama
meraih kebahagiaan nan menjelang asa
terbang tinggi bersama .....dalam naungan kasih sayang nan terindah

Puisi: Tuhanku

Puisi: Tuhanku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Nopember 2011

Tuhanku....
malam ini ku bermohon kepada-Mu....
ampunilah daku yang telah banyak berbuat dosa terhadap sang waktu
yang telah banyak membuang waktu untuk perbuatan yang sia-sia
yang membuat diri-Mu menjauh dari ku
yang membuat diriku..... Engkau jauhi....

Tuhanku...
ampunilah daku ...., hamba-Mu yang penuh dengan lika liku hidup ini....
yang kadang membuat diri-Mu bermuram durja
yang terkadang membuat diri-Mu bersedih...
apabila daku melakukan suatu kesalahan .....bagi hati hamba-Mu ini...

namun...terkadang pula ...sikapku.... membuat diri-Mu pun menjadi tersenyum....
di kala daku telah berbuat suatu kebaikan amal .....bagi hati hamba-Mu ini...

Tuhanku...
ampunilah daku...., hamba-Mu yang terkadang lalai dengan sang waktu-Mu...
yang terkadang membuat kesalahan dalam menjalani roda kehidupan ini
hingga ku hanya bisa menangis ...dan memohon ampun di hadapan-Mu...
untuk segera memperbaiki segalanya dengan sejuta bimbingan-Mu
yang ...pada akhirnya ...itu semua membuat hatiku menjadi tenang dan tentram kembali

Tuhanku...
hamba ingin selalu dekat dengan diri-Mu
dekat dengan sejuta Karunia-Mu yang teramat indah...
yang selalu Engkau berikan pada semua makhluk-Mu yang Engkau Berkahi

Tuhanku...
Segala Puji hanya untuk-Mu...
Segala Keindahan hanya untuk-Mu...
Bimbinglah daku untuk selalu dekat dengan diri-Mu...
dekat dengan Segala Rahmat dan Hidayah-Mu...., amien....

Senin, 21 November 2011

Puisi: Mengapa takut gagal

Puisi: Mengapa takut gagal
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Nopember 2011

Mengapa harus takut gagal
bila belum dicoba dan dilaksanakan
karena arti kegagalan itu ada bila telah dilaksanakan...
dan makna kegagalan itu bukan harga mati yang tak bisa diubah lagi...

Kegagalan itu merupakan awal dari keberhasilan
bila kita mau memaknai secara lebih luas dan lebih luwes lagi...
karena semua keberhasilan itu pasti juga pernah ada kegagalan...
dan dengan kegagalan itulah..., kan diperoleh keberhasilan yang didamba...

Kegagalan akan menjadi indah bila dilakukan perbaikan disana sini...
kegagalan akan menjadi keberhasilan bila dilakukan evaluasi dan tindakan yang lebih baik
lebih baik dari saat kegagalan itu terjadi....
dan keberhasilan akan menjadi buah hati yang indah dan membanggakan

Banyak keberhasilan diperoleh, yang awal mulanya diawali dengan kegagalan...
namun tidak semua kegagalan akan menjadi keberhasilan ...
apabila kegagalan itu tidak diikuti dengan rasa kebangkitan untuk maju...dan sukses
karena keinginan untuk mengubah diri dan keinginan untuk bangkit dan bangun lagi itulah,...
yang kan membuat kegagalan menjadi keberhasilan....

Tidak ada kegagalan dan keberhasilan kalau tidak ada tindakan nyata...
maka dari itu..., bangkitlah dan bangunlah dari tidur nyenyakmu...,dari mimpi indahmu...
dan berbuatlah untuk masa depanmu....ke depan...
karena masa depanmu...dimulai dari masa kini mu...
masa di mana kau kini berada dan siap untuk memulai suatu usaha
guna meraih masa depanmu yang gemilang....

Puisi: Tak kan kuulangi lagi

Puisi: Tak kan kuulangi lagi
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Nopember 2011

Tak kan kuulangi lagi kedua kalinya...
rasa mendamba yang ada di hatiku...
karena...ku hanya bertepuk sebelah tangan saja...
aku mau...namun..kau tak mau...

