Minggu, 31 Oktober 2010

Puisi: Angan Terakhir

Puisi: Angan Terakhir

Oleh: Andin Adyaksantoro

18 Oktober 2010



Meski ku mencoba melangkah dengan perlahan ke hatimu...

namun...semakin ku coba...semakin ku tak kuat tuk melangkah...lagi..

karena...dirimu..juga makin melangkah mundur ke belakang...

menghindar dariku...melupakan diriku...yang selalu ingin dekat dangan dirimu...



Apalagi yang harus ku lakukan untuk hati indahmu...

apalagi yang harus ku lakukan untuk merangkai kata bijak untuk mu...

terasa sang awan putih tak lagi mau tersenyum padaku...

seakan ...sang rembulan malam pun..terasa makin memudar cahaya kemilaunya...untuk ku...



apakah rasa ini ...makin menjauh darimu..., kasih...

apakah daku harus selalu begini...

menunggu dan terus menunggu...

bersabar dan terus bersabar...

meski ...kesempatan itu ada...untuk ku....



Biarlah sang Bangau terbang ke langit yang tinggi

'tuk menggapai angannya yang tak berujung...

namun...daku tak ingin meninggalkan dirimu...

meski ku tahu...dirimu...tak lagi peduli padaku...



Adakah...satu kesempatan lagi...untuk ku...menggapai rasa di hatimu...

rasa yang selalu menjadi angan terindah dariku...

angan yang melambung tinggi...

angan yang selalu memberiku semangat tuk menggapainya....

meski ku tahu...itu tak mudah bagiku...namun...aku harus selalu mencobanya...

agar ku raih...asa yang menjadi angan dan harapanku ...meski ...yang terakhir...

Puisi: Tak terbalas sapa

Puisi: Tak terbalas sapa

Oleh: Andin Adyaksantoro

18 Oktober 2010



Jika cinta itu terasa indah di hati...

tidak demikian dengan diriku...

cinta terasa tak lagi membuatku bersemangat...

karena ...kau telah menolak rasa di hatiku yang mendambamu...



Rasa cinta yang ada di hatiku...untuk mu...

seakan tak berarti bagimu...yang ayu dan anggun...

terasa tak ada makna indahnya...di hatimu...

yang selalu menghindar dariku...yang berusaha menyapamu...



Cinta memang indah..bila terpaut rasa yang sama...

cinta memang menggairahkan...bila tersentuh sapa yang indah...

namun...cinta terasa menyesakkan dada...saat tak terbalas sapa...

saat kau ...menjauh dari ku...yang mendamba cinta..darimu...



Sudahlah...sudahilah rasa ini di hatiku...

aku tak lagi dapat mengejar angan nan terlalu tinggi di langit...

aku tak lagi kuat tuk berlari mengejar harapan nan terputus...

tanpa ujung dan tepi yang tak berakar...

tanpa rasa indah darimu lagi...yang selalu ku coba menyapamu...dengan mesra...

Puisi: Desah Dedaunan

Puisi: Desah Dedaunan

Oleh; Andin Adyaksantoro

18 Oktober 2010



Malam semakin larut menjelang...

desah dedaunan menuruni lereng yang terjal dan berbatu...

menguak rahasia alam nan indah dan permai

menapak kelelahan hati yang mendera ...jiwaku...



Keterdiaman ini...makin terasa menghujat relung kalbuku...

menepis gelombang rasa yang tak tersapukan asa...

merintih dalam pedih nan lara...

mengupas sosok ayu nan jauh di sana....



Keheningan ini makin terasa menggelora...

saat kau sapa daku...dalam kerinduan yang merasuk diri...

menuruni lembah nafas ku yang makin menggeliat...

menyebut nama indahmu...yang cantik dan mempesona...

menggayut asa yang tak terpendarkan...

menggapai rasa yang makin tak tertahankan...



Adakah waktu untuk kita berdua...tuk saling menyapa di sini...

dalam bayang indahmu...yang selalu menghantui mimpi miimpi indahku...

saat ku bersamamu...saat ku gandeng lengan halusmu yang lembut...

saat kau tersenyum mesra padaku...yang memandang sayu ...padamu...

meski ...itu tersekat dalam mimpi indahku...

yang selalu mengetuk pintu hatiku...yang makin merindumu...

Puisi: Dulu dan Kini ...

Puisi: Dulu dan Kini...

Oleh: Andin Adyaksantoro

28 Oktober 2010



Entah mengapa....hati ini masih ingin mengingatmu...

mengenangmu...

meski...kini kau tak lagi bersamaku...

namun...kenangan indah itu masih terngiang dalam kalbuku...



Engkau yang begitu rupawan...dan ayu...

telah memikat hati ku yang gersang...

yang kering dan tandus...

yang tak mengenal arti cinta...sebelumnya...



Engkau telah merubah semua angan tak bertepi ku..

yang selalu gelisah dan gundah...

yang selalu mengeluh...dan nyaris putus asa...

hingga...ku bertemu ..denganmu... di sini...



Betapa ...hati yang gundah ...menjadi bersemangat...

hati yang tandus dan kering...menjadi segar dan mekar berseri...

semuanya...karena dirimu...yang telah menggoda hatiku...

membuat...warna hidup ku....menjadi lebih hidup dan berwarna warni...



bersamamu....ku coba membuka angan baru...

bersamamu...ku coba meniti langkah ku yang tertatih...

melangkah perlahan...bersamamu...

sebaris dan sederet....selalu ...bersama...



Itu....dulu....



Kini....

engkau tak bersama ku lagi...

telah pergi...jauh ...dan jauh sekali...

meninggalkan daku sendiri...di sini...

dalam keterdiaman yang ...hening....

tanpa mu...lagi di sisiku.....

Puisi: Langkah ini

Puisi: Langkah ini

Oleh: Andin Adyaksantoro

27 Oktober 2010



Sahabat...

langkah ini semakin menapak ke depan...

menyusuri sungai dan laut yang luas...

menuruni tebing yang curam...

dan mendaki ...puncak gunung yang tinggi



Ku merasa...rasa lelah berusaha menghampiri daku...

ku merasa...rasa letih berusaha menggoda hatiku...

agar ku berhenti dan duduk termenung kembali...

merenungi...masa yang lalu...yang tak kan mungkin kembali lagi...



Sahabat...

terasa beban ini makin berat di pundak ku...

tapi...daku kan tetap melangkah ke depan...

apa pun yang kan terjadi....'kan ku hadapi nanti...

biarlah...ku terus melangkah... agar ku raih..angan dan ilusiku...



Mungkin...ini terlalu indah....untuk di dengar oleh mu..

tapi...bagiku...semua itu serba mungkin...

jikalau...daku berusaha dan berusaha...lagi...

pasti lah..ada hasilnya...meskipun sekecil pasir putih....di tepi pantai...



Ku tetap berusaha menggapai bintang yang berpendar di angkasa...

merajut tali kasih bersama senyumnya sang mentari pagi...

yang selalu bersinar menghangatkan gejolak di hatiku...

dan ...kadang mendinginkan sang embun pagi yang memeluk sang rerumputan hijau...



Ku tahu...langkah ini terasa berat untuk di langkahkan lagi...

terasa pula...hatiku berontak ..ingin berhenti dan menikmati kicau burung di pepohonan yang rindang...

tapi...senandung lagu merdu itu selalu membisikan dalam tiupan sepoinya...

agar ku tetap melangkah...dan melangkah lagi...



Sahabat....

meski...badan terasa letih.., tapi...semangat haruslah tetap segar dan tegar...

demi sebuah...cita-cita ...yang tinggi di kalbuku...yang merindukanmu...

yang selalu menatap senyum indahmu...dalam bayang mimpiku yang menggebu..

yang selalu tersenyum lembut....untuk ku..seorang...

Puisi: Tak setegar dulu

Puisi: Tak setegar dulu

Oleh: Andin Adyakasantoro

27 Oktober 2010



Kini..tak ada lagi yang dapat menjadi belahan hatiku...

hati yang terbelah ...karena...rasa di hatiku...yang tak berujung..

hati yang gamang dengan keindahan di dirimu...yang mempesonaku...

yang tak lagi..dapat kunikmati dalam keterpanaanku...pada mu...



Hilang sudah rasa ini di hatimu...

rasa sayang...yang pernah kau ungkapkan ke padaku...

saat kau menyapa diriku...dalam temaramnya senja...

saat sang rembulan duduk di sanggasananya nan elok...



Mungkin...ku harus melangkah lagi...tanpa dirimu..

tanpa gejolak semangat yang pernah kau gelorakan di dadaku...

tanpa keindahan rasa di hatimu...yang pernah menyentuh rasa di diri ini...

kini...ku harus sendiri..lagi...dalam mengarungi samudra kehidupan ini...



Memang ....terasa berat..tanpa dirimu..di sisiku..

namun...kehidupan ini haruslah terus berjalan...

dan ..aku tak boleh terpana dengan ketiadaan dayaku...yang luluh...

ku harus tetap tegar dalam melangkah...ke depan...

meski ku sadari...daku tak setegar..seperti..saat dirimu..di sampingku...

namun...daku tetap harus terbang...menggapai sang awan nan tinggi di langit...

yang tersenyum...melambai pada rasa terpanaku ....yang terpesona...

Puisi: Mungkin...

Puisi: Mungkin...

Oleh: Andin Adyaksantoro

27 Oktober 2010



Mungkin...di saat seperti ini...

baru kurasakan...betapa berharganya dirimu...

betapa aku amat ingin dekat dengan dirimu...

di saat ku luruh dan tak bermakna lagi...



Mungkin....di saat seperti ini...

Engkau sudah tak peduli lagi padaku...

sudah tak ingin lagi ...dekat dengan diriku...

karena...engkau telah terluka...akan kata sapa ku ...



Mungkin...di saat seperti ini..

dirimu...tak mau lagi menyapa diriku...

karena...hati indahmu...telah menyatu dengan sang awan yang memutih...

yang jauh lebih elok di banding...sang pelangi yang berpendar di langit...

dan ...aku mengerti...akan semua ini...



Tak ada rasa di hatiku...untuk melukai hati indahmu...

tak ada maksud untuk membuatmu tersudut dengan kata bijak ku..

ku hanya ingin...kau mau mengerti...bagaimana sebenarnya...isi hatiku untuk mu..

tak ada yang lain..di mata indahku...selain dirimu...seorang yang ku damba...



Kini...dirimu telah pergi dariku...

telah jauh melangkah...menggapai asa mu...yang beterbangan...

yang tak kan mungkin...ku raih lagi ..segala keindahan dihatimu...

luluh dalam lara yang tak bertepi...

menggayut asa yang tak lagi ...menyapa diriku...dalam sepi yang menghentak...

Puisi: Ijinkanlah

Puisi: Ijinkanlah

Oleh: Andin Adyaksantoro

27 Oktober 2010



Kasih...

ijinkanlah daku mengecup keningmu...

kening yang selalu membantu perasaan hatiku..

saat ku terlena dalam keterdiaman...

saat ku ingin memandang binar bola matamu...yang indah...



Kasih...

kuungkapkan perasaan ini ...hanya ke padamu...

saat kau memandangku...dengan lembut...

saat kau duduk di sampingku...

saat kau menggamit lengan tanganku yang kokoh...



Sudah lama kita melangkah bersama...

mengarungi samudra gelombang yang berbeda...

gelombang yang kadang menghempaskan hati kita...

juga...gelombang ..yang kadang membuat kita menyatu...setia sekata...



Ini lah seninya hidup..

hidup yang indah dan penuh warna...

bagaikan kemilaunya sang Pelangi yang berpendar...

saat dirimu...dan diriku...saling memandang dengan penuh makna..



Kasih...

belailah daku...dengan kelembutan hatimu...

dengan ketulusan jiwamu...

karena...daku amat merindukanmu...

saat kau tiada di sampingku...seperti ...saat ini...

Jumat, 29 Oktober 2010

Puisi: Senyumku hanya untuk mu

Puisi: Senyumku hanya untuk mu
Oleh: Andin Adyaksantoro
29 Oktober 2010

Malam semakin larut menjelang...
meniti langkah tarian tuts komputerku...
yang lincah dan gesit...
menata langkah kata dalam untaian nada puisi yang bergejolak...
meraba dalam keremangan malam yang semakin memudar....

melanggak lenggok...mengikuti tarian jemari ku yang bergelora...
kadang meninggi...., kadang menurun..., melewati sang waktu yang terlelap...
membuai dalam angan nan tak bergeming...
merajut kasih...dalam getar sukma yang menyandar keheningan...

