Rabu, 24 November 2010

Puisi: Biarlah Nuansa Ini

Puisi: Biarlah nuansa ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 25 Nopember 2010

Biarlah nuansa ini ...seperti yang dulu...
saat kau masih mematut diri dalam cermin di hatimu..
saat kau masih terlena dengan citra rasa dirimu...
saat kau...dengan wajah cantikmu...memandang diriku.....

Biarlah...angin ini membawa untaian kata berlian untuk dirimu..
biarlah...sang rintik hujan terus mengguyur basah bumi ini..
agar sang rerumputan hijau tetap segar mempesona hati...
agar nuansa ini..tetap abadi..di sanubari jiwamu yang anggun..


Ku biarkan semuanya berlalu dari mimpi indahku...
ku biarkan sang awan memutih tanpa noda di jendela hatiku
biarlah...lembaran kertas ini tetap putih berseri ...
biarlah sang Pujangga tetap menawan dengan sejuta puisinya...
asalkan...dirimu...tetap tersenyum ceria padaku...
itu sudah membuatku...selalu bergelora...ke padamu...

Memang ...hidup ini makin terasa indah..
makin terasa bermakna...
saat ku bertemu dengan dirimu..
dalam nunasa yang menyejukkan jiwaku...

Ku tatap sang langit yang membiru...
sinar mentari tersenyum ceria padaku...
menyambut pagi hari ku yang selalu mengucap syukur pada-Mu..
pada sang Pencipta langit dan bumi yang Maha Agung....

Sungguh indah hidup ini...
penuh dengan aneka bunga dan warna warni kehidupan...
yang harum mewangi..
dengan selalu memuji nama Indah-Mu yang Maha Kuasa
Sang Ilahi, yang Maha Agung

Puisi: Tak ada lagi

Puisi: Tak ada lagi
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 25 Nopember 2010

Tak ada lagi rasa ini di hatiku...
juga tak ada lagi...rasa itu di hatimu...
karena...kita telah sepakat untuk mengakhirinya...
tanpa ada lagi kata yang melenakan hati...

Ku akui...aku tak mampu untuk terbang tinggi lagi...
ku sadari...aku tak lagi mampu bernyanyi indah...
seperti yang kau inginkan...
seperti yang kau ...angankan...dariku...

Kini...ku harus menerima semua itu dengan kelegaan hati..
kebesaran jiwa...
dan ....
aku harus menerima dengan suka cita...tanpa ada kata ..tapi...

Kini..ku harus berlayar lagi..
mengarungi samudra kehidupan lagi...
yang pernah membawaku...ke laut yang bergelora
memecah ombak...dan menerjang badai...

Meski...kini...aku harus berlayar tanpa diri mu lagi..
namun...kenangan indah itu...tak mudah ku lupakan...
kenangan yang pernah membawaku terbang melayang...
ke angkasa nan indah...menggapai sang Pelangi yang tersenyum..padaku...

Indah dan indah...saat ku bersamamu...
bagai dalam bayang mimpi yang terlenakan..
yang membawaku terbang bersamamu...
dalam nuansa taman hati yang berbunga mewangi...

Selasa, 23 November 2010

Puisi: Engkaulah Cinta ku

Puisi: Engkaulah cintaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Tiap ku sebut namamu…
Terasa ada dirimu…di depanku..
Terasa ada bayang indamu…
Yang tersenyum indah…padaku…

Saat sungging senyum indahmu…menerpaku…
Ku tersanjung….
Bagai terbang ke awan nan tinggi…
Menggapai segala angan indahku..yang terbentang…

Ku merasa…
Dirimu…adalah milik ku…
Adalah sejoliku…
Yang ku jaga selalu…
Bersama..detak jantung yang menenamiku…

Ku ingin…dan ku harap selalu…
Bahwa…kau mau…menemaniku…
Dalam terangnya mentari pagi…
Maupun di saat redupnya …sang bulan purnama…

Ku tak ingin…
Kau menjauh dari diriku..