Tak kan ku ulangi lagi...
rasa penasaran di hatiku..
untuk mewujudkan idola impianku...
duduk bersamamu...di atas singgasana cinta ini...
Bila akhirnya....bukan daku yang duduk di sini...

Tak kan kuulangi lagi sejuta perasaan yang tersimpan di hati ini...
untuk meraih hati indahmu yang selalu kau tampakkan di hatiku...
di seribu pesona senyummu....
dan seratus ribu canda tawamu....saat bersamaku....

Namun...itu semua ternyata ...hanyalah sehelai dedauan rasa
yang tak terpengaruh dengan sejuta pesonaku ...pada mu...
karena...kau hanya menganggapku sebagai teman canda saja...
yang ku anggap sebagai rasa simpatimu...kepada ku...

Ku ternyata telah salah duga tentangmu...
yach....aku telah jatuh hati ke padamu...
namun...hanya senyum indahmu yang ku peroleh...
tanpa harus memilikimu ...seutuhnya....

Cinta memang indah dan mempesona...
membuat daku terlelap dalam sejuta mimpi yang melenakanku...
dan ....ternyata cinta yang kuraih...tak bisa kumiliki seutuhnya...
karena...hatimu...hanya untuk sebuah nama yang sudah ada di hatimu...
dan...itu ternyata bukan namaku....
aku ....hanya mampu...menatapmu...dalam senyum yang tanpa arti....
terdiam dalam kekeluan rasa yang meredup....

Puisi: Terluka

Puisi: Terluka
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Nopember 2011

Cinta ini telah membuatku terluka...
membuat diriku terpana dan terkulai lemas...
tanpa bisa membuka suara lagi...
untuk mencegahmu...pergi dari sisiku...

Semuanya telah sia-sia...
semuanya telah berantakan...dan hancur...
sehancur hatiku yang telah lama mendambamu...
ku tak bisa lagi bangkit...dan bangkit lagi...

Aku sedih dan tak mau memandang sang mentari lagi...
mengurung diri dan hanya menatap sendu sang langit di atas sana...
diam dan membisu....hening ...
tanpa dirimu lagi...di hatiku...

Akhh....kenapa ku harus jadi begini...
ku tak mau lagi mengulang hal yang sama...
untuk mencintaimu...lagi...
karena kau pun telah melepaskan daku dari mata hatimu...

Ku hempaskan diri ku dalam sejuta guratan puisi di sini..
untuk mengobati rasa luka di hatiku...
hanya dengan puisi inilah ku torehkan sejuta pesonamu...
meski ...kini ku tak lagi menyentuh rasa di hatimu...

Semoga kau bahagia...bersama pujaan Pelangimu..
yang hanya ada di rerumputan hatimu yang terindah....

Puisi: Dulu

Puisi: Dulu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Nopember 2011

Dulu...kau pernah berkata pada ku...
tak kan meninggalkanku...selamanya...

Dulu...kau pernah menasehatiku...
untuk selalu bersamamu....

Kini...semuanya telah lenyap tanpa bekas...
kau pun pergi meninggalkanku...tanpa kata...

Kini...ku kembali sendiri lagi...
bernyanyi dan bersendau gurau bersama puisi2 ku...

Kini...ku bebas lagi...
dan ...ku kan terbang semau diriku lagi.....

Minggu, 20 November 2011

Puisi: Segeralah bangun

Puisi: Segeralah bangun
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 21 Nopember 2011

Segeralah kau bangun dari sejuta indah mimpimu...
gapailah hari ini dengan sejuta kegiatanmu...
raih impianmu dalam dunia nyata...
agar kau dapat tersenyum di kala sang kemarau terlelap dalam mimpinya...

Biarkanlah sang hujan turun dengan derasnya...
biarkanlah sang kemarau kering dengan panasnya...
Biarkanlah mimpi indah terlelap dalam pulasnya...
namun....jangan biarkan dirimu terlena dalam canda tawamu...

Hidup adalah ujian di mata hatimu...
karena itu...segeralah bangkit dan dayung perahumu...
karena layar telah kau kembangkan...
maka dayunglah dengan sekuat tenaga dan pikiranmu...

