Senin, 17 Januari 2011

Puisi: Jalan panjang

Puisi: Jalan panjang
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 18 Januari 2011

Jalan panjang masih terbuka lebar
antara kau dan aku untuk saling membuka diri...
untuk saling mencoba ....untuk mencari jalan yang terbaik
bagi indahnya nuansa baru di hati kita masing-masing....

Kekesalan dan kegundahan hati yang tersirat...
memang membuat hati menjadi tertutup oleh sang awan yang berarak...
namun.....itu semua tak menjadi kendala bagi terbukanya kerendahan hati
yang dapat mengupas semua serat-serat kehampaan yang membias di antara kita...

Lihatlah sang langit yang tersenyum ceria ...di atas kita...
semuanya terlihat indah dan mempesona...
sebagaimana yang termuat di dalam bisik hati kita masing-masing...
tanpa kita sadari....kehidupan ini akan merubah segalanya menjadi lebih baik lagi...

Pelangi yang berpendar tak mau lagi terlihat muram...
karena sang aneka warna telah membentuknya menjadi keceriaan...
seceria hati ku yang telah bersandar di pangkuan mu...
membuatku terlena dalam ketulusan kasih sayang mu yang menebar...

Kita sebenarnya sama-sama saling memerlukan...
sama-sama saling merindukan diri...
untuk bersama-sama melangkah bersama...
dalam menggapai asa yang pernah kita cetuskan bersama...
meraih gemerlapnya sang bintang di angkasa yang berkilau....indah...

Sabtu, 15 Januari 2011

Puisi : Senandung lagu kasmaran

Puisi: Senandung lagu kasmaran
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 15 Januari 2011

Senandung lagu kasmaran kau lantunkan dalam memori indah ku
saat ku datang ke tempatmu...
membawakan sekuntum mawar merah di genggaman ku...
dan kau sambut daku dengan ceria...

Ku terpana dengan tatapan lembut mu yang merindu...
membuat anganku terbang melayang memandangmu...
kau cantik sekali ..hari ini...
secantik dirimu..yang ada di depan ku...saat ini...

Iringan musik instrumental dari Kenny G telah melantunkan romantisme pada ku...
membuat daku tersipu lirih...mengagumi mu...
Engkau tampak bahagia hari ini...
membuat kedatangan ku...semakin lengkap...dengan kau ada di samping ku...

Ku berharap ...hubungan ini akan semakin mengikat dirimu dan diriku..
dalam suatu ikatan yang suci dan tak terpisah kan ...selamanya...
ku ingin kan...kau jadi pendamping setia ku...

Seiring dengan berjalan sang waktu yang berpendar...
seiring pula dengan kesibukan masing-masing dalam perjalanan sang waktu...
kau dan aku berjauhan dalam tempat yang berbeda...
membuat kau dan aku ...tak lagi pernah berjumpa...

Kenangan indah itu...kini sirna sudah ...
semuanya telah ada dalam peluk diri masing -masing...
tak lagi ..tahu...siapa yang memulai ..dan siapa yang mengakhiri...
semuanya telah berjalan dengan baik dan baik baik saja...

tak ada rasa sesal dan sedih karenanya....
semuanya karena....kesibukan kita masing-masing...
dan kita...tak kan pernah berjumpa lagi...hingga saat kini....
semoga kita semua saling memahami dan saling bahagia...karenanya....

Puisi: Indah dan sangat indah

Puisi: Indah dan sangat indah

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 15 Januari 2011


Kasih...

ku tak akan melupakan mu...meski sejenak...

karena..dirimu adalah belahan jiwaku...

separuh nafas ku...

yang tak kan pernah daku abai kan...

Kasih...

tetaplah bersandar pada bahu ku...

yang tegar dan tegap...

agar dapat kau rasakan...betapa bersemangatnya diriku..

dalam meraih asa ku...yang kini ku jalani...


Ku coba untuk membuka lembaran kenangan lama bersama mu...

semuanya indah..dan amat terindah...

tak ada yang buram maupun bermendung diri..

ku rasakan degup jantungmu yang terus menerpa hati ku...

betapa dirimu..amat sayang pada ku....


Kasih...

Tetaplah teguh dalam pendirian mu...

tetaplah berdoa selalu ...untuk ku..

agar daku tetap berjalan lurus dan tak berkelak kelok..

melewati jalan yang terjal dan berbatu ...


Ku sadari...

tak selamanya hari itu bersinar cerah...

secerah menteri pagi yang memancarkan cahaya pesonanya..

kadang mendung pun menjelang...

tapi...tak usah kau risaukan...karena hati ku adalah untuk dirimu..

dan ...daku ada..hanyalah untuk dirimu...

untuk selalu mendampingimu...di saat sang hujan deras mengguyur...

maupun di saat ...sang terik mentari tersenyum indah pada kita ...berdua...

semuanya..indah dan sangat indah...bagi kita berdua...selamanya...

Puisi: Terasa desir sang bayu

Puisi: Terasa desir sang bayu

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 15 Januari 2011


Terasa desir sang bayu membangunkan lamunan ku...

yang sesaat terlena dalam peluk kerinduan yang mendera

saat kau tiada di sampingku...

saat dikau terpisah dari ku...sejauh mata memandang...

Terasa kerinduan ku ingin ku kirimkan pada sang bayu...

agar ...dikau dapat merasakannya...meski sesaat...

namun...ku tetap ingin bertahan...agar dikau tak merasakannya...

karena...kan dapat membuatmu..bersedih dan terdiam diri....


Biarlah kerinduan ini kan ku simpan sendiri dalam relung kalbuku...

tanpa ada yang tahu dan merasakannya....

kecuali diriku di sini...

dalam dekap peluk erat tarian jemari ku..di tuts komputerku...

sebagai pelepas rasa rinduku ...ku buatkan seuntai puisi untuk mu...di sana...


Ku ingin... dan ku berharap... di saat ini ...kau tetap ceria dan berbinar hati...

karena...diriku tetap bersemangat dalam proses menggapai sang waktu...

sang cita-cita yang tersampir indah di pelupuk mata ku...

dalam kertas kerja ku...yang semakin melingkup dalam pergulatan batin ku...

untuk ..tak bergeser dari semangat, harapan dan angan ku..di sini...

Puisi: Memang tak mudah

Puisi: Memang tak mudah

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 15 Januari 2011


Memang tak mudah untuk memulai semangat ini kembali...

setelah lama kau tak lagi hadir di sisi ku...

membentangkan semangat baru ke permadani kalbuku...

yang lama terdiam dalam keriputnya sang waktu...


Memang tak mudah untuk melupakan sejenak masa lalu...

masa yang terindah yang pernah daku dayung di air kehidupan ini ...

menyusuri lekuk lekuk sungai kehidupan yang penuh dengan mata air yang membias diri..

menutup pori pori desah nafas ku yang makin melemah....