Yang ku inginkan…
Kau selalu…ada di hatiku…
Di sisiku…yang selalu mendambamu…

Ku mengharapmu…selalu..ada ..untuk ku…
Dan..ku juga…selalu..ingin ada ..untuk mu..
Kau dan aku…saling ada…
Dan saling mengasihi….dengan sejuta rasa…indah…

Puisi: Aku ada untuk mu

Puisi: Aku ada untuk mu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Saat kau terluka…
Aku ada untuk mu…

Saat kau ceria hati…
Ku juga ada di sisimu…

Aku tak menginginkan yang lainnya…
Juga tak ingin hati yang lainnya…
Ada di dirimu…..
juga ada ….di diriku…

Yang ku inginkan…
Adalah dirimu…hatimu…
Yang kan ku jaga…di setiap langkah hidupku…

Ku tak ingin kau bersedih…hati…
Ku juga tak ingin…kau meneteskan air mata…
Karena…kau adalah belahan jiwaku…
Yang selalu ku sirami dengan segenap jiwa ragaku…

Kau adalah bidadari impianku…
Juga malaikatku…
Juga…dewiku…
Yang selalu ada…di hatiku…selalu…

Tak kan ada angin yang kan menerpamu…
Tak kan ada rasa lain yang kan mengikutimu…
Karena…ku selalu ada di sampingmu…
Yang selalu…merekatkan rasa cintaku…padamu…
Yang tak kan goyah…oleh gelombang hidup yang membias…
Yang selalu..ingin…melepaskan rasa ini di hatiku…juga di dirimu…

Satukan rasa ini ..pada diri mu…
Juga pada ku…
Karena…kau dan aku..adalah satu rasa…
Rasa saling memiliki dan mengasihi…
Hingga sang waktu…kan tersenyum pada kita….
Dalam peluk mesranya…yang merindu….

Puisi: Bilakah kau hadir di hatiku

Puisi: Bilakah kau hadir di hatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Bilakah kau hadir di hatiku…
Di hati yang selalu merindukan mu…
Di hati yang selalu mengasihimu…
Yang selalu…ada untukmu…seorang…

Bilakah kau hadir di dalam mimpiku..
Saat ku termenung sendiri…
Saat ku tersenyum….pada wajah indahmu…
Yang selalu…ada ..untuk ku ..di sini…

Rindukanlah daku…selalu…
Karena…daku pun…juga merindukan mu…
Rindu akan senyum indahmu…
Rindu pada kata bijakmu…yang menyentuh rasa ini…

Biarlah…sang angan ini ..terbang ke tempatmu…
Biarkanlah…sang cita-cita ini…bersentuhan dengan rasa indahmu…
Karena…semuanya itu…hanya …ku peruntuk kan buatmu…
Yang selalu ada…untuk diriku…di sini…, di hatimu….

Mungkin…aku terlalu…merindukanmu…
Sehingga ku tak ingin…kau berpaling dariku…
Berpaling ke hati yang lain…
yang lebih indah dariku…

Raihlah hatiku…
Sentuhlah rasa mu…pada rasa ku…
Agar …ku dapat merasakan getar nadimu…
Yang selalu…bergetar …untuk diriku…
Di saat seperti ini…, saat rasa ini ingin bersua denganmu…
Rasa yang selalu ada…
Yang selalu…melambung tinggi…
Terbang ke langit yang terindah…
Dalam gapaian…sang mentari pagi…yang menyejukkan jiwa ku..
Saat kau hadir ..di sini…dalam dekap eratku…yang merindumu…

Puisi: Cobalah untuk mengerti

Puisi: Cobalah untuk mengerti
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Memang berat terasa…bila kau tak ada di sini…
Terasa ada gejolak yang tak bisa ku pertahankan diri…
Gejolak yang mencoba ingin…meraihmu…
Meraih sentuhan lembutmu…yang menggoda diriku…

Entah…sudah berapa kali…ku coba menahannya…
Rasa yang selalu ingin melepas diriku terbang ke awan…
Rasa yang selalu ingin…menggapai indahnya sang Pelangi di langit..
Namun…ku coba pula untuk tetap bertahan…
Agar diriku…tetap ada di pjakan ini…., di bumi kepasrahan ini….

Tak terasa…waktu terus berlari dengan cepatnya…
Meninggalkan tapak tapak kaki yang terbias rasa..
Meninggalkan jejak yang tak terhapuskan oleh sang airmata…
Hanya…karena rasa yang ingin….yang tak perlu di pertanyakan lagi…

Memang diri ini…sudah terlalu jauh berlari…
Meninggalkan sejuta malam yang indah…
Meninggalkan sejuta warna sang Pelangi…
Yang bertaburan gemerlap bintang di angkasa malam….