Keinginan 'tuk mengungkap perasaan hati...ini...terasa amat rumit..
terasa sulit untuk diurai...dalam kata indah...
terasa kelu ...untuk dicecap dalam peluh jiwa yang bergetar...
hanya...untuk menyebut nama indahmu...yang selalu ada di hatiku...

Engkau terlalu indah untuk diriku...
terlalu sentimentil...untuk di rasa dalam kerinduan diri..
bagaikan sang purnama yang menahan rasa lelahnya perjalanan ini
antara siang dan malam....dalam penantian yang tak bertepi...

Ku merasa...diri ini..tak sanggup untuk meraih angan indahku...
ku merasa...diri ini...tak pantas untuk bersanding dengan dirimu..
terlalu..indah ..untuk ku...
meski ku tahu...engkau pun ..tak kan mungkin peduli padaku...

Namun...ku masih bisa bernafas dalam sejuknya angin yang berhembus lirih..
ku masih bisa tersenyum indah...untuk sang bunga teratai yang menatapku..
meski...tanpa mu...
aku masih bisa tersenyum...
meski..ku tahu..senyumku..hanyalah untuk mu..seorang...

Puisi: P a m i t

Puisi: P a m i t

Oleh: Andin Adyaksantoro

22 Oktober 2010



Sahabat....

terima kasih daku ...ucapkan kepadamu...

yang telah mau berteman dengan diriku...

yang telah memberiku semangat yang baru ...

yang telah memberiku... rasa indah ..pada hidup ini...



Sahabat...

ku akui sejujurnya...kalau aku pernah terjatuh karena sentuhan panah asmara...

ku sadari pula..., aku bukanlah yang terbaik ...untuk mu...

juga ..ku benarkan..., kalau aku ...tak mampu ..'tuk terbang melayang terlalu tinggi...

'tuk menatap dirimu...yang melambai ..pada ku...

itu semua... dikarenakan ....daku bukanlah..temanmu...yang terbaik....

sebagaimana dalam bayang impianmu...yang melambung tinggi ke angkasa...



Sahabat....

di malam yang hening ini...

di saat sang purnama meredup ...terlelap dalam tidurnya...

di saat dedaunan hijau yang segar ....dan ranting kecil yang luruh...

saling memeluk dengan hangatnya...

daku ingin...sejenak beristirahat...dalam lelapnya bayang indahmu...

yang membuatku...sering merindukanmu...

meski pun ...ku tahu...

itu tak kan pernah tergapai ...



Sahabat...

ku ingin...dirimu mengerti ..

bahwa...aku menyukai persahabatan ini ...dengan setulus jiwaku...

dengan seluruh sisa nafas ku yang masih tersentuh...

dengan seluruh hempasan rasa hormatku...ke padamu...

yang selalu menemaniku...dalam canda dan tawa yang menyegarkan...kalbuku...



Engkau telah membangunkan daku ...dari lelapnya ..tidurku yang pulas...

engkau telah memberiku ...semangat baru yang lebih indah...

lebih hidup...dan lebih memberikan rasa gelora di hati

sehingga ...aku merasa...kau adalah bagian dari jiwaku...belahan hatiku...



Sahabat...

ku ingin...kau mengerti...

bahwa...daku amat ....ingin bertemu denganmu.. walau...hanya dalam sebutir bayang mimpiku...yang tersisa...

daku ingin...kau memandang diriku...dengan kebeningan hati berlianmu yang cantik...

menatap diriku ...dengan kelembutan sorot tajam matamu yang indah...

yang memancarkan anggunnya pesona di hatimu...

yang harum semerbak ...mewangi..., bagaikan sekuntum bunga melati putih nan elok...

yang selalu ...membuatku ..tak kan dapat melupakan dirimu...meski ..sejenak...



Sahabat...

Ku ingin ...diri ini ...pamit dari bayang indahmu..

bukanlah karena ...dirimu..., telah terbang ke awan yang tinggi......

bukan ..., bukan karena itu...

ini semua ...karena kemauan hatiku sendiri...keinginan jiwaku..yang menggebu...



daku ingin ....menggapai asaku yang pernah luruh di hati ini...

yang pernah terputus..karena...sehelai benang sutera yang tergerai...



daku ingin..kau mengerti...dan ...dapat melupakan diriku...

meski kita pernah bersapa dalam bayang semu ....dalam bayang dunia maya yang berpendar sejenak...

namun...itu cukuplah ..bagiku...untuk selalu mengenang indahnya...dunia maya ini...

bersamamu....., kita berdua...



Sahabat...

Semoga pertemanan kita tetaplah...abadi selamanya...

hingga sang bunga melati kan harum mewangi dalam singgasananya..yang anggun...

hingga sang anggrek..tersenyum ceria pada sang ranting yang terpesona ...padanya...

hingga...sang akhir waktu...kan tersenyum ..padaku...

meraihku...menggapaiku...

dan memeluk ku erat-erat....dalam peluk hangatnya yang melenakan daku...



Terima kasih sahabatku..., yang terbaik....

Puisi: Rintik Hujan

Puisi: Rintik hujan

Oleh: Andin Adyaksantoro

21 Oktober 2010



Rintik hujan telah menyentuh relung relung sang bunga melati...

menyusuri putik dan kelopaknya yang putih dan indah...

menembus batas sang waktu yang tak kan tergapaikan...

melangkah perlahan dalam keheningan yang menyapa...



kusandarkan diriku dalam keheningan malam yang memeluk ku...

kurebahkan diriku dalam bayang indahmu yang membelaiku...

merasakan senandung senyum mu yang terdiam luruh...

menyentuh rasa yang ada di sisi kalbu ku yang terbang melayang...



Malam semakin beranjak dari peraduannya...

meninggalkan jejak jejak warna hitam yang pekat dan gelap...

mencari ketenangan diri yang menyejukkan ...dan meneduhkan...

melambai pada sekumpulan serangga malam yang saling merindu...pada sang hati indahnya...



Hemmm....

daku pun juga mencoba ....'tuk meraih hati indahmu... yang mempesonaku...

namun...dirimu tak peduli ..pada rasa yang ada dihatiku...

dan ....daku pun juga tak putus asa....

untuk mencoba kembali ...meraih hati indahmu...yang mempesonaku...

namun...engkau pun juga tetap tak peduli padaku...

akhirnya...aku lah yang mengalah...demi kebaikan dirimu dan diriku...



henm..

daku menyadari...

mungkin sang Ilahi..belum memberiku ...bunga melati yang terindah ..untuk ku...

mungkin...belum saatnya...daku mendapatkan... sang bunga melati ...pujaan hatiku ...

Puisi: Saat ku sapa dirimu

Puisi: Saat ku sapa dirimu

Oleh: Andin Adyaksantoro

21 Oktober 2010



Sahabat...

saat ku sapa dirimu dalam sepi...

terasa ada perasaan yang bergejolak di dadaku...

rasa yang lain...

rasa ..untuk selalu ingin dekat dengan dirimu..

rasa yang membuatku seperti..berada di surga ....di tempat yang indah dan megah...



Sahabat...

daku menyadari ...bahwa persahabatan kita ini ..adalah persahabatan yang indah..

karena...dirimu selalu membuatku ...tertawa dan bahagia...

engkau pandai membuatku terlena dan tersipu....

hingga membuatku ....selalu ingin menyapamu...di setiap waktu...

namun...kadang kala...kehadiranku di sisimu...tak jua kau pedulikan...



Sahabat...

terima kasih atas sapamu yang anggun dan lembut...

yang kau sampirkan dalam relung kalbuku yang terdalam...

yang membuat diriku...melayang tinggi..dan tinggi sekali...

seakan terbang bersama sang mentari pagi yang bersinar ceria...

membuat diriku...bahagia...bersamamu...dalam canda sapamu yang cantik...



Sahabat...

mungkin...kah kita dapat bersua ...dalam canda tawa yang lebih menggoda...

mungkinkah...kita dapat bertemu...dalam binarnya bola mata indahmu...

aku tak tahu...

namun...daku menyadari...

mungkin...hanya bayang indahmu saja yang kan dapat ku gapai dalam mimpi indahku..

dalam lelapku tidurku yang tenang ...di malam yang sepi dan hening...

Puisi: Bulan Purnama

Puisi: Bulan Purnama

Oleh: Andin Adyaksantoro

21 Oktober 2010



bulan purnama kembali bersinar dengan cerianya...

menandakan hatinya sedang gembira dan riang...

menapak perlahan dalam kesenyapannya...

menyusuri sang langit yang penuh bintang di angkasa...



demikian pula dengan diriku di sini...

yang terus menahan diri ..tuk tak menyapamu...

meski ku tahu...dirimu menantikan daku...

tapi ...ku bertahan...tuk tak kan mengganggu kesibukanmu...



saat malam datang menjelang...

perasaan rindu ku ...semakin memuncak...

ingin hati ..menyapa indahnya malam ini...bersamamu...

namun...daku merasa..belum saatnya ..tuk menyapamu...



Mungkin...esok...atau bulan depan...baru ku sapa dirimu..

setelah ..kau merasa lega dan tak sibuk lagi...

saat kau merasa tenang dan terlepas dari rasa gundahmu...

ku kan hadir kembali dalam bilik hatimu yang terindah...

menyapamu...dalam pesona indahnya malam nan berbinar...

Puisi: Lihatlah embun pagi

Puisi: Lihatlah embun pagi

Oleh: Andin Adyaksantoro

20 Oktober 2010



sahabat...

lihat lah embun pagi yang menetes luruh pada dedauan hijau yang bening...

yang begitu gemulai..dan merajuk dalam kemanjaannya....

bertaut dengan sang hijau daun yang membuka hatinya...

tuk ...menyatu dalam kebersamaan yang sama... dengan mesranya...



Sahabat...

selama rintik hujan ini masih menetes di pelupuk ranting yang tegar...

selama mendung mega tak bersapa dengan sang mentari pagi...

selama itu pula...daku tetap menemanimu... dalam kejapnya mata hatiku..

yang selalu...ku peruntuk kan ...buatmu seorang...



Sahabat....

meski...kini musim telah berganti arah...

meski kini sang kumbang tak lagi mengepakkan sayapnya ...untuk mu...

namun...tangkai teratai ini tetaplah berpendar...buatmu...

yang selalu menemanimu...dalam keterdiaman yang menghening...



Sahabat...

tetaplah tegar dan bersemangat...

pancaran sinar matamu...janganlah pudar dari singgasanamu...

karena ...disitulah...,letak dari pesona indahmu...

yang menyulap diri ini....menjadi terpesona pada dirimu...yang anggun...

Puisi: Angin Malam

Puisi: Angin malam

Oleh: Andin Adyaksantoro

20 Oktober 2010



angin malam berhembus lirih menyapa diriku...

membawaku lari ...kembali ke kenangan semalam bersamamu...

bersama dalam tegur sapa yang membahagiakan...

bersama dalam canda tawa yang renyah dan menyanjung...



Ku tahu..ini hanyalah sekedar pelepas lelah dari mu...

ku tahu...ini hanyalah pelepas rasa penatmu..., di kala sepi...

namun...aku tak tahu... apakah dirimu..., menikmati canda tawa ini...

apakah dirimu pun...juga mengerti ...mengenai isi hatiku ...padamu...



yach... aku tak memungkirinya...

bila daku....lama-lama menaruh hati ke padamu...

yang pandai berbincang...dan berbagi kata nutiara...

yang membuat diriku..tak ingin melepasmu...pergi..dari ku...



yach... ini adalah ungkapan hati ...sang camar tua...

yang tak kan mungkin terjawab oleh sang waktu...yang berlari...

maupun oleh sang bayu...yang berhembus lirih...

yang menembus sisi ruang hati.... yang tersentuhkan oleh rasa sapamu...



Ku ingin ...memandang wajah indahmu...saat ini...

ku biarkan diriku... menatapmu dengan lembut ...dalam rona anganku...

seakan-akan ....engkau hadir di sisiku...di sampingku...

memeluk rasa rinduku..yang tak kan tergapaikan

dalam bayang semu indahmu...yang mempesonaku...