Esok hari ...mentari kan terbit dengan indahnya...
kan kau melihat perahu layarmu telah mencapai pantai nan indah...
seindah angan dan cita yang kau dambakan...
dan ...kau kan tersenyum bangga karena hasil jerih payahmu telah kau hargai...
dengan sejuta emas dan permata yang ada di genggaman tanganmu nan berbinar...

Puisi: Terbang Tinggi

Puisi: Terbang Tinggi
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 21 Nopember 2011

Aku sungguh tak mampu lagi terbang melayang tinggi
mendapatkan dirimu seperti ini..
bersedih hati dan tak mau lagi menyapa diriku
seakan hidup ini hanya untuk hari ini saja...

Percuma saja kau selalu ingin terbang tinggi
bila karena satu kendala saja...harus kau tangisi dengan meluap hati
kenapa dan kenapa....jadi begini..
bukankah kau ingin terbang tinggi bersamaku....lagi...

Cobalah tatap kupu-kupu di atas sana...
dia terbang tinggi tanpa menghiraukan sang angin yang menyapanya...
tak peduli dengan rasa sakit yang menerpanya...
begitu ceria dan antusias untuk meraih sang dahan yang tinggi di pucuk Pinus

Akankah kau ingin begini seterusnya...
membuang sejuta waktu yang 'kan mengajakmu untuk terbang bersama....
bangkitlah ...dan bawalah sayapmu terbang tinggi yang kau maui...
karena disitulah hatimu kan tersentuhkan rasa cinta nan damai...
bersama dengan derainya sang bayu nan indah mempesona...
dengan sejuta rasa cinta yang menyapamu ...
untuk menggapai sang hati indahmu...yang tersentuhkan rasa....

Puisi: Namun

Puisi: Namun
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 21 Nopember 2011

Memang indah dapat menjalin persahabatan denganmu
karena dirimu membuat diriku melambung tinggi
seakan tak menyentuh bumi....terus melayang
hingga ku dapat merasakan bersentuhan dengan sang awan nan menggapaiku

Indah dan membuaiku....hingga ku tak kan tertidur pulas
tanpa memimpikanmu....dalam bayang semu kehadiranmu
walau pun kita harus berjauhan ....dan menyisir bumi
namun...telah membuat diriku...seakan ada di depanmu...

Sungguh elok hidup ini...
ada saja yang membuat kehidupan ini indah dan menawan
kehadiranmu...telah membuat diriku makin bersemangat
ku harap ini adalah persahabatan yang langgeng....dan abadi...

Namun.....Kini...
Ku tak tahu....lagi..., mengapa kini jadi berubah
kau tak mau lagi menemuiku...dan menyapa diriku...
kau marah besar...dan menjauhiku...
dan tak mau bersahabat lagi denganku...
aku hanya bisa termangu dan menatap sang awan tanpa rasa indah lagi...
semuanya telah berubah...dan aku harus tegar karenanya...

Mungkin sang Pelangi telah berubah warnanya...
hingga kau tak lagi mau menyapa diriku...
ya sudahlah...
waktu jua yang kan menjawabnya...
ku harap kau tak kan marah lagi ...ke padaku...

Selasa, 15 November 2011

Puisi: Perahu Layar

Puisi: Perahu Layar
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 16 Nopember 2011

Tak kan ada masalah yang tak kan terselesaikan...
tak kan ada hujan nan tak kunjung reda...
semuanya kan berlalu...dengan sendirinya...
seiring dengan sang waktu yang menyertainya....

Teruslah belajar dengan tekun dan cerdas
karena...ilmu pengetahuan adalah perisaimu untuk bekerja di masa depan...
tanpa itu semua..., kau bagaikan sejumput rumput nan hanya bergoyang bila tertiup sang bayu
yang mempermainkanmu....kemana pun sang bayu berhembus lirih maupun kencang...

Kini dan esok hari ...adalah masa depan mu...
cobalah untuk memulai langkahmu dengan penuh keyakinan...
percaya diri...
dan berdoa pada-Nya....
agar semua impianmu...., cita-citamu...kan tergapaikan...semuanya...