Entah sudah berapa langkah yang ku ayunkan...ke arah mu...

untuk menemui mu...dalam kerinduan yang tersekat rasa...

membuka cakrawala baru dalam mata air kehidupan ku...

yang lama tak tersetuh oleh derai tawa canda mu yang menggelorakan jiwa ku...


Sudah ku coba untuk sejenak melupakan masa lalu ku...

namun...tak semudah daku membalikkan telapak tangan ini...

semakin ku coba....justru..semakin nampak dirimu di depan pelupuk mata ku...

menatapku...dan tersenyum mesra ...ke pada ku....

dengan kerlap kerlip bola mata mu yang indah...menyegarkan hatiku...

Puisi: Kenangan indah

Puisi: Kenangan indah

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 15 Januari 2011



Kenapa sang waktu terus berlalu begitu cepatnya...


mengejar bayang diri yang tak terkejar...

berlari dengan kencangnya...

melaju bak kereta kencana yang terbang di awan...



Aku masih duduk di sini...


memandang sang rembulan yang tersenyum manja pada ku...

menatap sang gemerlap bintang yang memancar ceria pada ku...

merasakan sentuhan sang bayu yang semilir membisik di telinga ku...



Betapa indahnya malam ini...


tanpa mendung dan rintik hujan yang mendesah lirih...

sepertinya...alam amat bersahabat dengan hati rindu ku...

merindukan kasih yang jauh di sana...di seberang jalan hati ...



Desah nafasku...terasa sejuk menerpa hati ku...


penuh dengan kenangan indah...saat bersama kita berdua...

saat kau sentuhkan jemari lembutmu..pada jemari hati ku...

membuat daku..terkenang selalu...saat kita duduk bersama di sini...



Kenangan indah ...terasa indah...bila daku renungkan...saat bersama mu..


entah kapan lagi ...ku kan berjumpa dengan mu..., kasih..

hanya sang waktu lah yang kan mengantarkan daku ke hati rindu mu...

saat ini...mungkin..belum saatnya..., karena...daku belum selesai meraih angan ku...

tunggulah daku...di sana, ku kan rentang kan kedua belah tangan ku...tuk memeluk mu...

memeluk mu dengan erat ...seerat-eratnya...tak kan ku lepaskan lagi...., kasih...

Jumat, 14 Januari 2011

Puisi: Temaram nya senja

Puisi: Temaram nya senja
Oleh: Andin Adyaksantoro
jakarta, 15 Januari 2011

temaramnya senja telah menyejuk kan hati ku...
semburat merah jingga di pelupuk langit terus membayang...
saat kau dan aku..duduk termenung di pantai pasir putih...
menatap sang mentari senja yang sebentar lagi ...bergeser dan menghilang pergi...

Terasa ada gejolak di dada yang ingin ku katakan ke padamu...
saat ku menatap lentik bulu mata indah mu...yang terkejap...
indah dan mempesona di relung hati ku...
terasa ada kecantikan yang tersembunyi di balik senyum manis mu...

Ku ingin..kau tahu tentang isi hati ku...pada mu...
betapa aku ingin mengutarakannya ..pada mu...
namun...terasa ada yang mengganjal di dada ku ini...
sesuatu yang sulit untuk ku katakan ke padamu...

Sesuatu perasaan yang terindah dalam hidup ku...
saat ku mengenal mu...
saat ku memandang senyum indah mu...
dan saat kau sapa diri ku..dalam ketermenungan jiwa...

Ku ingin kau tahu...
aku sangat menyayangimu...
aku sangat mencintaimu...
dan tak ingin berpisah dari mu...

Namun...apakah ini juga ada dalam benak kalbumu...
aku tak tahu...
karena...kau tak pernah membalas tatapan mesraku..pada mu...
mungkin...kau memang...tak mencintai ku...
aku tak tahu....

Kalau kau tak menyukai daku...
anggaplah aku sebagai teman dekatmu...
yang akan selalu ada ...untuk mu...
meski...ku tak harus memiliki cinta sejati mu...
karena...cinta tak harus memiliki...

kan ku pendam cinta ku hanya pada bayang indahmu...
dalam relung kalbuku yang terdalam...
hingga ...ku tahu...aku memang bukan belahan jiwamu...
dan biarkanlah ...daku terlelap dalam mimpi indah ku...bersama mu...
meski dalam bayang semu..yang selalu menyelimuti kalbuku...tentang mu...

Puisi: Sesunyi hati ku

Puisi: Sesunyi hati ku

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 15 Januari 2011



Langkah ini makin sulit untuk ku langkahkan lagi...

terlalu lamban untuk ku percepat lagi...

hatiku sudah tak mau di ajak kompromi lagi...

karena...kau telah memutuskan diri ...untuk berpisah dengan ku...



Dunia serasa tak lagi bersahabat dengan ku...

tak lagi seindah dulu....saat saat berdua...bersama mu...

kini..serasa sepi dan sunyi...

sesunyi jiwa dan langkah jemari hati ku yang tak lagi berselera diri...



Mungkinkah...kau sudah memikirkan semua ini...terhadap diri ku...

terhadap kemungkinan rasa sesal ku...terhadap tindakan mu..

terhadap rasa amarah mu...pada ku...kemarin pagi...

di saat rintik hujan mengiringi kepergian mu...dari ku...



Kini...daku sendiri lagi...tanpa mu...di sisiku...

tak ada lagi senandung keceriaan di suasana hati ku..

tak ada lagi..desah kata merdumu...mengguncangkan batinku...

semuanya...terasa hampa...dan sepi....sesunyi..jiwa ku...

Puisi: Memang tak mudah melupakan

Puisi : Memang tak mudah melupakan

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 14 Januari 2011



Memang tak mudah melupakan kenangan indah bersama mu...

semakin ku coba melupakan dirimu...

semakin...nampak dirimu dalam pelupuk mata ku...

seakan tak mau pergi dari sisi ku...yang mencoba menghapus mu...



memang kesedihan ini ...telah menjalari relung kalbuku ...

kenapa kita harus berpisah dengan cara yang begini...

engkau marah dan ...pergi begitu saja...dari ku..

ku coba mencegah mu..., namun...kau terus berpaling dan...berlari...



Ku coba menghubungimu...ke semua penjuru yang ku tahu...

namun..kau tak pernah membalas segala upaya ku...

apakah ini yang kau inginkan dariku...

rasa kekhawatiran tentang dirimu...yang entah dimana kini berada...

telah melukai hati ku yang terdalam...



Ku mencoba menguak segala kemungkinan kesalahan ku...pada mu...

yang ku tahu...aku telah lalai memperhatikan dirimu...

daku terlalu sibuk dengan segala kegiatan ku..yang seabrek...

dan...aku melupakan mu...sejenak...