Puisi: Tak kan mungkin

Puisi: Tak kan mungkin

Oleh: Andin Adyaksantoro

20 Oktober 2010



kasih...

sudah ku pasrahkan hati dan keinginanku...untuk mu...

meski kau juga telah menyatakan...tak kan ingin memiliki diriku..

tapi...hati ini...masih terasa ingin meraih hati indahmu...

meski pun juga ku tahu..., kau tak kan dapat memaksakan hatimu ....untuk ku...



daku memang ..terlalu memaksakan hati ku ...untuk mu..

untuk hadir di peluk hangat jiwamu...

untuk selalu ingin menemanimu...

walau pun sesaat ...



daku juga mengerti...bahwa ini tak kan mungkin ku dapat...

tak kan mungkin ku meraih hati indahmu...

namun...daku...tetap tak ingin jauh darimu...

tak ingin berpisah ...dengan dirimu...yang kusayang,....



Kasih...

semaikanlah rasa cintaku ini di relung kalbumu...

pupuklah dalam-dalam...dan siramilah dengan airmata mutiaramu...

yang kan dapat memupuk semangat jiwaku...

tuk selalu memandangmu...

meski ku tahu...itu tak kan mungkin...bagiku....

Puisi: Ijinkanlah daku...

Puisi: Ijinkanlah daku...

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 Oktober 2010



Ijinkanlah...daku menatap wajahmu yang cantik...

ijinkanlah...daku memandang binar bola matamu yang indah...

dan ...ijinkanlah...daku merengkuh...senyum indahmu yang mempesonaku...

yang kan membuatku...bersemangat dan bergelora...dalam senyum ku yang mengembang...



Ku tahu..diriku tak kan dapat merengkuh hatimu....

dan daku juga mengerti...bahwa hati mu...bukanlah untuk hati..ku...

namun...biarlah anganku merengkuh...bayang indahmu yang melenggok di depanku...

yang menatap dirimu...dalam keheningan yang terpukau...



Biarlah...angan ini melambung tinggi ..dan melayang bebas di benak relungku...

biarkanlah...sang camar tua...terpesona pada semangat dan sorot tajam sinar matamu...

yang selalu memberi tambahan semangat pada jiwa yang tergoyahkan...

pada jiwa yang tersipu ....pada sang rembulan malam yang menggoda...



Memang ...kurasakan ...sejak ku bertemu dengan bayang semu mu...

sejak ku mengenal dirimu...dalam jabat eratmu...

daku menjadi lebih bersemangat dalam meraih angan dan cita ku...

yang dulu..terasa tak tersentuh oleh sapa anganku yang melayang tinggi....



Kehadiranmu..di relung hatiku...

telah membuat diriku...semakin ingin dekat dengan dirimu...

meski dalam bayang bayang semu yang memudar...

meski dalam nuansa alam yang tak terjamahkan...oleh rasa indah di hatiku...



dan ....itu ...sangat ku mengerti...dan kusadari...

bahwa...aku tak kan dapat meraihmu... dalam bayang indahmu yang mempesonaku...

daku hanya memintamu....ijinkanlah...daku untuk menikmati kehadiranmu...

dalam rona mimpi mimpiku yang tersemaikan diri...

Puisi: Ku ketuk pintu hatimu

Puisi: Ku ketuk pintu hatimu

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 Oktober 2010



Ku memang akui...aku tak pantas untuk dirimu...

ku sadari pula...aku tak seindah yang kau perkirakan...

karena ...itu hanyalah bayang mimpimu yang tergolek rasa...

yang tak terjamah oleh rasa indah di hatimu yang sejujurnya...



Daku ada...mungkin...bukan untuk mu...

namun...bukan berarti...aku tak memahami perasaan indahmu...padaku...

perasaan mu..sangat halus, anggun dan lembut...

bagaikan sehelai benang sutera ....yang teruntai dalam kain yang anggun...dan cantik...



Ku tahu...perasaan mu...hanya tertuju padaku...

ku mengerti...perasaan itu tak mungkin tergantikan oleh sang waktu yang melangkah...

namun...ku berharap ...kau mau mengerti....tentangku...

tentang...rasa yang selalu membayang dalam peluk hangatmu...untuk ku...



Cobalah untuk menatap sang awan yang putih berarak...

yang mencoba mengurai kata indah dalam derai sang rintik hujan....

yang mencoba melantunkan nada perasaan ini...

pada sang melati putih ....yang terindah dalam tangkainya....



Cobalah untuk mengerti....tentang sang Pelangi yang berpendar...

cobalah untuk mengakui ...bahwa diri ini ...hanyalah sekedar teman bayangmu...

yang tak berarti dalam gerai lamunanmu....

yang tak bermakna dalam mimpi indahmu...

semua hanyalah angan semu...yang tak kan terjangkau oleh asa yang melambung ...tinggi....



ku ketuk pintu hatimu..

agar engkau menyadarinya...

bahwa...daku tak seindah yang engkau bayangkan...

dan ...daku...tak sekokoh yang kau angankan.....

Selasa, 26 Oktober 2010

Puisi: Andaikan kau tahu

Puisi: Andaikan kau tahu

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 Oktober 2010



Ku tahu...perasaan ini terus mengikuti bayang indahmu...

ku tahu...kalau diriku...terpesona pada sapa indahmu...

namun...ku mencoba bertahan...tuk tak mengikuti langkah hatiku...

yang selalu...merona senja...saat menatap indah...senyum merekahmu..



Ku tahu...aku tak bisa berdiam diri di sini...

dalam sepi dan keheningan yang menggelora...

namun....aku tetap...harus bertahan...dengan gejolak yang ada...

yang selalu...ingin menyapa salammu...untuk ku...



Ku sapa diri ini sendiri...

ku sapa diriku dalam keheningan diri yang menutup pori asaku...

agar daku..merasa tak sendiri dalam sepi...

agar daku...tetap bertahan...tanpa dirimu..di sini....



Andaikan kau ada disini...

'kan kau dapatkan hati yang indah dan mempesona ...untukmu..

untuk kehadiranmu..dan lembayung senjamu...

yang selalu ku sediakan waktu...yang panjang ...untuk mu...selamanya...



andaikan kau tahu...tentang perasaanku...padamu....

Puisi: Hidup yang bermakna

Puisi: Hidup yang bermakna

Oleh: Andin Adyaksantoro

19 Oktober 2010



Sahabat....

kehidupan ini indah dan menyenangkan....

mengapa dikau harus bersedih dan bermuram durja...

mengapa harus ada rasa gundah di hatimu yang terhening diam...

cobalah untuk membuka nuansa barumu...

memandang sang alam yang indah berkilau...dalam keterdiamannya....



Hidup ini lebih bermakna lagi...

seandainya ...dikau mau membuka lembaran baru dalam hidupmu...

membuka mata hati batinmu...

'tuk bersahabat dengan dedaunan yang rindang...

'tuk bersahabat dengan pepohonan yang kokoh dan tegar....



Sahabat..

bila kau terus merenung dan berdiam diri dalam kesenyapan...

lalu...apa yang kan kau cari dalam langkah hidupmu yang majemuk ini...

yang kan menerpa sang ranting yang tak tegar dalam keterdiamannya...

sapalah ...sapalah sang bayu yang berhembus lirih...padamu...

sapalah dengan santun...sang awan putih yang tersenyum indah...padamu....



Nikmatilah hidup yang menyejukkan jiwa ini....

nikmatilah apa yang telah dianugerahkan oleh sang Ilahi padamu....

isilah langkah hidupmu ...untuk lebih bermartabat dan terhormat....

bersyukurlah....pada-Nya....., karena dengan itu...langkah hatimu kan terasa lebih ringan

seringan ....sehelai kapas yang terbang di tiup sang bayu ..yang lembut....



Sahabat...

hidup ini indah dan sangat indah...

cobalah ...kau rasakan getar nadi di relung kalbumu yang terdalam...

dengarkanlah suara hatimu...yang bersenandung riang...untukmu...

untuk sang Pencipta Yang Maha Agung...

dan untuk mahluk-Nya...yang terindah....

Puisi : Makna Persahabatan

Puisi: Makna Persahabatan

Oleh: Andin Adyaksantoro

18 Oktober 2010



Sahabat....

Kuharap kau mau mengerti...tentang diriku...

ku berharap...kau menyadari..arti makna persahabatan ini...

yang tanpa di rajuk dengan bumbu yang lebih indah...

tanpa rasa yang menggayut di dada sang bunga melati...



Ku berharap...persahabatan ini ...tetaplah menjadi persahatan yang anggun...

persahabatan yang saling memisahkan antara rasa dan asa...

persahabatan yang murni ...sebagai kawan dan sobat...

tanpa persahabatan yang lebih terindah lagi...



Makna persahabatan bagiku...

adalah sebagai sahabat dalam berbagi cerita...

bukan cerita mengenai hati yang terluka...

atau hati yang sedang di landa kasmaran...



Persahabatan bagiku...

adalah perjalanan sang waktu yang menyusuri lorong yang sepi...

melewati jalan-jalan yang berkerikil..dan berbatu tajam..

namun...juga melewati jalan setapak yang mulus dan indah...

tanpa rasa di hati yang bergelora....



Sahabat....

Jangan kau sentuhkan rasa itu di hatiku yang sedang gundah...

jangan kau sampirkan rasa itu..di relung jiwaku yang terdalam ...

karena ...bagiku...persahatan akan tetap kekal dan abadi...

jika dilandasi sikap saling menghargai satu sama lainnya...dan santun dalam bersapa...

Kamis, 14 Oktober 2010

Puisi: Perjalanan Cinta

Puisi: Perjalanan Cinta

OLeh: Andin Adyaksantoro

15 Oktober 2010



Kasih....

Perjalanan cinta kita ini...sudah semakin menjauh dari waktu yang bergulir melangkah...

sudah memasuki nuansa baru dalam kehidupan asmara kita....

kita sudah tidak lagi...mengungkit sebatang ranting yang patah

maupun ...serumpun dahan yang merunduk luruh....

karena ....kita sudah merasakan rasa rindu yang memuncak...

rasa yang mengusap dan membelai kail asmara kita...



Sekarang....waktunya ...kita mengisi rasa rindu ini...dengan berkarya...

berkarya untuk anak cucu kita...

berprestasi untuk keluarga kita...

untuk kenyamanan hidup kita bersama.....ke depannya....



Kau dan aku...sudah menjadi satu...yang tak terpisahkan...

sebagai sepasang kekasih yang saling menyayang ...dan mengasihi...

saling menyinta....dalam suka dan duka....

saling setia...sehati...dan saling mempercayai....satu sama yang lainnya...

saling menyatu...dan ..saling membahagiakan bersama....



biarkanlah sang Camar terbang dengan kekasih barunya...

biarkanlah sang kumbang mencari pasangannya yang terbaru...

namun...diriku ...dan dirimu...tetaplah satu...terjalin dalam ikatan tali asmara yang indah dan suci...

menjalin kasih...nan abadi... hingga sang waktu yang kan merajuk manja pada kita...



Kasih...

ku akui sejujurnya...., kaulah bunga melatiku yang terbaik...diantara yang indah dan anggun...

ku sadari...sejujurnya....kaulah sebenarnya ...berlian mutiara cintaku...yang terindah...

yang tak kan dapat kuraih...tanpa rengkuhan hatimu...yang menyentuhku...

menyentuh relung hatiku...yang terdalam...

yang membuatku ...bahagia...selamanya.... bersamamu...., cintaku...

Puisi: Terasa Indah

Puisi: Terasa Indah
Oleh: Andin Adyaksantoro
15 Oktober 2010


Kasih...

senandung lagu kasmaran yang kau tautkan di hatiku...

terasa indah...dan lembut...selembut belaianmu...dalam bayang desah mimpiku...

yang tergerai dengan senyum indahmu...yang merajuk...padaku...

yang menginginkan ...daku ..membelaimu...dengan penuh kasih....



Kasih...

pagi ini indah sekali...seindah...binar bola matamu...yang lentik dan tajam..

membuat diriku..tak bisa bernafas...menahan gejolak rasa rindu.....

saat daku ada di depanmu...

saat kau tatap sorot binar bola mataku...

membuat diriku...terbang melayang...membuai dalam alam anganku..yang tinggi...

mengepakkan sayap-sayap kokoh ku yang kuat dan tegap....

'tuk merengkuh dirimu...dalam peluk hangatku yang kan menghanyutkan dirimu....



Kasih....

semoga kebahagiaan ini...tak kan cepat berlalu....

semoga...kita dapat menikmatinya dalam rasa rindu yang menyentuh..

yang selalu ada dan ada ....saat dirimu...ada di sampingku....

saat kau belai rambutku yang semakin memutih...menapak fajar yang makin memudar....