Teruslah maju dan pantang mundur untuk terus belajar dengan tekun...
karena ketekunan akan membuatmu semakin mengerti akan luasnya ilmu pengetahuan
dan kau pun akan semakin menyenanginya....
karena disitulah akan kau temukan arti hidup yang hakiki
guna bekal hidupmu dalam mengarungi samudra nan luas dan dalam ini...

Ilmu pengetahuan akan membantumu mendayung perahu layarmu dengan penuh gelora
penuh semangat ...
penuh perjuangan...
dan juga...penuh dengan pengorbanan...
tapi...itulah hakekat dari belajar untuk bekerja yang mapan....

Lupakan sejenak rasa letihmu...
lupakan sejenak rasa inginmu untuk berhenti berlayar
karena ...sang badai akan menghempaskanmu....bila kau terlena...
oleh karena itu..., pergunakan layar yang kuat dan terbaik...
agar kau dapat mengarungi samudra kehidupanmu dengan tegar dan penuh percaya diri
dengan bekal ilmu pengetahuan yang kan selalu menyertaimu ...kemana pun kau melangkah

Puisi: Selalu ada untukmu

Puisi: Selalu ada untukmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 16 Nopember 2011

Semuanya terasa indah dan mempesona...
saat kau dan aku duduk berdampingan...di sini...
di rerumputan hijau nan tersenyum menatap kita berdua...
seakan...kita adalah makhluk yang paling dicintainya....

Aku merasakan getaran jiwa yang terindah saat bersamamu...
dan daku tak ingin ini cepat berlalu dari anganku di sampingmu...
karena ...kaulah bidadariku yang selalu ada di hatiku...
kini dan selamanya....., tak kan pudar termakan sang waktu....

Kaulah belahan jiwaku yang selalu menyertai hatiku...kemana pun daku melangkah
tanpa dirimu..., daku bagaikan sehelai kapas nan mudah terhempas melayang...ke mana pun...
dan dengan dirimu...., daku bagaikan sebongkah batu karang nan kokoh menantang...
menghempaskan debur ombak dan gelombang laut yang menerjangku....

Kini...dan kapan pun....kau kan selalu ada di hatiku...
selalu....ada....untukmu...
walaupun hujan dan badai menerpa diriku...
ku tak kan pantang mundur untuk selalu ada di sampingmu...
kasihku...., hatiku...hanyalah untuk dirimu...seorang.... selamanya....

Puisi: Merindukanmu

Puisi: Merindukanmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 16 Nopember 2011

Entah sudah berapa langkah ku harus menempuh jalan ini...
entah sudah berapa kota telah kulalui kelokan ini...
dan entah sudah berapa lama sang waktu berlari bersamaku...
hanya ....untuk mencari kata hati yang tersembunyi di kalbu...

Daku tak lagi tahu ....apa makna dari kata hati ini...
daku tak lagi mengingat berapa lama lagi ku harus mendaki awan ini...
dan...daku juga tak lagi mengerti...mengapa ku harus melangkah kan jemari kata ini...ke mari...
yang ku tahu...daku sudah melayang dalam peluk sang Pelangi yang berpendar....

Kata hati adalah ungkapan rasa yang tersemaikan diri
mengukir laku mengikuti pahatan relung kalbu yang tersentuhkan makna
menembus batas terjal yang mendaki dan menurun
mengikuti alur cakrawala yang tergores di bentangan bukit hijau nan indah dan menawan

dimanakah kan kutemukan rasa hati nan meronta di gejolak ego nan memancar semu
di manakah kan ku dapatkan sentuhan rasa yang lama tak terjamahkan....
mungkin...di kaki langit ini kan kuraih rasa embun pagi nan dingin menyapaku...
agar ku dapat menorehkan sejumput kata nan indah untuk kekasih hatiku...di sini...
yang menantiku dalam peluk rindu kata yang terindah di hati....
"aku merindukanmu...,sayangku..."

Puisi: Merindu hati

Puisi: Merindu hati
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 16 Nopember 2011

Sayang....
sekian lama kita berpisah hati...
apakah kau tidak merasa rindu pada ku...
apakah dirimu sudah melupakan daku....
ataukah...kau memang tak lagi merindu pada ku....