Ku sadari rasa ini..begitu menggebu...ingin bertemu dengan mu...

namun..aku tak tahu..dimana dirimu kini....

yang ku tahu...kau tak ada lagi di sisiku...

tempatku bersandar di pangkuanmu...kini..telah hilang...

dan ...daku menyesalinya....maaf kan lah daku...., kasih...

Puisi: Indahnya hidup ini

Puisi: Indahnya hidup ini

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 14 Januari 2011



Betapa indahnya hidup ini...

bila selalu mensyukuri nikmat-Nya...

mensyukuri segala karunia-Nya...yang terindah..

untuk kita semua...makhluk-Nya....



Betapa bahagianya..hatiku...

saat bersama mu..di taman bunga kesayangan mu...

penuh dengan rasa kerinduan yang memuncak...

yang bersinar dalam temaramnya senja yang terindah...



Sikap manja dan cemberutmu...membuatku makin sayang pada mu...

sikap peduli mu ..pada sorot mata ku yang menatapmu...terpana...

membuat dirimu..merengek manja...membuatku..makin cinta pada mu...

kaulah ..permata hati ku...belaian kasih sayang ku...



Ku ingin..hari hari indah ini tak kan mudah berlalu...

ku ingin...mentari senja tak kan mudah tenggelam di ufuk senja...

ku ingin...dirimu...tetap sayang pada ku...

karena...daku amat mencintaimu...seperti daku..mencintai diri ku...sendiri...

Puisi: Marilah kita introspeksi

Puisi: Marilah kita introspeksi

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 14 Januari 2011



kita mungkin tidak cocok untuk bersama...

kita mungkin...terlalu egois pada diri sendiri...

tidak saling memperhatikan satu sama lainnya...

engkau dengan kesibukan mu...

dan...daku juga sibuk dengan kegiatan ku...



Kita memang pernah saling mengenal dengan baik dan ramah...

namun...dengan berjalannya waktu yang berlari lirih...

kau dan aku...seakan saling mempertahankan ke aku annya...masing-masing...

tak ada yang mau mengalah...meski ku telah berusaha untuk mengalah selalu...

namun...ternyata daku...juga mempunyai batas kesabaran waktu...



Kini..tinggal kita merenungi perjalanan kisah asmara kita...

segala yang baik adalah....milik kita bersama...

namun..yang kurang baik...biarkanlah berlalu...

mengisi hari hari yang tak bersahabat dengan kita...



Ku ingin...ada kedamaian kembali dalam asmara kita...berdua...

ku berharap...kau mau mengerti..tentang diriku..

dan aku pun...juga akan berusaha mengerti tentang mu...

marilah..kita bersama sama..saling introspeksi diri...

siapa tahu...kita kan berjodoh lagi...hingga akhir waktu...

jalan panjang yang terindah ...masih menanti kehadiran kita bersama...

dalam hati yang penuh dengan kesejukan dan kedamaian...bersama....

Puisi: Lambaian tangan mu

Puisi: Lambaian tangan mu

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 14 Januari 2011



Lambaian tanganmu...telah mengguncangkan hati ku...

karena ...kita kan berjauhan ...dan tak lagi bisa bersama...

seperti hari hari kemarin...yang penuh dengan gelak canda dan tawa...

penuh dengan kenangan manis...bersama mu...kita berdua...



Ku pergi dari mu...meski untuk sementara waktu...

kenanglah dariku yang engkau sukai...

jangan kenang tentang perpisahan sementara ini...

karena itu kan membuatmu ...bersedih hati...



Engkau tatap diriku dengan wajah sendu...

penuh desah air mata dan keluh kesahmu...

namun...itu tak menyurutkan niat baik ku..

untuk pergi sementara dari sisimu.. yang ku cinta...



Doakanlah daku...agar daku dapat meraih apa yang ku damba selama ini...

sesuatu yang terindah dan terbaik buat kita bersama...

buat kita berdua...

dan masa depan kita...



Untuk sementara waktu...isilah hari hari mu dengan kesibukan diri..

jangan melamun dan bersedih hati..

karena...kesedihan mu...juga duka lara ku...

maka...selalu lah ceria hati...demi kelancaran cita cita ku...

yang telah menumpuk di hati...ku yang selalu ingin membahagiakan dirimu...

juga masa depan kita bersama...., kasih...ku...yang tercinta...

Puisi: Desah Dedaunan

Puisi: Desah Dedaunan

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 14 Januari 2011



desah dedauan malam telah melenakan hati ku...

membuat daku terlelap dalam mimpi indah ku...

bersua dengan mu...wahai bidadari ku yang tercantik

yang hanya dapat ku temui dalam bayang mimpi ku...di malam ini...



engkau menari dan bernyanyi untuk rasa rinduku yang menggunung...

meraih dan merengkuh lenganku...untuk bersama saling bersenandung riang...

melantunkan melodi memori kenangan indah ku...bersama mu...

bagai dua sejoli yang terlena dalam asmara yang saling merindu....



Kenapa ...ini ku temukan dalam bayang mimpi ku semata...

kenapa bukan di saat yang nyata...dalam kehidupan pribadiku...

yach...aku tak memungkirinya...bila daku memang menginginkanmu...

menginginkan rasa sentuhan senyum mu..yang manis membara....



Ku tahu...kalau semua ini hanyalah impian belaka...

impian yang tak nyata...dan tak kan mungkin terjadi di dekap erat ku...

karena...ini adalah gumpalan rasa yang telah melekat menjadi satu...

tak terpisahkan...

menjadikan daku...begitu merindukan mu...

rindu yang tak terbendung kan...



Ya sudah...aku tak kan lagi bermimpi tentang dirimu...

karena...jelas kau tak ada di sini...di samping ku...

dan ...ini kan membuatku makin menjadi jauh dari angan ku...

dari sentuhan cita citaku yang ada di pelupuk bola mata ku...

yang lama tak tersentuhkan oleh kehadiran ku...



Ku kan lebih terfocus lagi dengan sebongkah harapan ku...

dan sejuta impian ku...

agar ku raih...seribu pesona ku..yang lama menghilang..

dari relung kalbuku ...

dari sandaran jiwaku...

yang memancarkan hasrat untuk segera meraihmu...

dalam bayang sejuta warna Pelangi di ufuk senja....

yang temaram dan menyejuk kan diri...

dalam pelukan sehamparan semangat yang memacu ku....

'tuk memeluk mu..dalam dekap erat yang merindu...

Puisi: Aku telah mengerti

Puisi: Aku telah mengerti

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 14 Januari 2011



Aku telah mengerti ....

mengapa engkau selalu menghindar bila bersua dengan diriku...

karena daku tak mampu untuk memenuhi keinginanmu...

yang memang ku rasa...aku tak mampu untuk mencapainya....