Kasih...

daku ada disini...untuk selalu mendampingimu...

selalu ada...untuk mu...

karena..dirimu...adalah belahan jiwaku...yang terkasih...

yang tak kan dapat ku bagi ....hingga sang mentari pagi...kan menghilang dari peluk rindu ...binar mataku....

Rabu, 13 Oktober 2010

Puisi: Genggamlah jemari hati ku

Puisi: Genggamlah jemari hatiku

Oleh: Andin Adyaksantoro

14 Oktober 2010



kasih...

aku selalu berdoa untuk mu...

untuk kebersamaan kita...

agar kita selalu...tetap bersama...

selamanya....hingga sang waktu kan tersenyum pada kita...



Sayang...

genggamlah jemari hatiku yang bergetar ini...

kan kau rasakan....betapa gemuruhnya...cintaku padamu...

cinta yang tak kan lekang oleh sang waktu yang menggodaku...



Cinta ku...

betapa daku...amat merindukan mu...di saat ku jauh dari dirimu...

di saat ku merasa sendiri dalam sepi...

di saat ku ... terpana dalam lika liku kehidupan ini...

ku ingin ...berbagi rasa ini...agar ku dapatkan ...rasa indah di hatiku...



Kasih...

dekatlah ...kemari...ke relung hatiku....

relung hati yang kan berbisik lembut pada relung kalbumu...

betapa ...ku ingin selalu dekat dengan dirimu...

ku berharap....jangan..sia-siakan rasa cintaku ini...ke padamu...

cinta yang setulus hati ...untuk mu..

cinta dari seluruh jiwa ragaku.... untuk mu...seorang....



engkaulah yang selalu ku rindukan...

di setiap daku bekerja...

di saat daku terlelap dalam mimpi...

dan di saat ku berdoa pada sang Ilahi....Yang Maha Tahu segala-Nya...

agar ...kita selalu tetap bersama ...

dalam mengarungi gelombang ombak di samudra kehidupan ....



yang selalu bergelora....

yang kadang membelai dan memecah kesunyian hati...

yang kadang pula ...membentur karang yang kokoh....

namun...itulah keindahan alam kehidupan ini.....

yang diperuntuk kan untuk semua mahluk-Nya...yang disayangi-Nya...

yang patut ...kita arungi bersama...dengan hati yang bersemangat...dan berjiwa besar...

dengan selalu tetap berdoa pada sang Ilahi ...Yang Maha Kuasa...

untuk segala perlindungan-Nya...pada kita bersama....



Kasih...

daku ingin memeluk dirimu ....lebih erat lagi

agar daku ..dapat merasakan...lembutnya kedamaian yang ada di dirimu...

atas kecintaanmu ....padaku...

atas kesetiaanmu...pada ku...

yang terindah...

dan membahagiakan ku...selalu...



terima kasih...,

cintaku....,

kasih ku...

Puisi: Bersandarlah di bahuku

Puisi: Bersandarlah di bahuku

Oleh: Andin Adyaksantoro

14 Oktober 2010



Kasih...

bersandarlah ...pada bahuku yang kokoh...

yang tegap dan nyaman...

kan kau rasakan....betapa rasa aman ini terasa di hatimu...

rasa yang selalu ada untuk mu...yang terkasih...



Kasih...

aku rindu ke padamu....

aku juga cinta ke padamu...

dan ...aku juga...kangen sangat ....pada dirimu....



Cintaku...

betapa bahagianya....daku yang mendapatkan dirimu...

rasa yang indah dan menyejuk kan hati ini...



betapa banyak kumbang lain yang beterbangan ...mengitarimu...

'tuk mendapatkan rasa pesonamu yang terindah...

dan ...aku pun termasuk kumbang yang selalu terpesona ...padamu....

namun....akhirnya... rasa bahagia itu pun...ada di pihak ku...yang selalu merindumu...



engkau ada ...mungkin...di takdirkan...untuk ku

untuk selalu mendampingiku...

untuk selalu menemaniku...

di saat ku luruh...maupun di saat ku berbangga pada mu...



engkau lah yang selalu memperhatikan daku...

engkau lah yang selalu ada di sampingku...

yang selalu tersenyum indah...untuk ku...



Sayang...

maukah kau selalu ada di dekatku...

mau kah kau selalu menemaniku...

di saat daku sedih...maupun di saat daku ceria...



hemm....

terima kasih sayang ku....,

aku semakin suka ke padamu...



kau yang selalu memandang diri ku...dengan berbinar...

membuat semangatku makin bergelora....

'tuk selalu menjaga dan membahagiakanmu... selamanya...



kasih...,

aku cinta pada mu....

Puisi: Raihlah tangan ku

Puisi: Raihlan tanganku

Oleh: Andin Adyaksantoro

13 Oktober 2010



Raihlah tanganku.... dan jemari hati indahku...yang selalu terpesona pada dirimu...yang selalu ada di hatiku...

bermain dalam lika liku...kalbuku...yang termenung menatap lembut wajahmu...yang halus dan lembut....

menawarkan air dahaga yang selalu menyelimuti relungku.. rasa rinduku...ke padamu...yang meraihku...

menyusup dan menggurat lembut pada senyum ku yang selalu...mempesona...pada dirimu..., sayang ku...



Kini...kita bersua dalam rasa yang saling bergejolak...dan merindu...

saling menyayangi...dan saling mengasihi...

bagaikan sepasang merpati yang saling bertatapan dengan mesranya...

melambaikan sayapnya yang saling menyentuh...di relung hati....



Indah dan sangat indah...nuansa yang sedang melanda hati yang bergemuruh ini...

saling memejamkan mata...dan saling menatap lembut...pada sang perindu yang dirindukan...

menyatu dalam hati yang damai dan menenangkan...

merajuk dalam kemanjaan yang saling menghargai....



Keindahan ini ...semoga kan abadi...

keindahan ini ...janganlah pergi dari diri ini...

biarkanlah....melekat erat-erat dalam mata mimpiku...

yang terkejap dalam keheningan yang tersentuh rasa indah....

Selasa, 12 Oktober 2010

Puisi: Sayang

Puisi: Sayang

Oleh: Andin Adyaksantoro

13 Oktober 2010



Sayang...

boleh kah ku genggam jemari indahmu...yang lentik ini...

kan ku genggam dalam hatiku yang menyayangimu....

yang selalu.....ingin dekat dengan dirimu...selamanya...

dalam senyum indahmu...yang lembut dan mempesonaku...



Kasih...

Betapa aku amat menyayangimu....setulus hatiku...

setulus jiwaku...yang selalu...menyebut namamu...dalam setiap detak jantungku...

bagaikan gelombang ombak di samudra yang tak kan pernah berhenti...bergelora...



Cintaku....

Betapa ...daku...amat merindukan saat saat seperti ini...

saat kita duduk bersama...dalam kelembutan rengkuhan mu yang membelai...

dalam tawa candamu...yang membuat hatiku..selalu riang gembira...bersamamu...



Hati indahku...

Janganlah... kau pergi meninggalkan daku...yang selalu ada untuk mu...

karena...tanpamu...daku tak bisa hidup dalam ketenangan yang menyejukkan.....

tanpamu...daku bukanlah diriku yang sebenarnya... yang mandiri dan penuh semangat...

karena...dirimulah...lentera di hatiku ini...selalu menyala dan menerangi hati kecilku yang terkadang luruh...



denganmu...

daku merasakan kebahagian hati yang tak tersandarkan...

yang selalu...membelai diriku...dalam rengkuhan hatimu yang cantik dan ayu...

secantik...bunga melati ...di taman bunga hatiku...

yang selalu merindukan dirimu...

Puisi: Seandainya...

Puisi:: Seandainya...


Oleh: Andin Adyaksantoro

13 Oktober 2010



Tak selamanya...mendung itu kan gelap gulita...



tak selamanya...rinai hujan kan..membuat sang alam luruh...



tak selamanya...terik sang mentari ..kan membuat gerah pada sang capung...



karena...itu semuanya....merupakan lukisan alam yang indah dalam bingkai sang langit...







Demikian pula dengan rasa inginku....untuk memandang sang pelangi tinggi ...yang terdiam lirih....



diri yang tak pernah larut dalam gelombang yang ber riak...



diri yang tak pernah menatap sang embun pagi yang tersenyum kedinginan...



diri yang selalu duduk termenung dan melamun...dalam keheningan yang terdiam...



kini...harus bersua dengan sang bidadari yang merindu pada sang rerumputan yang kering...dan layu...







Alangkah...indahnya dunia ini...



seandainya...ada sang bidadari yang kan terpana pada sang camar tua yang luruh merunduk



yang sudah lelah...dalam mengepakkan sayapnya yang makin berumur...



yang makin memutih...oleh rindangnya sang waktu yang menyentuhnya...



yang makin... merunduk ...pada sang bumi...yang bernyanyi merdu...







Andai...aku dapat terbang lagi...ke langit yang tinggi...

kan kuraih bintang yang gemerlap di angkasa...

kan kusentuh mentari pagi yang tersenyum ...padaku...

dan ...kan ku belai mesra sang purnama malam yang tercenung memandangku...



Namun...itu semua ...hanyalah angan dan bayang semu yang merona jiwaku...

yang tak kan dapat ku raih dalam langkah keterdiamanku yang melemah...tanpa daya...

apalagi ...jika daku tetap seperti ini...

yang hanya bisa memandang sang bunga melati yang memutih...dengan kemanjaannya yang terjuntai...

maka ...diriku kan tetap terluruh dalam keterpendaman sang bayu...yang menggodaku...

oleh karenanya... daku harus melakukan langkah yang melompat tinggi...

menggapai sang Pelangi...dalam ketekunan diri.... yang tergapai...



karenanya....daku kan melompat lebih tinggi lagi...

agar ku raih .....pesona sang camar tua ...di langit yang tinggi dan membiru...dalam peluk indahku...

yang membanggakan....

Puisi; Jangan cintai diriku

Puisi: Jangan cintai daku...

Oleh: Andin Adyaksantoro

13 Oktober 2010



Jangan cintai ...diriku..., meski...sang awan putih...merengkuh lenganku...untuk mu...

karena...diriku..bukan seperti yang kau angankan...

karena...diriku ...bukanlah ..seperti yang....kau dambakan...

diriku....tak bisa berbuat apa pun...untuk dirimu yang terlalu indah ...untuk ku...



Memang ...sudah ku sadari...diri ini...bukanlah sang langit yang menawan dan mempesona sang bidadari ayu...

dan ...itu telah ku utarakan ...pada sang angin malam yang berhembus semilir ..di rindangnya daun yang meluruh...

bahwa ...aku memang hanya ingin memandang taman bunga yang harum di sana....

namun....aku tak berani ...menyunting bunga melati ini ..untuk dirimu yang terdiam menatap sang purnama...



Sudah...sudahilah rasa indah ini di hatimu...yang menyanjung diriku...

karena ...itu akan membuat diriku..semakin tak nampak nyata di relung hatimu...

biarkanlah... rasa yang kau miliki tentang diriku... terhapus sendiri oleh sang waktu yang menggapaimu...

karena... diri ini memang tak setangkas...sang Gatotkaca....yang kau rindukan...

seperti ...yang selalu kau angan dan impikan dalam lelap tidurmu....yang terlena...



Meski..sang Murai bersenandung riang dalam peluk asmaranya..

meski ...sang bunga teratai.. termenung dalam heningnya air telaga di kesunyian malam...

namun...daku tetap...akan menghormati dirimu...dalam keterdiaman...yang menggeliat...

meski ku tahu.... hati ini tak kan dapat menyentuh dirimu...yang berkibar di angkasa..yang gemerlap...



Ku biarkan diriku...terhentak dalam rinai hujan yang menapak sang rerumputan kering di pematang ini...

ku biarkan pula ..rasa lelah ini ...di hatiku yang selalu ..ingin memandang sang Pelangi dalam cerianya...

namun...tetap saja...ku sadari...bahwa ...aku tak kan dapat menggapai butiran salju putih...

yang tersenyum indah ..padaku...



meski ...ku tahu....kau selalu ingin menyentuh rasa itu...

dalam taman bungamu....yang bergelora....

yang ...pada akhirnya...ku sadari...

daku bukanlah... panah asmaramu..

yang kan dapat membahagiakan mu...

yang dapat menemanimu...

hingga sang akhir waktu membelai diriku...

dalam keheningan yang menyatu...



karena itulah...maka ku berharap padamu....

tinggalkanlah angan dan mimpi indahmu...untuk ku...yang ada di sini....

biarkanlah... rasa indahmu...untuk sang camar indah yang selalu merindukan bunga melatimu yang terindah...

yang dapat kau sentuhkan rasa itu...dihatinya...

yang merona indah...dalam peluk hangatnya yang merindukan..mu...

hingga sang waktu kan terdiam luruh...padamu...yang tersenyum indah ..padanya... selamanya...