Sayang...
dimanakah kini kau berada...
tanpa kabar dan berita ...kau pergi dari sisiku...
sehingga daku merasa sepi dan merindu pada mu...

Sayang...
apakah harus begini cara kita berpisah...
ataukah ...tidak ada lagi ..cara lain yang lebih baik lagi...
yang dapat membuat hatiku merasa sejuk dan damai...
meski tanpa dirimu di sisiku lagi...

Sayang...
apakah daku harus memendam rasa rindu ini selamanya...
sehingga daku meratap dan merintih dalam bentangan mimpiku...
cobalah untuk membuka hatimu....meski hanya sedikit saja...
agar daku dapat memasuki hatimu...yang beku dan dingin ini...
dan kan ku katakan ke padamu.... bahwa ....aku cinta pada mu....

Sayang....
seandainya kau masih mau mengingat diriku...
dan masih mau merindu lagi pada hati yang jauh di sini...
cobalah kata kan ke padaku...
apakah yang harus ku lakukan ke padamu....
agar dirimu mau membuka hati indahmu...
agar ...dirimu merasa kan sentuhan jemari hatiku kembali di sisimu...

Mungkin...kau tak lagi mendengarkan keluhan jiwaku...
tak apalah...
cobalah mimpikan daku dalam lelapmu...
meski ku ku hanya merupakan bayang bayang semu saja...
yang hanya mampu menyapamu dalam sekejap buaianmu...
namun...itu cukuplah bagiku....bila ada sedikit celah di hatimu....
daku sudah merasa berbahagia....
sebahagia hatiku...saat ku masih bersamamu ...di sini....

Puisi: Rasa Cinta

Puisi: Rasa Cinta
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 15 Nopember 2011

Mengapa cinta selalu ada di hati setiap manusia...
karena itu memang ditakdirkan untuk selalu ada di hati
tanpa cinta...kehidupan kan merana...
namun...dengan cinta..., hidup terasa lebih bermakna...

Dengan cinta...
rasa sedih jadi gembira...
namun dengan cinta pula...
rasa bahagia...bisa berbalik menjadi rasa was-was....

Cinta memang membuat pikiran jadi melayang...
terbang ke mana saja yang dia maui...
mau ke angkasa...
atau ke balik bumi...
semua ada..... bila rasa cinta telah bersemi..., maka mata dan hati akan saling menyatu....

Cinta memang agung dan menghipnotis...
membuat yang merasa jatuh cinta...., jadi muda kembali....
tak pernah merasa tua...
dan tak pernah merasa...bahwa hidup itu hanyalah sekali dan singkat adanya...

Dengan cinta....
banyak syair puisi dilontarkan...
dan sejuta emas berlian permata ......terbang ke hati yang terdalam.......
karena semua itu .....demi rasa cinta.....pada sang kekasihnya yang dicintainya...seumur hidupnya...

Puisi: Jangan bersedih

Puisi: Jangan bersedih
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 15 Nopember 2011

Bila kau bersedih hati...
bila kau merasa terpuruk...
bila kau merasa tersendirikan...
janganlah menangis berkepanjangan....

Cobalah introspeksi diri...
cobalah merenungkan diri...
tentang semua kesedihan itu...
namun...jangan terlalu lama dipikirkan...

Karena itu semua tak akan selesai bila hanya dipikirkan
atau hanya di tangisi...
Jangan bersedih terlalu lama....
ubahlah kesedihan dengan sejuta prestasimu...
meski dengan seribu rasa lara di hati mu...

Cobalah kau kembali bertekun ria dengan pekerjaanmu....
cobalah kau kembali dengan sejuta impian mu...
dan raihlah kembali satu demi satu .....seribu kebanggaanmu
yang nyaris hilang dari kamus penghargaanmu....

Memang tak mudah untuk menggapai impian yang ada di benakmu...
memang tak gampang untuk membalik mimpi yang sudah terpatri di hatimu...
maka dari itu...
cobalah kembali untuk berpeluh rasa...
berkeringat waktu ....
untuk menggapai segala angan dan impianmu yang coba kau buka kan kembali di hatimu...
karena itu semua ...kan terwujud...bila kau kembali membuka kemauan dan harga dirimu....