Burung di angkasa pun tak kan terbang ke awan dengan mudahnya...

juga...rintik hujan pun tak kan membasahi relung kalbuku...

jika tak ada kemauan yang kuat...

yang dapat menggoyahkan kemauan ku untuk selalu ada ...untuk mu...



Namun....di hadapan mu...daku tak dapat berbuat banyak....

segala daya ku telah ku kerahkan untuk menggapai mu...

untuk merebut simpati mu...

untuk menarik rasa banggamu..pada ku...



aku telah lelah untuk berada dalam pusaran dirimu...

pusaran rasa rindu yang tak tergapaikan...untuk mu..

rasa yang selalu ada...bila aku mengenang dirimu...

kenangan indah yang tak kan pernah daku lupakan...



Biarlah..sang waktu yang kan mengukir rasa lelah ku ini...

betapa daku...ingin..agar kau buka kan ..hatimu..untuk ku..

namun...nampaknya pintu kasmaranmu...untuk ku ..telah tertutup rapat...

dan daku..tak mempunyai kunci nya...agar pintu mu bisa ku buka...



Entah sampai kapan kan ku tunggu penantian yang melelahkan ini...

rasa sabar dan rasa pasrah ku...kadang saling berlomba untuk menghentikannya...

berhenti dari penantiaan yang ku rasa kan makin menjemukan...

namun...daku ingin sekali...meraih hati indah mu...

yang membuatku..makin kasmaran dengan senyum indahmu...

yang memberiku sejuta inspirasi untuk selalu bangkit dari rasa lelah ku...

yang selama ini mendera diri ku...bila tak bersua dengan dirimu...

karena ....kau lah...lembaran daun cinta ku yang pertama dan terakhir....

yang memberiku segala harapan dan angan yang melambung...

untuk mengukir sejarah rasa cinta dalam sejumput kehidupan ku yang makin senja...

Puisi: Selalu bersama

Puisi: Selalu bersama

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 13 Januari 2011



Mengapa harus bersedih ...kasih...

bila kepergianku ini..untuk meraih asa ku...

meraih harapan ku yang setinggi langit...

dan securam...tebing yang terjal....



Ku kan lalui semak yang berduri...

juga...laut yang terhampr luas...

yang penuh dengan gelombang ombak yang tinggi...

namun...itu semua ..tak kan menyurutkan niatku...

untuk meraih asa ku...yang tertanam di hatiku sejak lama...



Iringilah daku pergi...dengan doa dan harapan yang suci..

agar daku dapat meraih sang bintang di langit dengan indah...

tanpa kesulitan dan tanpa kesukaran yang berarti...

karena...doamu..adalah pegangan hidup ku...



jagalah dirimu...dan hati mu...untuk ku...seorang...

jangan kau bagi dengan yang lainnya...

karena...kepergianku..juga untuk kasihku..., dirimu...

yang selalu ada di hatiku..di kalbuku...



Biarkanlah daku melangkah untuk meraih angan dan impianku...

ku kan berlari sekencang-kencangnya...

mengejar sang waktu yang telah berlari terlebih dahulu...

kan kususul dengan sejuta langkah kilat ku....



Jangan kau lupa kan doa mu...untuk ku..., kasih...

agar daku cepat kembali ke sampingmu...

ke sisimu...kembali...

bersama kita bisa...dan berdua kita selalu mampu...

selalu bersama...selamanya....

Puisi: Jangan sia-siakan diri ku

Puisi: Jangan sia-siakan diri ku

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 13 Januari 2011



Jangan sia-siakan sisa usiai ku...untuk yang remeh...

jagalah hati ku...untuk ku tetap mencintai mu...

jangan kau duakan daku..dengan yang lainnya...

karena..daku benar-benar mencintaimu...dengan setulus hati ku...



Kuhargai segala upaya mu...untuk keceriaan ku...

untuk sejuta semangatku...harapan ku...

namun...biarkanlah sang waktu yang kan menjawabnya...

karena..itu semua adalah karunia-Nya yang terindah...

yang akan selalu menyertai diri ku... kemana pun daku pergi...



Ku akui..bahwa kau pun juga mencintai ku..sepenuh jiwa mu..

dan ku sadari pula...bahwa rasa kebanggaanmu pada ku...

juga ...pengharapan mu...pada diriku...terlalu indah...

dan...aku mungkin..tak kan mampu memikul rasa yang terindah ini...



Biarlah..diriku seperti ini...apa adanya...

mencintaimu...sudah merupakan kebanggaan pada diriku..

meski ku tahu...itu bukanlah yang terindah buat ku...

karena..bila hatimu ..masih risau akan diri ku...

ku kan tak dapat lagi bertahan...untuk tetap menatap indahnya bola mata mu...



Ku ingin kau selalu tersenyum buat ku...

buat seluruh sanubari ku...jiwa ku...

yang ku peruntuk kan buat mu...seorang...

karena ...tanpa mu...daku bukanlah siapa siapa...

kau lah pendamping setia ku...hingga ku menutup akhir cerita....

hingga sang rintik hujan ...turun membasahi langkah hidup ku...

Puisi: Tak mungkin mendua

Puisi: Tak mungkin mendua

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 13 Januari 2011



tak kan mungkin...hati ini mendua pada mu...

karena ..dirimu ..adalah belahan jiwa ku...

yang tak kan pernah ku duakan..untuk yang lainnya...

hatiku...hanyalah untuk mu...seorang...



Ku coba untuk merenungi isi hati mu..

juga kata indah mu...pada sampul surat mu...

yang kau kirimkan untuk diriku...

dan ...aku tetap..memilih dirimu...untuk hati jiwa ku...



Janganlah risau dan gundah...tentang ku...

ku disini..selalu ada untuk mu...

meski kita...saling berjauhan...

dan saling tersendiri kan...

namun...jiwaku...rinduku...hanyalah untuk mu ..seorang...



Lihatlah sang rembulan di malam ini...

kan kau lihat sang bintang yang berkelap kelip..

itu semua...sebagai pertanda...bahwa...daku selalu ada untuk mu..

untuk hati mu..yang suci dan bersih...seputih..sentuhan jiwa ku..pada mu...

Puisi: Mentari pagi terus berpijar

uisi: Mentari pagi terus berpijar

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 13 Januari 2011



mentari pagi terus berpijar dengan asanya...

sang awan berarak menari nari...

mengikuti alunan musik dari sang bayu...

yang semilir mendayu-dayu...



Keindahan alam ku...terasa menyentuh di kalbu...

sang nyiur kelapa melambai pada sang pasir di pantai...

menyusuri gelombang ombak di laut yang membiru...

beriak-riak...memukul sang batu karang dengan lembutnya...

seakan ikut merasakan gemulainya tarian sang bayu yang merindu...



Secerah sinar harapan terbuka luas di depan bola mata ku..

untuk meraih sebutir mutiara cinta dari bibir indah mu..

yang merekah ...mekar mewangi...

bagai harumnya bunga melati yang terjuntai di tangkainya...



