Minggu, 30 Oktober 2011

Puisi: Tak kan terpisahkan

Puisi: Tak kan terpisahkan
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 31 Oktober 2011

Semua orang ingin bahagia...
semua orang ingin dicintai...
dan...semua orang ingin...mencintai....
demikian pula dengan diriku....

Tak salah lah...daku...bila ingin mencintaimu...
dan tak salah lah...daku...bila juga ingin kau cintai...
karena...daku memang ...cinta pada mu...
maka dari itu...ku minta...kau juga mau mencintai diriku....

daku tak pandai untuk mengungkap kata indah pada hatimu ....
daku juga tak pintar untuk merangkai sejuta puisi untuk kenangan indahmu...
namun...daku selalu ingin...berada di sampingmu...
membelaimu....dan selalu tersenyum untuk dirimu...yang ku sanjung....

Engkau telah membuat diriku...bersemangat....dan bergelora....
dan ......menjadikan diriku kuat dan tegar....
terhadap segala cuaca dan kondisi yang dulu membuatku rapuh...
kini...kau telah menyapu semua itu...dan membuatku...menjadi mandiri dan kokoh....

tak salah lah daku...untuk memilihmu...
untuk menjadikanmu....sebagai belahan hatiku...
pasangan hidupku...
yang kan ku jaga...sepanjang nafasku yang menyapa untuk dirimu...selalu....
bunga indahku...yang harum semerbak ...mewangi dan cantik mempesona....

Rabu, 26 Oktober 2011

Puisi: Pesona jiwamu

Puisi: Pesona jiwamu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 26 Oktober 2011

Lembayung senja menghiasi rona wajah indahmu...
mengguratkan kesenduan nan terkias
adakah rasa terpendam yang tersisa di hati....
ungkapkanlah.....dengan sejuta makna mu....

Keheningan tiada lagi tergapai oleh jemari hati nan terperi
menghanyutkan sejuta kata nan tak pernah tersentuh
merenda dalam kebekuan hati nan tersendirikan...
mengupas asa nan tak pernah terucapkan janji....

Adakah hati ini kan terurai dalam seribu pesonamu....
adakah hati nan suci kan terjamahkan oleh tutur senyum indahmu...
hanya segumpal perasaan jamak nan tercermin di layar candamu...
yang mengguratkan pesona cantikmu...di hati nan mendambamu...

Akankah ku torehkan rasa rinduku ini untuk hati indahmu yang menari di pelupuk mataku...
ku tak tahu....adakah hati indahmu....hanya untuk ku ...atau kah...tidak akan...
hanya sang Pelangi lah yang kan menjawabnya...
bahwa aneka warna indahmu...tetap membayang di seluruh hati indahku....untukmu..seorang...

Senin, 24 Oktober 2011

Puisi: Kasih...

Puisi: Kasih ...
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 25 Oktober 2011

Kasih....
jangan lah kau pergi dari diriku...
jangan tinggalkan daku sendirian ...
raihlah daku...dan genggamlah jemariku....

Kasih...
sekian lama kita saling merajuk janji...
dan sekian lama kita saling memandang hati...
dan...mengapa sekarang kau harus pergi dari hati indah ini...
janganlah...kasih....ku kan ada untuk mu...selalu....

Kasih....
bukalah hati indahmu...untuk diriku....
bacalah goresan senandung hati di relung ku.....
dan ....torehkanlah....kata kerinduan di hatimu...untuk ku...
tanpamu.....aku kan menangis...dan terluka....

Kasih....
raihlah...sang Pelangi di atas sana untuk diriku....
kan ku padukan dengan sang Mentari di hatimu...
agar dirimu...selalu memandang ...betapa beningnya hati ceriaku...saat memandangmu...
agar kau kembali menyapa diriku...dan memelukku dengan kemesraan nan abadi....

Puisi: Kasih...kasihku....

Puisi: Kasih...kasihku...
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 25 Oktober 2011

Kasih....kasihku....
tersenyum ...
tertawalah....
dan....cubitlah daku...
rangkullah daku....
aku kan memelukmu dengan erat dan hangat....

Kasih ....kasihku...
betapa daku amat mencintaimu....
amat merindukanmu....
dan...teramat kangen...sama dirimu....

Kasih...kasihku....
engkaulah yang selalu ada di hati indahku....
yang selalu membawaku dalam mimpi yang terindah....
yang selalu membuat ku segar dalam segalanya....

Kasih....kasihku....
indahnya lesung pipitmu...
cantiknya bibirmu....
dan merdunya suaramu....
tak kan ada yang dapat menggantikan dirimu....