Cita-cita dan impianmu adalah sejuta pesona di hatimu...
seribu penghargaan yang harus kau hadirkan kembali dalam relung hatimu...
bahwa kau bisa....dan mampu...untuk memulainya....
dan pada akhirnya....kau pun mampu mewujudkan impian dan cita-citamu itu...

Jangan pedulikan semua rasa sakit di hati...
jangan pedulikan rasa kantuk yang menghantuimu...
tapi...pikirkanlah...
dan bayangkanlah...
bila kau mampu meraih angan dan harapanmu itu...
ada rasa kepuasan di sinyum simpulmu...

semua itu...butuh pengorbanan dan perjuangan...
yang tak kan sia-sia..
bila kau mau memulainya.....
dan selanjutnya.....bertindaklah...
maka seluruh anggota tubuhmu...kan menyambutnya dengan sejuta bantuannya....
dan...pada akhirnya...kebanggaan mu kan kembali lagi....
percaya dirimu kan bangkit lagi....
dan ...kau pun tak kan bersedih lagi....
tapi...tersenyum...dengan cerianya....

Senin, 14 November 2011

Puisi: Jangan mudah putus asa

Puisi: Jangan mudah putus asa
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 15 Nopember 2011

Hari ini ...mungkin bukan hari terbaikmu..., menurutmu...
tapi jangan cepat putus asa dan luruh hati...
pandanglah langit yang biru di atas sana..
kan kau temukan rasa kedamaian dan kesejukan jiwa...

Hari ini...adalah hari terbaikmu...
hanya saja kau belum bisa memaknai arti hari ini...
hari ini dan hari hari yang lalu dan yang akan datang....
adalah hari terbaik mu....
karena semua hari adalah hari yang terbaik....
asal kau bisa memanfaatkan hari-harimu dengan yang terbaik...

Bila kau mengalami suatu keterpurukan...
jangan lalu kau salahkan dirimu...
tapi...tataplah diri mu di depan cermin...
kau akan melihat bahwa dirimu adalah sosok kesuksesan...

Kesuksesan dan kegagalan ibarat mata rantai yang tak terpisahkan...
dan itu adalah jalan menuju ke arah keberhasilan
dan kau pun akan menuainya....
asal kau selalu tekun dan terus belajar untuk maju dan bangkit...
dan bangkit lagi...bila kau terjatuh...

Jangan pedulikan rasa lara di hati...
jangan pedulikan kegagalan yang menurut mu itu karena kesalahanmu...
kau tidak pernah gagal...
hanya saja belum menemukan apa yang kau idamkan....

nanti...di suatu saat...waktu lah yang akan menjembatanimu...
untuk menuju ke arah keberhasilan ...
percayalah...
bahwa kau ditakdirkan untuk sukses dan berhasil...
asal kau selalu tekun dan mau belajar dari kegagalanmu....
untuk memperbaikinya dan menemukan solusi yang terbaik untuk itu...

Ingatlah.... waktu kau kecil dahulu...
belajar merangkak dan berdiri ...lalu akhirnya berjalan...dan berlari ...kencang....
kini...kau pun juga belajar untuk berlari lebih kencang lagi....
sekencang yang kau maui.....

Ingatlah sekali lagi...
jangan mudah putus asa...
tapi ...tahan bantinglah...
dan percaya dirilah...
semua masalahmu...akan berlalu...
seperti hujan di musim kemarau.....

Puisi: Temukan solusinya

Puisi: Temukan solusinya
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 15 Nopember 2011

Kenapa harus marah dan ngambek...
kalau itu memang tak menyelesaikan masalah...
lebih baik berdiam diri dan merenung...
lalu ...temukan solusi terbaiknya....

tak perlu gelisah dan gundah gelana...
atau menangis dan merintih...
tak perlu...
yang perlu di lakukan adalah...tindak lanjutnya...

Ya...tindak lanjuti dari permasalahan yang ada...
ambil sikap dan selesaikan secepatnya...
mengapa harus menunggu...dan terus menunggu...
kalau bisa ...
lakukan jemput bola dan ambil tindakan yang terbaik...
agar kau tak lagi bersedih....