Kisah kasmaran ini ...terasa berdegup di dada ku...

saat ku memandang diri mu yang lewat di depan kampus ku..

selayang pandang...terlihat dirimu sedang menanti sang pujangga mu...

sang idola hatimu...yang telah mengisi relung relung jiwa mu...

dan ...itu bukanlah diriku... yang hanya bisa menatap rasa bahagia...

dari sini...dari jauh...dari kampus ku...yang terdiam lirih...

Puisi: Ceritakanlah pada ku

Puisi: Ceritakanlah pada ku

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 13 Januari 2011



ceritakanlah pada ku...tentang kegundahan mu...

tentang keluh kesah mu....

tentang segala beban yang kau pikul di hati mu...

agar terasa ringan...saat kau sudahi cerita mu...



Hidup ini...memang begini adanya...

penuh dengan aneka warna dan kemajemukan...

tak perlu di keluh kesahkan...

terimalah apa adanya....dan syukurilah...



coba tengok lah sekelilingmu...

coba pandanglah langit yang membiru di atas itu..

kan kau liat burung burung beterbangan dengan riangnya...

kan kau lihat awan berarak yang tersenyum indah untuk mu...



semuanya itu...juga seperti dirimu...

penuh dengan ketidak pastian...

namun....kau tak perlu berkecil hati...

di hatimu...tersimpan segumpal harapan yang belum kau raih..

raih lah cita citamu...dan tunjukkanlah...bahwa kau mampu...

mampu untuk berdiri sendiri...mandiri...seperti sang awan di atas sana...

dan sang bayu yang bertiup lirih...mengiringi langkah tegarmu....

Puisi: Terus melangkah

Puisi: Terus melangkah

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 13 Januari 2011



Waktu terus melangkah ke depan..

ke arah kemajuan ...

dan terus bergerak mengitari langkah ku..

mengelilingi kehidupan ku...yang tetap dan statis...



Ku ingin ada perubahan dalam hidup ini..

ku ingin dan kuingin selalu...ada perubahan..

namun...kenapa begitu lamban... daku melangkah...

tak tersampai jua...langkah ini ..tuk meraih hati mu...



Getaran sukma ku..terus memacu ku untuk bersua dengan mu...

namun...kau selalu menghindar dan terus berlari...

menjauh...dan menghilang pergi ...dari pandangan ku...

apa kah yang harus ku lakukan untuk bisa bersua dengan mu...?



Inilah kehidupan...yang harus ku lalui...

kehidupan yang indah dan penuh dengan sejuta hikmah...

yang membuat daku makin tegar dan dewasa...

dalam memilih jalan hidup ku yang penuh dengan aneka warna Pelangi...



Dirimu pun sudah mengetahui tentang diri ku...

namun...ku rasakan ...kini kau telah berubah..

entah itu perasaan ku sendiri...

namun..yang jelas..., kau sekarang selalu menghindar dari ku...

tak apalah...bila itu memang keinginan mu...

aku hanya bisa pasrah...dan ...terdiam diri...

Puisi: Untuk apakah

Puisi: Untuk apakah

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 12 Januari 2011



Untuk apakah kau tanyakan itu...pada ku...

kalau itu yang kau inginkan...dari ku..

aku tak memiliki nya...

yang ku miliki hanyalah sebutir cinta di hati ku...



Aku tak memiliki lagi..emas berlian di pundak ku...

daku juga tak memiliki sekuntum melati ...untuk mu..

yang ku miliki hanyalah hati yang indah...

yang kan ku berikan pada sang idola di hati ku...



Mungkin...aku bukan pria yang menjadi idaman hati mu..

mungkin pula..daku bukanlah seorang pujangga yang menjadi idola mu...

namun...daku memiliki...seuntai hati yang bersih dan suci...

yang dapat menorehkan sebait puisi yang indah ...untuk mu...



Bila..kau memang ingin hati emas ku...

cobalah renungkan dan pikirkan terlebih dahulu...

apakah pilihan mu ini...sudah tepat...bagi mu...

bila hati mu sudah bulat, maka...raih lah hati putih ku...

dengan ketulusan hati mu...seindah mawar merah..di taman hati mu...

Puisi: Kemarilah kasih

Puisi: Kemarilah kasih

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 12 Januari 2011



Kemarilah kasih...

gandenglah daku...untuk melangkah lagi...

melangkah ke depan...ke masa depan kita bersama...

meraih cita dan cinta kita....yang telah lama menghilang...pergi...



Ku rengkuh lenganmu...dan ku raih dirimu...dalam peluk mesra ku..

ku ingin...kau selalu ada...untuk ku...

ku ingin...tak ada lagi...belahan jiwamu..untuk yang lainnya...

kecuali...diriku..semata saja...



Janganlah..kau palingkan dirimu...dari rasa rinduku yang menggebu...

yang menggetarkan jiwa ku...bila kau selalu di samping ku...

ku ingin...mendengarkan cerita indah mu...

canda tawamu....dan juga...wajah manismu...

itu semua...ku ingin...kau berikan...hanya untuk ku...



Dengarlah..desah angin yang berhembus lirih...

dengarlah ...suara hati ku...tentang rasa itu...

rasa yang lama terbenamkan dalam lubuk hatiku yang terdalam..

bahwa...aku cinta ...pada mu...setulus hati ku...

Puisi: Bila hati terketuk rasa

Puisi: Bila hati terketuk rasa

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 12 Januari 2011



Bila hati sudah terketuk rasa ...

maka ...bukalah pintu hati mu...

karena rasa itu..akan terus mengitarimu...mengelilingimu...

memeluk mu...dan membuat dirimu... menjadi terlena...



demikian pula dengan diriku...

karena rasa itu..., terketuklah rasa di hatiku...

membuat daku ..tak bisa terlena dalam temaramnya sang rembulan...



Kujaga hati kecilku...untuk selalu berbinar diri...

untuk selalu bersemangat...memandang mu...

menatap mu...dalam kejauhan hati yang terlena...

yang tak kan mungkin..tersatukan rasa...



Malam mulai terlelap dalam nyenyaknya...

menidurkan rasa impian yang terbuai keindahan...

keindahan akan sang dewi malam...yang tersenyum ...

menatap sang Pelangi yang terlelap dalam pangkuannya...



Inikah..rasa cinta itu...yang kau hadirkan...untuk ku...

untuk hati ku..yang lama tergalaukan oleh rasa itu...

yang kini..kau buka kan untuk hati ku...yang sunyi...

yang lama tak terisi oleh bisik rindu...dari seorang wanita cantik...

seperti ..dirimu...yang ada dalam bayang indah ku...di sini...

di hamparan permadani..biruku ..yang baru terbangun..dari mimpinya...

Puisi: Mungkin...

Puisi: Mungkin...