Kasih...kasihku....
jangan sia-siakan rasa cintaku ini padamu...
dan jangan ragukan akan cintaku...pada mu....
karena...tanpamu...diriku...hanyalah sebutir pasir yang terabaikan...
yang selalu ingin dan ada....untuk dirimu...seorang...selamanya.....

Puisi: Kenangan indah

Puisi: Kenangan indah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 25 Oktober 2010

Kenangan indah bersamamu ...memang terlalu indah untuk di kenang...
terlalu indah untuk ku lupakan...
begitu indahnya....hingga membuat diriku...selalu ingin mengenangnya...
seandainya...bisa....ku ingin...selalu bersama mu lagi....

Canda dan tawamu...telah mengguratkan debur ombak di hatiku...
tingkah lakumu telah membuat daku berjalan di atas awan nan indah memutih...
indah dan menggairahkan...
seakan-akan....kau selalu ada di sampingku....
memperhatikan diriku...
memandangku...
dan....tersenyum simpati...padaku...

Engkau yang selalu cantik di hatiku...
anggun dan mempesona...
telah meruntuhkan segala egoku...untuk selalu menyendiri...
bersamamu lah...daku mengerti tentang indahnya dunia ini...

Kini...tinggallah kenangan indah yang selalu menemaniku...
kenangan yang membuat diriku selalu bersemangat untuk setia padamu...
setia akan keindahan hatimu...
dan setia akan ketegaran hati yang selalu menghinggapi keteguhan hatimu...

Dirimulah ....kail jiwaku....
yang selalu memancing hatiku...
untuk selalu bersikap santun...
dan tegar dalam mengarungi bahtera jiwa yang terhamparkan tepi.....

Puisi: Ku rela

Puisi: Ku rela
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 25 Oktober 2011

Ku hanya bisa memandang dirimu dalam kejauhan hati...
hati yang selalu ingin ku peluk dan ku rasakan...
hati yang selalu ingin ku miliki...
walau ....aku harus berlari sejauh yang kau maui.....

Ku rela untuk selalu ada di hatimu...
hati yang indah dan semerbak....
yang selalu ada di setiap mimpiku...
dalam segala cuaca dan gelombang badai....

Ku ingin sekali meraih sang rembulan di atas sana...
yang selalu tersenyum untuk sang dewa malam yang memandangnya...
saling bertautan di antara detak jantung sang ranting malam..
memadu kasih dalam nada kasmaran yang bergelora....

Beningnya hati indahmu...telah melambungkan anganku...
untuk selalu memandang kesejukan jiwa dan hatimu...
yang terukir dalam setiap nada puitisku yang bergejolak...
demi sebuah harapan yang makin menjulangkan nama indahmu....di hatiku...

Puisi: Lupakanlah

Puisi: Lupakanlah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 25 Oktober 2011

Biarlah ku berjalan sendiri...
dalam lingkaran hidup yang penuh dengan makna...
yang penuh dengan aneka rasa di hatiku...
dalam kesendirian yang memeluk kerinduan hati...

Ku tahu...ku tak bisa menjagamu...
daku juga tahu...bahwa hatimu...bukan untuk diriku...
namun...aku selalu berusaha untuk ada di sisimu...
meski dirimu selalu ingin menjauh dariku...

Kini...ku tak ingin lagi ada di sisimu...
karena...daku telah lelah akan hiasan luka di hatiku...
yang selalu kau goreskan dalam sejuta alasanmu...
yang kini...tak lagi ku senandungkan....

Biarlah...daku tak mendapatkan sekuntum bunga indah darimu...
bunga yang selalu kuidamkan darimu...
biarlah bunga itu untuk kekasih hatimu yang terindah...
yang dapat membuatmu...bahagia selamanya....

dan ...lupakanlah daku....
meski ku harus terluka karenanya....
itu lebih baik ....
demi kebahagiaan sebuah intan berlian ...impian hatiku yang terindah....

Kamis, 20 Oktober 2011

Puisi: Tambatan hati

Puisi: Tambatan hati
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 21 Oktober 2011

Senandung musik "a time for us" terus menemaniku
menorehkan sejumput kata indah di atas layar kacaku...
membentuk sebuah narasi nan penuh dengan kata mesra
tentang diriku dan dirimu...yang jauh di sana....

Ku tak bisa memendam rasa ini untuk tidak bercerita pada mu...
tentang hati ku...
tentang keinginan jiwaku...
juga tentang rasa rinduku ....ke padamu....
yang jauh di sana....