Permasalahan selalu ada...
dan ini bukan hanya ada pada dirimu semata...
namun....setiap orang ....pasti mempunyai masalah...
maka dari itu....temukan solusinya dan ... action...

setiap orang pasti punya cara penyelesaian setiap masalah...
maka dari itu...kau pun pasti juga mempunyai cara nya...
lakukan yang menurutmu bisa kau lakukan..
jangan menunggu dan menunggu...
ambil tindakan yang pasti....
dan ...pada akhirnya...kau pun kan tersenyum ...karenanya...

Minggu, 13 November 2011

Puisi: Adakah cinta di hatimu

Puisi: Adakah cinta di hatimu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 14 Nopember 2011

Adakah cinta itu di hati mu...
adakah rasa rindu itu di hatimu...
aku tak tahu...
kau pun juga...pasti tak tahu...

tak apalah...rasa cinta itu tak ada di hatimu...
karena rasa itu hanya ada di pelupuk mata yang kemudian turun ke hati....
dan setelah itu...turun ke mana saja...dia maui...
karena itu...rasa cinta kadang terbalut dengan rasa yang lain.,...

Cinta bukanlah impian belaka...
tapi cinta itu harus diupayakan...
dijalani dan ditindaklanjuti...
agar..cinta tetap bersemi...dan bersemu merah...

Kadang cinta tak terbalas dengan rasa simpati...
tapi tak apalah...karena cinta tak bisa dipaksakan...
dan cinta pun...tak harus memiliki...
namun..cinta itu merupakan anugerah yang ter agung...
dan bagi yang dilanda c i n t a....
semuanya terasa indah dan memabukkan....

Cinta adalah keindahan
cinta adalah kemunafikan...
cinta juga adalah pengorbanan...
dan cinta pun...adalah perjuangan

namun...bagaimana pun...
cinta akan membuat seseorang akan bersemangat
seseorang akan berani mengarungi lautan yang dalam dan melelahkan..
meski sang ombak dan gelombang memukul dan menerjangnya...
dia tak kan bergeming selangkah pun....
bagai batu karang nan kokoh di samudra nan luas...

Dengan cinta...seseorang akan hidup penuh dengan kedamaian...
karena cinta dipenuhi dengan rasa hidup yang terus akan hidup....
penuh dengan gelora dan semangat yang pantang menyerah....
hingga sang waktu kan melupakannya.....

Puisi: Hati

Puisi: Hati
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 14 Nopember 2011

Apalah yang harus ku sembunyikan lagi....hati ini...
hati yang tak bisa berbohong tentang dirimu...
hati yang selalu berharap banyak tentangmu...
hati yang hanya tertuju ke arah dirimu...selalu...

Kini..hati itu tak lagi kau perlukan...
karena...kau telah mempunyai hati yang lain..
hati yang membuat dirimu terbang bagai sang bidadari nan cantik...
sehingga kau tak lagi mau menyentuh hati ku ini..

Hati ku telah menjadi beku dan dingin...
hati yang dulu selalu segar dan jernih...
yang selalu membuat dirimu bagai sang putri Pelangi nan teranggun...
kini...kau lupakan hati ku...hati yang dulu selalu merindu kasihmu...

Ya sudahlah...
hati ini biarlah dalam kesendirian kembali...
menatap hari hari lalunya yang pernah mengecap keindahan bersamamu....
kini ...terkulai layu...tanpa dirimu lagi ...di sisiku...
di hati indahku..nan selalu bermimpi ....merajut senyum pesonamu....

Puisi: Kenangan lama

Puisi: Kenangan lama
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 14 Nopember 2011

Kenangan lama ...perlahan mulai menguak kembali di lubuk mata ku....
kenangan yang membuat daku terasa terhenti sejenak...
melambungkan angan nan indah dan bergelora...
saat kau dan aku masih bersama....

Saat indah di hari yang terindah...untuk kita berdua...
saat kau sentuh jemari hatiku...dalam tatap lembut rona mata indahmu...
kelembutan terasa merayap memeluk hati nan penuh gejolak...di pangkuanmu...
memeluk asa nan dalam senandung nada 'a time for us' untuk kita berdua....