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 12 Januari 2011



Mungkin bukan pertama kali ini kita berjumpa...

saling bertatapan mata...

dan ...saling memandang...

meski di hatiku..aku tak tahu..apa yang ada di kalbumu...



Yang ku tahu...aku menyukai dirimu...

aku menyukai sikap dan tutur kata indahmu...

yang membuat daku..terbang tinggi...dan tinggi sekali..

dan tak mau turun lagi...terus terbang...melayang ke awan...



Engkau begitu indah ...di bola mata ku...

engkau begitu ramah dan santun...di hadapan ku...

terlihat ..engkau sebagai wanita yang terpelajar...

dan ...aku menyukai..semua yang ada ..di dirimu...



Angin sepoi telah melamunkan bayang indahmu...

melantunkan lagu sorga yang merdu di telinga ku..

membawa ku...melayang...mengitari pucuk pucuk rindu ku...

yang terus terbang..mengagapai angan indah ku..



namun... ku ingin...impian ini ...tak membangunkan tidurku..

ku biarkan angan ku melayang..bersama indahnya buaian mu...

yang menggelitik dan merangkul rasa ingin ku...bersama mu..

kini...dan ..selamanya....

Puisi: Cinta sejati ku

Puisi: Cinta sejati ku

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 12 Januari 2011



Cinta sejati ku ..pada mu...

bukanlah yang pertama ...dan terakhir...

namun...akan terus menerus berlanjut...

mengikuti sang waktu yang terus bergulir menepi...



Cinta sejati ku ..pada mu...

akan terus menguat dan mengakar dengan indahnya...

seindah bunga melati di taman indah hati mu...

yang terus bermekaran ...hari demi hari...



Janganlah kau layu kan kembang melati dari ku ini...

karena di situlah...rasa cintaku pada mu..terus terpadukan...

memagar hati kita berdua...

sebagai rasa wujud yang tak kan pernah terpisahkan...



Ku akui..dengan sejujurnya...

engkau bukanlah yang pertama singgah di hati indah ku...

namun...ku akui pula...bahwa dirimu lah yang terakhir ...buat diri ku...

yang akan terus mengisi hati putih ku ini...

hingga sang waktu kan bertepuk lirih...untuk ku...



Ku terus membayangkan dirimu...selalu...

meski cinta tak harus memiliki...

namun...daku selalu berharap...

cinta ini...tetaplah cinta abadi untuk mu...dan untuk ku..

meski dalam bayang-bayang semu...di rona wajah cantik mu...

yang terus menatap indah pada gemerlapnya sang Pelangi yang berpendar....

Puisi: Kawan baik ku

Puisi: Kawan baik ku

Oleh: Andin Adyaksantoro

Jakarta, 12 Januari 2011



Semua telah ku lakukan untuk mu...

namun ...mengapa engkau masih juga belum puas...

masih haruskah daku ...untuk melakukan yang lebih lagi...

padahal ..diriku sudah terlalu lelah karena nya....



Masih kah...dirimu...mau menerima hati ku..

yang telah lama ku simpan rasa rindu ku ...pada mu...

meski ku tahu...dirimu..sudah tak mau lagi berteman dengan ku..

namun..ku berharap...dirimu...masih mau sekedar membaca puisiku...

yang ku peruntuk kan buatmu...seorang...



Ku memang bukan...pria idaman mu...

juga bukan pemuda atau lelaki..sesuai cita cita mu...

tapi...ku hanya bisa berharap...padamu...

tataplah daku...sedalam-dalamnya...

'kan kau temukan...seuntai hati emas berlain yang bersih...untuk mu...



Biarkanlah...angin terus berhembus lirih...pada ku..

terus meniup rasa dinginnya hati ini...tentangmu...

tapi...janganlah...kau terus menerus berpaling ...dariku..

daku ..bukanlah...makanan...yang hanya bisa kau amati dari jauh saja...

tanpa ...pernah kau sentuh hati berliannya...untuk mu...



Memang sulit untuk memulai lagi...pertemanan kita ini...

ku akui...aku lah yang terlebih dahulu...berpaling dari mu..

tapi...itu dulu...

masa di mana aku ...terlalu jauh dari mata hati mu...

terlalu jauh untuk melangkah mendekati dirimu...

kini...ku hanya menanti jawab indah mu...pada ku...

maukah...kau berteman kembali ...denganku..., kawan baik ku...?

ku hanya bisa berharap...dan berharap....pada mu...

Sabtu, 08 Januari 2011

Puisi: Hari ini

Puisi: Hari ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 08 Januari 2011

Hari ini ....
hatiku begitu bahagia...
karena...engkau telah datang ke mari...
ke hati ku...yang mendamba mu...

Sudah lama kunantikan hari ini....
hari yang membuatku merasa muda lagi...
hari yang memberiku semangat hidup baru lagi...
setelah lama terdiam dalam sepi...

Hari yang cerah telah memberiku keceriaan lagi...
setelah lama...rintik hujan tak lagi mengguyur bumi hatiku
setelah lama...tanah hatiku menjadi kering dan tandus...
kini..kau hadir dan...menyirami kesejukan jiwaku yang kering kerontang...

Daku tak bisa memungkirinya...
bila dirimu...adalah segalanya ...bagiku...
mutiara terpendam yang telah lama tiada di hati...
kini..hadir bagaikan permata hati yang indah...
yang menyinari setiap sorot langkah mata hati ku...
dalam setiap gerak langkah pena ku yang menggores di kalbu ku...

Kamis, 06 Januari 2011

Puisi: Kau lah segalanya bagi ku

Puisi: Kau lah segalanya bagi ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 07 Januari 2011

Kaulah segalanya bagi ku...
yang selalu ada di hati ku...
tanpa mu...
daku ...bukanlah seperti saat ini...

Kau lah segalanya bagi ku...
dinda ku...
kasih ku...
sayang ku...
yang amat ku cinta...sepenuh hati ku...

Kau lah segalanya bagi ku...
tempatku mencurahkan segala suka duka ku...
mencurahkan segala keresahan hati ku...
dan...kau selalu dapat...memberiku ...
rasa sejuk di hati...
dan membuatku...terlena di pangkuan mu....

Kau lah segalanya bagiku...
yang dapat membuatku...berlari dengan kencangnya...
yang dapat membuatku ...melonjak dengan tingginya...
dan terbang ....setinggi burung Camar di langit...

Kau lah segalanya ...bagi ku...
yang tak kan ada dua nya di hati ku....
belahan jiwa ku...
Kasih ku...yang tercinta....

Rabu, 05 Januari 2011

Puisi: Ku akui dan ku sadari

Puisi: Ku akui dan ku sadari
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 06 Januari 2011

Ku akui ...
engkau memang wanita yang dapat menyejuk kan hati ku...
wanita...yang dapat membuat diriku terbang melayang...tinggi
wanita yang selalu...ada di hati ku...