Ku ingin dapat menemanimu...meniti hari hari indah bersamamu...
tapi ...itu tak kan mungkin dapat ku lalui....
karena...kau dan aku...saling berjauhan di mata....namun...dekat di relung hati terindah...
yang kini..selalu kusimpan dan ku pelihara dengan santunnya...

Semoga hari indah itu selalu kau kenang untuk dirimu....
sebagai hari terindah yang pernah kita lalui bersama...
antara kau dan aku....
meski...kini kita tak pernah bersama lagi....

Indahnya bunga mawar di taman hatimu...
telah menambatkan pelabuhan hatiku...di sauhmu....
untuk kau jalin dengan rekat dan erat...
agar tak terbawa ombak nan melambung tinggi....

Puisi: Kubiarkan

Puisi: Kubiarkan
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 21 Oktober 2011

Sudah ku biarkan sang angan terus melambung tinggi...
menembus angkasa nan putih beraneka warna
menggayut pada sang Pelangi nan berpendar hati
merangkul dan memeluk dengan mesranya....

Terasa mengganjal di hati tentang kata indahmu...pada ku...
bahwa ...kau tak ingin lagi bersua dengan diriku...
meski ku tahu...itu memang tak kan mungkin...
tapi...itulah kata terindah yang dapat membuaikan hati nan berpendar rasa...

Sekian lama perjalanan hati ini untuk mengikuti arah mata hatimu....
tapi...sekian lama pula terasa ....betapa sulitnya perjalanan yang harus ku lalui ini..
penuh dengan bentangan hati nan terlalu rumit untuk diungkap ...
seperti jemari hati kita yang tak pernah terjalin dengan syahdunya...

Akankah hari hari ke depannya akan tetap berjalan melambat seperti ini...
daku sendiri tak kan pernah tahu...
karena...itulah ....demi kebahagiaan dirimu sendiri...dan diriku...
sebaiknya....biarlah sang purnama terus bersenandung mesra di malam hari...
bersama sang kabut malam yang dingin membeku....
meraih rasa kebahagiaan dirinya yang pernah terlupakan.....

Puisi: Kegamangan

Puisi: Kegamangan
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 21 Oktober 2011

Dedauanan mulai berguguran...
memeluk pada sang bumi nan menantinya...
dalam kehangatan nan menerpa kesejukannya...
memeluk erat pada pijakan hati nan selalu menjaganya...

Keinginanku untuk berjumpa denganmu...
terasa bagai menanti sang waktu yang tak kunjung merajuk...
meski ku harus berlari untuk membujuk sang waktu...
agar mau berdamai dengan sang awan yang tersenyum menebar...
namun...dirimu ...tetap tak tergoyahkan oleh pesona sang mawar nan berkilau...

Ku tak tahu...apakah sang rintik hujan kan berhenti untuk sejenak tabir
ataukah hanya segumpal awan yang menepi dalam kegamangan hati...
mungkin ku harus menawarkan seulas senyum pada sang mentari pagi...
agar rintik hujan kan reda dalam sejumput hati nan resah...gulana...

Kegamangan hati indah mu telah menutup rasa anganku untuk bersandar di dinding hatimu...
ku tak tahu lagi...harus bagaimana untuk memulai rasa yang ada di diri ini...
agar ...rembulan indah di taman hati mu ..dapat kembali purnama...
seperti hari yang pernah kita kayuh bersama...di danau nan penuh dengan kedamaian....

Puisi: Masih ada

Puisi: Masih ada
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 21 Oktober 2011

Malam semakin sepi terasa...
semakin menepi dari kerinduan yang bergejolak...
meluruh dalam angan nan tak pernah bergeming dari rasa...
rasa yang ada di diri ini...yang tak pernah terperikan

Malam semakin menjauh dari sentuhan hati nan merindu...
mengelopak dan menggayut pada ranting kebisuan nan memutih...
kering dan tandus dalam hembusan sang bayu nan mengiris
membeku dan tak pernah lagi mencair...seperti saat kita bersama...

Adakah sang waktu masih mau berpijak pada punggung rasa ini..
yang pernah tersentuh oleh dinginnya hati nan kasmaran...
yang pernah terbuaikan oleh denyut nadi keinginan nan memucak...
saat kau dan aku ....duduk bersama...dan saling memandang.....

Kini...rasa itu masih ada di kecupan mesra hatiku...
namun...apakah semai rerumputan hijau ini juga masih ada di hatimu....
hati yang selalu membuat diriku tak pernah terputus dari rasa ...
rasa yang kini ada dalam genggaman nafasku....untuk hatiku...dan hatimu....