Senin, 11 Oktober 2010

Puisi: Malam semakin larut

Puisi: Malam semakin larut

Oleh: Andin Adyaksantoro

12 Oktober 2010



Malam semakin larut ...menemaniku..dalam ketermenungan diri..yang menggigil....

tanpa dirimu...yang selalu memberiku semangat tuk bermanja diri ... padamu...

yang selalu ...menuangkan cahaya yang indah dalam angan dan impianku yang bergelora....

meresap dalam relung hatiku yang ingin selalu dekat dengan dirimu....yang lembut dan ayu...



Kini...daku hanya bisa menengok cahaya indahmu...

lewat jemari hatiku yang selalu mengetuk pintu kasihku ...padamu...

lewat karya karya puisiku yang indah dan merindu...padamu..

meski ku tak tahu...apakah dirimu mau..menerima karya indahku ini...untuk mu...



Seandainya...dikau tak mau menerimanya.... abaikanlah dari hatimu yang indah...

namun...bila kau menyukainya....simpanlah dalam relung hatimu yang terpendam...

agar karya puisi itu dapat kau renungkan dan kau resapkan dalam lengan asmaramu...yang tersentuh...

yang selalu ada di hatimu yang kudamba selalu ...



Apabila...kau masih ada di sini...di lembutnya semilir angin yang bertiup sepoi...

maukah...dirimu...menyapa daku..dalam sepinya malam yang dingin ini....

dalam bayang mimpiku ...yang selalu menyertai dirimu..di mana pun...kini kau berada...

meski ku tahu... perasaan ini tak pernah kau pedulikan ...dariku...

namun...daku tetap berharap...kau masih mau memandang bayang indahku...dalam mimpimu yang sepoi...

bagaikan sosok Gatotkoco yang gandrung pada sang kekasih hatinya...putri yang cantik dan putih..

bagaikan seekor kumbang yang menyukai....sekuntum bunga melati ....yang semerbak harum mewangi ....

di hati yang mengharapkanmu...selamanya...

Puisi: Tanpa lentera hatimu...

Puisi: Tanpa lentera hatimu...

Oleh: Andin Adyaksantoro

12 Oktober 2010



Kawan...

Aku merasa diriku tak ada lagi artinya di depanmu...

aku merasa...tak ada lagi bola mata semangatku ..saat ada di pelupuk matamu...

semuanya...terasa sia-sia...tanpa rasa lagi...di dada ini...

karena ..dirimu...telah meninggalkan diriku...dalam kesendirian...



Kawan...

ku tahu ..dan kusadari...bahwa ..dimana ada perjumpaan...

di lain kesempatan pun...juga ada perpisahan....

dan ini...telah kau katakan padaku....

dan aku tak bisa merintangi kata indahmu...padaku...



Ku biarkan rasa luruh ini menyertai perjalanan langkahku...

ku biarkan tatapan sendu dari tangkai cemara yang menatapku...sayu...

dan ku biarkan pula...rasa lelah dan letih di hatiku...makin menyesakan rongga dadaku....

demi...rasa persahabatan yang telah kau abaikan dari diriku ...

yang kini..daku kembali ..sendiri dalam sepi...



Ku coba kembali bangkit dari rasa luruhku...

ku coba kembali tersenyum...menatap sang Camar yang beterbangan di pantai yang tak bertepi..

karena...dirimu pula..daku jatuh dan bangun...dari singgasanaku yang temaram...

dn kini...tanpamu...daku harus melangkah sendiri dalam gelapnya...malam yang pekat...

tanpa lentera hatimu..yang selalu menaungi hati indahku...yang mendambamu....

Puisi: Kawan ku...

Puisi: Kawan ku...

Oleh: Andin Adyaksantoro

11 Oktober 2010



Kawan ku...

telah lama kita saling bersua...meski dalam bayang semu sang awan yang memutih...

yang tak kan pernah pudar oleh sinar cahayanya yang kemilau di pangkuan hatiku...

namun...di balik putihnya sang awan yang tersipu...

daku merasakan...ada nada indah di dalam dirimu...tentang diriku...

yang berusaha menyentuh kalbuku...

namun... ku berharap...janganlah kau sentuh kan rasa ini di hatiku...

rasa yang menyentuh relung kalbuku yang terdalam....



Kawan...

janganlah kau paksakan rasa yang menyelimuti dirimu itu terus bergelora di hatimu...untuk ku...

jangan lagi...

dan ku berharap....janganlah kau sentuhkan rasa itu dalam diri ini...yang tak berucap sapa...

yang tak tergoyahkan oleh sang Camar yang terbang di atas pasir pantai nan putih...

tutupilah angan indahmu itu...di jemari hatimu yang terindah...

pendamlan rasa itu di hatimu yang terdalam ....

agar tak kan pernah ada lagi rasa itu...di langit yang membiru...untuk ku...

karena...daku hanya ingin berkawan dengan dirimu.....dalam untaian lembut sapamu yang santun dan anggun....



Daku tak ingin ....rasa ini menutup angan dan mata hatiku...tuk meraih asa yang berpendar di atas sana...

dan... daku tak ingin pula...rasa ini terlalu meluruh pada diri yang tak berdaya rupa...

ku hanya ingin...dirimu..tetaplah menjadi milikmu sendiri...

tanpa harus meraih hati indahku yang terdiam lirih...

karena ...daku hanya ingin sendiri disini...dalam keheningan yang mendamaikan hati....



Biarkanlah sang malam luruh tenggelam dalam lelapnya yang menyatu...di tepi mimpinya...

biarkanlah sang bunga anggrek tersipu lirih pada sang tangkai yang terpesona olehnya...

karena ...sang kupu-kupu kuning...ingin terbang bebas...dalam kesendiriannya yang membentang...

yang melenggak lenggok ....tertiup sang bayu yang menemaninya....

'tuk menggapai lengan sang mentari siang yang bersinar ceria....padanya...

'tuk menuntun langkah terbangnya ....yang tergerai anggun...dalam kemandiriannya yang bergelora....

Puisi: Sahabat ku...

Puisi: Sahabatku...

Oleh: Andin Adyaksantoro

11 Oktober 2010



Sahabatku...

sekarang engkau sudah mengetahui siapa diriku yang sebenarnya...

yang tak kan luruh tertimpa butiran mutiara hatimu...yang indah..

yang tak kan terhempas oleh debur ombak yang menerjang karang kokoh di hatiku...

yang kini...daku tetap tegar berdiri ...meski tanpa dirimu di sisiku...



Sahabat...

engkau sekarang telah mengerti tentang diriku...yang semurninya.......

setelah daku mampu berdiri sendiri ....menatap sang mentari pagi yang bersinar menyilauikan diriku...

setelah daku dapat terbang bebas ..tanpa dirimu yang selalu menjauh dari ku...

yang tak kan pernah ku tahu....mengapa engkau berbuat seperti yang demikian...tak peduli ..padaku...

kini ..daku tak lagi...memerlukan dirimu... seperti yang dulu ku damba selalu...



Mungkin...kau kan tercenggang dan tak mempercayai diriku seperti ini...

yang mampu berlari dan melompat setinggi pelangi yang berpendar...di langit nan tinggi

yang mampu melukis wajah indah sang rembulan purnama yang tersenyum indah di hatiku...

tapi..itulah diriku yang sebenarnya...

yang kini...mampu berlari kencang ...tanpa harus meminta dirimu..tuk menuntun langkah ku lagi...

tanpa harus merunduk tersipu ....dan segan pada diri ini.... yang dulu tak pernah percaya pada diri sendiri ....

yang selalu menginginkan ...kau ada di sampingku....selamanya....

namun...itu tak kan pernah ku rasakan....hingga kini....



Selama ini..dirimu selalu berusaha tak peduli padaku...

acuh dan tetap acuh....pada rintihan hatiku yang selalu ingin dekat dengan dirimu...

namun...pada akhirnya ...kusadari jua...bahwa...kau bukanlah cinta sejati ku...yang sebenarnya...

yang selaku kuimpikan dalam tidur indahku yang membelaimu....



cinta sejatiku...masih belum kutemukan dalam dirimu...

namun...aku tak kan putus asa tuk mencarinya...

meski dalam rerumputan hijau yang bergoyang...

atau mungkin pula ....pada padang ilalang yang merunduk luruh...

dan ...yang penting...aku masih tetap percaya...

bahwa cinta sejatiku...ada di dalam sini...di hati indahku..yang terus bergelora...

yang terus memompa asa ku ....yang tak kan pernah terabaikan oleh rasa lelah dan letih...

yang tak terpedulikan oleh rasa rinduku pada sang bintang yang kemilau di atas sana...

yang berkelap kelip...memanggil namaku...tuk menggapainya...dengan kemesraan yang merindu...

Sabtu, 09 Oktober 2010

Puisi: Meski tanpa mu

Puisi: Meski tanpa mu

Oleh: Andin Adyaksantoro

10 Oktober 2010



Ku sadari..diriku tak seberani panggilan jiwaku...

ku sadari pula...diriku tak sekuat langkah kemauanku yang bergelora...

namun...langkah hatiku terus berusaha ...ingin selalu berjumpa dengan dirimu...

yang jauh di sana...dalam kesendirian yang bersenandung riang....

dengan cara menuliskan karya indahku...di lembar puisi rerumputan hijau yang berbinar...

agar engkau selalu dapat memandang diriku...

dalam karya tulisku yang ku persembahkan ..buatmu...di sini...



Karena daku tak bisa mengunjuingi mahligai cintamu yang bersinggasana biru...

maka ku ketuk pintu hatimu...juga jendela jemari pesonamu...

tuk selalu memandang diriku...memandang aura karya puisi ku yang ku peruntuk kan buatmu...

dalam berjuta kata ..yang kuharapkan dapat meredam sejenak kerinduan ini ...tentangmu...



Ku tuliskan sejuta karya indah ini ..untuk mu...

meski ku tak tahu...apakah dirimu dapat menikmatinya dengan lembut...

atau malah bergejolak ...

atau malah terdiam ..hening...dalam kesunyian diri....



yang ku tahu...aku membuat semua ini...untuk dirimu...yang jauh di sana...

yang tak pernah ku jumpai dalam bayang nyataku ...yang sebenarnya.....

yang hanya dapat ku temui dalam angan mimpiku yang terbayang semu...

terselimuti oleh kegelisahan hati yang mendera...



karena dirimu lah...inspirasi karyaku terpampang dengan nyata di kelopak mataku...

dan karena dirimulah...semangat menulisku...berkibar dengan derasnya...

mengikuti pusaran sang bayu yang bergelora...dan menggebu...

mengikuti kencangnya...kemauan menulisku...

yang terus melambung tinggi...dan mengangkasa....

terbang bebas...ke awan nan putih berarak....dan ke langit nan biru yang tinggi di sana...

menjemput mentari pagi dan menyalaminya...dengan antusias ...

dan membelai rembulan malam yang tersenyum merunduk...tersipu...

meski tanpa dirimu...di sisiku....

Puisi: Aku kan berubah

Puisi: Aku kan berubah

Oleh: Andin Adyaksantoro

10 Oktober 2010



Tak kan kubiarkan hatikku luruh di sini...

tak kan kubiarkan semangat tinggiku berjalan tertunduk di sini...

tak kan ku biarkan rasa asaku semakin menurun di sini....

tak akan ku biarkan pula...rasa ini..menyelimuti diriku...selamanya....



Aku kan berubah...

merubah cara berpikirku...

merubah semangat luruh ku...

menjadi semangat yang menyala dan bergelora

tuk meraih kesempatan dan peluang yang ada di hadapan ku....



Tak ada lagi kesulitan di depan mataku...

tak ada lagi permasalahan di depan langkah ku...

dan tak ada lagi bukit yang terjal... yang tak dapat ku daki...

semuanya kan ku lalui dengan segala keikhalasan dan ketulusan hatiku....