Ku sadari...
engkau lah yang membawaku terbang dan hinggap di sini...
dalam singgasana cinta yang membuatku terlena...
yang membuat diriku...tak bisa lari dari hati indah mu...

Ku akui pula...
dirimulah...yang telah membukakan mata dan hati ku...
untuk sebuah rasa cinta yang tulus
untuk seuntai berlian mutiara jiwa yang sejati...
yang tak pernah ku peroleh dalam bayang mimpi ku...
tentang rasa cinta yang indah kemilau...

Ku sadari pula...
bahwa kau tak mungkin...bersama ku selamanya...
karena...kau adalah pujaan hati ku...yang ku damba...
namun...engkau bukan lah milik ku...
karena dirimu...hanya ada dalam bayang peluk hatiku...semata...
yang tak kan pernah ada ...dalam peluk rinduku...yang sebenarnya...

engkau adalah angan dan mimpiku ...
di malam yang dingin...
di malam yang sunyi dan ...hening...
tanpa ada rasa kebekuan dalam peluk rinduku...yang nyata...

Puisi: Ku cari jalan terbaik

Puisi: Ku cari jalan terbaik
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 06 Januari 2011

Ku cari jalan terbaik...
yang dapat mempertemukan hati kita...
sehingga kita tetap dapat saling memandang...
meski...ada sedikit luka di hatiku...

Ku harus terus mengalah ke pada mu...
agar jalan ini..tetap dapat kita lalui bersama...
dalam senandung puisi yang terindah untuk mu...
walau kadang ku harus meluruh dalam heningnya malam...

Tak apalah...bagiku...
demi hati indah mu...untuk ku...
ku rela...
dan ku tetap ingin...kau selalu ..untuk ku...

Ku cari jalan terbaik...
bagi langkah hidup kita...
bagi kebahagiaan kita bersama...
meski...ku tetap harus selalu mengalah..pada mu...
aku rela...

Puisi: Ku jalani hidup ini

Puisi: Ku jalani hidup ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 06 Januari 2011

Ku jalani hidup ini dengan suka cita...
ku langkahkan kaki ini...sesuka hatiku...
ku larikan badan ini...sekencang sang bayu...
demi sebuah cita yang tak terputuskan...

Ku terus mencari dan mencari...
mencari angan yang tak tersampaikan...
yang kini masih jua melingkari kalbu hatiku..
demi sebuah rasa cinta yang tulus dari mu...

Entah sudah berapa kali ku bersabar diri..
entah sudah berapa purnama yang ku lalui...
namun...kau tetap diam membisu...
mengukur jalan hati ...nan tak pasti...untuk ku...

Apakah ini memang sudah menjadi keinginan mu...
agar daku tetap seperti ini...
tanpa ada kepastian darimu...
tanpa ada sedikit pun rasa indah ...untuk ku...

Mungkin...kau ingin menguji rasa cinta ku ...pada mu..
tapi...sampai berapa lama ku harus menunggu...
menanti...
hingga sang senja kan terbenam ...
dalam kesendirian nya...yang berlarut ...

Puuisi: Demi kau...

Puisi: Demi kau...
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 06 Januari 2011

Demi kau ....
ku berlari dengan kencangnya...
mengejar angan dan cita ku...
agar ku raih...keinginan mu...

Demi kau...
aku rela untuk terbang tinggi
setinggi yang ku mampu...
setinggi yang kau ingin kan..
agar ku raih...hati indah mu...

Demi kau pula...
aku berusaha mencari jalan terbaik..
agar ku raih...hati indah mu..
yang sampai kini...
ku belum jua....memperolehnya...

Demi kau jua...
aku rela untuk tetap bersabar...
menanti hari demi hari...
waktu demi waktu...
agar ku dapat bersua dengan mu..
meski dalam bayang mimpi indah ku....
yang terbiaskan diri....

Puisi: Mengapa kau pergi...

Puisi: Mengapa kau pergi...
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Januari 2011

Mengapa dikau pergi dariku..., kasih...
apakah salah dan dosa ku ...pada mu...
janganlah...kau seperti itu...
pergi...tanpa pesan...untuk ku...

Kasih...
mengapa ku harus selalu seperti ini...
selalu di tinggalkan oleh orang yang ku kasihi...
orang yang selalu ku kenang dalam hidup ku...
yang selalu memberiku semangat dan motivasi ...untuk ku...

Apakah yang harus ku lakukan untuk semua ini ...
agar di kau mau kembali pada ku ...lagi...
bercanda dan tertawa bersama...
berdua....dan selalu...berdua....

Apakah hati mu...masih tertutup untuk ku...
masih membeku...dan tak bisa ku cairkan lagi....?
mungkinkah...daku tak kan dapat meraih mu...kembali...
hanya...engkau lah...yang dapat menjawabnya...

daku selalu menanti jawabmu....
Ku ingin...
kau hadir kembali di hatiku...
membelai diriku...
dan ....memberi ku..semangat hidup kembali....
seperti dulu....
saat kau dan aku...selalu ada...untuk hari hari indah ku...

Selasa, 04 Januari 2011

Puisi: Tak ada hati yang mendua

Puisi: Tak ada hati yang mendua
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Januari 2011

Mengapa harus ada air mata di pipi mu..
mengapa harus ada perpisahan..pada diri kita...
mengapa...harus ada pertemuan yang terbuai rasa...
yang membuat kita ...menjadi...terkejap hati....

Tak perlu...kau bersedih hati...
tak perlu pula...kau mengenang perpisahan ini...
karena...semuanya...bukanlah karena kita ada...
semuanya...karena...rasa yang tak terpenuhi hati...

Ada kalanya...kita harus menerima ini...semua...
ada kalanya...kesulitan...membukakan adanya ...kemudahan...
ambil lah...hikmah yang terbaik...
untuk kita renungkan...dan kita aplikasikan dalam hidup ini...

Memang tak mudah melupakan kenangan yang terindah di hati kita...
namun...kenangan...tinggal lah...kenangan yang memukau...
tak perlu lagi...kita pertanyakan....
mengapa harus ada perpisahan....

Kita...sudah memahami...
bahwa...kita tak mungkin bersatu...
meski...kau selalu ingin bersama ku...
namun...ku tak bisa...lagi...untuk menyapa indahnya nuansa diri mu...
karena...dua hati...sudah saling memadu janji....
seia sekata...tanpa ada hati yang mendua....

Puisi: Mimpi tentang mu...

Puisi: Mimpi tentang mu...
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Januari 2011

Bila malam telah menjelang...
saat sang mentari tenggelam dalam tidurnya...
saat sang rembulan muncul dari peraduannya...
saat sang bintang berkelap kelip dengan indahnya...
ku terbuai dalam alam mimpi ku...
kau hadir dalam peluk rinduku...yang melenakan daku...