Ku tak kuasa untuk tak menatap pesona di senyum indahmu...
begitu anggun dan menyejukkan nuansa hati nan tersipu...
senyum yang membangkitkan daku dari rasa kesendirian yang mendera...
yang kini...terasa terbang ke awan...memeluk sang mentari yang menghangatkan jiwa...

Kaulah satu-satunya curahan hatiku....yang tergapai...
dirimulah dewi kecantikanku...yang terbang memeluk hati nan gulana...
menerawang dalam hamparan kalbu nan terpercik rasa kerinduan yang menggebu...
seindah alam nan bernyanyi merdu untuk kita berdua....selamanya.,...

Kini....rasa itu telah luluh lantak dari angan nan melayang terbang ke angkasa...
tertiuap sang bayu nan menari dalam gemerincingnya sang waktu yang berlari...
mengejar angan nan tak pernah terbuaikan rasa...
menapak rindu dalam kehampaan nan terputus lara....

Dimanakah kini kau berada...., kasih...
ku tak tahu lagi....kemana ku kan mencarimu...lagi...
hanya sebutir angan yang masih ada di relung hatiku...
ku ingin...sejenak mengingat dirimu....walau pun ...itu hanyalah senapas daun padi saja..
namun...itu cukuplah bagiku...untuk selalu meremas jemari desahmu...di hatiku....

Puisi: Gundah

Puisi: Gundah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 14 Nopember 2011

Sudah...sudahilah...kata kata pemanis hati ini...
ku tak lagi kan mengulanginya....
ku tak lagi akan mendekatimu...lagi...
sudah terlalu sungkan daku untuk menanti hati indahmu...

Terlalu indah dirimu di hatiku...
sehingga kau tak lagi mau menyapa diri ini...
tak apalah....hati ini kau siram dengan embun nan mendingin...
yang tak lagi dapat menghangatkan rasa percaya diri ku,....

Biarlah daku memudarkan mimpi indahku...
untuk selalu menghangatkan hati indahmu...
agar daku tak terlalu menyentuh api nan ada di bunga wangimu...
agar daku tak lagi merintih dalam gelapnya malam nan kelabu...

Ku iringi langkah mundurku dalam dekap pekat nan goyah...
ku iringi rasa gundahku...dalam temaramnya malam nan terbayang...
biarlah ...rasa indahmu...hanya untuk kumbang pilihan jiwamu...
yang dapat memberi rasa indah di alam mimpimu nan ceria....
dan ....lupakanlah ..d a k u....selamanya.....

Puisi: Aku belum memahami

Puisi: Aku belum memahami
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 14 Nopember 2011

aku tak mengerti tentang apa yang kau ungkapkan pada ku...
benar benar ku tak mengerti...
mengapa harus begini jadinya...
harus terjadi apa yang ku takutkan dari mu...

mengapa harus ada perpisahan di antara kita...
mengapa harus ada jalan yang buntu untuk ku daki...
dan mengapa aku tak bisa menyelesaikannya...
sungguh...aku tak bisa memahamimu....

Sudah sekian lama kita saling mengenal...
namun...ternyata...waktu tak juga membantuku...
untuk bisa memahamimu... sesempurnanya...
dan...inilah hasilnya....ku harus berpisah denganmu...

adakah jalan yang bisa kulalui....agar tak ada jalan persimpanganan ini..
jalan yang lurus dan tak perlu bergelombang...
tak perlu mendaki...dan tak perlu menurun...
jalan yang mudah...dan seseuai keinginanku....

Mungkin...kita belum saling mengenal dengan baik...
mungkin juga...aku tak bisa memahamimu.....
meski ku terus berusaha untuk memahamimu...
ternyata...aku tak bisa...memahamimu....
aaahhhh......

Seandainya....kau tahu...tentang diriku...
tentang segala rasa sayangku...padamu...
mungkin...kau kan memberi ku kesempatan sekali lagi...
untuk selalu ada...untuk dirimu....
untuk bersamamu...di hari-hari indahmu...di hatiku....

apakah itu masih mungkin...bagi diriku...
yang jauh di sini....
jauh dari dirimu...
jauh dari hatimu...yang sedang kelam...dan sendu...
maafkanlah...daku....