Hidup ini indah dan mengagumkan....

penuh dengan rejeki dan kesempatan yang terluang

tinggal lah daku yang kan mengelolanya...dengan sebaik-baiknya...

dalam detak doa dan usahaku yang maksimal...

yang kan membuat langit menjadi tersenyum ceria ...ke padaku...



Ku senandungkan lagu semangat hidup indah ....dalam diriku...

ku dendangkan lagu kasmaran hati ...pada jemari cintaku yang bergelora...

mensyukuri segala nikmat-Mu pada diri ini...

yang selalu menyebut nama-Mu di setiap doa dan langkah usaha ku...

agar Engkau selalu tersenyum indah pada hati yang mencintai-Mu....selamanya.., Tuhanku...

Puisi: Perjalanan ini

Puisi: Perjalanan ini

Oleh: Andin Adyaksantoro

10 Oktober 2010



Perjalanan ini memberi ku kesan yang mendalam...

saat kau memandangku ...dalam nuansa keinginan ku tuk pergi sejenak ....dari mu...

ku pergi tuk mencari asa ku yang tergantung di dinding hati sanubariku yang berkeping...

yang tak mau berhenti ...tuk terus melangkah meninggalkan mu....



Tak perlu kau tangisi kepergian ku seperti ini...

tak perlu air mata kesedihan darimu...

karena ku kan kembali lagi kepadamu...

dalam sekejap mata....ku kan ada di sampingmu...selalu....



Tersenyumlah untuk ku...

karena senyum indahmu kan jadi pemacu gelora semangatku ...

tuk segera meraih asa ku yang ku sampirkan dalam angan di kalbuku...

agar daku dapat berbangga hati ... ke padamu... , kasih...



Dekaplah daku erat-erat ...di peluk hangatmu...yang lembut dan anggun

dan rasakan betapa getar nadiku...selalu memanggil namamu...

menyebut nama indahmu... yang tak kan mungkin terhenti berdetak...

karena ...aku ada...adalah untuk dirimu...seorang....



Doakan lah daku selalu..., kasih....

agar daku dapat membawa kebanggaan diri itu ke mari, ke hati indah ku.....

yang kan kupersembahkan buatmu...

dalam pangkuan hatimu yang terindah...

yang kan membuatmu ...semakin tersenyum cantik ...untuk ku..., kasih...

Puisi: Di saat-saat seperti ini

Puisi: Di saat-saat seperti ini

Oleh: Andin Adyaksantoro

09 Oktober 2010



Di saat-saat seperti ini...di malam yang temaram ...

di bawah sinar rembulan yang indah dan bercahaya redup...

ku memandang sang malam..dalam keheningan yang menerpa...

merajut tali kasih kerinduan yang tak bertepi di jalan nan berliku...



Ku kenang masa lalu ku yang bahagia bersamamu...saat itu...

saat kau genggam erat jemari tanganku erat-erat...

saat kau memandang diriku dengan mata berbinar yang indah dan menggelora...

kau bisikkan kata lembut nan mempesona di hatiku... kau mencintaiku ...setulus hatimu...



Kini..kenangan itu telah lama usai dari sanubariku yang meluruh...

kau tak lagi bersamaku ..di sini...

karena dirimu ...telah menjadi milik orang lain yang lebih mencintaimu...

yang dapat lebih membahagiakan dirimu...dibanding diriku



Ku akui...aku terlalu lama tak memperhatikan dirimu lagi...

karena...keegoisan diriku...tuk meraih asa yang tinggi... yang melambung tinggi di angkasa...

sehingga tak memperdulikan lagi...tentang rasa bangga dan bahagiamu ...denganku...

yang ku anggap...itu mampu mengubur impianmu...tuk meraih kumbang yang lain...



Ternyata...semuanya telah terjadi...dan tak kan mungkin waktu kan ku putar kembali ....

impian indahku untuk bersamamu...telah terbang ke awan yang tinggi tanpa terjangkau lagi...oleh ku...



kini..kau telah bahagia bersama nya...yang telah meraih hati indahmu...

yang dulu pernah menjadi hati indahku...impian hidupku...yang ku damba selalu...

Puisi: Telah ku ketuk pintu hatimu...

Puisi: Telah ku ketuk pintu hatimu...

Oleh: Andin Adyaksantoro

09 Oktober 2010



Cinta...

telah ku ketuk pintu hatimu...agar kau buka kan untuk hati ku yang merindumu...

meski ku tahu...dirimu tak mau membuka kannya untuk diriku yang di sini...

namun...ku berharap...dapat melihat sedikit pintu hatimu yang terbuka...untuk ku...

walau...harus ku ketuk beberapa kali...agar sang waktu berpihak kepada diriku...

tetapi...nampaknya...engkau tetap tak peduli ...dengan semua keinginan jiwaku...



Cinta...

sudah kususun berjuta kata untuk rasa ini di kalbu mu...

sudah ku tata rapi...kata indah ini...untuk ku persembahkan di hadapanmu...

namun...semua itu ..tak ada artinya sama sekali...dengan sejuta harapan ku ..padamu...

lalu...apa yang harus ku lakukan untuk semua ini...agar dirimu mau sedikit membuka pintu hatimu yang tertutup rapat rapat...



Cinta...

dapatkah ku bisikkan kata mesra di relung hatimu yang dingin membeku ...untuk ku...

dapatkah...ku syairkan...sebuah puisi indah untuk dirimu yang ada di sini....

meski ku tahu...itu semua tak ada makna yang terindah di bayang rona merahmu pipi mu...

namun...daku tetap berusaha dan berusaha lagi...demi kerinduanku padamu...di sini..yang menatap lembut padamu...



Cinta...

memang ku tak berharap banyak dari arti makna hidupku kini...

tanpa dirimu di sisiku...

semuanya ...terasa hambar dan kosong...

seperti sebuah botol yang kosong ....yang tanpa beriisi apa pun...

yang kan ku isi dengan ....air yang jernih dan bening ...dari samudara isi hatiku ...

untuk mu..seorang...yang kurindukan...selalu...

Puisi: Tegarlah kawan...

Puisi: Tegarlah kawan...

Oleh: Andin Adyaksantoro

09 Oktober 2010



Tegarlah kawan...

karena dengan ketegaran diri...hidupmu kan dapat berarti....bernilai dan bermartabat....

sebagaimana angin yang tak kan pernah luruh dalam sepoi basahnya...

bagaikan mentari pagi yang kan terus memberi semangat pada sang rumput hijau yang tersiram embun pagi...

semuanya kan selalu menerima dirinya...dalam nuansa yang ikhlas dan bersyukur pada-Nya...

karena...semuanya ada dan terjadi...karena kehendak-Nya jua....



Di balik semua ketegaranmu....

tersimpan seulas senyum indahmu yang menggetarkan jiwa yang bergelora...

yang selalu memandang dirimu...bagaikan taman bunga indah ...yang menawan hati...

yang selalu di tebari dengan kupu-kupu yang beraneka ragam...yang cantik dan manis....



Tegarlah kawan....

semua rasa bersyukurmu pada-Nya...akan selalu di lihat dan disaksikan-Nya...

semua doa dan usahamu...selalu akan jadi intan mutiara yang indah di mata pencipta-Nya...

yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi umat-Nya...yang selalu ingat pada-Nya...



Tegarlah kawan...

ku harap dirimu selalu mengambil hikmah positip dari semua yang kau miliki..saat ini...

di balik kesulitan...pasti tersimpan kemudahan...yang kan terlihat ...pada akhirnya...



tidak semua mendung yang terlihat.....tak berarti kan hujan turun...ke bumi...

dan tak semua kesulitan ...kan berujung pada keterlenaan....

bisa jadi...ke luruh an ....kan berbuah kebahagiaan ...pada saatnya...hingga selamanya...



Tetaplah optimis...

tak ada gading yang tak retak...

dan tak ada hidup yang tak bermakna...

semua ...pasti ada nilai dan tolak ukurnya...

tinggal kita sendiri yang kan menyikapinya....dengan optimis dan tawakal....

hingga pada akhirnya...kebanggaan dan kebahagiaan yang kan menjadi .....pemenangnya....

Puisi: Tak selamanya...

Puisi: Tak selamanya...

Oleh: Andin Adyaksantoro

09 Oktober 2010



Tak selamanya ...sang waktu akan berpihak pada sang bulan purnama...

tak selamanya jua...sang rintik hujan kan turun dalam kucuran deras ...yang kan menghambat nuansamu...

teruslah melangkah dan melangkah lagi...jangan lagi tengok ke belakang dirimu...

maju ...perlahan dan perlahan..namun ..pasti...

kan kau dapatkan kembali rasa percaya dirimu ...yang pernah hilang dari nuansa kehidupanmu yang tersemaikan diri...



Hidup ini akan terus berlomba dengan sang waktu yang mengejar nya...

karena itu...nikmatilah hidup ini ...dengan usaha yang sungguh-sungguh dan ketekunan diri yang bergelora...

karena ...tanpa itu...hidup ini terasa hambar dan kosong adanya...

manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya..., karena waktu tak kan kembali lagi...seperti yang kau idam-idamkan...

dalam bayang indahmu...dalam alam mimpimu....



Waktu kan berpihak pada sang juara ...

waktu kan berpihak pada sang pemenang...

maka dari itu...jadilah juara...jadilah pemenang...

dengan cara bertekun diri...belajar dan mau merubah nasib ke arah yang lebih baik lagi...

melampaui rumput-rumput yang hijau di sekelilingmu...yang masih terlenakan oleh sang embun pagi yang dingin dan memanjakannya...



Usaha yang nyata dan sungguh-sungguh dalam ketekunan diri...

akan menghasilkan bayang indah dalam impiannya .....yang terukir indah di hatinya...

untuk meraih cita-cita masa depannya... meski dengan menahan rasa kantuk yang berlebih...

namun...itulah seninya hidup yang bahagia...hidup yang penuh dengan makna dan nilai yang indah...

Puisi: Bingkai hati

Puisi: Bingkai hati

Oleh: Andin Adyaksantoro

09 Oktober 2010



Bingkai hati ini telah lama kosong dan tak ada yang mendiami ....

telah lama tertutup oleh debu dan kehampaan udara yang menerpa...

yang tak kan pernah ada sapa indah lagi di jendela jemari hatiku

yang tak kan pernah ada lagi...wajah indahmu..yang menghiasi kamar kalbuku...



Lama sudah daku menyendiri dalam keheningan yang menyatu...yang lirih...

lama sudah aku tak menyapa indahnya kata kerinduan di hati indahmu...

karena dirimu...sudah tak pernah lagi menyapa dan menyapu ruang hatiku...yang berdebu...

yang kini...hampa dan kosong...tanpa rasa indah lagi ...di jalan pintu asmaraku...



Perjalanan sang waktu ini...terasa hambar dan melelahkan...tanpa dirimu ..di sampingku...

tanpa tegur sapamu ...tanpa kerling bola mata indahmu....yang memberiku nuansa semangat baru...

yang kini... hilang dan lenyap tanpa bekas...tanpa pesan yang terjawab...

semuanya...terasa sepi dan hening....terasa bening....tanpa sapa lagi...



Kubiarkan ...rasa ini terus menyelimuti diriku...

kubiarkan rasa indah ...tanpa dirimu...menutupi kalbuku yang merindumu...

kubiarkan anganku melambung...terlamunkan diri...dalam nada irama yang lirih...dan meresap ke dalam mata jiwaku...

dan kubiarkan pula .... hati yang luruh ini ...bersenandung lagu kasmaran...tanpa dirimu...lagi...



Hidup ini indah dan menyegarkan...menyejukkan dan penuh dengan kedamaian rasa....

mengapa harus luruh dalam tawa yang berderai...

mengapa harus terdiam dalam lara yang tak bertepi...

ku rajut kembali sisa hati indahku...untuk masa depan yang lebih ceria dan menjanjikan...

yang kan ku raih kembali...tanpa dirimu lagi...yang kini ...entah di mana ....berada....



Masa lalu...biarlah berlalu...berpendar lagi...

masa kini...masa diriku di sini....telah terpampang di depan mata hatiku...

yang kan kuraih ...angan dan cita-citaku ...yang melambung tinggi ...di langit yang indah di atas sana...

yang telah melambai padaku...tuk ku raih dalam penerbangan cita-cita dan usahaku...

yang tak kan pupus lagi...yang tak kan lenyap lagi....

meski tanpa dirimu...di sisiku...