Diri ini…sudah semakin memutih…
Semakin memudar dalam gejolak rasa indah…
Yang tak lagi…kuat berlari mengejar angan…
Yang semakin lama…semakin ingin berlari menjauh dariku…

Kubiarkan sang angan meninggalkan daku…
Karena…memang itulah yang dicarinya..
Mengejar bayang semu…nan tak terbiaskan…
Yang selalu mengejar..bayang malam…tanpa batas…

Kurebahkan diri ini dalam senandung rasa puisiku…
Yang semakin temaram dalam lelapnya …mimpiku…
Dalam penantian yang tak terhempaskan oleh sang waktu…
Melangkah dalam ketidak pastian….yang pasti…

Ku terduduk dalam lamunan jiwaku…
Mencoba membaca makna yang tersendirikan di sudut hati…
Yang menggayut mesra pada lengan asa ku yang tegar…
Menepis rasa kemandirianku yang tersulamkan sutera indah….
Mencoba dan terus berusaha…agar tetap ada di sini…
Dalam kemandirianku…yang tersenyum ceria..pada sang Kupu2 nan elok…

Puisi: Hanya satu arah

Puisi: Hanya satu arah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Satu demi satu rasa ini terhapus dari jiwaku…
Satu demi satu…keinginanku…makin terkikis oleh sang waktu…
Satu demi satu…arah langkah ku …mulai tertuju ke satu arah…
Hanya satu arah saja…ku melangkah dengan pasti….

Tak ada lagi…rasa ini di hatiku…
Perlahan namun…pasti…
Rasa ini makin…menjauh dari sanubariku…
Terhempas oleh sang waktu yang menjauh dariku…

Hanya satu arah saja…yang kini ku tuju…
Arah yang tak lagi membatasi ruang hatiku…
Arah yang hanya dirimu yang tahu…
Ke mana ku melangkah …dalam pijak kalbuku…

Perjalanan ini…makin lama…makin menjauh dari rasa ini…
Namun…sebaliknya…makin mendekati arah angan ku yang tersampirkan..
Yang dulu pernah hilang tertelan oleh derainya tawa sang waktu…
Yang kini…terpekur lirih dalam kehampaan yang menggurat sayu…

Ku mulai langkah baru dalam hidupku…
Perlahan namun pasti…
Ku susuri langkah arah yang baru…
Yang daku sendiri…masih belum tahu…
Ke mana ku kan menuju…
Namun…yang pasti…
Ku melangkah dalam kedamaian dan kesejukan hati ..
yang menemaniku…
dalam kelembutan jiwa nan tegar….
Yang tak lagi…sendu dalam bisik sang angin malam….

Puisi: Kenangan Indah Bersamamu

Puisi: Kenangan indah bersamamu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 23 Nopember 2010

Kenangan indah telah berlalu…bersamamu…
Saat kau rengkuh lenganku dalam peluk mu…
Saat kau sentuh daku dalam sepimu…
Saat kau tersenyum ramah….menggoda anganku…

Malam telah berlalu ….
Bersama sang purnama yang memancar redup
Bersama sang kabut malam yang temaram…
Meredup bersama angin nan berhembus….lirih…

Kesunyian kembali berbisik lirih dalam hembusan nafasmu…
Menggoda hati nan resah dalam kelelapan mimpi…
Merajuk manja bersama redupnya sang malam yang menepi…
Merajut tali kasih dalam keterdiaman yang syahdu…..

Hati yang bening menjadi hening…
Mengundang malam semakin larut …
Dalam keterdiaman yang menggurat
Menepiskan rasa lelah dalam keindahan bayang mu…
Menggetarkan senyum merekah dalam cahaya nan berkilau….
Saling merindu dalam dekap erat yang menyatu …
yang tak kan terpisahkan lagi…

Puisi: Cintaku tak terbatas waktu

Puisi: Cintaku tak terbatas waktu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Nopember 2010


Cintaku...
tak hanya terbatas pada wajah indahmu...semata...
tak hanya terbentur pada sebatas kalimat indah darimu...
juga tak terbatas oleh sang waktu yang mengekang langkah hidupku...
namun...cintaku...terbang bebas...merengkuh segala harapanku..padamu...

Cintaku...
hanya ku berikan pada dirimu...seorang...
pada dirimu...yang selalu memberiku...semangat hidup...
pada dirimu...yang selalu datang di setiap mimpi indahku...
pada senyum indahmu...yang selalu menggelorakan pernik-pernik cintaku...

Cintaku...
hanya dapat ku torehkan pada bait puisi indahku yang mengalir lepas...
hanya ku lukiskan pada sebutir kapas yang putih tanpa noda...
hanya ku persembahkan ...padamu..yang selalu menatap indahnya hidup ini...
yang selalu ....menemaniku...di setiap detak langkahku...yang terjurai...