Kau bagai sang bidadari yang menari untuk ku...
lemah gemulai...dengan selendang suteramu..yang mempesona...
tergerai rambut indah mu yang berjuntai di keningmu...
tersenyum cantik...pada diriku...yang memandangmu...terpesona...

Ku tak ingin...mimpi ini...segera hilang dari ingatan ku...
ku ingin...kau selalu ada ...dalam mimpi-mimpi indahku..
ku tak ingin...ada yang lain..dalam buaian mimpi ku...
namun...kau selalu menghilang...saat ku ingin menyentuh diri mu....

Mengapa mimpi ini...tak mau berkawan dengan ku...
mengapa kau selalu menjauh dari rasa ingin ku...pada mu..
yang selalu...ingin bersama mu...
meski sejenak...dalam pesona mata mu...yang indah...

Ku sadari...daku mungkin..tak dapat meraih hatimu...
yang lembut...dan memukau...
namun...daku ingin...selalu dekat dengan mu...
meski ku tahu...kau tak selalu ada...untuk diriku....
entah mengapa...kau selalu...begitu ..pada ku...
menjauh...dan kadang menghilang dalam buaian alam mimpiku...
yang tak kan pernah ku temui ujung pangkal nya....

Tak mengapa...
mungkin...dirimu..bukan lah untuk ku..
bukan untuk hati ku...yang mendamba mu..
tak apalah...ku sadari..itu semua..
ini hanyalah mimpi...tentang mu...
yang tak kan dapat ku raih dalam alam nyata ku...

meski begitu...ku telah bahagia...
karena ...ku dapat bermimpi...bertemu dengan mu...
meski...kau selalu sejenak..memandang diriku...
dalam kelembutan mu...yang menghapus ...rasa rinduku....

Puisi: Terkadang...

Puisi: Terkadang...
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Januari 2010

Terkadang...bila ku ingat dirimu...
yang manja...
yang merajuk...
yang menawan hati...
hatiku...jadi terkesima...

Mengapa tidak...?
kau begitu sering memperhatikan daku...
sering menasehati daku...
agar daku..selalu...ada di hatimu...
tak akan menduakan diri mu....

Bila ku ingat itu semua...
aku hanya bisa tersenyum...
lalu meraih dirimu...
dan memeluk mu...erat-erat....

Ku tak akan menduakan dirimu...
apa pun...alasan ku...
ku hanya...ingin dirimu...seorang...
tiada yang lainnya...
meski ku tahu...godaan kadang datang menerpa...
ku tak akan...melupakan diri mu...
daku...ada...hanya untuk dirimu...., kasih....

Senin, 03 Januari 2011

Puisi: Selalu ada

Puisi: Selalu ada
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 04 Januari 2011

Kemari lah ...kasih..
kan ku peluk dirimu...
kan ku belai diri mu...
hingga kau kan merasakan...
betapa ...rindunya...diriku ...pada diri mu...

Kemari lah ...kasih...
kasih ku...yang tersayang...
kasih ku ...yang tercantik...
yang selalu ada di hati ganteng ku..

Tataplah...binar bola mata indah ku..
kan kau lihat...
betapa hatiku...hanya untuk mu...
untuk dirimu...yang selalu ada di hati ku...

Kasih...
tetaplah...memandang diriku..
tetaplah...daku yang kau sayang...
dan ...jangan..palingkan daku..dari mu..
karena...daku..ada...untuk diri mu...
yang selalu...ada di hati ku...selama nya...

Puisi: Kau selalu ada di hati ku

Puisi: Kau selalu ada di hati ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 04 Januari 2011

Kau selalu ada di hatiku...
selalu tertawa bersama ku...
selalu bersedih...bersama ku..
dan selalu...dapat tersenyum kembali...bersama ku...

Kau selalu ada di sisi ku...
segurat wajah indah mu...
selentik jemari tangan indah mu..
juga ....seuntai hati cantik mu...
telah merengkuh hatiku yang terpana ...pada mu..

Semua yang ada di dirimu...selalu ada di hatiku...
saat ku duduk termenung diri...
di saat ku menarikan pena ganteng ku...
kau selalu menjelma dalam kalbu bidadari ku...
untuk menemaniku...menorehkan puisi-puisi indah ku...

Selalu lah...ada di hati ku...
jangan kau tinggalkan daku...
karena ...kau adalah inspirasi ku..
juga ...motivator ku...yang tercantik...

Kau ...seindah bunga melati ku...
dalam lamunan angan ku yang melayang...
terbang dan..terbang tinggi...
menggapai...sang bidadari yang tercantik..
dalam peluk erat ku...yang tak kan pernah ku lepaskan...
selama nya...
hingga sang waktu kan menari ...untuk ku...

Puisi: Cinta Pertama

Puisi: Cinta Pertama
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 04 Januari 2011

Memang ..harus ku akui sejujurnya...
dirimu...dulu ..dan ...kini..
selalu ada di hatiku..
selalu ada di ujung jemari hatiku...

Memang ...ku sadari...
kau tak kan pernah pergi dari hati ku..
meski..kau tak lagi nampak di sisi ku..
namun...bayang indah mu..masih selalu menyertai diriku...

Entah kenapa..harus selalu ada dirimu...
dalam pelupuk mata ku...
dalam guratan pena ku...
dalam senyum indah ku...

Mungkin...cinta pertama adalah cinta yang terindah...
di saat ku genggam jemari mu...
di saat kau tersenyum ceria pada ku...
hatiku...bergetar...dan selalu ada ..untuk mu...

Cinta pertama...memang indah...dan sangat indah...
tak kan pernah ku lupakan...
meski...sang waktu telah lapuk termakan usia...
namun...di hatiku...kau lah cinta pertama ku..yang terindah...

Puisi: Kadang..

Puisi: Kadang..
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 04 Januari 2011

Kadang...di saat sepi seperti ini...
ku ingin bertemu dengan dirimu...
diri yang selalu ada di hatiku...
diri yang selalu ku impikan selalu...

Kadang...di malam yang sesunyi ini...
ku merasakan belai kasih mu yang tak tergoyahkan..
pada ku...pada diriku...yang selalu kau perhatikan..
yang selalu ada di hati mu...

Namun...kenapa...kita tak kan pernah tahu...
kapan kita kan bertemu ...kembali...
seperti..saat kita duduk bersama...
saat kita bercanda tawa berdua...

Mungkin...kita tak kan pernah bertemu lagi..
karena...kau telah jauh dari ku...
telah pergi ...meninggalkan diriku...
walau ku tahu..itu bukan keinginan mu ..sendiri...

Kadang...saat-saat seperti...ini..
ku masih bisa merasakan...belai lembut dari mu...
kasih sayang mu...
saat kita bersama ...dulu...
semasa kita..pernah saling memandang...bersama....