Puisi: Puncak Gunung

Puisi: Puncak Gunung

Oleh: Andin Adyaksantoro

09 Oktober 2010



Hembusan angin sepoi telah membuat ku terlena dan terbuai oleh bayang mimpi pada sang alam...yang memandangku..sayu..

melambai pada tepian puncak gunung yang kan ku pijak dalam keterdiaman diri...

yang dingin dan menyejuk kan jiwaku...dalam keheningan yang menggigit kalbuku....

terhampar dalam kelembutan nuansa sang awan berarak putih ....yang tertegun menatap bayang diriku di puncak gunung ini....



Senandung irama sang bayu yang menghempas jaket pelapisku...terus berupaya mengusik rasa inginku...

tuk memanjat lagi...tuk menggapai mu lagi...

meski samar ku dengar kepak sayap burung elang yang terbang tinggi mengingatkan diriku ...akan sulitnya jalan menanjak ini...

namun...rasa ingin ku untuk mencapai puncak mu...lebih kuat dari rasa panggilan jiwaku....yang terandai-andai...

yang selalu tersenyum ...saat sang puncak gunung melambai padaku...seakan-akant berbisik padaku...

mampukah daku menggapai dan menjejakkan langkah kakiku dalam hamparan bebatuan puncak gunung ku ....yang kokoh ini...?

ku jawab...bisik lembutmu..." Aku mampu...!"



Satu demi satu...langkah kakiku ku ayunkan untuk terus maju melangkah...melangkah ke depan...ke arah puncak gunungmu..

yang tinggi di atas sana...yang tertutup kabut sutera awan putih yang berarak mengelilingimu....

yang berteman dengan sang langit yang menggoda semangatku untuk terus melangkah...dan melangkah...lagi...

menggapai akar rumput yang tersolek di pinggir jalan setapak ini...

di antara bebatuan dan tanah yang kadang berusaha menghambat perjalananku yang penuh daya dan upaya ...



Meski terasa lamban dan lambat...namun...nuansa puncakmu makin terlihat nyata di pelupuk binar bola mataku...

meski terasa lelah dan letih...namun...ku paksakan jua tekad bulatku ...rasa inginku tuk menggapai puncak keindahan alam mu ...

dengan sisa semangat yang makin bergejolak...yang masih ada...dan tersandarkan di bahu jiwaku...

yang terus memberiku semangat...tuk melangkah maju...ke depan...

agar daku tak berbalik arah ...dan mundur....dari angan besarku...



meski sang waktu pun juga telah memberiku ..kesempatan untuk itu...untuk mundur...dan meninggalkan dirimu...sang puncak gunung...

namun...daku kan tetap melangkah ke depan dengan pasti.... tuk memeluk dirimu...dalam rasa rinduku padamu...yang terindah...

yang kan tergapaikan oleh angan ku yang melambung...dalam nuansa alam yang menyejukkan relung jiwaku....yang tersentuh..

Puisi: Kusuntingkan melati ini

Puisi: Kusuntingkan melati ini

Oleh: Andin Adyaksantoro

08 Oktober 2010



Bukalah kembali catatan harianku di sini...

di hati kasmaranku ..padamu...yang selalu mengingatmu...dalam-dalam...

yang tak kan pernah tersampirkan oleh sang bayu yang meredup...

maupun pancaran sinar pelangi dari sang surya yang yang menghangatkan kalbuku...



Bukalah ...catatan buku hatiku yang ku peruntukkan hanya untuk dirimu...seorang...

bahwa ...tak ada bunga melati lain yang ada di hati ini...selain...hanya bunga melati dirimu...seorang...

yang selalu ku pupuk dengan semangat harapanku..dan kusirami..dengan cucuran air mataku yang melimpah...

yang tak tergantikan oleh bunga melati lain..yang ingin kau berikan ..ke padaku...sebagai pengganti dirimu...



Janganlah kau pergi dari diriku....mesku ku tahu...di hatimu pun...namaku selalu menyemaikan bungamu...

janganlah kau bohongi kata hatimu...yang selalu ingin dekat dengan diriku...meski ku tahu... itu tidaklah mungkin...

biarkanlah tali asmara ini tetap melayang ...mengambang...dan tak terhempaskan oleh sang waktu yang mengintai diri

biarkanlah angan dan harapanmu...melambung... menggapai sutera langit yang tak kan tergapaikan oleh sang surya hati...

merintih dalam keterdiaman rasa...meratap dalam kehehingan yang tersekat oleh rasa yang mendayu dan merajuk asa...

demi sebuah harapan..cita-cita indah ...yang kan membangunkan mimpi indahmu dari rasa yang bergelora....di hatimu...



Kususun bunga melati putih indah ini ....satu persatu...

dan kurekatkan dengan benang sutera pemberianmu...yang terakhir...

yang kan ku suntingkan dalam mahligai...singgasana indahmu...yang kau cita-citakan...

yang kan kau raih dalam waktu yang tak terkejap diri....saat sang surya kan terbit kembali...dalam peluk hangatmu yang merindu...

Puisi: Entah Mengapa

Puisi: Entah Mengapa

Oleh: Andin Adyaksantoro

08 Oktober 2010



Entah mengapa ...hati ini ..masih juga terbayang akan dirimu...yang santik dan anggun

padahal dirimu...sudah tak mau lagi bertemu dengan ku lagi...

diri yang sudah kau lupakan ....tuk tak kau kenang lagi....

dirimu...sudah menutup semua pintu harapanku untuk meraih jendela hatimu...

namun...hati ini....seakan menolak...akan kepergianmu...dariku...yang mendambamu...



Engkau sudah memutuskan untuk ...tak akan menemuiku lagi...selamanya...

bahkan...engkau sudah tak mau membalas sapaku lagi...

meski sang awan yang putih berarak ...telah kuminta untuk menaungi hati kerasmu...agar lembut padaku...

dan mau..kembali menyapa hatiku...yang selalu menyebut namamu... di saat seperti ini....saat hening meluruh...



Bagaimana daku harus memulai kata ini...agar engkau mau mengerti tentang daku...tentang keinginanku tuk bertemu denganmu...

yang lama ...sang waktu meninggalkan asa yang masih tersimpan di dada ini....yang ingin ku persembahkan buatmu...

buat hatimu...yang keras dan kokoh...yang tak bergeming oleh hempasan ombak yang menyentuh rasa indahmu....

adakah ...daku ...di hatimu...yang kini...ku tak dapat lagi menemuimu....di sini...di alam mimpiku...



Akankah...hati ini kan terlepas terbang melayang tanpa arah di angkasa yang berpendar...

atau kah...akan luruh dalam genggaman angan yang tak terabaikan...tak terpedulikan lagi...

entahlah...hanya dirimu seorang lah ...yang kan dapat menjawab sapa ku..ini...

ataukah...mungkinkah ...kau tak kan lagi mau ...menyapa ku lagi...hingga sang waktu kan melupakan diriku...darimu....

yang selalu ...ada di hatiku...selamanya....

Puisi: Tataplah diriku

Puisi: Tataplah diriku

Oleh: Andin Adyaksantoro

08 Oktober 2010



Kasih...

Betapa aku amat bahagia hari ini ....

betapa aku amat merindukan hari ini ...hari yang indah bagiku...

kau ada di sini....mendampingiku...menatap lembut diriku yang tersenyum tersipu ...padamu...

kau nampak juga ...bahagia...dan tersenyum menawan..pada hatiku...yang amat menyayangimu...



Kini...marilah ku genggam jemarimu..erat-erat...

dan kan ku ajak dirimu ..berdansa dan melantai bersama ku di sini...

di ruang hati ini...bersama alunan merdu...lagu dari "Baik-Baik Sayang...." yang membuat hatiku makin terpesona padamu...

genggamlah erat pinggangku...jangan lepaskan lagi....peluklah daku dengan kemesraanmu...



Ku tatap binar bola matamu yang indah dan redup ....penuh kedamaian di sini...di hatiku...

kau yang selalu kurindukan...di perantauan ini... datang dalam bayang mimpiku... menggapaimu...

merajut kembali tali kasih yang pernah mengkerut...karena keegoisan masing-masing...diri kita...

kini...tali itu kembali menguat dan mengeras...dalam kerinduan yang sama....dan tak kan terlepaskan lagi... seperti yang lalu...



Pandangilah diriku...tajamkanlah sorot matamu...hingga ku merasa...tertunduk malu pada dirimu...

malu pada hatiku...yang telah membiarkanmu...berlalu dari sisiku...

malu..pada jeritan suara jiwaku...yang sejenak meninggalkanmu...karena kekerasan hatiku yang menggebu...

yang kini...luntur...karena dekap eratmu yang telah mendamaikan jiwaku...hingga ku pasrah padamu...

dan tak kan lagi jauh darimu...selamanya....

Puisi: Tak kan kubiarkan...

Puisi: Tak kan kubiarkan...

Oleh: Andin Adyaksantoro

06 Oktober 2010



Ku biarkan rasa ini mengalir sejuk di sungai hatiku...yang bergemiricik...

ku biarkan dirimu..menyapaku dengan lembut...dan bergairah...

ku biarkan angin bertiup sepoi di daun telingaku yang merunduk lirih...

dan semuanya ..ku biarkan ..lewat...begitu saja... tanpa ...balas dariku...



Daku juga ingin menikmati rasa ini dapat menyentuh rasa di dirimu...

rasa yang dapat membuatmu ...tersenyum dan bahagia...

seperti saat ini...saat daku menatap lembut wajah indahmu...di sini...

di tempat yang sejuk dan damai ...di hati ku ...yang ku jaga dengan sejuta rasa indah....



Kubiarkan sang awan berarak memutih..mendekati dirimu...

ku biarkan sang mentari pagi...menyapa lembut...padamu...

dan juga...kubiarkan... sang rembulan malam..menatap lembut ..padamu..

namun...tak kan kubiarkan semuanya...saat dirimu...terbang melayang...menjauhi diriku...



Dirimu...adalah belahan jiwaku...

tanpamu...daku terasa asing dan tak tahu...lagi...siapa diriku ini...

karenamu...lah..daku dapat berkarya seperti ini...

karenamu lah..daku dapat mengenal arti dan makna cinta yang sesungguhnya...dari mu...



Engkaulah...kekasih hatiku yang terindah...

yang tak kan pernah ku lepaskan lagi...

yang tak kan pernah ku tinggalkan lagi...

dan ...yang tak kan kubiarkan lagi...dirimu ..pergi dari hatiku ...

meski ...sang waktu mencoba merenggut dirimu...dari jemari genggaman hatiku ....yang selalu menjagamu..., cinta ku...

Puisi: Rasa Cinta ini ...

Puisi: Rasa Cinta ini...

Oleh: Andin Adyaksantoro

06 Oktober 2010



Rasa cinta ini telah membelenggu jiwaku...

telah mengikat erat erat...sang waktu yang mencoba meraihku...

telah menawan hati yang ingin berlari ...bersama sang pelangi yang berpendar...

dan...aku tak berdaya...tuk melepaskannya...meski...ku telah mencobanya ...sekuat tenagaku...semampuku...

namun...tetap..tak bisa...melepaskannya...



Rasa cinta ini...telah menutup semua indera karya-karyaku...

membeku ...

dingin..

dan...aku merasa tak berdaya...lagi...



Kepasrahan telah menyelimuti hati gejolak ku...yang ingin berlari ...melepaskan diri..

namun...ku tetap tak bisa melepaskannya...

meski ku tahu...aku tak bisa hidup tanpa dirimu...

namun...jangan buat diriku..seperti ini...yang tak bisa lagi ..berlari kencang...seperti saat kemarin...

saat daku ..belum mengenal dirimu...saat ku belum bertemu ...dengan dirimu ..yang mempesona kalbuku...



Lepaskanlah...magnit cintamu ini dari sorot jantung hatiku...yang selalu bergetar ...saat menatapmu...

lepaskanlah senyum indahmu ...dari bayang impianku...yang selalu mengusik rasa ini ..di diriku...

meski ku tahu....bahwa ...sejujurnya...aku memang mencintai dirimu...

namun...aku terlalu egois...tuk tak mengakui ini semua ...di depanmu...

aku hanya...ingin..selalu menatap indahnya...bola matamu..dan senyum indahmu....ke arah diriku...

meski ku tahu...aku tak bisa menghilangkan rasa cinta ini..pada dirimu...

ku akui terus terang...bahwa aku amat menyukai dirimu...sungguh...

jangan pernah berlalu ...dari diriku...yang menatap indah..padamu..., kasih....