Cintaku...
janganlah pergi...dari sisiku...
janganlah terbang ...tanpa diriku..disampigmu...
karena...dirimulah...cintaku yang sesungguhnya...
yang selalu menguatkan langkah pijakku yang tersentuh rasa..olehmu...

Puisi: Cintaku

Puisi: Cintaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 22 Nopember 2010

Kasih...
aku tak bisa lagi menutup rasa ini padamu...
aku tak bisa lagi menyembunyikan rasa ini ...untuk mu..
meski ..ku harus melangkah jauh ke arahmu...
agar ku bisa memandang wajah indahmu yang kurindu...

Kasih...
ku akui ...aku tak bisa memberimu...sebingkai awan indah...
ku juga tak bisa terbang melayang menggapai angan citamu...
namun...ku akui ..sejujurnya...padamu...
yang ku miliki hanya...satu...yaitu...cintaku ...padamu...

Ku tak bisa pergi jauh...darimu...
ku tak bisa...menoleh ke arah hati yang lain...
karena...dirimu selalu ada di hatiku...
di setiap detak jantungku...
hingga ke setiap nafas hidupku...yang ku lalui...

Kasih...
aku amat sayang padamu...
aku amat mencintai...dirimu...
hanya satu ...pintaku...padamu...
cintailah...daku..seutuhnya...untuk ku...seorang...

Kaulah cintaku..yang pertama...dan yang terakhir...

Rabu, 10 November 2010

Puisi: Melepas mu pergi ...

Puisi: Melepas mu pergi…
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 10 Nopember 2010

Telah tetap sudah hati ini …
Untuk melepasmu pergi…meninggalkanku…
Pergi melangkah tanpa diriku ..di sampingmu…
Karena…diriku...ada yang memiliki…

Ku lepas dirimu pergi…dengan kata indah ..buatmu..
Kaulah sahabatku yang terbaik…yang dapat mengerti tentangku..
Tentang luruh dan semangatnya diriku…
Tentang awan nan putih yang elok...dan pelangi yang beraneka warna…

Daku...telah ada yang memiliki…
Bunga melati indah nan putih dan berseri…
Yang mekar sepanjang masa…
Menaungi ranting dan dahan yang menebar pesona…

Ku lepas dirimu menjauh dariku…
Karena ku tahu…dirimu pun…sudah mengerti tentang ku…
Tentang…rasa indah yang ada di hatiku..…hanya untuk sang melati indahku…
Yang….bersemayam indah …dalam sejuta relung jiwaku….selamanya…
Yang kudamba selalu….

Puisi: Kubiarkan dirimu pergi

Puisi: Kubiarkan dirimu pergi
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 10 Nopember 2010

Kini…ku biarkan dirimu terbang tinggi…
Menggapai awan yang melambai padamu…
Yang tersenyum indah padamu…
Yang selalu membuai angan dan impianmu…

Kini…ku biarkan dirimu..tak lagi bersamaku…
Tak lagi bersenandung riang di malam yang temaram…
Atau di pagi yang ceria bersama sang mentari dan embun pagi..
Yang memeluk jiwa …di rerumputan hijau permadananimu….

Kini…ku biarkan semuanya berlalu …dan pergi…
Bersama sang angin yang bertiup sepoi …lirih…
Bersama sang rembulan malam yang bersenandung kasmaran
bersama sang ranting pepohonan hijau …
Yang menatapku dengan penuh pesona….

Kini…daku melangkah terus....
Menyusuri jalan ini…
Jalan setapak yang harus kulalui…
Yang penuh dengan kelokan dan tanjakan…
Yang semuanya …harus tetap ku lalui …
Dalam cerianya hati yang bersenandung riang….
Bersama ketulusan jiwaku…yang semakin ringan…membelaiku…

Puisi: Andaikan engkau tahu

Puisi: Andaikan engkau tahu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Nopember 2010

Andaikan engkau mengerti isi hatiku….
Engkau kan tahu…betapa besarnya cintaku padamu..
Yang sangat ingin ..meraih hatimu yang indah…untuk ku…
Untuk ku semaikan dalam relung hatiku yang terdalam…

Andaikan …engkau tahu….diriku
Betapa aku amat mendambakan…niat hatimu..
Untuk bersamaku…merengkuh kebahagian bersama…
Dalam sepoinya angin nan semilir....di lubuk hatiku…

Andaikan kau mengerti…betapa aku amat mencintaimu…
Engkau kan terpana…
Betapa…hati ini…tak kan goyah..oleh derunya ombak di samudra..
Dan tak kan lekang oleh waktu yang menggoda jiwaku…
Yang kesemuanya itu…ku peruntukkan buatmu….
Buat bidadariku…yang tercantik…di sanubariku….

Puisi: Rasa ini

Puisi: Rasa ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Nopember 2010

Sudah sekian lama..ku pendam rasa ini..
Rasa yang terus menggoda hatiku…
Menggoda jiwaku…
Yang tak kan pernah luruh dalam pendar anganku…

Kau telah membuat hatiku…terpana…
Membuat hatiku…tak kan lagi terpekur lirih…
Membuat hatiku…selalu bernyanyi…senandung kerinduan…
Yang tak kan usai oleh senyum indahmu…

Sudah kutuliskan dalam nada kerinduanku…
Bahwa …dirimu…adalah kekasih hatiku…
Kekasih yang selalu menemaniku…selalu…
Meski…dalam bayang indah..yang membelai batu karang yang kokoh…

Rasa ini…tak kan pernah lagi…terpaut olah kupu kupu nan cantik…
Rasa ini …kini sudah tak lagi…tergoda oleh sang embun pagi...yang melambaiku...
Karena…rasa ini…telah menyentuh..rasa di hatiku...…
Rasa yang selalu ada....meski kau tiada…di sisiku…

Puisi: Bukalah pintu hatimu

Puisi: Bukalah pintu hatimu
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 09 Nopember 2010

Kucoba untuk mengerti..segala keresahan jiwamu…
Yang selalu bergejolak…
Yang selalu menghempas buih di samudra yang luas…
Yang selalu …ingin terbang tinggi di awan putih…

Kucoba untuk selalu mengerti…tentang dirimu..
Meski …ku tahu…kadang…aku pun…juga tak mengerti…
Namun…ku selalu mencoba untuk mengerti tentangmu…
Tentang segala keluh kesahmu…dan canda riamu…

Memang benar..terasa sejuk di kalbu ini..
Saat kau menyapu rona tersipu di wajah ku…
Saat kau tertawa canda ria ..bersama ku…
Meski…ku tahu…itu hanyalah sekedar pelepas gundah mu…semata…

Biarkanlah…angin sepoi membelai wajah indahmu…yang cantik.
Biarkanlah..hati kasmaranmu…terbang bersama sang angin yang tersenyum…padamu…
Namun…ku meminta mu….dengan sangat….
Janganlah…hatimu..untuk yang lainnya…, selain diriku…yang mendambamu..…

Bukalah pintu hatimu….hanya untuk diriku..seorang…
Yang tak kan pernah pergi…meninggalkanmu…seorang diri…
Yang tak kan pernah …membuatmu bersedih hati…
Biarkanlah…hatiku…memasuki pintu hatimu…
dengan segenggam bunga melati indah….di tanganku…, untuk mu…seorang…

Kamis, 04 November 2010

Puisi: Kulalui buih di laut

Puisi: Kulalui buih di laut
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Nopember 2010

Betapa telah ku lalui buih-buih ombak di laut
Yang saling bertaut dan bergandengan…
Merajut tali kasih sayang yang indah dan elok
Sebagaimana dirimu dengan diriku …saat ini…

Ku sadari….hidup ini begitu indahnya…
Sebagaimana burung camar di atas laut …yang bersenandung riang
Saling beterbangan…
Saling mengepakkan sayap cantiknya…untuk saling mempesona pasangannya…..
Seperti kita berdua….
Saling mengerti dan penuh kasih sayang….

Masa lalu…biarlah…berlalu…dalam rindangnya pepohonan yang hijau…
Masa lalu….menjadi temarammnya sang rembulan di ufuk malam..
Masa depan…menjadi terangnya sinar mentari pagi…di kesejukan jiwa…yang merindu…
Kini…kita melangkah bersama…dalam tatapan mata yang penuh makna…keindahan…

Ke depan…kita rajut angan dan cita yang tergapaikan dalam kalbu…
Kita raih bersama…dalam langkah yang tegap dan tegar..
Mengikuti…perputaran waktu yang semakin menepi…
Memberi jalan bagi kita…untuk kita lalui …bersama-sama …
Tersenyum bersama ….
menggapai sang bintang di langit yang tinggi membiru…
bagaikan senyum sang bunga Melati nan elok…pada sang Pelangi yang berpendar…..
pujaan hatinya….