Puisi: Cinta Sejati

Puisi: Cinta Sejati

Oleh: Andin Adyaksantoro

06 Oktober 2010



Cinta sejati...

lahir dari hati yang mendamba pada pesona wajah yang terpautkan di kalbu...yang selalu membayangi langkah pesonanya...

lahir dari derita dan air mata tangis yang menggurat di belahan dada yang terdalam...

lahir dari pengorbanan langkah dari sang waktu yang tak kenal kata 'lelah....dan santai...'

lahir dari keindahan hati dan kelembutan sapa yang tersenyum memukau...pada sang hati yang tersipu... malu-malu...



Cinta sejati...

tak kan lari dari hati yang telah menawan pesona ....lewat senyum indahnya yang menoreh kan tinta emas...aku cinta padamu....

tak kan lari dari kenyataan hidup yang dihadapi ...meski terasa berat...namun...tetap di jalaninya...dengan ikhlas dan tawakal....

tak kan lari dari masalah yang menghadangnya...meski harus dengan perjuangan yang tak kenal waktu...dan angan yang melambung...

Ini semua...akan terasa manis...saat dekap erat sang kekasih hati ...telah memeluk rasa yang tersentuhkan oleh rasa cinta yang merindu...



Cinta sejati...

tak kan kenal mundur dari sang waktu yang mencoba menghentikan langkah dan angannya...

tak kan kenal kata 'menyerah '...untuk sang angin yang meniup sepoi ...tuk mengalihkan perhatiannya...meski sejenak...

tak kan kenal kata "tidak bisa" untuk permintaan sang kekasih hati yang didambanya...

meski harus melewati badai dan topan yang menerjang... dia kan tetap fokus pada kemauan hati yang menggebu...dan bergelora...

Ini semua...kan terasa indah...saat tergapai angan dan impian yang di sampirkan pada sang Gunung yang tinggi di sana...



Cinta sejati...

selalu indah untuk di dayung ke pulau seberang...bersama sang kekasih hati yang selalu di tatapnya dengan mesra...

selalu indah...untuk dikenang ..saat duduk bersama...dengan sang pautan hati....yang merindunya...

selalu indah...apabila di barengi dengan doa dan usaha yang sungguh-sungguh...ke pada-Nya yang selalu menjaga indahnya hati ini...



Dia...kan selalu mensyukuri nikmat yang diberikan oleh-Nya...untuk segala usahanya....yang telah di tempuhnya...

baik dengan berjalan tertatih maupun dengan berlari kencang...sekencang-kencangnya....

berlomba dengan sang waktu...yang berlari melaju...tuk menggapai asa yang tersampirkan di relung dada yang bergelora...



Dan...itu semua...akan terasa indah dan bahagia...saat sang cinta bersama angan dan impiannya ...

kan terwujudkan dengan nyata ...seindah kilau bola mata indahnya...

yang menatap mesra sang kekasih hati ....dengan sejuta rasa kerinduannya...yang terpendam...di taman bunga hatinya yang terindah...

Puisi: Raihlah tanganku

Puisi: Raihlah tanganku

Oleh: Andin Adyaksantoro

05 Oktober 2010



Kasih...

raihlah tanganku...dan peganglah erat-erat...genggamlah jemariku dengan lembut...

kan kau rasakan ...betapa bergetarnya diriku...saat di sampingmu...saat ku memandangmu...

betapa rasa ini...amat merindukan dirimu...yang lama kau ku tinggalkan sendirian ...di sini...

yang kini...kita telah bertemu..dan bersua...dalam suasana yang merindu dan bahagia...



Kasih...

peluklah daku erat-erat...dengan penuh kasih dan kehangatan yang mendalam...

karena dirimulah...curahan hatiku ...yang selama ini..selalu ku tinggalkan...jauh-jauh...

hingga ku tak dapat menghitung ...berapa purnama ...aku tak ada di sampingmu...menemani hari hari indah kita bersama...

menemani sang mentari dan sang bulan purnama yang merajuk manja di sampingmu....



Kasih...

belailah daku dengan kelembutan hatimu...

karena ...hati lembutmu telah mendamaikan hatiku yang tertunduk malu...yang tertegun....ke padamu...

yang selalu ingin dekat dengan dirimu... di saat seperti ini... di saat ku ada disampingmu...



Kasih...

kini...aku ada di sampingmu...di hati indahmu..yang mekar berkembang...menyentuh kalbuku...

membelai wajah indahmu yang ayu dan mempesona diriku...

yang tak kan mungkin...ku berpaling ke bunga yang lainnya... yang menggoda jiwaku...

karena dirimulah bunga terindah di taman hatiku yang selalu menyentuh rasa indahmu...di istana hatiku...



Kasih...

tataplah sinar mataku..dengan kelembutan jiwamu...

kan kau temukan di mataku...rasa inginku ...rasa rinduku ...rasa curahan hatiku...ke padamu...seorang...

yang selalu ingin dekat denganmu... meski sang waktu ingin memisahkan kita...

meski jarak yang panjang ....selalu ingin menjauhkan hati kita....

namun...aku kan tetap menjaga hati ini...untuk selalu menyirami bunga indah di hatiku...dirimu...

yang paling kusayang...dan kucintai...selamanya....

Puisi: Tibalah saatnya....

Puisi: Tibalah saatnya...

Oleh: Andin Adyaksantoro

05 Oktober 2010



Kini..tibalah saat nya ...ku kan ke rumahmu...menyapamu...dengan hati yang bergetar...

meski ku tahu...engkau kemungkinan akan menolak rasa cintaku...yang ku peruntuk kan buatmu seorang...

namun...aku kan tetap memberanikan diri...untuk mengunjungi rumahmu...walau di dada terasa menyesak...

karena..ku tahu...kau kan menolak rasa asmaraku ini....rasa rindu di hatiku ...ke padamu....



Mungkin sikap pesimisku ini ada dasarnya....

karena angin dan hujan terus turun di pagi ini...menyertai langkahku tuk ke tempat hatimu...

yang seakan-akan tahu...bahwa usahaku ini...tak kan berhasil menembus batas rasamu...untuk ku...

menembus simpati di hatimu...untuk secuil rasa dihati ku yang menggebu dan bergelora...untuk sekeping..senyum indahmu..



Mentari pagi tak kan juga menyertai langkah kecilku...yang seolah-olah takut berhadapan denganmu ...si gadis cantik hatiku...

yang membuatku terkesima ...saat ku bertemu denganmu di persimpangan jalan ke kampus biru kita...

saat ku menolehmu...dan kau pun menoleh ke arahku...dua pandangan yang saling menyatu...yang terasa lembut di hati ku...

yang membuatku ...ingin lagi berjumpa dengan dirimu... meski ku harus ke rumahmu... yang jauh di sana....



Kini...dengan keberanian yang kulipat gandakan... aku tetap melangkah maju ke tempat hatimu...di anjungan pinggir pantai ...

ku tak tahu..dan ku tak peduli lagi dengan rasa dihatiku yang berdebar keras... saat ku mengetuk pintu hatimu...

saat itulah aku dapat kembali melihat senyum indahmu... senyum yang selama ini membuatku tak dapat tidur terlena...

senyum yang membuatku ...melambung tinggi...dan terbang ke angkasa...menggapai mentari pagi yang melambai padaku...



wahai gadis yang cantik dan manis....

dapatkah engkau sedikit membuka kan pintu hatimu ...untuk ku...yang tersesat di jalan hatimu...

atau...dapatkah engkau sejenak memberikan senyum indahmu yang menawan dan mempesona itu...untuk ku...

yang datang ..kemari...dengan setangkai bunga anggrek kesukaan ku...untuk mu...

sebagai tanda kasih ku padamu....

meski ku tak tahu...apakah dirimu pun merasakan rasa ini...rasa di relung hatimu yang terindah...

namun...aku tetap tak peduli dengan semua itu...

yang ku tahu...wahai..gadis manisku...

aku hanya ingin menatap lembut pesona matamu yang indah...

dan melihat senyum cantik mu...yang anggun dan ayu....



Semoga engkau dapat memahami dan mengerti akan rasa ini di hatiku...yang ku persembahkan buatmu..seorang...

Puisi: Untuk mu ...di sana....

Puisi: Untuk mu...di sana...

Oleh: Andin Adyaksantoro

05 Oktober 2010



saat ku termenung diri... saat ku tertegun lirih...

ku dengarkan kembali alunan senandung musik kiriman mu...

yang kau peruntuk kan buatku...dari lubuk hati mu yang tersentuh...

yang kau perdengarkan kembali dalam bayang indahmu yang gemulai...



Kau sentuhkan rasa indahmu...saat ku perdengarkan kembali alunan musik indah ini...

yang merdu dan menyentuh rasa terdalam ku...yang menyentuh relung kalbuku...

mengingatkan daku akan dirimu saat kau memeluk diriku ...dengan mesra dan erat-erat....

kau tengadahkan wajahmu ke atas...ke wajahku yang memandangmu...sangat mesra...



Kenangan itu masih terselimuti di dalam hatiku...yang selalu mengingatmu...dalam kelembutan yang menggapai...

ku tersenyum...lirih...saat kau tatap binar bola mataku dengan sorot mata yang tajam...yang menyinari jantung hatiku...

kau seakan tak ingin melepasku pergi...tuk mencari asa yang ingin kuraih di perantauan sini....

yang kan ku persembahkan buatmu seorang...yang kan membuat dirimu bahagia....saat ku raih asa ini...



Kini...kenangan itu...masih menutup kalbuku...masih terngiang kata indah darimu....

"jangan kau tinggalkan daku..., kasih.... karena dirimulah...panutan jiwaku..."

aku tertegun sejenak...saat mendengar kata indahmu.. yang seakan menyadarkanku...akan milikku yang paling berharga..cintamu..

"aku tak akan meninggalkanmu ..., kasih....apa pun yang kan terjadi...", jawabku...sambil mendekapmu ...erat-erat...

dengan penuh kasih...sambil kubelai lembut rambutmu yang indah dan harum...mewangi...



Kini... wajah indahmu masih tetap ku ingat selalu... meski ku masih di sini...di perantauan yang panjang dan berliku...

yang masih menantikan angan dan harapanku yang belum terwujudkan seluruhnya....

namun...aku tetap percaya akan kemurnian cintamu....untuk ku ...yang tak kan terbagi arah...

demikian pula diriku...yang masih tetap seperti dulu...yang masih tetap mencintaimu...hingga akhir waktu kan menjelang....



Nantikanlah daku...sayang...

meski ini terasa berat bagiku...

namun...sang waktu nampaknya tak pernah peduli akan keluh kesahku...

tak peduli akan penantianmu yang panjang dan melelahkan....demi mewujudkan cita-citaku yang luhur...

yang semua nya akan menjadi emas dan berlian di kemudian hari...buatmu ..dan buatku...selamanya...kita berdua....

Minggu, 03 Oktober 2010

Puisi: Kasih...

Puisi : Kasih...

Oleh: Andin Adyaksantoro

andinadyaksantoro@ymail.com

03 Oktober 2010



Kasih....

saat ku tatap indah bola matamu...yang ceria....

di situ ...ada tercermin hati yang jujur dan penuh dengan kasih sayang...

yang kan membelai hati yang keras dan tanpa arah...seperti diriku....

yang membutuhkan pedoman dari arah mata angin kehidupan yang berliku....



Kasih...

di sudut kerling binar bola mata indahmu....

ku melihat ada kecantikan dan keanggunan hati yang terpendam di sudut relung hatimu...

yang kan kau torehkan pada hati pujaan hatimu yang kau damba...dengan seluruh jiwa ragamu...



Kasih....

di balik senyum indahmu..yang kau peruntuk kan buatku...

terlapis harapan yang menggurat nada sendu dalam kelamnya malam yang tak bertepi..

yang kau berikan...hanyalah untuk ku...untuk kesungguhan cintaku pada mu...

agar daku dapat berprestasi ...dan menjaga lilin kehidupan ini...agar tetap menyala dengan terang....

demi kelanggengan cinta kita yang tak terbagi arah....



Kasih....

kemurnian cintamu...tak kan terbalaskan oleh rasa dan waktu yang bergulir di pundak bahu ku...

kan ku jaga erat...langkah cinta ini dalam hati emas ku yang hanya ku peruntuk kan buatmu...

tanpa ada setetes embun pun yang kan membekukan cintaku yang hangat dan bergelora ini...

yang terus abadi dalam sanubari jiwaku...hanya untuk mu ..seorang....