Puisi: Dingin

Puisi: Dingin
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Nopember 2010

Kasih…
Dingin kurasa kan tubuhku…
Dingin kurasakan...hatiku…
Membeku…
Tanpa dirimu…di sisiku…

Kasih…
Bergejolak…nada perasaanku…
Sedetik…
Semenit…
Dan selamanya…
Saat kau tak ada di sampingku….

Kasih…
Hidup terasa…sepi…dan kelu…
Hidup terasa tanpa makna…
Hidup terasa hambar..dan kosong…
Saat kau…tiada bersama ku…

Kasih….
Hanya dirimu…
Satu-satunya..curahan hatiku…
Belahan hatiku…
Jiwaku…yang sesuci-sucinya….

Kasih…
Datanglah …kemari…
Raihlah daku…
Peluklah daku…
Dan bawalah daku terbang bersamamu….
Berdua…, dan ……selamanya….
Hingga sang waktu…kan tersenyum padaku….

Puisi : Malam ini

Puisi: Malam ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
Jakarta, 05 Nopember 2010

Mengapa malam ini…terasa lain…
Terasa asing…
Terasa tak seperti biasanya…
Terasa ada yang menggoda hatiku…

Malam…yang melangkah perlahan mendekatiku..
Beranjak perlahan dan perlahan…sekali…
Mencoba menggoda dan menyentuh rasa ku..
Namun…ku coba bertahan…dan bertahan.,…

Malam…adalah senandung kerinduan…
Senandung kasih yang tersekatkan…rasa…
ku beranjak pergi…dan menjauh…
menjauh dari rasa yang ada…di sini…

Malam…bagaikan mimpi dalam bingkai mimpi ku…
Yang tak berhenti menggoda dan merajuk ku…
Dan…aku tak juga menggapainya…
Tak ku pedulikan lagi…biarlah berlalu…
Bagaikan embun pagi …yang diterpa sang mentari pagi…

Senin, 01 November 2010

Puisi: Ceriaku...

Puisi: Ceriaku...
Oleh: Andin Adyaksantoro
02 Nopember 2010

Kasih....
Kasih ku...
betapa hidup ini terasa indah...
dan indah sekali...
saat kau dan aku saling bertemu..
saling bercanda dengan riangnya...
dan saling mengerti...tentang kita ...


Kasih...
daku merasa...
kaulah berlian mutiaraku...
harta terkasihku...yang...ku miliki...
selama hayat di kandung badan....

kaulah belahan jiwaku...
yang dapat mengerti tentang diriku...
tentang segala keinginanku...
tentang...segala angan dan cita-cita ku...pada langit yang biru..
tentang asa ku...pada laut yang berombak...yang selalu bergelora..
tentang ...liuk air sungai yang tenang dan ....menghanyutkan..
juga ....tentang ...kokohnya batu karang di laut...
yang tegar terhadap terjangan ombak yang menghempas....

Kasih...
ku selalu berdoa pada Yang Maha Kuasa...
pada sang Ilahi...
agar kita selalu dapat bersama.....
meski ...dalam temaramnya malam tanpa bintang yang berkelip....
maupun ..dalam terangnya...sinar mentari pagi....yang menghangatkan jiwa...

hidup ini...menyenangkan...dan membahagiakan...
mengikuti naik dan turunnya...roda kereta angin...yang kita kayuh bersama...
dalam mengarungi...samudra kehidupan yang penuh dengan aneka rasa indah ini...

Kasih...
hidup ini penuh dengan keelokan warna...
dan teramat indah...untuk ditulis dalam nada puitis..
seperti...saat kau duduk di sampingku...
dan membelai jemari hatiku...
yang membuat daku...tak kan bisa melupakan mu..meski sejenak...

Kasih...
daku..selalu ada untuk mu...
dan ada selalu...juga ...untuk mu...
untuk dirimu...seorang...

aku selalu ada disampingmu...
saat kau mengharapkanku...menginginkanku...

seperti...daku..yang juga menginginkanmu...
selalu ada...untuk ku....seorang...

Kuncup bunga melati nan putih...yang tersayang ini...
makin bersemi dan bermekaran
menambah indahnya...panorama taman hatiku...
yang kini..merajuk manja pada mu..., kasihku..
yang selalu memandangmu...dengan penuh kasih...

Engkaulah ...yang selalu menemaniku...
mengisi hari-hari ku yang ceria..
bersamamu..., daku merasa bahagia...
dikaulah...pujaan hatiku...., Amie...Andin...